Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devi Oktaviyani
"Mikrobiota saluran pencernaan neonatus merupakan modulator respon imun yang berpengaruh terhadap kesehatan dan penyakit bagi neonatus. Perkembangan mikrobiota saluran pencernaan neonatus dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor maternal maupun faktor neonatal yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kolonisasi mikrobiota usus neonatus pada masa awal kehidupannya. Masa awal kehidupan neonatus (≤ 1 bulan setelah lahir) merupakan periode kritis dalam menentukan kesehatan neonatus jangka panjang maupun jangka pendek. Kolonisasi mikrobiota saluran pencernaan yang menyimpang atau disbiosis pada awal kehidupannya dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit yang berkaitan dengan perkembangan sistem imunitasnya seperti alergi, obesitas, diabetes, dan lain-lain. Dengan demikian, ulasan ini membahas tentang peranan mikrobiota saluran pencernaan neonatus pada masa awal kehidupan dalam mendukung kesehatan neonatus dengan mengetahui kolonisasi mikrobiota saluran pencernaan yang simbiosis. Sekuensing amplikon gen target 16S rRNA menggunakan metode NGS merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk mengkarakterisasi keragaman mikroba. Sampel mekonium atau feses sebagai representatif lingkungan saluran pencernaan neonatus dikumpulkan dan dilakukan ekstraksi DNA kemudian gen target diamplifikasi dengan PCR. Amplikon yang diperoleh disekuensing dan dikarakterisasi secara bioinformatik untuk menentukan mikroba yang ada dalam sampel serta kelimpahan relatifnya. Selain itu, analisis berbasis teknologi molekuler seperti sekuensing gen target 16S rRNA menggunakan metode NGS dan analisis bioinformatik berperan penting dalam memperluas pengetahuan tentang ekosistem saluran cerna yang kompleks dari sampel mekonium dan feses neonatus. Dalam rangka menciptakan mikrobiota saluran pencernaan yang baik dan mendukung kesehatan neonatus pada masa awal kehidupannya dapat dilakukan dengan melakukan intervensi pada faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Intervensi seperti merencanakan kelahiran normal, menjaga asupan nutrisi yang seimbang selama masa kehamilan dan juga menyusui, menghindari paparan antibiotik selama kehamilan dan pada neonatus, dan memberikan ASI kepada neonatus terbukti dapat memodulasi perkembangan mikrobiota saluran pencernaan neonatus yang sehat.

Neonatal gut microbiota is a modulator of the immune response that influences health and disease for neonates. The development of the neonatal gut microbiota is influenced by several factors, both maternal and neonatal factors that directly or indirectly affect the colonization of neonatal gut microbiota in early life. The early-life period of neonatal life (≤ 1 month after birth) is a critical period in determining the long-term and short-term health of neonates. Aberrant colonization of gut microbiota or dysbiosis in early life can increase the risk of diseases related to the development of the immune system such as allergies, obesity, diabetes, and others. Thus, this review discusses the role of the neonatal gut microbiota in early life in supporting neonatal health by knowing the symbiosis colonization of the gut microbiota. The sequencing of 16S rRNA target gene amplicons using the NGS method is the most widely used method to characterize microbial diversity. Meconium or faecal samples as a representative environment of the neonatal digestive tract are collected and DNA extracted then the target gene is amplified by PCR. The obtained amplicons are sequenced and bioinformaticly characterized to determine the microbes present in the sample and their relative abundance. In addition, analysis based on molecular technologies such as 16S rRNA target gene sequencing using the NGS method and bioinformatic analysis play an important role in expanding our knowledge about complex gastrointestinal ecosystems from meconium and neonatal faecal samples. In sum, creating a good gut microbiota and supporting neonatal health in their early-life period can be done by intervening on factors that influence its development. Interventions such as planning a normal birth, maintaining a balanced nutritional intake during pregnancy and lactating, avoiding antibiotic exposure during pregnancy and in neonates, and breastfeeding for neonates are proven to modulate the development of healthy neonatal gut microbiota."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Oktaviyani
"Apoteker merupakan gelar profesi bagi seseorang yang telah menempuh pendidikan profesi apoteker dan mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan wadah yang sangat penting bagi mahasiswa Apoteker untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan di lapangan secara langsung. PKPA dapat membantu para mahasiswa calon Apoteker untuk dapat memperoleh pengalaman pekerjaan Apoteker di fasilitas pelaksanaan pekerjaan kefarmasian misalnya Apotek, Rumah Sakit, Puskesmas, Pedagang Besar Farmasi (PBF), Pabrik Obat, dan BPOM sebelum mereka terjun secara mandiri sebagai Apoteker di fasilitas pelaksanaan pekerjaan kefarmasian tersebut. Tujuan pelaksanaan PKPA di fasilitas pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di Apotek dan Rumah Sakit yaitu untuk memberikan bekal kepada para calon Apoteker untuk mendalami dan menerapkan serta memahami peran, tugas, dan tanggung jawab Apoteker yang berkeja di Apotek dan Rumah Sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan pekerjaan kefarmasian. Dengan demikian, pelaksanaan PKPA ini diharapkan dapat membantu melahirkan Apoteker yang berintegritas dan berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugasnya dan mengembangkan ilmunya sebagai Apoteker di masa mendatang.

Pharmacist is a professional title for someone who has taken the pharmacist's professional education and takes the pharmacist's oath. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) is a very important forum for pharmacist students to apply and develop the knowledge that has been learned during lectures in the field directly. PKPA can help pharmacist students to gain experience working as pharmacists in pharmaceutical work implementation facilities, such as pharmacies, hospitals, Puskesmas, pharmaceutical wholesalers (PBF), medicine factory, and BPOM before they enter independently as pharmacists in those facilities. the. The purpose of implementing PKPA at pharmacies and hospitals is to provide provisions for pharmacist students to explore and implement and also understand the roles, duties, and responsibilities of pharmacists who work in pharmacies and hospitals in accordance with the legislation on pharmaceutical work. Thus, the implementation of PKPA is expected to help produce pharmacists with high integrity and dedication in carrying out their duties and developing their knowledge as pharmacists in the future."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library