Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Ayu Pratiwi
"Tesis ini membahas mengenai kesepekatan kerjasama pertahanan (DCA) antara Kolombia dan Amerika Serikat pada tanggal 14 Agustus 2009. Perjanjian tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara anti-AS, terutama Venezuela. Venezuela merespon kehadiran militer Amerika Serikat dengan menggunakan strategi militer ofensif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menyarankan bahwa dalam situasi security dilemma, Venezuela dapat mengambil strategi defensif untuk memungkinkan kerjasama dengan negara-negara lain agar dapat menghindari terjadinya perang.

The focus of this thesis is about defense cooperation agreement (DCA) between Colombia and the United States on August 14, 2009. The agreement raises concerns for the countries of the anti-US, particularly Venezuela. Venezuela responds U.S military presence by using offensive military strategy. This research is a qualitative case study design. The results suggest that in the security dilemma situation, Venezuela can take a defensive strategy to allow cooperation with other countries in order to avoid the war."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Pratiwi
"ABSTRAK
Remaja merupakan masa peralihan yang memiliki proses perkembangan yang berbeda dengan usia anak-anak dan dewasa. Remaja yang tinggal di Lapas harus menghadapi perubahan peran selama di Lapas yang akan menimbulkan berbagai macam respon psikologis dan upaya-upaya untuk beradaptasi bagi mereka. Tujuan penelitian ini ingin mengeksplorasi pengalaman dan mekanisme adaptasi remaja Lapas dalam menghadapi perubahan peran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian ini terdiri dari delapan orang remaja Lapas. pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam berdasarkan tujuan penelitian. Analisis data hasil wawancara menggunakan tahapan analisis menurut Colaizzi. Temuan hasil penelitian menunjukkan 5 tema dengan beberapa katagori antara lain: 1) Perubahan penampilan peran yaitu perubahan peran dalam keluarga,perubahan penampilan peran terhadap hubungan sosial dengan teman sebaya, dan perubahan aktivitas sekolah, 2) Keadaan harga diri remaja yang di Lapas adalah malu kepada keluarga dan aib keluarga, 3) Respon psikologis yang terjadi pada remaja Lapas adalah respon psikologis awal masuk Lapas dan respon psikologis saat ini,4) Upaya dalam beradaptasi adalah upaya dari diri sendiri dan upaya dari orang lain dan 5) Harapan untuk masa depan adalah harapan untuk diri sendiri dan harapan untuk orang lain. Rekomendasikan hasil penelitian ini ditujukan pada perawat jiwa atau petugas Lapas yang mungkin akan berhubungan langsung dengan remaja Lapas dalam membantu mereka untuk menggunakan strategi yang adaptif dalam menghadapi kondisi di Lapas

ABSTRACT
Adolescents are a transitional period that has different developmental processes with the age of children and adults. Adolescents living in prisons must face role change while in prisons that will lead to various psychological responses and attempts to adapt to them. The purpose of this study would be to explore the experiences and mechanisms of adolescent adaptation Prisons in the face of role change. This research uses qualitative method with descriptive phenomenology approach. The study participants consisted of eight prison juveniles. Data retrieval is done by in-depth interviews based on research objectives. Data analysis of interview result using analysis phase according to Colaizzi. The research findings show 5 themes with several categories, among others: 1) Change of role appearance that is change of role in family, change of role appearance to social relation with peer, and change of school activity, 2) The pride of pride of adolescent in prison is shame to Family and family disgrace 3) Psychological responses occurring in adolescence Prisons are the initial psychological response to prison and the current psychological response, 4) The adaptation effort is the effort of oneself and the efforts of others and 5) Hope for the future is hope For yourself and hope for others. Recommend the results of this study aimed at mental nurses or prison officers who may be in direct contact with prison juveniles in helping them to use adaptive strategies in the face of prison cond"
2017
T51880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ayu Pratiwi
"Telah dilakukan reaksi oksidasi katalitik isoeugenol menjadi vanili dengan penggunaan katalis γ-Al2O3-TiO2. Sebagai langkah awal, katalis heterogen γ-Al2O3-TiO2 dipreparasi dengan mereaksikan larutan Al2(SO4)3 dan larutan NH4OH sampai terbentuk boehmite. Boehmite kemudian ditambahkan Ti(OH)4 dengan metode sol-gel dari hidrolisis Titanium Tetraisopropoksida (TTIP) dengan H2O dan HNO3 pekat pada temperatur 90oC selama 72 jam. Boehmite-Ti(OH)4 yang didapat dari preparasi ini kemudian dipanaskan pada temperatur 120oC selama 24 jam dan dikalsinasi pada temperatur 550oC selama 18 jam sehingga akan dihasilkan katalis γ-Al2O3-TiO2. Karakterisasi katalis dilakukan dengan alat difraktometer sinar-X dan FTIR.
Katalis yang telah disintesis diuji daya katalitiknya untuk reaksi oksidasi katalitik isoeugenol dan dilakukan perbandingan dengan reaksi menggunakan katalis γ-Al2O3-TiO2 (1:1) PEG yang diperoleh dari hasil penelitian mahasiswi angkatan terdahulu dan telah teruji daya katalitiknya. Reaksi dimulai dengan penambahan metanol sebagai pelarut, selanjutnya pemakaian oksidator ramah lingkungan H2O2 dan Ozon (O3) serta penambahan 0,2 g katalis pada suhu 55oC-60oC selama 4 jam. Produk yang dihasilkan dikarakterisasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), GC dan GC-MS.
Berdasarkan hasil persen yield vanili, penggunaan katalis γ-Al2O3-TiO2 (TTIP) lebih aktif daripada menggunakan katalis γ-Al2O3-TiO2 (1:1) PEG dengan pemakaian oksidator hidrogen peroksida (H2O2). Meskipun konversi isoeugenol hampir mencapai 100% tetapi untuk sampel trans-isoeugenol yield vanili yang dihasilkan sebesar 9,05% dan cis-isoeugenol 6,96% dengan penggunaan γ-Al2O3- TiO2 (TTIP) sebagai katalis dan H2O2 sebagai oksidator. Sedangkan pemakaian H2O2 sebagai oksidator lebih ringan daripada pemakaian O3 (ozon).

Catalytic oxidation reaction was conducted on isoeugenol into vanillin using γ-Al2O3-TiO2 as a catalyst. The heterogeneous catalyst γ-Al2O3-TiO2 was first prepared by reacting a solution of Al2(SO4)3 which was obtained NH4OH to form boehmite. Boehmite was added Ti(OH)4 gel by the sol-gel method from the hydrolysis of Titanium Tetraisopropoksida (TTIP) with H2O and HNO3 at 90oC and for 72 hours. Boehmite-Ti(OH)4 mixed gel was dried at 120oC for 24 hours and was calcined at 550oC for 18 hours to produce γ-Al2O3-TiO2. The catalyst characterization was performed on X-Ray diffraction instrument and FTIR.
The catalysts activity were tested on the oxidation of isoeugenol into vanillin and the results were compared by the oxidation reaction using Al2O3- TiO2(1:1)PEG catalyst, which was obtained from the previous research students. The oxidation reactions were conducted using methanol as a solvent, two kinds of green oxidators namely hydrogen peroxide (H2O2) and ozone (O3) and 0,2 g of catalyst at 55oC-60oC for 4 hours. The reaction products were determined by Thin Layer Chromatography (TLC), GC and GC-MS.
Based on the percent yield of vanillin, it was found that the catalyst γ- Al2O3-TiO2 (TTIP) was more active than catalyst Al2O3-TiO2(1:1)PEG using hydrogen peroxide (H2O2). Although the conversion of isoeugenol were almost 100%, the percent yields of vanillin were very low namely 9,05% from the trans- isoeugenol and 6,96% from the cis-isoeugenol using γ-Al2O3-TiO2 (TTIP) as a catalyst and H2O2 as the oxidator and hydrogen peroxide (H2O2) is milder compared to O3(ozone).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1051
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nashtasya Ayu Pratiwi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5199
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meilissa Ayu Pratiwi
"Skripsi ini membahas tentang gambaran pemenuhan kesesuaian pelaksanaan sistem tanggap darurat PT X dalam upaya mempersiapkan proses tanggap darurat jika terjadi keadaan darurat/bencana. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain studi deskriptif yang menggunakan dua jenis data, yaitu pata primer yang didapatkan melalui wawancara dan observasi, serta data skunder melalui telaah dokumen.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian implementasi sistem tanggap darurat di Oil and Gas Services Company PT X ditinjau dari National Fire Protection Association 1600 (NFPA 1600) tahun 2012. Hasil penelitian ini diharapkan agar PT X dapat mempertimbangkan saran yang diberikan untuk meningkatkan pemenuhan semua elemen persyaratan NFPA 1600 dalam mengimplementasikan sistem tanggap darurat di perusahaannya.

Focus of this study is looking for overview of compliance conformity for implementation emergency response system at PT X to prepare emergency response in the event of an emergency/disaster. This research is a qualitative descriptive study design that use two types of datas, primary data obtained through interviews and observations, and secondary data through document review.
The purpose of this study to determine conformity of the implementation emergency response system in Oil and Gas Services Company PT X as per National Fire Protection Association 1600 (NFPA 1600) in 2012. PT X are expected to consider the advice had given based on results of this study to improve compliance to all elements requirements of NFPA 1600 in the company's emergency response system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Ayu Pratiwi
"Talasemia merupakan penyakit genetik yang terjadi karena kelainan sintesis hemoglobin dalam tubuh. Penatalaksanaan talasemia salah satunya adalah dengan terapi transfusi darah rutin yang memiliki efek negatif berupa penumpukan zat besi dalam organ tubuh. Untuk mengatasi penumpukan zat besi tersebut, diperlukan terapi kelasi dengan menggunakan Deferoxamine yang harganya relatif mahal dan juga memiliki efek samping. Hal ini membuat biaya pengobatan talasemia semakin mahal, sehingga perlu adanya terapi alternatif untuk kelasi besi seperti konsumsi mangiferin yang merupakan ekstraksi dari batang pohon mangga (Mangifera indica L.) Namun pada studi eksperimental ini, digunakan ekstrak air daun Mangifera foetida L karena kandungan mangiferin di dalamnya terbukti paling tinggi dibandingkan dengan daun mangga lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan bahan alam untuk terapi alternatif kelator besi bagi penderita talasemia. Terdapat tujuh sampel serum penderita talasemia yang diberi empat perlakuan, yaitu (1)serum murni; (2)serum+mangiferin; (3)serum+Deferoxamine; (4)serum+ekstrak 1,125 mg; dan setiap kelompok perlakuan ditambah dengan larutan medium standar dan larutan sitrat. Setelah itu, larutan-larutan tersebut diuji absorbansinya dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 190-400 nm. Nilai absorban pada setiap sampel dianalisis dengan uji One Way Anova karena variabel bebas berskala nominal (agen kelator) dan variabel terikat (nilai absorban) berskala numerik.
Hasil analisis uji One Way Anova menunjukkan ekstrak air daun Mangifera foetida L. dosis 1,125 mg yang diperkirakan memiliki kandungan mangiferin sebesar 28,8 μg, memiliki perbedaan yang bermakna dengan serum (p=0,043). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak air daun Mangifera foetida L. dosis 1,125 mg memiliki efek kelator terhadap feritin serum penderita talasemia. Berdasarkan uji Post-Hoc, ekstrak air daun Mangifera foetida L. 1,125 mg memiliki efek kelator yang hampir sama dengan mangiferin murni 100 μg (p=0,095).

Thalassemia is inherited disorder of hemoglobin synthesis which can not be cured completely. One of the treatment of thalassemia is blood transfusion which has a negative effect such as accumulation of iron in body visceral. For anticipating that accumulation, the patients have to consume chelating agent, Deferoxamine, which is expensive and has side effects. It makes the cost of thalassemia treatment become more expensive, so there should be an alternative therapy for chelating agent, such as consuming mangiferin which has been extracted from mango stem (Mangifera indica L.). But in this experimental study, the researcher used leaf extract of Mangifera foetida L. because its mangiferin is higher than the others.
The purpose of this research is to use natural resource for alternative therapy of iron chelating for thalassemia patients. There were seven samples of thalassemia patient’s serum and for each serum, there were four treatments: (1)pure serum; (2)serum+mangiferin; (3)serum+Deferoxamine; (4)serum+extract 1,125 mg. All of them had been mixed with standard medium and citrate before they were tested by spectrophotometer in 190-400 nm wavelength for determining the absorbance value. The absorbance value of each sample was analysed by One Way Anova test for proving the chelator effect of leaf extract of Mangifera foetida L. 1,125 mg. This test was used because there were nominal free variable (chelating agent) and numerical dependent variable (absorbance value).
The result of One Way Anova test analysis showed that leaf extract of Mangifera foetida L. dose 1,125 mg which contained 28,8 μg mangiferin, has chelator effect (p=0,043). Based on Post-Hoc test, the chelator effect of Mangifera foetida L. dose 1,125 mg is almost the same as pure mangiferin 100 μg (p=0,095).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ayu Pratiwi
"Analisis Situasi
Saat ini sudah banyak tersedia informasi kesehatan di berbagai media, termasuk di radio. Sayangnya, informasi-informasi tersebut lebih ditujukan bagi mereka yang telah berusia dewasa. Padahal, kesehatan sangat penting baik bagi orang tua maupun orang muda (remaja). Oleh karena itu, penulis merasa dibutuhkan suatu program kesehatan yang ditujukan bagi anak muda.
Selain itu, dari hasil riset terhadap 100 pendengar radio anak muda yang dituju menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka tertarik dan membutuhkan informasi kesehatan.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat bagi khalayak:
Mendapatkan informasi seputar kesehatan untuk anak muda.
Manfaat bagi pengelola:
Menunjukkan pada masyarakat bahwa radio tidak hanya berisi acara hiburan, tapi juga berisi informasi-informasi yang bermanfaat seperti informasi kesehatan.
Tujuan sosial:
Mengajak pendengar untuk mulai memerhatikan kesehatan sedini mungkin.
Tujuan ekonomi:
Mendatangkan keuntungan bagi pengelola radio melalui iklan dan sponsorship.
Prototipe yang Dikembangkan
Prototipe yang dikembangkan adalah program radio khusus kesehatan berbentuk talk show dengan segmentasi anak muda Jakarta dengan status sosial ekonomi ABC. Rencananya, program bernama “Sabar OZ” (Sehat Bareng OZ) ini akan disiarkan di OZ Radio Jakarta setiap Jumat, pukul 16.00-18.00 WIB. Acara ini dibagi ke beberapa sesi, yaitu bincang-bincang dengan narasumber ahli, bincang-bincang dengan selebriti, sesi tanya jawab (sekaligus kuis), dan informasi tips, mitos, serta fakta kesehatan.
Evaluasi
Media pre-test dilakukan dengan metode FGD dengan peserta sebanyak enam orang. FGD dilakukan setelah prototipe program selesai dibuat dengan instrumen media pre-test berupa panduan FGD. Sedangkan evalusi dikelompokan menjadi dua, yaitu: evaluasi produksi dan kualitas program serta evaluasi khalayak; dan evaluasi biaya.
Evaluasi produksi dan kualitas program serta evaluasi khalayak dilakukan dengan cara aktif dan pasif. Evaluasi aktif dilakukan dengan telesurvei yang diadakan pada bulan pertama penyiaran program (empat episode). Sedangkan evaluasi pasif dilakukan dengan memantau respon pendengar yang masuk baik melalui email maupun Twitter secara terus-menerus. Evaluasi biaya dilakukan setiap bulan dengan membandingkan biaya produksi program dengan pendapatan program “Sabar OZ” (Sehat Bareng OZ).
Anggaran
Anggaran pembuatan program per episode: Rp 852.500,00
Total biaya produksi program selama tiga bulan (13 episode): Rp 11.082.500,00
Prakiraan pemasukan bersih dengan sponsor selama tiga bulan (13 episode): Rp 222.137.500,00
Prakiraan pemasukan bersih tanpa sponsor selama tiga bulan (13 episode): Rp 110.597.500,00
Anggaran media pre-test: Rp 505.000,00
Anggaran evaluasi: Rp 1.800.000,00

Situation Analysis
Nowadays, there are so many media that provide information about health, with no exceptions the radio. Unfortunately, the information are more intended for adult consumption. Whereas, health is really important both for adult and young people (teenagers). Therefore, the author thinks that there is a need for young people as much as it is to the adults.
Moreover, based on the research which was committed to 100 listeners of young people’s radio (OZ Radio Jakarta), the majorities of them are interested and have the need of getting information about health.
The Advantages and The Purposes of Prototype Development
The advantage for audience/listeners:
Attain information on health issues for young people.
The advantage for radio station:
Shows the society that radio is not only about entertainment, but also have concern in providing useful information such as information about health.
Social purpose:
To persuade the audience/listeners to give more attention and take a good care to their health since they are young.
Commercial purpose:
To bring in profit for radio station from adverts and sponsorship.
The Developed Prototype
The developed prototype is radio program about health that takes form talk show formatted, which is intended for young people (teenagers) in Jakarta with ABC social economic class. The program would be named “Sabar OZ” (Sehat Bareng OZ) and is planned to be airing at OZ Radio Jakarta every Friday at 4-6 pm. This program has some parts, which included chatting with expert, chatting with celebrity, question and answer session (including quiz), and tips, myth, and health facts.
Evaluation
The method applied for the pre-test media is FGD with six participants. FGD will be performed after the prototype made and an FGD instrument will be used as a guide. The evaluation divided in two categories, which are: production, quality program, and audience evaluation; and budget evaluation.
Production, quality program, and audience evaluation will be executed in two ways, which are active and passive. The method applied for active evaluation is telesurvei which will be executed in the first month of program airing (for episodes). Whereas, passive evaluation will be executed by monitoring audiences’ responses by email or Twitter continuously. Budget evaluation will be executed every month by comparing production expenditure and income of the program.
Budget
Program production budget per episode: 852.500 IDR
Total program production budget (13 episodes):11.082.500 IDR
Estimation of program income with sponsors (13 episodes): 222.137.500 IDR
Estimation of program income without sponsors (13 episodes): 110.597.500 IDR
Pre-test media budget: 505.000 IDR
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58764
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ayu Pratiwi
"Limbah logam berat telah menjadi masalah serius bagi lingkungan dan kesehatan. Keberadaaan bentonit yang cukup melimpah di Indonesia serta kemampuannya sebagai adsorben dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah tersebut. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi bentonit alam Jambi dengan monosodium glutamat menjadi organobentonit menggunakan metode interkalasi. Nilai kapasitas tukar kation (KTK) Na-bentonit ditentukan dengan metode kompleks [Cu(en)2]2+, diperoleh sebesar 35,53 mek/ 100 g bentonit. Sintesis organobentonit dilakukan dengan menambahkan larutan monosodium glutamat dalam buffer asetat pH 3,22 agar monosodium glutamat terbentuk muatan positif (NH3+) yang dapat berinteraksi dengan permukaan antarlapis bentonit yang bermuatan negatif, serta terbentuk muatan negatif (COO-) yang dimanfaatkan untuk mengikat ion logam.
Hasil karakterisasi dengan XRD menunjukkan kenaikkan basal spacing dalam bentonit dari 14,198 Å menjadi 14,669 Å. Organobentonit ini diaplikasikan sebagai adsorben ion logam berat kadmium dan kobalt dengan kapasitas yang dicapai pada waktu optimum selama 2 jam sebesar 44,70 mek/ 100 g organobentonit untuk ion logam Cd2+, sedangkan untuk ion Co2+ di atas 56,40 mek/ 100 gr organobentonit. Kapasitas adsorpsi organobentonit terhadap ion logam lebih besar daripada bentonit alam.

Heavy metal waste has become a serious problem for the environment and health . The existence of bentonite which is relatively abundant in Indonesia and its ability as an adsorbent can be used to resolve the issue. In this research, will modify of Jambi bentonite with monosodium glutamate be organoclay by intercalation method . Cation exchange capacity (CEC) of Na-bentonite was determined by complex [Cu(en)2]2+method and was found to be 35.53 meq/ 100 grams of bentonite. Organoclay was prepared by adding monosodium glutamate in acetate buffer pH 3.22 in order to form a positive charge monosodium glutamate (NH3+) that can interact with negative charge of the bentonite interlayer surface, and formed a negative charge (COO-) were used to bind metal ions.
Result of characterization by XRD showed an increase the basal spacing in bentonite from 14. 198 Å into 14.669 Å . This Organoclay is applied as adsorbent of heavy metal ions of cadmium and cobalt with the capacity achieved at the optimum time for 2 hours at 44.7 mek /100 g bentonit for metal ions Cd2+, while more than 56.4 mek /100 g bentonit for metal ions Co2+. Organoclay has higer adsorption capacity of metal ions than the natural bentonite.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Ayu Pratiwi
"Kebutuhan manusia akan minyak bumi sebagai sumber bahan baku industri petrokimia semakin besar. Sehingga, diperlukan sumber bahan baku alternatif sebagai pengganti minyak bumi, salah satunya adalah gliserol yang keberadaannya sangat melimpah di alam sehingga perlu dimanfaatkan. Gliserol merupakan produk hasil samping pembuatan biodiesel yang terbentuk dari trigliserida melalui proses transesterifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari proses konversi gliserol menjadi hidrokarbon aromatik dengan katalis Al2O3 dan HZSM-5 serta mengusahakan agar yield mencapai nilai setinggi-tingginya. Konversi gliserol dilakukan pada reaktor semi-batch dengan memvariasi suhu reaktor dan rasio massa umpan terhadap katalis. Produk yang dihasilkan dianalisis menggunakan instrument GC-FID.

Humans need of petroleum as feedstock source in petrochemical industry is getting bigger from year to year. Therefore, we need alternative feedstock source replacing the petroleum, such as glycerol of which there are plenty in nature so that it needs to be used. Glycerol is a byproduct of biodiesel production which is formed from triglycerides through transesterification process. The purpose of this research is to study about conversion process from glycerol to aromatic hydrocarbons using catalyst of Al2O3 and HZSM-5 alloys and also to achieve high aromatic yield. Glycerol conversion was done in a half-batch reactor with varying the reactor temperature and feed-to-catalyst mass ratio. The final products were analyzed using GC-FID instrument."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ayu Pratiwi
"Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa suhu lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas pekerja. Selain memengaruhi produktivitas kerja, suhu lingkungan kerja yang panas juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan akibat panas (heat related disorder), yang paling umum dialami pekerja adalah kelelahan akibat panas (heat exhaustion). PT. X merupakan salah satu pabrik peleburan timah terbesar di Indonesia yang pada proses produksinya memerlukan suhu sampai 1.500oC, hal tersebut dapat menimbulkan tekanan panas (heat stress). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pajanan tekanan panas dengan kejadian heat exhaustion pada. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional atau potong lintang dengan jumlah sampel sebanyak 76 pekerja. Jumlah pekerja yang mengalami heat exhaustion adalah 27 orang (35,5%).
Hasil yang didapatkan suhu WBGT indoor berkisar 29,4-41,0oC, sehingga menyebabkan 56 dari 76 pekerja (73,7%) mengalami tekanan panas.. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara tekanan panas dengan kejadian heat exhaustion pada pekerja. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian secara administrativ dan perlindungan personal untuk memimalisasi risiko dari tekanan panas.

Various studies have shown that the temperature of the working environment affects worker productivity. In addition, high temperature in working environment can also cause heat related disorder, the most common is heat exhaustion. PT. X is one of the biggest tin smelter in Indonesia that the production process requires temperatures up to 1.500oC, it can cause heat stress. This study aims to analyze the relationship between the exposure of heat stress on heat exhaustion. This study used a crosssectional study design with 76 sample of workers. The number of workers who suffered heat exhaustion were 27 persons (35.5%).
The results obtained WBGT indoor temperature ranges from 29.4 to 41.0 ° C, resulting in 56 of 76 workers (73.7%) experienced heat stress. The results of this study showed theres a association between heat stress on workers' heat exhaustion. Therefore, the required control efforts in terms of technical, administrative, and provision of personal protective equipment to minimize the risk of heat exhaustion due to heat stress.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>