Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isya Ashari
"ABSTRAK
Mengingat peran alat berat yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan suatu proyek pada umumnya dan biaya investasi dalam kepemilikan alat berat, maka diperlukan suatu pengelolaan peralatan , untuk memaksimumkan manfaat yang diperoleh. Hal ini berkaitan dengan terbatasnya umur produktif dari alat , di mana pada umur tertentu peralatan akan tidak ekonomis lagi untuk dioperasikan, karena biaya operasinya sudah tidak seimbang dengan hasil kerja yang diperoleh.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu dipikirkan kapan suatu perusahaan harus mengadakan investasi kembali, yang dikarenakan keausan atau kerusakan dari komponenkomponen yang ada. Sehingga diperlukan penggantian dari komponen tersebut. Permasalahannya adalah sejauh mana atau sampai kapan kita harus melakukan penggantian komponen-komponen itu?. Penggantian komponen-komponen itu memerlukan biaya yang tidak sedikit dan mungkin pengeluaran biaya perbaikan atau perawatan tidak mustahil akan lebih besar dari nilai manfaat atau produksi yang dapat diperoleh dari pengoperasian alat tersebut
Dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap tingkat keausan dari alat berat (hidraulik ekskavator PC 200-5) untuk mengetahui kapan tingkat keausan dari komponen-komponen ekskavator PC 200-5 dianggap sudah tidak ekonomis, dalam arti biaya yang dikeluarkan atau nilai operasi alat sudah lebih besar dari nilai produksi. Oleh karenanya perlu dilakukan investasi kembali (penggantian alat baru).
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan analisa model "Taylor"' yang membahas masalah penggantian komponen. Dalam penelitian tersebut dilakukan analisa terhadap biaya produksi dan biaya operasi, sehingga diperoleh suatu biaya satuan produksi alat per m3 operasi. Selain itu dilakukan pula analisa terhadap ratio nilai operasi alat dengan nilai produksi menurut model "Freinreich's"') . Dari kedua analisa yang dilakukan maka diperoleh suatu hasil yang menyatakan kapan alat berat tersebut sudah tidak ekonomis lagi, dikarenakan nilai operasi sudah melebihi nilai produksi yang diperoleh. Keausan atau kerusakan komponen yang harus diganti atau diperbaiki sudah tidak relevan lagi untuk dilakukan, karena untuk memperbaiki atau mengganti komponen tersebut dibutuhkan biaya yang besar. Serta kemungkinan harus dilakukan general overhaul untuk dapat mengembalikan kapasitas produksi dari alat berat tersebut. Namun berdasarkan data yang ada2) tindakan general overhaul suatu alat hanya mengembalikan kapasitas sebesar 80% dari tingkat availability alas. Analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa ratio nilai operasi dan nilai produksi tetap di atas satu yang berarti tidak ekonomis. Sehingga diperlukan penggantian atau investasi alat baru.
I) Sumber : Jaafary, VK Mattefy, (1990), Journal of Contractions Engineering and Management, Vol.
116, No.3 page 514-516
2) Sumber : PT. Waskita Karya, (1996), Buku Manual Pemeliharaan Peralatan."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ashari
"Pemakaian arsip bersama dalam sistem terdistribusi dapat menyebabkan masalah konsistensi arsip. Oleh satu pemakai arsip telah dilakukan perubahan, akan tetapi pada pemakai yang lain arsip ini belum berubah, tidak seperti pada pemakai pertama. Sehingga pada suatu saat dalam sistem terdapat dua (mungkin lebih) salinan arsip yang tidak mempunyai data sama.
Dalam thesis ini telah dibuat suatu model untuk menjaga konsistensi arsip dalam sistem terdistribusi yang menerapkan metoda nomor versi untuk arsip di rpa (cache) dan metoda penyewaan untuk membatasi waktu pemakaian arsip.
Model ini hanya dapat menjaga konsistensi arsip pada akses baca dan tulis tak serentak, akses tulis tak serentak, dan akses baca serentak. Akses baca dan tulis serentak dan akses tulis serentak tidak ditangani secara khusus, sehingga dibuat agar kasus ini tidak terjadi. Model ini juga hanya dapat menangani arsip-arsip ASCII saja, arsip biner tidak dapat ditangani.
Model telah diimplementasikan pada stasiun kerja Sun, dengan menggunakan satu stasiun kerja sebagai pelayan dan dua stasiun kerja lain sebagai kliennya. Untuk komunikasinya, model ini menggunakan protokol UDP/IP yang tersedia di stasiun kerja Sun."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Topo Ashari
"Upaya peningkatan kualitas SDM khususnya aparatur pemerintah, melalui pembinaan dan pengembangan dalam bentuk penataran, diklat dan lain-lain sudah lama dilakukan namun hasil-hasil yang dicapai baru dapat dilihat secara kuantitatif dan masih sulit dilihat secara kualitatif. Hal ini dapat dimengerti, karena selama ini pengukuran terhadap penataran dan diklat belum bertolak pada cost benefit dan cost efektiveness. Disamping itu, penataran dan diktat yang diselenggarakan khususnya oleh lembaga pemerintah, baik diklat struktural, fungsional maupun diklat teknis, masih banyak yang tidak didasarkan pada hasil analisis kebutuhan tetapi tebih pada pencapaian target kuantitatif, Akibatnya, lembaga diklat Iebih mengutamakan target kuantitatif dibanding dengan target kualitatif, Berkaitan dengan penyelenggaraan diklat, sebuah penelitian menyimpulkan: "Hanya sedikit instansi yang mempunyai perencanaan pengiriman pegawai untuk mengikuti diklat dan penempatannya kembali setelah selesai mengikuti diklat".
Dengan adanya tuntutan globalisasi maka peningkatan profesionalisme di jajaran aparatur pemerintah menjadi sangat penting dan mutlak. Profesionalisme tidak hanya dari segi akademik saja, tetapi tidak kalah pentingnya adalah sikap kepedulian dan perubahan perilaku yang kondusif selaras dengan dinamika pembangunan dan perubahan-perubahan yang sedang dan mungkin terjadi dimasa mendatang, Konsekuensi logis dari kondisi yang demikian menuntut reenginering atau rekayasa ulang terhadap sistem dan program Diklat, khususnya PNS.
Untuk mengetahui efektivitas diklat maka seluruh sub-sistem dalam sistem diklat perlu dievaluasi secara menyeluruh, mulai dari proses identifikasi kebutuhan, pelaksanaan sampai pada post training. Evaluasi program Diklat, mencakup pengukuran terhadap reaksi, pembelajaran, tingkah laku dan hasil-hasil (produktivitas).
Berdasarkan uraian di atas, timbul pertanyaan: "apakah pelaksanaan Diklat SPAMEN yang Untuk menjawab pertanyaan di atas maka disusun kuesioner dalam rangka menjaring data sesuai dengan permasalahan tersebut. Evaluasi diklat SPAMEN dilakukan terhadap 109 peserta diklat SPAMEN dan 45 orang yang terdiri dari unsur penyelenggara, widyaiswara, nara sumber, fasilitator/tenaga pengajar. Setelah data terkumpul, selanjutnya data dimaksud diolah dengan model persentase. Dengan demikian dapat diketahui tingkat efektivitas pelaksanaan kegiatan Diktat SPAMEN.
Dalam tesis ini, disajikan hasil-hasil evaluasi pelaksanaan Diktat SPAMEN yang diselenggarakan bulan Oktober 1996 sampai dengan bulan Januari 1997, secara menyeluruh baik aspek akademik maupun aspek non-akademik. Pada aspek akademik mencakup pengukuran terhadap beberapa sub-aspek yaitu: sub-aspek kurikulum/silabi, prestasi peserta, widyaiswara/nara sumber/fasilitator/tenaga tengajar dan sub-aspek penyelenggara diklat. Sedangkan pada aspek non-akademik, pengukuran dilakukan terhadap sub-aspek sikap dan perilaku, akomodasi dan konsumsi, olah raga dan kesehatan, serta sub aspek pra-diklat.
Berdasarkan hasil pengolahan data maka Diklat SPAMEN di Lembaga Administrasi Negara secara umum diselenggarakan dengan efektif. Hal ini ditunjukan dengan data sebagai berikut: 7,40% responden menyatakan sangat positif (sangat baik atau sangat efektif), 74,31% responden menyatakan positif (baik atau efektif), dan sebanyak 18,29% responden menyatakan berimbang.
Sedangkan jika antara aspek akademik dan aspek non akademik dibandingkan maka aspek akademik nampak lebih efektif dibandingkan dengan aspek non-akademik. Hal ini ditunjukan dengan data sebagai berikut: 4,20% responden menyatakan sangat positif (sangat baik atau sangat efektif), 87,71% responden menyatakan positif (baik atau efektif), dan 9,09% responden menyatakan berimbang. Sedangkan pada aspek non-akademik rata-rata nilai (%) menunjukan: 10,61% responden menyatakan sangat positif (sangat baik atau sangat efektif), 61,90% responden menyatakan positif (baik atau efektif), dan 27,49% responden menyatakan berimbang.
Dan dari 8 (delapan) sub aspek penyelenggaraan Diklat yang dievaluasi, sub-aspek Sikap dan Perilaku menduduki peringkat pertama, sub-aspek Pra-Diklat pada peringkat kedua, sub-aspek Kurikulum/Silabi pada peringkat ketiga, sub-aspek Widyaiswara Penuntun/Fasilitator/Tenaga Pengajar pada peringkat keempat, sub-aspek Prestasi Peserta pada peringkat kelima, sub-aspek Penyelenggara pada peringkat keenam, sub-aspek Akomodasi dan Konsumsi pada peringkat ketujuh, dan, dan sub-aspek Olah Raga dan Kesehatan sebagai peringkat terakhir.
Meskipun secara umum penyelenggaraan Diklat berjalan dengan efektif namun demikian ternyata penyempurnaan dan penyesuaian tetap diperlukan, terlebih dengan adanya tantangan dalam era globalisasi yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat (kondisi dinamis) dan memerlukan penanganan instant. Dalam kondisi yang demikian, mengintegrasikan IQ dan El (Emotional Intelligence) menjadi satu kesatuan yang utuh menjadi semakin penting. Artinya, program Diklat bukan hanya diarahkan pada sisi intelektual saja tetapi justru lebih menekankan pada behavioral."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ashari
"Perkembangan teknologi makanan dan minuman yang begitu pesat membuat umat Islam merasa perlu meningkatkan kewaspadaan dan menuntut pembuktian kehalalan setiap produk makanan dan minuman demi ketenangan dalam mengkonsumsi dan menggunakan produk-produk makanan dan minuman yang semakin banyak macamnya.
Perhatian dan kewaspadaan umat Islam semakin meluas ke kosmetika. Mereka juga hares menerapkan pedoman tentang makanan, minuman dan obat¬obatan pada kosmetika. Karena jika Islam melarang suatu bahan dijadikan makanan dan obat sudah barang tentu melarang pula bahan tersebut dijadikan kosmetika untuk digunakan.
Kehalalan suatu produk pangan, obat-obatan, dan kosmetika bukan hat yang mudah diketahui, melainkan diperlukan suatu kajian khusus yang cukup mendalam. Kajian tersebut memerlukan pengetahuan dalam bidang-bidang pangan, kimia, biokimia, teknologi industri dan didukung oleh pemahaman IPTEK dan Syariat Islam. Dengan demikian, integrasi antara pemahaman IPTEK dan Syariat Islam diperlukan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua orang muslim akan dengan mudah mengetahui status kehalalan atau keharaman suatu produk yang akan dikonsumsinya.
Sertifikasi halal bertujuan memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap konsumen serta meningkatkan daya saing produk nasional dalam negeri. Ketentuan sertifikasi produk halal memiliki 2 (dua) sasaran utama, yaitu: a) melindungi konsumen dengan tersedianya produk yang kehalalannya dilindungi dan dijamin oleh hukum, dan b) memberi keuntungan pada produsen dengan meningkatkan daya saing dan omzet produksi dan penjualan.
Supaya sasaran tersebut tercapai, hal-hal yang perlu diperbaiki ialah sertifikasi produk halal nasional dan standardisasi proses sertifikasi dengan alat ukurnya, sistem sertifikasi, prinsip pengaturan untuk tujuan apa sertifikasi hares dilaksanakan dan lembaga sertifikasi, perlengkapan, teknologi, laboratorium yang memenuhi standar, serta jangka waktu berlakunya sertifikat halal. Sertifikasi juga harus menjangkau bahan baku, bahan tambahan maupun bahan penolong dalam bentuk "bukan kemasan" yang tidak diecerkan untuk bahan produk makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya yang beredar di masyarakat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T19872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Ashari
"Ditetapkannya PKPU No.20 Tahun 2018 yang mengatur mantan narapidana korupsi, mantan narapidana bandar narkoba dan kejahatan seksual terhadap anak tidak dapat menjadi caleg pada Pemilu 2019 menuai pro dan kontra. KPU telah meminta kepada partai politik untuk mengganti nama bakal caleg yang merupakan mantan narapidana korupsi, namun masih saja ada parpol yang mencalonkan mantan narapidana korupsi menjadi caleg di tingkat DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Bawaslu, Komisi II DPR dan Kemendagri bersepakat mengembalikan persyaratan caleg ke Pasal 240 Ayat 1 huruf g UU No.7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Partai Gerindra sebagai parpol yang kerap menyuarakan anti korupsi, merekrut 22 bakal caleg mantan narapidana korupsi pada Pemilu 2019. Proses rekrutmen oleh Partai Gerindra berlangsung tertutup dan tidak terdapat penelusuran rekam jejak dalam mekanisme rekrutmen caleg tersebut. Terbitnya Putusan Mahkamah Agung kemudian memperbolehkan caleg mantan narapidana korupsi ikut serta pada Pemilu 2019. Penelitian metode kualitatif dengan desain studi kasus ini menggunakan teori rekrutmen partai politik Barbara Geddes (1994), Almond & Powell (1966), Almond & Coleman (1961), dan teori modal Kimberly L Casey, Pierre Bourdieu, Robert D. Putnam. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Partai Gerindra yang ingin memperoleh banyak suara dan kursi pada Pemilu 2019, cenderung pragmatis dalam merekrut caleg mantan narapidana korupsi yang memiliki modal politik, sosial dan finansial serta populer. Caleg mantan narapidana korupsi memanfaatkan celah hukum, yaitu PKPU No.20 Tahun 2018 yang bertentangan dengan UU Pemilu No.7 Tahun 2017. Partai Gerindra tidak melakukan penelusuran rekam jejak bakal calon anggota legislatif  serta tetap melakukan rekrutmen terhadap mantan narapidana korupsi. Partai Gerindra sudah seharusnya melaksanakan proses demokratisasi sendiri di dalam tubuh mereka sehingga fungsi-fungsi ideal partai politik bisa dijalankan.

With the enactment of PKPU No.20 of 2018 which regulates ex-convicts of corruption, drug trafficking inmates and sexual crimes against children can not be candidates in the 2019 elections reaping pros and cons. KPU has asked political parties to change the names of prospective candidates who are former convicts of corruption, but there are still political parties that nominate ex-convicts of corruption to be candidates at the Provincial and Regency/City DPRD levels. Bawaslu, Commission II of House of Representatives and the Ministry of Home Affairs agreed to return the candidates requirements to Article 240 Paragraph 1 letter g of Law No.7 of 2017 concerning Elections. Gerindra Party as a political party that often voiced anti-corruption, recruiting 22 candidates for former corruption convicts in the 2019 election. The recruitment process by the Gerindra Party was closed and there was no track record in the recruitment mechanism of the candidates. The issuance of the Supreme Courts Decision then allowed candidates for ex-convicts of corruption to take part in the 2019 elections, This qualitative research method with case study design uses the theory of recruitment of political parties Barbara Geddes (1994), Almond & Powell (1966), Almond & Coleman (1961 and the modality theory of Kimberly L. Casey, Pierre Bourdieu, Francis Fukuyama. The findings of this study indicate that the Gerindra Party, which wants to get a lot of votes and seats in the 2019 Election, tend to be pragmatic in recruiting candidates for ex-convicts of corruption who have political, social and financial capital and are popular. Where candidates for ex-convicts of corruption use legal loopholes, namely PKPU No. 20 of 2018 contradicts with the Election Law No. 7 of 2017. The Gerindra Party did not search any track record of prospective legislative candidates and continued to recruit former corruption convicts. The Gerindra Party should have carried out their own democratization processes so that the ideal functions of political parties can be carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T55372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ashari
"Secara umum dapat dikatakan bahwa kekuatan/sifat material secara fisik akan dipengaruhi oleh beberapa kondisi yaitu; komposisi kimia, pengaturan struktur mikro, loading rate, desain, serta kondisi lingkungan dalam hal ini adalah temperatur. Pengujian Impak pada temperatur subzero menjadi permintaan yang wajib dilakukan pada material – material yang digunakan pada industri perkapalan, kontruksi, kondisi lingkungan tertentu seperti daerah subtropis dan kutub maupun di bidang pengelasan, untuk mendapatkan kondisi temperatur subzero ini, banyak metode yang di persyaratkan oleh standar internasional, penggunaan liquid Nitrogen sebagai aplikasi pengujian subzero masih sangat jarang dijumpai, oleh karena itu dibuatlah suatu desain rancang bangun cryogenic chamber dengan media liquid Nitrogen pada aplikasi pengujian impak metode charpy terhadap variasi temperatur sub-zero.Verifikasi temperatur dengan menggunakan material modern ASTM A36 pada metode yang digunakan menunjukan nilai 2.2469 Joule/mm2 pada temperatur ruang +/-25°C, dan pada temperatur 0°C sebesar 0.9579 Joule/mm2 , sedangkan pada temperatur -100 °C sebesar 0.3506 Joule/mm2, persen shear fracture sebesar 61% pada temperatur 0°C dan 5% pada temperatur -100°C, masih adanya persen shear pada temperatur -100°C kemungkinan diakibatkan material verifikasi yang digunakan merupakan material modern yang memiliki komposisi kimia yang unik dengan rasio Mn/C yaitu sebesar 6.5:1 serta Mn/S sebesar 78:1 sehingga kecil kemungkinanannya terbentuk MnS sepanjang pengujian berlangsung, kedua unsur yaitu Mn dan S merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap ketangguhan.

In general, the mechanical properties of a material are dependent on some factors such as chemical composition, microstructure, and surrounding temperature.A long exposure of material to an extremely high or low temperature can impair the mechanical properties of the material.For any materials that will be subject to the sub-zero temperatures such the ones used in ships and constructions in the subtropical and Arctic/Antarctic area, the impact test performed at the subzero temperatures is mandatory. In accordance with some international standards, there are several methods that can be used to achieve such temperatures. However, the use of liquid nitrogen for this application is still limited.The main purpose of this study was to design a cryogenic chamber for the Charpy impact test at sub-zero temperatures. Before performing the impact test, the sample was submitted to this cryogenic chamber and then automatically transferred to the specimen holder at the impact test machine. This chamber automatically moved along the front side of the impact test machine. The impact test was directly startedonce the sample was transferred from the chamber to the specimen holder. In order to verify the reliability of this cryogenic chamber design, the ASTM A36 materials with known values of impact strength and percent of shear fracture were tested.The results of Charpy impact test of ASTM A36 materials at the temperature of 25, 0, and -100°C showed that the impact strengths were 2.2469, 0.9579, and 0.3506 Joule/mm2. We also found that the percent of shear fracture decreased from 61% at 0°C to 5% at -100°C. The presence of percent of shear fracture at -100°C might be attributed to the unique Mn:Cand Mn:Sratios of this ASTM A36 material. The Mn:C ratio of 6.5:1 and Mn:S one of 78:1 made the formation of MnS during the test almost unlikely. It is well known that Mn and S are two elements that play an important role in the toughness of a material. Keywords : Sub-zero, Cryogenic Chamber, Charpy Impact Test (VCN).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Ashari
"Palabuhanratu merupakan lokasi penting bagi perikanan tangkap di daerah pantai selatan Jawa Barat. Salah satu hasil tangkapan yang dominan dan memiliki nilai ekonomis penting yang didaratkan di PPN Palabuhanratu yaitu ikan cakalang (Katsuwonus pelamis, 1758). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek penangkapan dan aspek biologi ikan cakalang. Aspek penangkapan meliputi; jenis alat tangkap, derah penangkapan, hasil per unit upaya, dan produksi. Aspek biologi meliputi; struktur panjang berat dan tingkat pemanfaatan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober ? Januari 2013. Sampling aspek penagkapan dengan observasi dan wawancara. Sampling aspek biologi dilakukan secara porposional pada tempat pendaratan ikan. Terdapat beberapa yang digunakan untuk menangkap ikan cakalang antara lain; Jaring insang hanyut, payang dan pancing tonda. Pengoperasian alat ini dilakukan di sekitar rumpon. Terlihat dari data statistik perikanan PPN Palabuhanratu tahun 2005 - 2012 menunjukkan jumlah produksi penangkapan ikan cakalang mengalami penurunan setiap tahunnya sekitar 13,39%. Oleh karena itu diperlukan pengelolaannya yang lebih serius antara lain dengan suatu alternatif memperluas daerah penangkapan ke arah selatan perairan Samudera Hindia yang diperkirakan di Lintang 90 LS - 110 LS dengan bujur antara 1050 BT ? 1060 BT. Adapun hasil analisis hubungan panjang dan berat diperoleh persamaan W = aLb yang berarti pola pertumbuhan allometrik negartif terlihat bahwa p-value pada selang kepercayaan 95%, dan juga apabila pendapat Rothschial (1967) kita terapkan pada hasil penelitian maka ikan cakalang ini lebih dari setengahnya telah berukuran lebih dari 40 cm berarti ikan yang tertangkap telah mengalami pemijahan sebelum tertangkap oleh nelayan.

Palabuhanratu an important location for the fisheries on the south coast of West Java. One of the dominant catch and has an important economic value landed in PPN Palabuhanratu ie tuna (Katsuwonus pelamis Linnaeus, 1758). Fishery statistics PPN Palabuhanratu years 2005-2012 indicates the number of tuna fishing production has decreased about 13.39% annually. Therefore we need an alternative to expanding the capture area to the south of the Indian Ocean is estimated at Latitude 90 LS - 110 LS with longitude between 1050 BT - BT 1060. The linear regression analysis of the relationship length and weight to estimate patterns of growth and age estimation it is seen that the p-value is smaller at the 95% confidence interval, it can be obtained that tuna regeresi coefficient of the regression models above differ significantly on the real level 0.05. Thus indicating that the growth pattern of the landed tuna is negative allometric means that the length of the tuna faster than the growth of its weight, and also if the opinion Rothschial (1967) we apply the research results tuna is more than half have larger than 40 cm means the fish are.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ashari
"[ABSTRAK
Tugas akhir ini membahas mengenai Neural Network yang diaplikasikan dalam simulasi pengendalian plant. Plant yang digunakan adalah Pressure Process Rig 38-714. Pengendali yang digunakan adalah pengendali yang bekerja dengan nilai masukan berupa nilai eror dari nilai keluaran plant yang dibandingkan dengan nilai keluaran referensi. Kesuksesan percobaan ditinjau dari seberapa bagus keluaran plant yang dipasang pengendali ketika dibandingkan dengan sinyal referensinya dan ketahanannya terhadap gangguan. Hasil percobaan menunjukkan NN dengan metode Backpropagation memberikan performa yang baik walaupun diberi gangguan dengan batasan nilai tertentu.

ABSTRACT
This project discuss about the application of Neural Network in a simulation as a controller of a plant. Pressure Process Rig 38-714 is used as the plant. Error based NN is used as the controller. The controller’s input is the error signal from the output signal of plant compared to reference signal. The success rate is viewed by the similarity of the output of plant compared to the reference signal amd their robustness against noise. The testing result shows that NN based on backpropagation method has a great performance and robustness when there is noise., This project discuss about the application of Neural Network in a simulation as a controller of a plant. Pressure Process Rig 38-714 is used as the plant. Error based NN is used as the controller. The controller’s input is the error signal from the output signal of plant compared to reference signal. The success rate is viewed by the similarity of the output of plant compared to the reference signal amd their robustness against noise. The testing result shows that NN based on backpropagation method has a great performance and robustness when there is noise.]"
2015
T44464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muschan Ashari
"Perairan Kabupaten Bengkalis dan sekitarnya, merupakan salah satu perairan yangintensif dengan kegiatan pemanfaatan sumberdaya udang jerbungnya. Data produksiudang jerbung 540,38 ton tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dengan spesiesudang lainnya 317,7 ton . Penelitian ini dilaksanakan di perairan KabupatenBengkalis pada Januari 2014 sampai dengan November 2014. Data dikumpulkanmelalui metode survei dan wawancara. Tujuan penelitian adalah menganalisis statusstok udang jerbung berdasarkan aspek biologi, potensi lestari, dan tingkatpemanfaatannya, serta menentukan opsi pengelolaanya. Analisis data menggunakan2 model kajian yaitu: 1 model analitik terdiri dari analisis panjang berat,pertumbuhan, dan mortalitas sumberdaya udang di perairan Bengkalis menggunakanprogram FISAT II; 2 model holistik terdiri dari analisis CPUE dan upayapenangkapan untuk mengetahui potensi lestari dan tingkat pemanfaatan sumberdayaudang jerbung saat ini. Pola pertumbuhan udang jerbung bersifat alometrik negatifartinya pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan beratnya, sementarafaktor kondisi udang jerbung betina lebih luas daripada udang jerbung jantan; Ratarataukuran pertama kali tertangkap Lc lebih besar daripada rata-rata ukuranpertama kali matang gonad Lm yang menunjukkan tingkat pemanfaatan saat inimasih mendukung kelestarian sumberdaya udang; Laju pertumbuhan udang jerbungbetina lebih cepat daripada laju pertumbuhan udang jerbung jantan, dan puncakrekruitmen tertinggi terjadi pada periode bulan Maret-Mei dan September-Oktober.Potensi lestari MSY perikanan udang jerbung di Kabupaten Bengkalis sebanyak386,34 ton/tahun dengan upaya penangkapan optimum sebesar 567 unit trammel net.Tingkat Pemanfaaatan udang jerbung sudah melebihi upaya optimal yang seharusnyadiperbolehkan untuk ditangkap over exploited . Opsi pengelolaan udang jerbung diKabupaten Bengkalis yang dapat dilakukan yakni pembatasan upaya penangkapan,pengaturan ukuran mata jaring yang selektif, relokasi daerah penangkapan,penutupan daerah dan musim penangkapan.

Bengkalis Regency waters were one of intensified area with banana shrimp resourceutilization activities. The data showed that banana shrimp production was highly 540.38 ton than other shrimp species 317.7 ton in 2014. This research conductedin Bengkalis District begin from January until November 2014. Data collectedthrough a survey and interview methods. The research aimed to analyze status stockof banana shrimp based of biologist aspects, sustainable yield, utilization rate, anddetermining management option. Analysis of the research used two models that is 1 Analytical modeling consist of length weight analysis, growth, and mortality ofbanana shrimp in Bengkalis using FISAT II program 2 Holitic modeling consist ofCPUE analysis, fishing effort and the potential analysis for sustainable managementof banana shrimp resources. Allometric growth patterns banana shrimp was negativeif meant that the length growth faster than the growth of the weight, while the femalesbanana shrimp condition factor larger than males banana shrimp The average size ofthe first captured Lc were larger than the average size of the first ripe gonads Lm that indicates the current utilization rate still supports resource conservation ofbanana shrimp The growth rate of the female shrimp faster than the rate of growthof shrimp male, and the peak of the highest recruitment occurred in the period fromMarch to May and September to October. Sustainable potential MSY shrimpfishery in Bengkalis as much as 386.34 tons year with the optimum fishing effortamounted to 567 units of trammel net. The level of utilization of the banana shrimpalready exceeded the optimal effort that should be allowed to be captured. Shrimpmanagement options in Bengkalis to be done are the restriction fishing effort, ruleson mesh size selective, relocation of fishing ground, fishing ground closure and catchseason.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T47035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuri Ashari
"Studi ini dilatarbelakangi dengan keberhasilan PDIP memenangkan Pemilu perolehan suara 19,33%. Keberhasilah PDIP di Pemilu 2019 ini juga menjadikannya sebagai partai pertama yang berhasil memenangkan pemilu secara berturut-turut di era Post-Soeharto. Kemenangan di Pemilu 2019 ini dicapai ditengah semakin banyaknya partai beraliran nasionalis seperti PDIP yang ikut pemilu. Dalam konteks latar demikianlah selanjutnya penelitian ini dilakukan. Penelitian ini akan mencari jawaban mengapa PDIP kembali memenangkan Pemilu 2019.
Dalam melakukan analisis, penelitian ini akan menggunakan teori institusionalisasi partai dan teori marketing politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam dengan narasumber internal partai serta studi terhadap data-data sekunder yang berasal dari berbagai referensi seperti buku, dokumen partai, serta penelusuran situs-situs yang memuat hasil riset, dan kinerja partai yang menjadi objek kajian.
Temua studi ini ni menunjukkan kemenangan PDIP di Pemilu 2019 merupakan kombinasi dari faktor institusionalisasi partai dan kemampuan dalam merespon dinamika eksternal partai. Dilihat dari institusionalisasi partai, beberapa aspek menujukkan tingkat institusionalisasi PDIP relatif baik seperti aspek pengakaran di masayarakat dan organisasi. Tingkat institusionalisasi yang relatif baik ini menjadi modal penting internal patai dalam berkontestasi di Pemilu 2019. Sementara dilihat dari aspek eksternal PDIP berhasil memanfaatkan dinamika eksternal dengan baik seperti, positioning politik, ketokohan Jokowi, strategi marketing politik yang tepat, masalah internal yang menimpa kompetitor dan juga isu kampanye pada Pemilu 2019.
Implikasi teoritik menunjukkan tingkat institusionalisasi yang baik menjadi faktor penting kinerja elektoral partai. Keberhasilan mengelola institusionalisasi menjadi modal penting partai untuk memenangkan pemilu. Selain institusionalisasi, kemampuan partai memanfaatkan dimanima eksternal partai yang berkaitan dengan poistioning, marketing politik, figur serta isu juga terbukti memberikan peranan besar terhadap kemenangan partai politik di pemilu.

This study was motivated by the success of the PDIP in winning the election vote of 19.33%. The success of the PDIP in the 2019 Election also made it the first party to succeed in winning consecutive elections in the Post-Suharto era. This victory in the 2019 Election was achieved amid an increasing number of nationalist parties such as the PDIP which participated in the election. In the context of this setting, this research was then carried out. This research will look for answers to why PDIP won the 2019 Election again.
In conducting the analysis, this study will use the theory of party institutionalization and political marketing theory. This study uses qualitative methods, while the technique of collecting data through in-depth interviews with internal party sources and studies of secondary data derived from various references such as books, party documents, and searches for sites that contain research results, and party performance. become the object of study.
This study shows that the victory of PDIP in the 2019 Election is a combination of the factors of party institutionalization and ability to respond to the party's external dynamics. Judging from the institutionalization of the party, several aspects show the level of institutionalization of PDIP is relatively good, such as aspects of rooting in the community and organization. This relatively good level of institutionalization has become an important internal capital for Patai in contesting the 2019 Election. Meanwhile, from the external aspect PDIP has successfully utilized external dynamics such as political positioning, Jokowi's character, appropriate political marketing strategies, internal problems affecting competitors and also campaign issues in the 2019 Election.
Theoretical implications show that a good level of institutionalization is an important factor in party electoral performance. The success of managing institutionalization is an important capital for the party to win the election. In addition to institutionalization, the ability of the party to utilize external parties in relation to policy, political marketing, figures and issues also proved to provide a major role in the victory of political parties in the elections.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>