Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Sugiarto
"Tesis ini tentang pelayanan Pos Kepolisian Rawa Bening dalam mewujudkan dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di Kelurahan Rawa Bunga. Perhatian utama tesis ini adalah corak kegiatan pelayanan yang dilakukan Polri dengan fokus tindakan kebijaksanaan individu dan organisasi yang ditujukan kepada masyarakat yang didasari penggunaan wewenang dan diskresi kepolisian. Dalam kajian tesis ini fungsi pelayanan dalam mewujudkan dan memelihara Kamtibmas dilihat dari perspektif rangkaian tindakan kebijaksanaan individu dan organisasi yang berperan sesuai dengan kedudukannya dalam melakukan pelayanan untuk mewujudkan dan memelihara Kamtibmas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi dengan teknik pengumpulan data secara pengamatan, wawancara dengan pedoman dan pengamatan terlibat untuk mengungkapkan tindakan kebijaksanaan oleh individu maupun organisasi dalam menjalankan pelayanan guna mewujudkan dan memelihara Kamtibmas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tindakan kebijaksanaan individu dan organisasi dilakukan sebagai bagian cara bertindak Pos Kepolisian dan yang dilakukan anggota atas interpretasi tindakan di lapangan. Tindakan yang dilakukan pola-pola pelayanan Pos Kepolisian dan anggota didasarkan atas alasan pemolisian masyarakat, Kegiatan pelayanan dalam rangka ntewujudkan dan memelihara Kamtibmas yang dilakukan oleh Pos Kepolisian Rawa Bening ditujukan untuk : (1) menerima laporan atau pengaduan serta menerbitkan surat keterangan tanda melapor, (2) mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan taksi ilegal, (3) menjaga ketertiban umum, (4) menjaga pemukiman dan perumahan penduduk, (5) menjaga usaha pada pengusaha tertentu. Alasan dilakukan tindakan ini dengan melihat status sosial, hubungan personal, selektif prioritas dan kegiatan dalam melayani oleh Pos Kepolisian Rawa Bening. Pelaksanaan kegiatan pelayanan dalam mewujudkan dan memelihara Kamtibmas ini dipengaruhi oleh keterbatasan personal, sarana dan prasarana, anggaran dan kemampuan atau ketrampilan manajerial dan komunikasi dalam mendukung pelaksanaan tugas, program kegiatan yang tidak disusun secara baik serta mempertimbangkan kepentingan dan tingkat hubungan dari masyarakat yang dilayani. Tindakan berupa kebijaksanaan individu dan organisasi mewarnai hubungan sosial dan hubungan kerja maupun tanggapan masyarakat terhadap fungsi, tugas pokok dan peranan Polri.
Hubungan sosial dan hubungan kerja maupun tanggapan masyarakat atas pelayanan untuk mewujudkan dan memelihara Kamtibmas, mempengaruhi hubungan yang sederajat antara Polisi dan masyarakat dalam rangka mewujudkan kegiatan pemolisian masyarakat, yang mana warga masyarakat dapat mencegah menanggulangi serta menangkal gangguan Kamtibmas sesuai kebutuhannya serta Polri dalam menjalankan pelayanan sesuai fungsi dan peranannya.
Implikasi dari tesis ini adalah perlunya pengembangan Pos Kepolisian sebagai unsur pelayanan terdepan di tengah-tengah masyarakat yang menyentuh langsung pada kepentingan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan. Dalam pengembangan ini perlu dilakukan dengan cara menambah personel, meningkatkan kemampuan atau ketrampilan manajerial dan komunikasi, memenuhi sarana prasarana, dukungan anggaran, menumbuhkan rasa bangga sebagai anggota pelayan Pos Kepolisian, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Selain itu dalam paradigma baru Polri maka perlu merubah gaya pemolisian dengan tindakan reaktif menjadi proaktif, mempunyai program kegiatan yang teradministrasi dengan baik serta dapat memberikan harapan bagi masyarakat meningkatkan kemampuan manajerial dan komunikasi serta profesional dengan memahami budaya masyarakat, yang mengarah kepada kemitraan sebagai dasar pemolisian masyarakat."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T11079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugiarto
"Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Tujuan umum program perbaikan gizi pada PJP II ditetapkan untuk meningkatkan status gizi masyarakat yang diarahkan pada peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja dalam rangka menunjang kualitas sumber daya manusia.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara status gizi dan faktor-faktor lain dengan kecerdasan pada Anak Taman Kanak-Kanak di Kotip Depok. Kotip Depok dipilih menjadi daerah penelitian disebabkan karena 22 Taman Kanak-Kanak tersebut sudah menjalankan tes IQ pada bulan Oktober 1995 meliputi 1008 Anak, kegiatan UPGK di Kotip Depok telah berjalan dari tahun ke tahun dengan baik dan masyarakat Kotip Depok cukup heterogen.
Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol yang retrospektif, dimana sampel kasus adalah Anak dengan IQ kurang atau sama dengan 109, sedangkan sampel kontrol adalah Anak dengan IQ lebih atau sama dengan 110 diambil dari Taman Kanak-Kanak yang sama dengan berdasarkan umur dan nomor Anak dalam keluarga yang dipunyai oleh kelompok sampel kasus jumlah sampel penelitian 92 pasangan.
Salah satu hipotesisnya adalah Anak yang berstatus gizi kurang/buruk, lebih besar risikonya untuk mempunyai IQ sedang sampai lambat dari pada Anak yang berstatus gizi baik/sedang.
Hasil analisis bivariat OR status gizi = 5.22, OR pernah sakit kejang dan demam = 9.14, OR yang pernah sakit berat = 5.69, OR umur ibu hamil kurang 20 tahun atau lebih 35 tahun = 3.05, OR kondisi ibu hamil = 4.32 dengan masing-masing p <0,05.
Hasil analisis dengan regresi logistik multivariat didapat persamaan logit IQ = -4.8275 + 2.6392 (kondisi kesehatan ibu) + 2.1811 (status gizi) + 2.0385 (pernah sakit berat) + 2.0008 (pernah sakit kejang demam) + 1.2888 (jarak kelahiran) + e.
Kesimpulan dari analisis diatas menunjukkan status gizi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam meningkatkan kecerdasan Anak di sarankan penyuluhan gizi yang lebih difokuskan lagi kepada penambahan BB/U.

One of significance effort providing wide impact toward the improvement of human resources quality is enhancing public health nutrient. Nutrient status is made up of a factor determining life quality and working productivity. General objective of nutrient improvement program in Long Term Development II is stipulated to improve public nutrient status which is aimed to intelligence enhancement and working productivity in frame of supporting human resources quality.
The purpose of this research is to find out the correlation between nutrient status and other factors with intelligence of Kindergarten students at Kotip Depok. The selection of Kotip Depok as a research area for the 22 of the Kindergartens have had IG test on October, 1 995, involved 1008 children, while UPKG activity has been undergone well from year to year at Kotip Depok and its society consist of various ethnic groups.
This research is a retrospective control case research, where the case sample are children having less than 109 IQs, while control sample are children having more than 110 IQs, taken from equal Kindergarten based upon the age and children number in family owned by cases sample group, the total samples are 92 couples.
One of the hypothesis is bad/poor Child nutrient status has bigger risk to have average to slow IQ compared with those who have medium/good nutrient status.
Bivariat analysis result of OR concerning nutrient status = 5.22, OR ever had convulsion and fever = 9.14, OR ever had serious ill = 5.69, OR for pregnant mother under 20 years old or up to 35 years old = 3.05, OR for pregnant mother condition = 4.32 with p <0.05 respectively.
Logit IQ Equation = -4.8275 + 2.6392 (mother?s healt condition) + 2.1811 (nutrient status) + 2.0385 (ever had serious ill) + 2.0008 (ever had convulsion and fever) + 1.2888 (birth range) + e, in accordance with analysis results with multivariate logistic regression.
The conclusion of the stated above analysis indicate that nutrient status is the most important factor in improving Child's intelligence, it is suggested that the nutrient extension is focused more on BB/U increasingly."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugiarto
"Jakarta yang merupakan ibu kota Republik Indonesia, mempunyai kondisi udara yang buruk akibat polusi dari kendaraan bermotor. Untuk memperbaiki keadaan tersebut diadakan Program Langit Biru dan KLH yang salah satu sub-programnya adalah melakukan uji petik (chek spot) terhadap emisi gas buang pada kendaraan bermotor. Dari hasil uji petik ini akan diusulkan sebuah KEPMEN yang akan mengatur nilai ambang batas emisi gas buang untuk kendaraan bermotor lama.
Dalam program ini ditentukan 5 (lima) titik pengujian, dimanaper titiknya diambil di tiap daerah tingkat II (walikota). Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kadar polusi yang keluar dari kendaraan bermotor (mobil pribadi dan penumpang). Sebagai standar digunakan baku mutu dari Pemda DKlJakarta yaitu keputusan Gubernur Nomor 1041/2000 dan dari Ketetapan Menteri Lingkungan Hidup No.35 tahun 1993. Emisi yang diuji adalah CO dan HC untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan opasitas (ketebalan asap) untuk kendaraan berbahan bakar solar.
Dari hasil uji petik ini terlihat bahwa tingkat kelulusan yang rendah (40%) untuk semua kategori mesin bensin dengan carburator dan 70% mesin bensin dengan sistem injeksi serta 60% untuk mesin berbahan bakar solar sehingga diperlukan peraturan setingkat Kep-men yang lebih ketat berikut tata laksana untuk implementasinya.

Jakarta is a capital of republic of Indonesia, has a poor condition due to air pollution from vehicle emission, for this reason ministry of environment conducting via " blue sky program " doing emission check spot for motor vehicle. In this program 5 spot checkpoints in local government put in 988 data from various vehicle (Private and public car with different year and fueling system). As a standard we use Government decree No. 1041/2000 and Ministry of Environment Decree No. 3 5/199 3 for comparison.
The results shows that the level of pass is low (40%) for any category of gasoline with carburetor fueling system and 70% passed for injection system and 60% passed for smoke in Diesel engine and it's need a new decree and more tight for emission level from Ministry of environment.
"
2004
JUTE-XVIII-4-Des2004-256
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugiarto
Jakarta: UI-Press, 2007
PGB 0423
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugiarto
"Sistem injeksi bahan bakar telah dikembangkan sejak lama. Namun umumnya sistem injeksi bahan bakar tersebut digunakan pada mesin mobil. Penggunaan sistem ini pada mesin sepeda motor dengan silinder tunggal masih belum luas. Dengan penggunaan sistem injeksi bahan bakar, debit bahan bakar dapat dikontrol sesuai dengan parameter mesin seperti putaran mesin, debit udara yang masuk, serta volume bahan bakar untuk setiap siklus, pada semua kondisi mesin. Penelitian sistem injeksi bahan bakar ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi volumetris sistem intake manifold, kebutuhan bahan bakar untuk setiap siklus mesin, dan karakteristik mesin pada setiap kondisi yang diujikan. Penelitian sistem injeksi bahan bakar untuk mesin satu silinder dengan siklus Otto empat langkah, dilakukan pada mesin Honda CB100 dan dilaksanakan di Laboratorium Thermodinamika Departemen Teknik Mesin FTUI. Dari uji eksperimen dalam penelitian ini menunjukkan karakteristik lama buka injector yang sesuai dengan fungsi putaran mesin, dan tekanan intake pada mesin satu silinder. Sedangkan dari hasil penelitian ini menunjukan nilai efisiensi volumetris yang baik dengan desain intake manifold menggunakan hasil simulasi CFD (Computational Fluid Dynamic).

Fuel Injection System for One Cylinder Motor Cycle Engine. Fuel injection has been developed for many years. But its common application is limited on car?s engine. With many reason fuel injection systems in motorcycle one cylinder engine has not been widely used yet. Fuel Injection System allows the amount of fuel, injected to be controlled appropriate to engine parameters such as engine speed, amount of air inducted to cylinder, temperature, for each cycle, over the entire engine operating conditions. This fuel injection research is done to find out the Volumetric Efficiency of the intake manifold system, the amount of fuel need to be injected for each engine cycle, and the engine characteristics over variation of test conditions. This research based on Honda CB100 engine, at applied thermodynamic Laboratory of Mechanical Engineering Department, Faculty of Engineering University of Indonesia. Experiment data from this research shows the characteristics of injector duration as functions of engine speed, intake pressure, on one cylinder engine and the results of this research shows a good Volumetric Efficiency of the intake manifold designed using CFD (Computational Fluid Dynamic)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library