Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djafar
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1986
728.598 DJA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Baharudin Djafar
"Tesis ini bertujuan menunjukkan bagaimana pengendalian program kerja operasional yang dilakukan oleh pihak pimpinan Polres Metro Jakarta Selatan. Pengendalian yang dijalankan oleh pihak Polres akan terwujud pada pengendalian operasionainya.
Dalam rangka pengumpulan data, digunakan metode penelitian kualitatif, dengan memfokuskan pengamatan pada aktivitas pusat-pusat tanggung jawab pada Polres yaitu Kapolsek dan Kepala Satuan pada Polres, dengan maksud memahami makna gejala yang menyebabkan efektif tidaknya pengendalian yang dijalankan di Polres Metro Jakarta Selatan. Selain dari tehnik pengamatan, penulis juga melakukan wawancara dengan sejumlah personel Polres tersebut temasuk personel Polsek.
Teori dan konsep yang digunakan dalam mengkaji pelaksanaan pengendalian adalah teori pengendalian yang mencakup empat unsur utama dalam proses pengendalian, yaitu (1) Menetapkan standard kinerja,(2) Mengukur kinerja yang sedang berjalan,(3) Membandingkan kinerja dengan standard yang telah ditetapkan, serta (4) Mengambil tindakan untuk memperbaiki kalau ada penyimpangan.
Berdasarkan pada analisis data yang terkumpul dari hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa pengendalian program kerja operasional yang dijalankan oleh pihak Poires tidak dapat efektif karena proses pengendalian yang terdiri dari empat unsur tersebut diatas yang diajukan oleh AF. Stoner, belum diikuti secara utuh. Nampak pada pembuatan program kerja yang seharusnya melibatkan seluruh unsur pimpinan lapangan tidak diikutkan, kemudian pada aplikasinya tidak diadakan pembetulan Iangsung, atau peneguran bila terjadi kesalahan serta pada tahapan evaluasi dijalankan hanya sebagai formalitas. Sebaliknya, Pengendalian program kerja akan Iebih efektif apabila tahapan pengendalian diikuti secara utuh atau setidaknya akan Iebih meningkatkan produktifitas Polres sebagai Kesatuan Operasional Dasar (KOD).
Dalam penelitian ini ditemukan juga bahwa pembuatan program kerja yang dibuat oleh pihak Polres hanya sebagai formalitas dalam memenuhi kewajiban dari pihak Polres dalam membuat program kegiatan dan sebagai dasar pertanggung jawaban penggunaan keuangan yang dialokasikan kepada polres secara rutin setiap tahun.
Pengendalian program kerja akan Iebih efektif apabila sejak awal telah melibatkan pusat-pusat tanggung jawab dalam menyusun/ merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan dan selama aplikasi program kerjanya para petugas mengetahui secara menyeluruh tentang apa yang menjadi tujuan dari kegiatan itu serta pada tahap evaluasi kegiatan yang telah dijalankan harus dalam bentuk tim dan merupakan masukan bagi pembuatan program yang baru."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T1382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Djafar
"Berbeda dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jawa Barat `miskin` akan peninggalan masa lalu berupa candi. Namur, citra itu mulai berubah selelah ditemukannya sejumlah bukit kecil (unur) oleh Tim Arkeologi Universitas Indonesia tahun 1984 di daerah Batujaya, Karawang. Mulai saat itu, penelitian percandian di situs Batujaya ini dilakukan secara bertahap. Saat ini baru diteliti 12 situs dari 24 situs yang telah di survei.Namun demikian, belum diperoleh kejelasan tentang gaya arsitektur, kronologi dan sistem pcrcandiannya. Hal lain yang memaksa untuk melakukan penelitian di percandian di daerah Batujaya ini adalah pertimbangan lokasi berupa sawah sehingga mengancam keleslarian bangunan candi akibal genangan dan resapan air. Di samping itu, aktivitas sehari-hari penduduk dalam mengerjakan sawah dengan cara mencangkul dan memperluas petak sawah dapat merusak dan menghabisi unur yang di dalamnya terpendam candi.
Secara umum tujuan penelitian ini adalah memberikan pengetahuan dan lemuan baru tenlang kebudayaan dan masyarakat masa lalu, khususnya percandian di Jawa Barat Secara khusus yang ingin dicapai dalam kajian ini adalah (I) rekonstruksi bentuk bangunan candi, arsitektur, ornamental dan latar keagamaan, (2) Kronologi bangunan candi, dan (3) sistem percandian di sites Batujaya.
Penelitian ini mcrupakan kegiatan arkeologi lapangan (field archaeology) yang penekanannya pada kegiatan penggalian (excavation). Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan metode survei dan ekskavasi, dengan fokus untuk mengetahui data fisik bangunan dan lingkungannya. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis bahan, bangunan dan kontekstual untuk mengetahui teknik dan fungal bangunan candi. Sedangkan pada pengolahan data dilakukan analogi sejarah (historical analogy) dan data lapangan (site comparative) dalam rangka penyusunan scjarah kebudayaan.
Hasil penelitian yang telah dicapai pada tahun kedua ini sasungguhnya masih perlu diteliti lagi secara intensif. Bangunan candi yang ditemukan semuanya terbuat dari bata. Umumnya bangunan candi yang ditemukan hanya tinggal bagian kaki atau bagian dasar bangunan Struktur bata bagian atas umumnya sudah rusak dan tidak beraturan lagi. Situs-situs yang diteliti intensif dalam penelitian ini adalah SEG I, SEG II-A, SEG H -B, SEG III-A, SEG IV, SEG V, SEG IX, TLJ I-A, TLJ I-B, TLJ I-C, TIJ V, DAN TLJ VIII
Adapun kesimpulan sementara yang dapat diberikan adalah:
a. Masing-masing bangunan candi.memiliki gaya arsitektur yang beraneka ragam
b. Bangunan candi tersebut memiliki latar agama Buddha
c. Kronologi absolut pereandian Batujaya belum diketahui karena sampel untuk uji laboratorium masih kurang dari memadai. Namun demikian, secara relatif diduga berasal dari dua tahap yaitu tahap pertama abad V--VII M (Tarumanagara), dan tahap kedua abad V11-X M (pengaruh Kerajaarl Sriwijay-a)
d. Sistem pencandian, dalam hal ini sistem peribadatan agama Buddha, baru terbatas pada 11 situs yang diteliti."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Djafar
"Implikasi apa atas peningkatan peran ganda wanita terhadap kedudukan wanita dalam rumah tangga menjadi ide yang mendasari penelitian thesis ini. Bagaimana peran konstribusi yang diberikan istrinya terhadap posisinya dalam meningkatkan kedudukannya menjadi tujuan dalam penelitian ini.
Teori struktural fungsional digunakan untuk menjelaskan keluarga sebagai kelompok terkecil dalam sistem sosial yakni struktur atau bagian yang saling berhubungan atau posisi-posisi yang saling dihubungkan oleh peran timbal balik yang diharapkan. Hal demikian ditunjukkan adanya saling berhubungan antara kedudukan suami, istri dan anak-anak mereka. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Maka dipilih metode survei untuk memperoleh gambaran umum atas kelompok yang diteliti, yaitu dengan menggunakan wawancara mendalam untuk memberikan penjelasan khusus atau untuk mengungkapkan ciri-ciri tertentu dari responden.
Hasil penelitian-mengungkapkan bahwa latar belakang Sosial Ekonomi aktivitas ibu rumah tangga yang bekerja di desa pinggiran kota mempunyai hubungan yang erat dengan kedudukan wanita dan peranannya dalam keluarga. Dari analisis tabel silang diketahui bahwa semakin tinggi Latar Belakang Sosial Ekonomi ibu rumah tangga bekerja, semakin tinggi pula kedudukan dan peranannya dalam keluarga. Semakin rendahnya Latar Belakang Sosial Ekonomi ibu-rumah tangga yang bekeria, maka semakin rendah pula kedudukan dan peranannya dalam keluarga. Faktor-faktor seperti pendidikan, perolehan kesempatan kerja dan penghasilan sangat mewarnai terjadinya peningkatan kedudukan wanita dalam hubungannya dengan alokasi ekonomi dan alokasi kekuasaan.
Perubahan yang terjadi dalam rumah tangga responden adalah kecenderungan peranan responden semakin dominan dalam alokasi ekonomi dan alokasi kekuasaan dibandingkan dengan suaminya. Hal ini dilakukan oleh hampir sebagian besar responden dalam membuat keputusan yang menyangkut masalah dan posisi penyelesaiaan tugas rumah tangga dan secara rata-rata sebagian besar istri memperoleh posisi yang lebih tinggi dari suami dalam proses pembuatan keputusan yaitu lebih nyata dalam pengambilan keputusan masalah-masalah ekonomi. Sehingga dapat diartikan bahwa Latar Belakang Sosial Ekonomi ibu rumah-tangga yang bekerja memiliki pengaruh terhadap kedudukan dan peranan wanita dalam keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin Djafar
"The relationship between Indonesia-Malaysia in 2005 and 2006 is quite problematic concerning three main issues; illegal migrant, illegal logging, and Ambalat 's dispute. Historically, there were disputes which broke up the relationship between the two countries in 1963 until 1966. Forty years later (1996-2006), three main issues occurred, which have no correlation with formerly disputes. Those issues have become significant after Indonesia entered multidimensional crisis in 1997-1999 and the effects remain. At the other side, Malaysia has reached rapid growth in economic, business, manufacture, and financial in the last past seven years. These two realities of circumstances have become Indonesia and Malaysia position background, considering their own self as the right one of the three sensitive issues. The reconstruct of a good, close, and maximal neighbourhood between the two countries is really expected. This article observes the needed of consideration from Indonesia on policy aspect and new perspective in facing pressure from Malaysia. It is obvious that those matters are the consequences for the establishment of an advantage relationship between the two countries."
2006
JHII-3-3-April2006-357
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin Djafar
"Evaluation of Indonesian foreign policy leads us to assess the following: Firstly, since the Soeharto era we have had close relations with the Western countries, we have enjoyed billions US dollars on loans, held technical co-operations in various aspects, we have oil reserves, LNG and other potential natural resources; but as result of the multidimensional crisis in 1997-1999, our economic an business activities, as well as financial and banking systems, have been ruined. Secondly, the the following administrations (B.J, Habibie, Abdurrahman Wahid and Megawati Soekarnoputri, 1990 & 2004) were not able to do much, let alone restore Indonesia to its former position as a respect country among the ASEAN community. Thus, Indonesia has continued to deal mainly with id problems of internal crises and undeniably, has become increasingly dependent of the mercy Western countries (including the donor agencies and international financial institutions) regarding financial loans and other economic aids. This article is aimed to explain: (a) the meaning of the the "weak state" (b) what can Indonesia do with its foreign policy, which inevitably has to compromise with the "Weak State" condition? (c) what are the policies that should be implemented so that wet come out of the delicate situation?."
2004
GJPI-7-1-Nov2004-70
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin Djafar
Depok: FISIP-UI Press, 2005
959.8 ZAI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin Djafar
Jakarta: UI-Press, 2010
PGB 0313
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>