Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cintya Astari Dhaneswara
"NADP terbentuk sejalan dengan pembentukan radikal bebas anion superoksida O2 - yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan berujung pada komplikasi ginjal yang disebut dengan nefropati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan radikal bebas O2 - adalah peningkatan angiotensin II pada ginjal dan dapat dihambat oleh penghambat sistem renin-angiotensin, yaitu inhibitor ACE dan ARB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan terapi inhibitor ACE dan ARB dalam mengatasi stres oksidatif yang diukur melalui kadar NADP serum dan dikorelasikan dengan nilai estimasi laju filtrasi glomerulus eLFG sebagai parameter yang sudah sering digunakan untuk menandakan perubahan fungsi ginjal. Kadar NADP serum diukur menggunakan uji NADP /NADPH dengan metode kolorimetri dan nilai eLFG dihitung menggunakan persamaan CKD-EPI. Penelitian ini dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok pasien diabetes melitus tipe 2, yaitu kelompok yang mendapat inhibitor ACE n = 11 dan kelompok yang mendapat ARB n = 25 . Rata-rata kadar NADP serum pada kelompok inhibitor ACE adalah 3,4576 pmol/ml dan pada kelompok ARB adalah 5,6240 pmol/ml p = 0,091, sedangkan nilai eLFG pada kelompok inhibitor ACE adalah 61,109 ml/menit/1,73 m2 dan pada kelompok ARB adalah 66,240 ml/menit/1,73 m2 p = 0,510. Korelasi antara kadar NADP serum dengan nilai eLFG r = -0,032; p = 0,851. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa inhibitor ACE dan ARB tidak berbeda signifikan dalam menurunkan kadar NADP serum dan mempertahankan fungsi ginjal, selain itu tidak terdapat korelasi signifikan antara kadar NADP serum dengan nilai eLFG pada kedua kelompok sampel.

NADP is formed in line with the formation of superoxide anion O2 free radical which can cause oxidative stress and lead to renal complications called diabetic nephropathy in type 2 diabetes mellitus. One of the factors that can increase O2 free radical is increased angiotensin II in the kidneys and can be inhibited by the inhibitor of the renin angiotensin system, ie ACE inhibitors and ARBs. This study aims to determine the comparison of ACE inhibitor and ARB therapy in overcoming oxidative stress measured through serum NADP levels and correlate them with estimated glomerular filtration rate eGFR as a parameter that has been frequently used to indicate changes in renal function. Serum NADP levels were measured using an NADP NADPH assay by colorimetric method and eGFR values were calculated using the CKD EPI equation. This research was conducted at Dr. Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital and District Health Clinics Pasar Minggu. The subjects were divided into two groups of patients with type 2 diabetes mellitus, the group receiving ACE inhibitors n 11 and the group receiving ARBs n 25. The mean serum NADP level in the ACE inhibitor group was 3,4576 pmol ml and in the ARB group was 5,6240 pmol ml p 0,091, whereas the eGFR value in the ACE inhibitor group was 61,109 ml minute 1,73 m2 and in the ARB group was 66,240 ml minute 1,73 m2 p 0,510. The correlation between serum NADP levels and eGFR values r 0,032 p 0,851. The results showed that ACE inhibitors and ARBs did not differ significantly in reducing serum NADP levels and maintaining renal function, and there was no significant correlation between serum NADP levels and eGFR values in both groups."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cintya Astari Dhaneswara
"Selain rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan yang harus diperhatikan guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat adalah apotek. Praktik kefarmasian yang dilakukan di apotek meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinis; di mana pengelolaan sediaan farmasi yang dilakukan meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, penarikan, pengendalian, pencatatan, dan pelaporan; sedangkan pelayanan farmasi klinis yang dilakukan meliputi pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat, konseling, pelayanan kefarmasian di rumah, pemantauan terapi obat, dan monitoring efek samping obat. Apoteker memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan sebuah apotek. Praktik Kerja Profesi Apoteker merupakan salah satu bagian dari perkuliahan pada Program Studi Profesi Apoteker di Universitas Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan gambaran nyata bagi seorang calon apoteker mengenai peran penting, tugas-tugas dan tanggung jawab seorang apoteker di apotek. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini dilakukan di Apotek Safa, Jl. Bukit Duri Tanjakan No.68, RT.1/RW.11, Bukit Duri, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12840. Praktik kerja ini dilakukan selama 20 hari mulai tanggal 1 Juli 2019 hingga 31 Juli 2019. Berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker yang dilakukan di Apotek Safa, dapat disimpulkan pelaksanaan PKPA dapat membantu calon apoteker dalam memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di apotek, meliputi pengelolaan apotek, pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik sesuai standar dan etika yang berlaku.

Apart from hospitals, health service facilities that must be considered in order to improve public health and welfare are pharmacies. Pharmaceutical practices carried out in pharmacies include the management of pharmaceutical preparations and clinical pharmacy services; where the management of pharmaceutical preparations that is carried out includes planning, procurement, receipt, storage, destruction, withdrawal, control, recording, and reporting; Meanwhile, clinical pharmacy services include prescription assessment, dispensing, drug information services, counseling, home pharmacy services, monitoring drug therapy, and monitoring drug side effects. Pharmacists have a very important role in managing a pharmacy. The Pharmacist Profession Internship is part of the lectures at the Apothecary Study Program at the University of Indonesia, which is expected to provide a real picture for a prospective pharmacist regarding the important role, duties and responsibilities of a pharmacist in a pharmacy. The Pharmacist Profession Internship (PKPA) was conducted at the Safa Pharmacy, Jl. Bukit Duri Tanjakan No.68, RT.1 / RW.11, Bukit Duri, Kec. Tebet, South Jakarta City, Special Capital Region of Jakarta 12840. This internship was carried out for 20 days from 1 July 2019 to 31 July 2019. Based on the Pharmacist Profession Internship activities carried out at Safa Pharmacy, it can be concluded that PKPA implementation can help prospective pharmacists in understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacies, including managing pharmacies, managing pharmaceutical preparations and clinical pharmacy services according to applicable standards and ethics."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cintya Astari Dhaneswara
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari modal manusia, modal sosial, berbagi pengetahuan, kreativitas karyawan, dan kebermaknaan kerja terhadap perilaku kerja inovatif karyawan di perusahaan farmasi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online dengan jumlah responden sebesar 286 responden di perusahaan farmasi di Indonesia dan data dianalisis menggunakan metode structural equation modeling (SEM) dengan software SPSS Amos versi 24. Hasil penelitian menyatakan bahwa modal manusia memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap modal sosial, yang selanjutnya memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap berbagi pengetahuan, dan selanjutnya memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kreativitas karyawan. Seperti yang diharapkan, kreativitas karyawan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kerja inovatif. Hubungan antara modal sosial dan kreativitas karyawan dimediasi oleh berbagi pengetahuan, dan hubungan antara berbagi pengetahuan dan perilaku kerja inovatif dimediasi oleh kreativitas karyawan. Sebagai variabel moderasi, kebermaknaan kerja memoderasi hubungan antara modal sosial dan berbagi pengetahuan. Modal manusia tidak menunjukkan pengaruh langsung yang signifikan terhadap berbagi pengetahuan, namun, modal sosial memediasi hubungan antara modal manusia dan berbagi pengetahuan. Penelitian ini memberikan wawasan bagi praktisi di perusahaan farmasi di Indonesia tentang bagaimana meningkatkan perilaku kerja inovatif karyawannya melalui pengembangan modal manusia, modal sosial, berbagi pengetahuan, dan kebermaknaan kerja karyawannya, untuk memperkuat lingkungan kreatif dan inovatif bagi karyawannya.

This study aims to analyze the influence of human capital, social capital, knowledge sharing, employee creativity, and work meaningfulness on employee innovative work behavior in pharmaceutical companies in Indonesia. Data were collected using an online questionnaire with a total of 286 respondents in pharmaceutical companies in Indonesia and data were analyzed using the structural equation modeling (SEM) method with SPSS Amos software version 24. The results stated that human capital has a positive and significant effect on social capital, which in turn has a positive and significant effect on knowledge sharing, and subsequently has a positive and significant effect on employee creativity. As expected, employee creativity has a positive and significant effect on innovative work behavior. The relationship between social capital and employee creativity is mediated by knowledge sharing, and the relationship between knowledge sharing and innovative work behavior is mediated by employee creativity. As a moderating variable, work meaningfulness moderates the relationship between social capital and knowledge sharing. Human capital showed no significant direct effect on knowledge sharing, however, social capital mediates the relationship between human capital and knowledge sharing. This study provides insights for practitioners in pharmaceutical companies in Indonesia on how to improve the innovative work behavior of their employees through the development of human capital, social capital, knowledge sharing, and work meaningfulness of their employees, to strengthen the creative and innovative environment for their employees."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library