Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Dimas Almeyda Gansa
"Di era digital kontemporer, persimpangan antara interaksi manusia dan teknologi telah memunculkan bentuk-bentuk pengalaman eksistensial yang baru. Penelitian ini mengeksplorasi konsep absurditas digital, yaitu perluasan dari absurditas tradisional Albert Camus dalam konteks kontemporer. Dengan menganalisis proses transduksi antara manusia dan sistem algoritma media sosial, khususnya dalam platform Meta Inc., penelitian ini mengidentifikasi bagaimana absurditas digital bermanifestasi dalam bentuk supresi konten, echo chambers, dan existential discomfort. Penelitian ini membedakan antara agen aktif (content creator) dan agen proaktif/pasif (konsumen), dengan menggarisbawahi pengalaman unik mereka dalam menghadapi absurditas dalam ruang digital. Content creator, yang secara aktif membentuk dan merespons arahan algoritma sering kali menghadapi inkonsistensi dan bias dalam moderasi konten. Sementara itu, konsumen menghadapi realitas yang terfilter dimana memperkuat opini yang sudah ada. Melalui lensa Camus-Simondon, penelitian ini berusaha menjelaskan secara teknis bagaimana fenomena absurditas digital bisa terjadi dan juga merefleksikan bagaimana absurditas digital mencerminkan paralel dengan absurditas tradisional namun disaat yang bersamaan berbeda satu sama lain, dimana proses pencarian makna berhadapan dengan irasionalitas teknologi algoritma.
In the contemporary digital era, the intersection of human interaction and technology has given rise to new forms of existential experience. This research explores the concept of digital absurdity, an extension of Albert Camus' traditional absurdity in a contemporary context. By analyzing the process of transduction between humans and social media algorithmic systems, specifically within the Meta Inc. platform, this research identifies how digital absurdity manifests in the form of content suppression, echo chambers, and existential discomfort. It distinguishes between active agents (content creators) and proactive/passive agents (consumers), highlighting their unique experiences in dealing with absurdity in digital spaces. Content creators, who actively shape and respond to algorithmic directives, often face inconsistencies and biases in content moderation. Meanwhile, consumers face a filtered reality that reinforces existing opinions. Through the Camus-Simondon lens, this research seeks to explain technically how the phenomenon of digital absurdity can occur and also reflect on how digital absurdity reflects parallels with traditional absurdity but at the same time differs from each other, where the process of searching for meaning confronts the irrationality of algorithmic technology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library