Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Kurniawati
"Proses pelaporan keuangan perusahaan merupakan proses yang sangat penting bagi PT TI seiring masuknya PT TI dalam bursa saham New York Stock Exchange. Dengan keikutsertaan tersebut maka PT TI wajib mengikuti otoritas pasar modal Amerika Serikat, yaitu Sarbanes Oxley Act (SOA) 302 & 404, mengenai sertifikasi laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, aktivitas manajemen risiko mejadi penting bagi perusahaan ini untuk memastikan proses pelaporan keuangan berjalan dengan lancar dan risiko-risiko yang terkait dengan proses-proses bisnis pelaporan keuangan menjadi prioritas utama penerapan manajemen risiko perusahaan. Proses ini terdiri dari 8 siklus bisnis yang mencakup seluruh kegiatan operasional perusahaan.
Penelitian ini berfokus pada siklus bisnis yang paling berisiko, yaitu siklus persediaan yang memiliki persentase pengendalian tidak efektif tertinggi, terutama sub siklus persediaan kartu. Selanjutnya dilakukan penilaian risiko terhadap proses-proses bisnis yang ada pada sub siklus tersebut untuk mendapatkan tingkat risiko. Sebanyak 24% dari risiko yang ada pada sub siklus ini adalah risiko tinggi, dan risiko menengah sebanyak 8%. Berdasarkan perhitungan estimasi kerugian dengan 1000 iterasi melalui simulasi monte carlo, ternyata persentase yang kecil tersebut menyebabkan kerugian yang tidak kecil, yaitu 56,74% ketidakakuratan perhitungan jumlah akun. Risiko tingkat tinggi dan menengah tersebut tidak masuk dalam kategori risk appetite (risiko yang dapat diterima perusahaan) sehingga perlu dilakukan aktivitas pengurangan risiko berupa risk controlling. Selain itu, aktivitas monitoring risiko secara berkesinambungan menjadi hal penting yang harus dilakukan dalam kegiatan manajemen risiko untuk menilai efektivitas penerapan manajemen risiko yang telah dilakukan perusahaan.

Financial reporting process is a critical process in PT TI since PT TI's stock has been listed in New York Stock Exchange. As the consequences, PT TI must follow the rules of United States capital market, which are Sarbanes Oxley Act (SOA) 302 & 404, which contains about certification of company financial report. Because of this, risk management has become an important thing to ensure how financial reporting process can be done effectively. All risks that related with business processes of financial reporting have become the first priority while doing enterprise risk management process. This process consists of eight business cycles including all company's operational activities.
This research focuses on the riskiest business cycle, which is inventory that has the highest percentage of ineffective control, especially card inventory. Then risk assessment has been conducted for all card inventories' business processes to get the risk ranking. There are 24% high risks and 8% medium risks in those business processes. The calculation of expected loss by 1000 iterations using monte carlo simulation found that the small percentage of high and medium risks will not cause small losses too. Those risks can cause 56,74% inaccuracy account calculation. Those high and medium risks are not risk appetite (risks that accepted by company) so company needs to do risk response by doing risk controlling. The periodic risk monitoring activities are important activities that must be done to assess the risk management process that already done by the company whether it's already effective or not.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kurniawati
"Berkson Measurement error model merupakan model regresi dimana nilai dari variabel prediktor yang terobservasi telah ditentukan sebelumnya dan mengandung error pengukuran atau error observasi. Penaksiran parameter model regresi dengan kasus Berkson Measurement error dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya dengan metode OLS dan metode Minimum Distance. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode Minimum Distance berdasarkan momen pertama dan kedua dari variabel respon diberikan variabel prediktor terobservasi yang diperkenalkan oleh Wang (2003). Berdasarkan teorema kekonsistenan yang dinyatakan Wang (2003), penaksir Minimum Distance bersifat konsisten dan dibuktikan berdasarkan lemma dari kekonsistenan Ekstremum Estimator. Dalam tugas akhir ini, metode Minimum Distance diterapkan untuk menaksir parameter model regresi polinomial Berkson. Penaksir parameter model diperoleh dengan mensubstitusikan taksiran dari parameter-parameter baru yang muncul pada momen pertama dan kedua dari variabel respon diberikan nilai variabel prediktor terobservasi.

Berkson measurement error model is a regression model where the value of the observed predictor variable was determined and contained error of measurement or error of observation.The parameter estimation of regression model with Berkson measurement error case can be estimated with several methods such as by OLS method and Minimum Distance methods. The method used in this minithesis is the Minimum Distance based on the first two conditional moment of the response variable given the value of ​​observed predictor variable that introduced by Wang (2003). Based on the theorem of consistency that was stated by Wang (2003), the Minimum Distance estimator was consistent and it was proved based on the consistency of Ekstremum Estimator theorem. In this minithesis, the Minimum Distance method is applied to estimate parameters polinomial Berkson regression model. Parameter estimator model is obtained by substituting the value of new parameter estimators that appear on the first two conditional moment of the response variable given the value of ​​observed predictor variable."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kurniawati
"ABSTRAK
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit menular melalui
udara yang menyerang saluran nafas atas hingga saluran nafas bawah. ISPA pada
balita terutama pneumonia merupakan penyebab kematian kedua di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh
balita penderita ISPA di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013. Sampel pada
penelitian cross sectional ini adalah balita penderita ISPA dan menjadi sampel
Riskesdas 2013, berjumlah 23.310 orang. Hasil penelitian, 36% balita penderita
ISPA memanfaatkan fasilitas kesehatan. Terdapat hubungan antara umur, waktu
tempuh, dan alat transportasi ke fasilitas kesehatan dengan pemanfaatan fasilitas
kesehatan. Akses yang dianalisis yaitu waktu tempuh dan alat transportasi yang
digunakan terbukti berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan balita dengan ISPA. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan
fasilitas kesehatan adalah umur, waktu tempuh dan alat transportasi ke fasilitas
kesehatan. Masih ada kendala akses dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan
terutama di pedesaan dan luar Pulau Jawa. Pemerintah perlu memperhatikan
peningkatan akses ke fasilitas kesehatan di pedesaan dan luar Pulau Jawa serta
meningkatkan program pencegahan.

ABSTRACT
Acute respiratory infections (ARI) was airborne communicable diseases, attacks
upper respiratory to lower respiratory track. ARI in children under 5 years,
especially pneumonia was second leading cause of death in Indonesia. The
objective of this study was to know the healthcare facilities utilization among the
children under five with ARI in Indonesia. Samples were the children under five
with ARI in Riskesdas 2013, amounted to 23,310. The study found that only 36%
children under five with ARI utilized healthcare facilities. Factors related to the
utilization were age, time, and transportation to healthcare facilities with
healthcare facilities utilization. Factors associated with utilization were age,
times and transportation to healthcare facilities. It was suggested to solve barrier
to access healthcare facilities in rural and outside Java island, as well as
continuing preventive programs"
2016
T46166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Dian Kurniawati
"Human Immunodeficiency Virus HIV, masih menjadi masalah kesehatan masyarakatdi dunia, bahkan di Indonesia, sampai saat ini. Salah satu strategi dalam pengendalianHIV adalah penyediaan layanan diagnosis HIV yang bermutu. Berdasarkan studi yangdilakukan oleh WHO pada tahun 2015, didapatkan kesalahan diagnosis sebesar 10 pada pasien HIV. Puskesmas Jonggol yang telah memulai pelayanan diagnosis HIVsejak bulan Oktober 2016, belum pernah dinilai mutu pelayanannya. Malcolm Baldrigemerupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menilai mutu pelayanannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan strategi diagnosis HIV padapemeriksaan laboratorium menggunakan RDT ditinjau dari tujuh kriteria MalcolmBaldrige di Puskesmas Jonggol. Penelitian ini menggunakan disain penelitian potonglintang, dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapanstrategi diagnosis HIV pada pemeriksaan laboratorium menggunakan RDT diPuskesmas Jonggol belum dilaksanakan sesuai standar. Perencanaan, pengajuan, danpenerimaan RDT HIV belum menggunakan prosedur baku. Pembinaan teknispemeriksaan diagnosis HIV belum dilaksanakan dengan baik.

Human Immunodeficiency Virus HIV , is still a public health problem in the world,even in Indonesia, to date. Provide an excellent HIV diagnostic services is a strategy inHIV control. Based on study conducted by the WHO in 2015, there is 10 misdiagnosis among HIV patients. Puskesmas Jonggol, which has started HIV testservices since October 2016, has never been assessed for it rsquo s test quality. MalcolmBaldrige can be used for the assessment.
The purpose of this study was to analyze theimplementation of the HIV diagnostic strategy on the laboratory tests using RDT interms of the Malcolm Baldrige rsquo s criterias at Puskesmas Jonggol. This study uses crosssectional design, with qualitative approach.
The results showed that the implementationof the HIV diagnostic strategy on the laboratory test using RDT at Puskesmas Jonggolwas not implemented according to standard. The planning, submission, and acceptanceof HIV RDT have not used yet standard procedure. The technical assistance on HIV testhas not been well implemented does not involve technical units that have it rsquo sresponsibility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library