Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Daniyah Al Fauziyah
"Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian dini di dunia, sehingga manajemen hipertensi menjadi hal penting. Literasi Kesehatan menjadi salah satu hal yang menurut penelitian berkontribusi pada manajemen penyakit hipertensi. Literasi Kesehatan dan perkembangannya yang dinamis belum dapat mendefinisikan posisi pengetahuan dan kaitannya dengan literasi kesehatan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang hipertensi dan literasi kesehatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Wilayah Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional pada 118 sampel yang merupakan pasien hipertensi di Puskesmas Wilayah Kepulauan Seribu yang diperoleh dengan teknik convenience sampling. Pengambilan data dilakukan dengan instrument Hypertension Knowledge-Level Scale (HK-LS) untuk mengukur pengetahuan dan instrument The European Health Literacy Survey Questionnaire (HLS-EU-Q-16) untuk mengukur literasi kesehatan. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden didominasi oleh usia di atas 40 tahun dan jenis kelamin perempuan. Pengetahuan berada pada median 21 (95% CI 20.48-20.86) dan literasi kesehatan pada median 54 (95% CI 54.10-54.75). Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya faktor lain yang berkontribusi pada tingginya literasi kesehatan pada penderita hipertensi di Kepulauan Seribu. Pengetahuan dan literasi kesehatan yang sudah tinggi menjadi potensi penguatan promosi kesehatan pada dewasa hipertensi di Kepulauan Seribu agar terbentuk manajemen kesehatan yang baik. Peran tenaga kesehatan dan akses informasi yang sudah baik perlu diimbangi dengan penguatan intervensi keterampilan manajemen hipertensi pada masyarakat di Kepulauan Seribu.
Hypertension is considered one of the deadliest non-transmitting diseases; thus, the importance of hypertension management must be acknowledged. Study shows that health literacy has become one of the most contributing factors to hypertension management. Health literacy and its dynamic development are still unable to find the correlation between science and health literacy. This research is aimed to find the level of knowledge on hypertension and health literacy in patients with hypertension at Kepulauan Seribu's Community Health Center. The method used is cross-sectional design of 118 samples, which are patients from hypertension at Kepulauan Seribu's Community Health Center, collected using the convergence sampling technique. Sampling is done using the Hypertensional Knowledge-Level Scale (HK-LS) instrument to measure knowledge and The European Health Literacy Survey Questionnaire (HLS-EU-Q-16) to assess health literacy. According to the result, it is shown that female over 40 years of age dominates the sample characteristics. Knowledge sits at a median of 21 (95% CI 20.48-20.86), and health literacy is at a median of 54 (95% CI 54.10-54.75). This research has shown that other factors contribute to the high level of knowledge possessed by people with hypertension in Kepulauan Seribu. A high level of knowledge and health literacy should potentially strengthen adult health promotion, especially those with hypertension, for better health management. Medical workers' excellent effort and proficient access to information should be balanced with the skill intervention of hypertension management among Kepulauan Seribu residents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Daniyah Al Fauziyah
"Latar belakang: Skizofrenia termasuk gangguan jiwa yang berat dan dapat berdampak kepada kemampuan seseorang dalam merasakan, berpikir, bahkan berperilaku yang ditandai dengan halusinasi, delusi serta gangguan dalam pikiran, persepsi, dan perilaku. Gejala paling umum yang dialami oleh penderita skizofrenia adalah halusinasi (persepsi yang diterima panca indera tanpa adanya stimulus eksternal). Selain itu, lebih dari 60% penderita skizofrenia mengalami waham (salahnya keyakinan seseorang yang didasarkan pada kesimpulan yang salah terhadap realita eksternal). Kasus: Ny. E (22 tahun) diantar oleh ibunya ke rumah sakit karena tampak gelisah dan sering marah-marah di rumah. Selama di rumah sakit, pasien mengalami halusinasi pendengaran, halusinasi penglihatan, waham curiga, waham kebesaran dan waham somatik. Diskusi: Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, analisa data, perencanaan, implementasi hingga evaluasi. Seluruh proses asuhan keperawatan dilakukan selama 15 hari sejak tanggal 19 September – 5 Oktober 2022 di ruangan Utari Rumah Sakit Jiwa Dr H. Marzoeki Mahdi (RSJMM) Bogor. Intervensi yang diberikan kepada Ny. E dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan generalis untuk setiap diagnosis keperawatan yang muncul serta dikombinasikan dengan pendekatan terapi seni menggambar sebagai kegiatan alternatif untuk mendistraksi pasien dari pikiran yang terpusat pada waham dan halusinasi yang muncul pada pasien. Kesimpulan: Penerapan intervensi keperawatan generalis dengan pendekatan terapi seni: menggambar terhadap pasien Ny. E dengan masalah keperawatan halusinasi dan waham terbukti efektif dalam mengurangi tanda dan gejala halusinasi dan waham, dapat meningkatkan kemampuan dalam mengontrol halusinasi serta mengurangi gejala positif, negatif dan patologi umum skizofrenia.
Background: Schizophrenia is considered a serious mental disorder that may impact someone's ability to feel, think, and even behave, marked by hallucination, delusion, and disturbance in thought, perception, and behavior. The most common behavior in people with schizophrenia is a hallucination (perception received by human senses without external stimulus). More than 60% of people with schizophrenia have delusions (misinterpretation of reality). Case: Ms. E (22 y.o.) was taken to her mother to the hospital due to her nervousness and anger at home. While being treated, the patient experienced auditory and visual hallucinations; and persecutory, grandiose, and somatic delusion. Discussion: nursing started with assessment, data analysis, planning, implementation, then evaluation. All nursing process was done in 15 days from September 19th to October 5th, 2022, in the Utari room of Rumah Sakit Jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi (RSJMM) Bogor. Intervention given to Ms. E was in accordance with general nursing for every emerging nursing diagnosis, combined with drawing therapy as an alternative activity to distract patients from the emergence of hallucination and delusion. Conclusion: The application of general nursing intervention combined with drawing therapy to Ms. E, who suffers from hallucination and delusion, is proven effective in reducing signs and symptoms of hallucination and delusion, increasing the ability to control hallucination and delusion, and reducing positive, negative, and general pathological symptoms of schizophrenia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library