Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Hitomi Hadinuryana
"Skripsi ini membahas analisis performa dari pengembangan prototipe kendaraan bawah air berbasis Low Cost Remotely Operated Vehicle (LCROV) yang diberi nama Makara-06. Pembuatan prototipe dilatar belakangi kebutuhan kendaraan tanpa awak yang besar untuk kegiatan maritim Indonesia, namun masih sedikit pengembangan yang dilakukan di dalam negeri. Makara-06 dirancang dengan tipe lambung closed-frame, memiliki 3 derajat kebebasan dan memiliki titik berat yang rendah untuk dapat melakukan manuver dengan stabil sehingga pengambilan gambar dapat dilakukan dengan akurat. Hasil analisis memperlihatkan Makara-06 memiliki manuver yang baik dengan kecepatan rata-rata maksimum 2 knot secara horizontal dan 0.2 knot secara vertikal. Pengembangan ke depan diharapkan desain yang dihasilkan lebih hidrodinamis pada beberapa bagian dan sistem elektrik yang lebih ringkas serta mampu beroperasi secara autonomous sehingga performa dan fungsi Makara-06 lebih baik dari prototipe pertama.
This essay shows the analysis of the performance of underwater prototype based on LCROV (Low Cost Remotely Operated Vehicle) named Makara-06. This prototype is designed because the minimum number of ROV development compared to the needs of unmanned maritime vehicle for Indonesian maritime. Makara-06 is designed with closed-frame type hull, have 3 Degree of Freedom and a low Center of Gravity to be able to maneuver in a stable condition to get accurate live streaming feedback. Analysis shows Makara-06 have good maneuverability with average maximum speed is 2 knot horizontally and 0.2 knot vertically. The next development is hoped to have more hydrodynamic feature in some part of the hull, have a more compact and rigid electrical system and can function autonomously so that the next Makara-06 can have a better performance and functions than the first prototype. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63605
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hitomi Hadinuryana
"Jakarta memiliki komitmen menurunkan emisi untuk mencapai tujuan menjadi kota dengan emisi rendah karbon. Pemerintah provinsi DKI Jakarta telah memiliki kebijakan Rencanan Pembangunan Rendah Karbon Daerah (RPRKD) dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang berkelanjutan. Namun saat ini Jakarta masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sistem energi nasional. Untuk itu perlu dilakukan riset pemodelan dekarbonisasi sistem energi dari sisi suplai dan permintaan dengan peningkatan bauran teknologi yang efisien dan penggunaan energi terbarukan agar Jakarta dapat menjadi kota yang memiliki emisi CO2 yang rendah. Pemodelan sistem energi dilakukan dengan pendekatan optimisasi teknologi bottom-up menggunakan perangkat lunak TIMES. Skenario Low Carbon Scenario (LCS) pada optimisasi penelitian ini dapat menurunkan emisi paling signifikan, dimana penurunan emisi mencapai 40,92% emisi sebesar 11.167 kt CO2 pada tahun 2050. Biaya investasi teknologi pada skenario LCS adalah sebesar 21.995 miliar USD pada tahun 2050, dengan peta jalan sisi pengguna yaitu penggunaan lampu LED untuk penerangan, AC inverter untuk pendinginan, kompor listrik untuk memasak, penerapan kebijakan bangunan hijau untuk sektor bangunan, kendaraan listrik pada sektor transportasi, penggunaan rooftop solar PV, pembangkit PLTSa, dan CCHP pada sisi suplai listrik.
Jakarta has a commitment to reduce emissions and become a low-carbon city. The provincial government of DKI Jakarta has implemented the Low Carbon Regional Development Plan (RPRKD) to lower greenhouse gas emissions and promote sustainability in the city. However, Jakarta still heavily relies on the national energy system. Therefore, research is necessary to model the decarbonization of the energy system, considering both the supply and demand sides. This research focuses on increasing the adoption of efficient technologies and renewable energy sources to achieve low CO2 emissions in Jakarta. The energy system modeling employs a bottom-up technology optimization approach using TIMES software. The Low Carbon Scenario (LCS) identified in this research optimization yields the most significant reduction in emissions. It predicts a decrease of 40.92%, equivalent to 11,167 kt CO2 emissions by the year 2050. The estimated investment cost for the required technologies in the LCS scenario is $21.995 billion in 2050. The roadmap for the LCS scenario encompasses the use of LED lighting, inverter air conditioners, electric stoves, the implementation of green building policies in the building sector, the high adoption of electric vehicles for transportation, the utilization of rooftop solar photovoltaic (PV) systems, Waste to Electricity (WtE) power plants, and Combined Cooling, Heating, and Power (CCHP) systems for electricity supply."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library