Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dianursanti
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil oksigen terlarut dan menentukan koefisien perpindahan massa gas (oksigen) ke dalam fasa cair (K'1}. Masing-masing dibahas dengan melihat pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien perpindahnn massa tersebut.
Hasil dari penelitian ini akan memperlihatkan beberapa nilai koefisien perpindahan massa (Kto) untuk kolom aerasi sistem injeksi berganda pada beberapa kondisi operasi ozonasi. Dengan demikian proses ozonasi sebagai salah satu alternatif proses pengolahan limbah cair industri yang menarik dan prospeklif, diharapkan dapat semakin berkembang di Indonesia."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dianursanti
"Penelitian mengenai proses fiksasi CO2 dengan memanfaatkan kemampuan fotosintesis mikroalga Chlamydomonas sp galur NBP (ganggang hijau) ini merupakan salah satu alternatif yang diusulkan untuk mengatasi masalah gas rumah kaca, yang telah menjadi salah satu topik lingkungan yang amat penting akhir-akhir ini. Adanya potensi lain yang dihasilkan dari aktivitas fotosintesis jenis mikroalga ini seperti kandungan pati dan karbohidrat lainnya, menjadikan penelitian ini selain untuk mengurangi kadar CO2 juga untuk memproduksi biomassa yang memungkinkan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Proses fiksasi CO2 dan produksi biomassa menggunakan Chlamydomonas sp ini dilakukan dalam kultur medium Bold's Basal (BBM) teraerasi dalam sebuah fotobioreaktor dengan pencahayaan kontinyu. Proses tersebut berlangsung pada kondisi: suhu 29°C, kecepatan superficial gas sebesar 2,4 m/jam, kandungan C02 6 % dalam aliran udara asupan dan dengan intensitas cahaya yang divariasikan sebesar 2000, 3000 dan 6000 lux.
Secara umum hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan semakin tingginya intensitas cahaya yang diterima oleh set dalam kultur medium (pada intensitas cahaya maksimum 6000 lux), peningkatan jumlah sel yang terjadi juga semakin tinggi. Besarnya peningkatan jumlah sel ini ternyata tidak sebanding dengan besarnya konsentrasi CO2 yang difiksasi. Laju pertumbuhan sel tertinggi dicapai pada intensitas cahaya sebesar 6000 lux, laju fiksasi CO2 terbesar dicapai pada intensitas cahaya sebesar 3000 lux dan efisiensi penggunaan cahaya tertinggi pada 2000 lux. Pada akhimya model pendekatan secara empiris terhadap laju pertumbuhan set dan laju fiksasi CO2 mengikuti persamaan Haldane dan Yano."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianursanti
"Teknologi Bioremediasi merupakan teknologi yang belakangan ini digunakan sebagai cara alternatif penanggulangan limbah hidrokarbon . Metode ini menggunakan mikroorganisme bakteri pemecah minyak seperti Pseudomonas aeruginosa untuk mendegradasi senyawa hidrokarbon sehingga dapat memulihkan lingkungan, tanah dan air yang tercemar.
Penelitian pengujian ketahanan dan bakteri Pseudomonas aeruginosa ini merupakan bagian dari penelitian Tim Bioremediasi yang dilakukan di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan limbah buatan, yang merupakan campuran isooktan dalam air dan bakteri Pseudomonas aeruginosa dalam kultur medium Nutrien Broth (NB) dengan menggunakan teknik pengguncangan. Proses tersebut berlangsung pada kondisi temperatur 35"C, kecepatan shaker 30 rpm dan tekanan 1 aim dengan variasi konsentrasi substrat iso-oktana yang digunakan pada rentang 800 -10000 ppm volum.
Secara umum hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kontaminan, semakin berkurang jumlah massa sel akhir yang dihasilkan, sedang laju pertumbuhan spesifik sel Pseudomonas aeruginosa relalif sama. Pertumbuhan terbaik sel dicapai (rentang kontaminan 800 ppm - 10000 ppm) pada konsentrasi 800 ppm dengan jumlah massa sel akhir sebesar 0,007079 gr/dm . Model pendekatan secara empiris terhadap laju pertumbuhan sel pada penelitian ini mengikuti persamaan lerusalimsky.

Bioremediation is an alternative way to overcome hydrocarbon waste to restore contaminated water and soil environment. Microorganism such as Pseudomonas aeruginosa had been used to degrade hydrocarbons compounds.
This research is a part of a bioremediation research which was conducted in Gas and Petrochemical Engineering Department. This research was conducted in a nutrient broth (NB) culture medium with shaking technique. The experiment was carried out at 35"C, rotation of 30 rpm and 1 aim pressure with iso-octane concentration variation in the range of 800 - 10000 ppm volume.
The results show that the higher contaminant concentration, the less cell mass production while the specific growth rate of Pseudomonas aeruginosa were at the relative same rate. The highest cell growth rate was obtained at 800 ppm with the number of final cell was 7.08 10 gr/L. The empiric model of specific growth rate of this research is lerusalimsky.
"
2004
JUTE-XVIII-4-Des2004-307
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dianursanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianursanti
"There are many researches to solve the effects of global warming caused by great amount of CO2 in the air. One of the effective alternatives to reduce this gas in atmosphere is by using micro alga Spirulina platensis due to its ability of CO2 fixation and the very useful biomass that it produced. Spirulina platensis contains high protein and can cure diseases such as cancer and cholesterol reduction. In considering of these benefits, this research focused on increasing the biomass production of Spirulina platensis by alteration of light illumination during microbial growth. The cultivation holds in a series of photo-bioreactors at 29"C and I atm where each of photo-bioreactor has volume of 500 ml., using Conwy medium as nutrition. 3% CO2 is the carbon source for the cultivation with superficial velocity 1.2 m/h. Phillips Halogen lamp 20W/12V/50Hz is the source for illumination. The cultivation using constant intensity of light illumination was also be done as a control. Cultivation of Spirulina platensis with alteration illumination method successfully increased the biomass production 55.1 % higher than constant intensity of light illumination. The energy of producing biomass in alteration of light illumination method lower than continuous intensity illumination which was only 21.6 % than constant intensity of light illumination. Kinetic studies of this microbial growth at alteration of light illumination also concluded that specific growth rate and bicarbonate concentration as essential compound followed Ierusalemsky kinetic model equation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
JUTE-21-4-Des2007-299
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dianursanti
"ABSTRAK
Pengembangan sistem produksi C. vulgaris dengan menggunakan teknik filtrasi dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi biomassanya. Dengan teknik filtrasi ini, pengaruh self shading yang terjadi dalam kultur alga di dalam reaktor dapat diatasi. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini diawali dengan studi awal perancangan reaktor dan optimasi kondisi operasinya. Tahap berikutnya adalah pengembangan teknik filtrasi dalam sistem kultivasi C. vulgaris yang meliputi pengaturan densitas sel melalui pengaturan laju hisap filter, optimasi sistem aerasi media kultur menggunakan membran serat berongga, optimasi sistem filtrasi menggunakan mikrofiltrasi dan pembandingan antara sistem filtrasi kontinyu dan semikontinyu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik filtrasi secara kontinyu terbukti berhasil meningkatkan produksi biomassa hingga 1,25 kali dari proses kultivasi biasa. Sementara itu penggunaan membran serat berongga sebagai aerator dan mikrofiltrasi sebagai media filternya dalam sistem pemerangkapan sel kontinyu, mampu meningkatkan produksi biomassa C.vulgaris hingga 2,55 kali dari sistem kultivasi biasa. Demikian pula dengan sistem pemerangkapan sel semi kontinyu telah terbukti mampu meningkatkan produksi biomassanya hingga 2,04 kali dari sistem kultivasi biasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan teknik filtrasi dalam sistem kultivasi C. vulgaris sangat potensial untuk dikembangkan sebagai upaya peningkatan produksi biomassanya.

ABSTRACT
Development of C. vulgaris production system using filtration techniques carried out as part of efforts to increase biomass production. By using filtration techniques, self-shading effect that occurs in algae culture could be overcome. Implementation of this research activity started with a preliminary study design and optimization of reactor operating conditions. The next stage was the development of filtration techniques in the cultivation system of C. vulgaris which includes arrangement of cell density by suction rate adjustment, optimization of culture medium aeration system using hollow fiber membranes, optimization of the process filtration using microfiltration and filtration system comparisons between the continuous and discontinuous. The results showed that continuous filtration technique proved successful in increasing the production of biomass to 1.25 times that of ordinary cultivation process. Meanwhile, the use of hollow fiber membrane as an aerator and a microfiltration as filter media in continuous filtration system could increase biomass production up to 2.55 times. Similarly, the discontinuous filtration system has been shown to increase biomass production up to 2.04 times. Therefore, it can be said that the use of filtration techniques in the C. vulgaris cultivation system, potential to be developed as an effort to increase biomass production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
D1334
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dianursanti
"Massive use of fuels by industry increase carbon dioxide (CO2) emissions significantly. Chlorella vulgaris (C. vulgaris) is well known for its ability to fixate CO2 and synthesize it to a lipid. As industry usually emits high concentrations of CO2, it is necessary to investigate the behavior of microalgae in regard to CO2 inflow. We studied cultivation of C. vulgaris in a photobioreactor (volume 18L) in a compost-basedmedium under illumination at 3000 lux for 90 hours. We show that initial cell density 0.137 g·dm-3 is able to fixate CO2 up to 30.31 g·dm-3· day-1 (93.56%) under a CO2 inflow of 23.80 g·hour-1 with biomass productivity 0.44 g·dm-3· day-1 and lipid yield 0.0795 glipid·gcell-1, and it also shows the potential to fixate carbon dioxide 28.43 g·dm-3·day-1 (31.51%) and produce high lipid amounts (0.0739 g·g-1) under a carbon dioxide inflow 48.17 g·hour-1. Cultivation with a higher initial cell density (0.325 g · dm-3) shows better resistance under carbon dioxide inflow 48.17 g·hour-1 with carbon fixation 37.95 g·dm-3·day-1(58%), biomass production 0.82 g·dm-3·day-1, lipid yield 0.0834 g·g-1, and good potential under carbon dioxide inflow 65.96 g·hour-1. This research shows the potential of C. vulgaris in reducing high concentrations of CO2, which is beneficial for biomass and/or lipid production. These are in turn useful for biodiesel and food supplements. Further study is necessary for adapting this potential on a commercial scale."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2016
UI-IJTECH 7:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library