Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haekal Febriansyah Ramadhan
"Otentikasi adalah sebuan cara untuk mengonfirmasi validitas data yang dimasukkan pengguna. Sistem otentikasi banyak digunakan pada banyak hal terutama untuk melindungi dan membatasi akses ke data sehingga hanya dapat diakses oleh entitas tertentu. Salah satu contoh sistem otentikasi adalah keamanan aplikasi di ponsel. Ada banyak cara untuk mengotentikasi aplikasi pada ponsel, misalnya sidik jari, kata sandi, pola, dll. Saat ini, ada beberapa jenis baru sistem otentikasi pada aplikasi ponsel seperti GPS dan mengocok telepon genggam. Dalam tulisan ini, semua sistem otentikasi ini akan dibandingkan dalam bidang keamanannya, keramahannya, dan keefisienannya dengan cara melakukan penghitungan waktu yang dibutuhkan untuk otentikasi pada tiap sistemnya untuk mengukur keefisiean lalu memberikan kusioner kepada koresponden untuk mengukur keramahan dan keamanannya. Pengukuran keamanan juga dilakukan dengan cara studi literatur dari jurnal yang membahas keamanan sistem otentikasi. Hasil yang didapatkan adalah sistem otentikasi terefisien adalah GPS dengan waktu 2,465 detik, sistem otentikasi teramah adalah sidik jari dengan nilai 4,308, dan sistem otentikasi teraman adalah sidik jari dengan nilai 4,692.

Authentication is a form to confirm the validity of the data that user put. Authentication systems are widely used on many things especially things for protecting and limiting access to data so that it only can be accessed by specific entity. One example of authentication system is application security on hand phone. There are many ways to authenticate application on hand phone, for example fingerprint, password, pattern, etc. Nowadays, there are some new type of authenticate system on hand phone application like GPS and shaking phone. In this paper, all of these authentication systems will be compared in the area of security, friendliness, and efficiency by calculating the time needed to authenticate each system to measure efficiency and then giving questionnaire to correspondents to measure friendliness and safety. Security measurement is also done by means of literature studies from journals that discuss the security of authentication systems. The results obtained are the most efficient authentication system is GPS with a time of 2.465 seconds, the most user-friendly authentication system is a fingerprint with a value of 4.308, and the safest authentication system is a fingerprint with a value of 4.692."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haekal Febriansyah Ramadhan
"Gawai adalah perangkat yang memiliki peran penting pada kehidupan manusia saat ini seperti menjadi alat belajar, alat berkomunikasi dan bersosialisasi, alat melakukan kegiatan ekonomi, dan masih banyak lagi. Gawai juga memiliki data-data pribadi dari pemiliknya yang membuat keamanan gawai sangat dibutuhkan. Mekanisme pelaporan dan penanganan gawai yang hilang/rusak di Indonesia saat ini masih belum menggunakan sistem pemblokira IMEI gawai tersebut karena penggunaan IMEI dan CEIR di Indonesia hanya digunakan sebagai pemblokiran gawai ilegal dari luar negeri. Oleh karena itu, peneliti ingin membuat sebuah mekanisme baru dengan melibatkan semua pihak yang terlibat, yaitu kepolisian, operator seluler, dan pemerintah. Mekanisme dibangun dengan melihat penelitian yang terkait, melakukan analisis mekanisme yang ada di luar negeri (Malaysia, Korea Selatan, Perancis, Filipina, Australia, Inggris), melakukan analisis mekanisme kehilangan/kecurian untuk benda lain di Indonesia serta peraturan yang terkait, serta melakukan identifikasi risiko untuk keadaan dimana mekanisme baru diterapkan atau tidak diterapkan. Kuesioner juga dilakukan kepada masyarakat untuk memberikan masukan terhadap mekanisme yang telah dibuat. Hasil dari peneltian ini adalah mekanisme baru dengan menggunakan KTP, IMEI gawai, kotak asli/struk pembelian gawai untuk pelaporan ke kepolisian, lalu menggunakan berkas sebelumnya dan surat keterangan kehilangan dari polisi untuk melakukan pemblokiran kartu SIM ke operator seluler dan nomor IMEI ke pemerintah yang mengurus IMEI dan CEIR.

Gadgets are devices that have an important role in human life today, such as being a learning tool, a tool for communicating and socializing, a tool for carrying out economic activities, and many more. Devices also have personal data from their owners which makes device security very necessary. The mechanism for reporting and handling lost/damaged devices in Indonesia currently still does not use the device's IMEI blocking system because the use of IMEI and CEIR in Indonesia is only used to block illegal devices from abroad. Therefore, researchers want to create a new mechanism involving all parties involved, namely the police, mobile operators, and the government. The mechanism was built by looking at related research, analyzing existing mechanisms abroad (Malaysia, South Korea, France, the Philippines, Australia, England), analyzing the mechanism of loss/theft for other objects in Indonesia and related regulations, and identifying risks for circumstances where new mechanisms are implemented or not implemented. Questionnaires were also conducted with the public to provide input on the mechanisms that have been created. The result of this research is a new mechanism using KTP, device IMEI, original box/gathering purchase receipt for reporting to the police, then using the previous file and loss certificate from the police to block the SIM card to the cellular operator and the IMEI number to the government in charge of IMEI and CEIR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library