Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Eva Yulianti
"Kemoterapi fase induksi merupakan fase pertama tahap pengobatan pada anak dengan LLA dan dilakukan hampir segera setelah diagnosis ditegakkan, dimulai dan berlansung selama 4-6 minggu (28-42 hari). Hasil yang dicapai pada fase ini akan menentukan prognosis dan fase kemoterapi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan lama rawat kemoterapi fase induksi pada anak penderita LLA. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional, dengan jumlah sampel 94 melalui consecutive sampling.
Analisis yang digunakan dengan uji Spearman. Hasil menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat neutropenia (p value = 0,003) dan riwayat infeksi (p value = 0,000) dengan lama rawat kemoterapi fase induksi. Perawatan atau intervensi yang tepat selama kemoterapi fase induksi perlu menjadi perhatian untuk mencegah atau menurunkan kejadian neutropenia dan infeksi pada anak dengan LLA.

Induction chemotherapy phase is the first stage of the treatment in children with ALL and carried out immediately after been diagnosed, started and occurred at 4 to 6 weeks (28-42 days). The results achieved in this phase will determine the prognostic and the next chemotherapy phase. This study aimed to identified factors related to the length of stay of induction chemotherapy phase in children with ALL. The design used in this study is a cross-sectional design, with 94 samples got through consecutive sampling.
The Spearman test is used for analysis. Result showed a significant relationship between a history of neutropenia (p value = 0.003) and infection history (p value = 0.000) with the length of stay of induction chemotherapy phase. Appropriate treatment or intervention during the induction phase of chemotherapy needs to be concern to prevent or decrease the incidence of neutropenia and infection in children with ALL.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yulianti
"Meningkatnya perkembangan pasar tenaga kerja Indonesia berdampak terhadap peningkatan jumlah pekerjaan dan partisipasi angkatan kerja, termasuk dalam hal ini adalah peningkatan angkatan kerja wanita. Ny. N merupakan ibu hamil bekerja yang tinggal di wilayah perkotaan. Beberapa masalah Ny. N yang dihubungkan dengan akibat tinggal diperkotaan adalah adanya riwayat interupsi ASI. Sehingga pada kehamilannya saat ini klien memiliki niat untuk memberikan ASI eksklusif walaupun dalam keadaan masih bekerja. Berdasarkan hal tersebut, penulis menegakan diagnosa keperawatan potensial selama periode perinatal yaitu kesiapan meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Intervensi keperawatan yang dibahas pada karya tulis ini adalah pemberian pendidikan kesehatan melalui metode diskusi dan demonstrasi untuk meningkatkan kesiapan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja selama periode perinatal. Kata kunci: perkotaan, ibu bekerja, kesiapan menyusui.

The development of the Indonesian labor market impacts on the increase of employment and the labor force participation, including female workers. Mrs. N was a pregnant worker who lives in an urban area. One of Mrs. N problems related to the urban living was interrupted breastfeeding. So that, in this pregnancy Mrs. N planned to give exclusive breastfeeding although she is working. According to the assessment, writer declair potensial nursing diagnosis during perinatal period, namely the readiness to enhance breastfeeding. Nursing intervention given to Mrs N was health education, through discussion and demonstration method in order to enhance the readiness to breastfeed exclusively in working woman during perinatal period. Key words urban, working woman, breastfeeding readiness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yulianti
"Kecemasan pre operasi merupakan salah satu masalah yang paling umum terjadi pada pasien
rencana operasi tumor otak. Tidak mengendalikan masalah ini dapat berdampak negatif pada
hasil pasca operasi. Salah satu intervensi nonfarmakologis saat ini untuk mengurangi
kecemasan pre-operasi adalah edukasi pasien. Salah satu media edukasi yang telah
dikembangkan dan digunakan sebagai pendekatan alternatif yang semakin populer untuk
mengelola kecemasan pre operasi yaitu melalui teknologi virtual reality (VR). Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi berbasis VR terhadap
kecemasan pre operasi tumor otak primer. Penelitian quasi-eksperimental melibatkan 54
pasien yang dibagi menjadi masing-masing 27 responden kelompok intervensi dan kontrol.
Kecemasan pre-operasi diukur menggunakan The Amsterdam Preoperative Anxiety and
Information scale (APAIS) sebelum dan setelah intervensi dilakukan. Hasil skor kecemasan
rata-rata sebelum intervensi adalah 20,96 dan 19,15 sedangkan skor kecemasan rata-rata
setelah intervensi adalah 14 dan 19 pada kelompok intervensi dan kontrol. Terdapat
hubungan yang bermakna antara skor kecemasan rata-rata setelah intervensi pada kelompok
intervensi dan kontrol (p 0,000). Edukasi berbasis virtual reality terbukti efektif menurunkan
kecemasan pre operasi tumor otak primer dibandingkan dengan kelompok yang menerima
perawatan standar. Pengenalan VR secara umum untuk populasi pasien yang besar yang
menjalani operasi tumor otak primer harus dipertimbangkan untuk mengurangi kecemasan
pada populasi tersebut.

Preoperative anxiety is one of the most common problems in patients planning brain tumor surgery.
Not controlling this problem can have a negative impact on postoperative outcomes. One of the
current nonpharmacological interventions to reduce pre-operative anxiety is patient education. One
educational medium that has been developed and used as an increasingly popular alternative
approach to managing preoperative anxiety is through virtual reality (VR) technology. Therefore,
this study aims to determine the effect of VR-based education on primary brain tumor preoperative
anxiety. The quasi-experimental study involved 54 patients who were divided into 27 intervention
and control group respondents each. Preoperative anxiety was measured using The Amsterdam
Preoperative Anxiety and Information scale (APAIS) before and after the intervention. The mean
anxiety scores before the intervention were 20.96 and 19.15, while the mean anxiety scores after the
intervention were 14 and 19 in the intervention and control groups, respectively. There was a
significant relationship between the average anxiety scores after the intervention in the intervention
and control groups (p 0.000). Virtual reality-based education proved effective in reducing
preoperative anxiety of primary brain tumors compared to the group receiving standard care. The
general introduction of VR to a large population of patients undergoing primary brain tumor surgery
should be considered to reduce anxiety in this population.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yulianti
"Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah jenis kanker yang disebabkan oleh akumulasi limfoblas di sumsum tulang yang mempengaruhi banyak anak. Keberhasilan pengobatan pada pasien leukemia dapat dinilai berdasarkan tingkat kelangsungan hidup pasien LLA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelangsungan hidup 5 tahun, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan nilai skor prediktor kelangsungan hidup pada anak usia 1-18 tahun yang didiagnosis dengan leukemia limfoblastik akut (LLA) di RSAB Harapan Kita. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yang menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. Sampel adalah 130 pasien LLA yang didiagnosis pada tahun 2013-2014 yang diperoleh dari teknik pengambilan sampel non-probabilitas jenis consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan melacak rekam medis pasien. Data dianalisis menggunakan analisis Kaplan-Meier dan Regresi Cox. Hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas tingkat kelangsungan hidup pasien LLA tahun 2013-2014 adalah 92,25% dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 60 bulan. Berdasarkan analisis multivariat menggunakan model interaksi regresi Cox, faktor yang paling berpengaruh pada tingkat kelangsungan hidup pasien LLA adalah komorbiditas (p = 0,002; HR = 10,76 CI; 2,38-48,55), remisi (p = 0,001; HR = 13,28 CI2,98- 59,73) dan kambuh (p = 0,014; HR = 7,92 CI; 1,53-41,12).

Acute lymphoblastic leukemia (LLA) is a type of cancer caused by the accumulation of lymphoblasts in the bone marrow that affects many children. The success of treatment in leukemia patients can be assessed based on the survival rate of LLA patients. The aims of this study were to identify 5-year survival, the factors that influence it, and the scoring value of predictors of survival in children aged 1-18 years diagnosed with acute lymphoblastic leukemia (LLA) in RSAB Harapan Kita. This study is an analytic observational study that used retrospective cohort study design. The sample was 130 LLA patients diagnosed in 2013-2014 who were obtained from a non-probability sampling technique consecutive sampling. Data were collected by tracking the patient's medical records. Data were analyzed using Kaplan- Meier analysis and Cox Regression. The results show that the LLA patient's survival rate probability from 2013-2014 was 92.25% with a median survival rate of 60 months. Based on multivariate analysis using Cox regression interaction models, the most influential factors on survival rate of LLA patients were comorbidity (p = 0.002; HR = 10.76 CI; 2.38-48.55), remission (p = 0.001; HR = 13.28 CI2.98-59.73) and relapse (p = 0.014; HR = 7.92 CI; 1.53- 41.12)"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library