Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Herna
"Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistoliknya ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastoliknya ≥90 mmHg berdasarkan kriteria JNC VII (2003). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran prevalensi hipertensi serta hubungannya dengan faktor-faktor risiko hipertensi pada pralansia dan lansia di Vihara terpilih, JakartaBarat tahun 2014. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional, pada 140 orang responden yang berusia 45 tahun ke atas. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei 2013 di 4 vihara terpilih di Jakarta Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi hipertensi yang cukup besar, yaitu sebesar 45%. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola diet vegetarian (p value = 0,014), asupan natrium (p value = 0,008), lingkar pinggang (p value = 0,001), dan indeks massa tubuh (IMT) (p value = 0,009) dengan hipertensi. Terdapat pula perbedaan rata-rata yang signifikan asupan kalsium pada kelompok hipertensi dan tidak hipertensi (p value = 0,038) pada pralansia dan lansia di Jakarta Barat tahun 2014. Oleh karena itu, perlu diadakan penyuluhan gizi dan kesehatan bagi pralansia dan lansia, disertai dengan konsultasi atau olahraga bersama agar kesehatan dan tekanan darah terjaga dan mengurangi angka kegemukan.
Someone was diagnosed hypertension when he/she has a systolic pressure ≥140 mmHg and/or a diastolic pressure ≥90 mmHg based on JNC VII (2003) criteria. The objective of this research was obtaining the prevalence of hypertension and its association with risk factors of hypertension in middle aged and elderly at selected temple in West Jakarta, 2014. This was an observasional study using cross sectional design on 140 subjects, aged 45 years old and above. The data were collected during April-May 2014 at four selected templesin West Jakarta. The result showed that prevalence of hypertension was quite large (ie, 45%). There was a significant association between vegetarian diet (p value = 0,014), sodium intake (p value = 0,008), waist circumference (p value = 0,001), and body mass index/BMI (p value = 0,009) with hypertension. There was a significant mean difference on calcium intake between hypertension group and no-hypertension group (p value = 0,038) on middle aged and elderly. Therefore, nutrition and health counselling for middle aged and elderly people should be held, and so consultation or having exercise together in order to control blood pressure and decrease obesity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55726
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Herna
"Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu patogen terpenting yang menyebabkan infeksi nosokomial. Isolat P. aeruginosa sudah banyak yang resisten terhadap carbapenem yang juga berkaitan dengan resistensi terhadap antibiotik lain. Adanya P. aeruginosa yang resisten multiobat menyebabkan kesulitan dalam memilih pengobatan yang tepat. Terapi kombinasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk menanggulangi keterbatasan monoterapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya sinergisme pada beberapa kombinasi antibiotik yang digunakan pada penelitian ini terhadap bakteri P. aeruginosa resisten carbapenem. Spesimen klinis yang terdiri dari sputum, bilasan bronkoalveolar, apusan luka, dan urin diambill dari ruang perawatan intensif Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Isolat bakteri yang berasal dari spesimen klinis kemudian diidentifikasi dan diuji kepekaan. Isolat yang memenuhi kriteria inklusi diuji dengan metode checkerboard mikrodilusi untuk mempelajari efek kombinasi antibiotik antara amikacin dan ceftazidime, ceftazidime dan ciprofloxacin, serta amikacin dan ciprofloxacin. Dari 187 spesimen yang berasal dari 140 pasien diperoleh 16 isolat P. aeruginosa resisten carbapenem. Dari 16 Isolat P. aeruginosa yang resisten carbapenem yang diperiksa dengan uji checkerboard mikrodilusi sebanyak 13 isolat. Sebanyak 3 isolat yang terpapar kombinasi ceftazidime dan amikacin menunjukkan sinergisme dan 1 isolat yang terpapar kombinasi ceftazidime dan ciprofloxacin. Pada semua isolat yang terpapar kombinasi amikacin dan ciprofloxacin memperlihatkan indifference. Tidak ada antagonisme ditemukan pada ketiga kombinasi antibiotik ini. Berdasarkan penelitian ini, kombinasi ceftazidime dan amikacin masih dapat dipertimbangkan pada pasien dengan infeksi P. aeruginosa resisten carbapenem.
Pseudomonas aeruginosa is one of the important nosocomial pathogens. Currently, many P. aeruginosa isolates are resistant to carbapenem and other antibiotics. The occurrence of multidrug resistance in P. aeruginosa, causes difficulties in choosing the appropriate treatment of infection by this bacteria. Combination therapy could be an alternative to overcome the limitations of monotherapy. The objective of this study is to observe the occurrence of synergistic effect in the antibiotic combinations that are used in this study in carbapenem resistant P. aeruginosa. Clinical specimens consisting of sputum, bronchoalveolar lavage, wound swab, blood and urine were obtained from the ICU of Cipto Mangunkusumo Hospital. Bacterial isolates from the clinical specimens were identified and examined for susceptibility pattern. Isolates that fulfill inclusion criteria was tested with checkerboard microdilution method to study the antibiotic combination effect between amikacin and ceftazidime, ceftazidime and ciprofloxacin, amikacin and ciprofloxacin. There From 187 specimens that were collected from 140 patients, 16 carbapenem resistant P. aeruginosa isolates were obtained. From 16 carbapenem resistant P. aeruginosa isolates, there were 13 isolates that tested with checkerboard microdilution method. The results showed synergistic effect in 3 isolates that were exposed to ceftazidime and amikacin combination, and in 1 of the isolates that were exposed to ceftazidime and ciprofloxacin combination. Indifference was observed in all isolates that were exposed to amikacin and ciprofloxacin combination. No antagonism was found among the three antibiotic combinations. Based on this study, ceftazidime and amikacin combination could be considered in patient with carbapenem resistant P. aeruginosa infection."
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library