Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Prima
"ABSTRAK
Kombinasi saringan pasir dan karbon aktif pada MMF umum digunakan sebagai
pretreatment UF karena efektif menghilangkan padatan tersuspensi sebesar 75-
90% dan zat organik hingga 59%. Namun di RS X, UF mengalami fouling dalam
waktu singkat disebabkan tingginya konsentrasi konstituen residu di influen yang
berasal dari MMF sehingga UF membutuhkan frekuensi backwash lebih tinggi.
Kondisi ini dapat mengurangi recovery dan daur ulang air limbah menjadi tidak
layak secara ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi kemampuan MMF
eksisting dan dampaknya terhadap kemampuan UF tipe S-640 polysulfone hollow
fiber. Evaluasi dilakukan dengan mengukur dan menguji kinerja MMF sebagai
pretreatement UF melalui serangkaian percobaan pilot plant pada berbagai variasi
kualitas input terhadap periode operasi MMF. Hasil penelitian menunjukan MMF
eksisting memiliki kapasitas pengolahan maksimal 616 m3 yang dicapai selama 3
hari operasi untuk satu siklus backwash. Pada periode operasi tersebut, MMF
memiliki efisiensi penyisihan (1) tinggi untuk kekeruhan dan TSS rata-rata
sebesar 62% dan 74% dan (2) rendah untuk zat organik yang hanya sebesar 14%.
Penyisihan zat organik yang rendah disebabkan karbon aktif sudah mengalami
penurunan daya adsorpsi sehingga diperlukan penggantian. Dengan kondisi efluen
MMF eksisting, UF S-640 Hollow Fiber hanya memiliki efisiensi penyisihan ratarata
zat organik 50% (maks. 64%, min. 30%), kekeruhan 73% (maks. 92%, min.
64%), dan TSS 78% (maks. 94%, min. 71%). Recovery rata-rata diperoleh sebesar
52,87% (maks. 89,69% ; min.33,33% ) pada range tekanan antar membran 3,5 –
2,8 bar. Sebagai pretreatment UF, MMF eksisting membutuhkan backwash satu
kali sehari dengan volume 0,9 m3 dan penggantian media pada MMF yang
dilakukan minimal satu kali dalam 6 bulan.
ABSTRACT
The combination of sand and activated carbon filter in MMF commonly used as
pretreatment for UF cause can remove fouling contituens effectively such as
solids until 75-90% and organic matter until 59%. However in the X Hospital, UF
was going to fouling in a short time due to the high concentration of constituents
in the influent residue derived from MMF so that UF require higher backwash
frequency. This condition can reduce the recovery and wastewater recycling to be
economically unfeasible. Therefore, we need to evaluate the capabilities of
existing MMF and its impact on the performance of UF S-640 polysulfone hollow
fiber. Evaluation was conducted by measuring and testing the performance of
MMF as a pretreatment of UF pilot plant through a series of experiments on a
wide variety of quality inputs to the MMFoperation period. The results showed
that existing MMF has a maximum processing capacity of 616 m3 that was
achieved during the three days of operation for a backwash cycle. In the period of
the operation, the MMF has (1) a high average removal efficiency for turbidity
(62%) and TSS (74%) and (2) low average removal efficiency for organic matter
(14%). The removal effiency of organic matter is low due to activated carbon
adsorption decreased and need to be replaced. At the existing effluent conditions
of MMF, UF Hollow Fiber S-640 has only 50% average removal efficiency of
organic matter (max. 64%, min 30%), turbidity 73% (max. 92%, min 64%), and
TSS 78% (max. 94%, min. 71%) . The average recovery was obtained for 52.87%
(max. 89.69%; min.33, 33%) in the transmembrane pressure range from 3.5 to 2.8
bar. As a UF pretreatment, the existing MMF requires backwash at least once in
two days with a volume of 0.9 m3 and the media needs to be replaced at least once
in 6 months."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Prima
"Dalam hal mengukur kepuasan pasien, sudah menjadi bagian integral dari strategi manajemen penyedia pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Dengan demikian kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien menjadi indikator penting dalam keberhasilan penyedia pelayanan kesehatan dalam menyelenggerakan kesehatan. Dalam peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Klinik nomor 028/MENKES/PER/I/2011 mencantumkan bahwa klinik sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan dibutuhkan untuk terselenggaranya pelayanan dan bermutu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Permenkes RI, No 28 th 2011).Kepuasan pasien Ortotik Prostetik berkaitan dengan alat bantu dan pelayanan yang didapatkan sesuai kebutuhan yang dipengaruhi oleh harapan, pengalaman, kondisi kehidupan, serta pelayanan perawatan kesehatan yang didapatkan. tujuan peneltian ini yaitu untuk Mengetahui kepuasan pasien penerima layanan Ortotik Prostetik di Klinik CV. Kurnia Putra Ortosa Protesa Bekasi dengan model Service Quality (Servqual) tahun 2022. Jenis penelitian yang telah peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif dengan design penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 orang dalam waktu 2 (dua) bulan pengambilan data.Item pertanyaan pada setiap dimensi mendapat skor : tangible memiliki rata-rata harapan sebesar 89% dan kenyataan sebesar 91% dengan skor kepuasan 102,75%, responsiveness memiliki rata-rata harapan sebesar 92% dan kenyataan sebesar 95% dengan skor kepuasan sebesar 102,52%, reliability memiliki rata-rata harapan sebesar 90% dan kenyataan sebesar 93% dengan skor kepuasan 103,27%, assurance memiliki rata-rata harapan sebesar 90% dan kenyataan sebesar 92% dengan skor kepuasan sebesar 102,54%, dan empathy memiliki rata-rata harapan sebesar 91% dan kenyataan sebesar 94% dengan skor kepuasan 103,82%. Semua dimensi servqual pada penelitian ini mendapat skor rata-rata sebesar 102,98% Semua atribut kualitas pelayanan yang menjadi harapan pelanggan pada Klinik CV. Kurnia Putra Ortosa Protesa kinerjanya sudah memuaskan, hal ini dapat diketahui dari lima dimensi dengan rasio yang diukur rata-rata nilai kenyataan yang dibagi dengan nilai harapan pasien yang menandakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh Klinik CV. Kurnia Putra sudah melebihi ekspektasi (harapan) dari pasien.

In terms of measuring patient satisfaction, it has become an integral part of the management strategy of healthcare providers worldwide. Thus the quality of health services with patient satisfaction is an important indicator of the success of health service providers in administering health care. In the regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia concerning Clinics number 028/MENKES/PER/I/2011 it states that clinics as a form of health service facility are needed for the implementation of quality and service in order to improve public health status (Permenkes RI, No 28 of 2011). Prosthetic Orthotic patient satisfaction is related to assistive devices and services obtained according to needs which are influenced by expectations, experiences, living conditions, and health care services obtained. The purpose of this research is to find out the satisfaction of patients receiving Orthotic Prosthetic services at the CV Clinic. Kurnia Putra Ortosa Protesa Bekasi with the 2022 Service Quality (Servqual) model. The type of research that the researchers have conducted is quantitative research with an observational research design using a cross-sectional approach. The sampling technique in this study was total sampling with the number of samples in this study as many as 68 people within 2 (two) months of data collection. Question items on each dimension got a score: tangible has an average expectation of 89% and reality of 91 % with a satisfaction score of 102.75%, responsiveness has an average expectation of 92% and a reality of 95% with a satisfaction score of 102.52%, reliability has an average expectation of 90% and a reality of 93% with a satisfaction score of 103 .27%, assurance has an average expectation of 90% and a reality of 92% with a satisfaction score of 102.54%, and empathy has an average expectation of 91% and a reality of 94% with a satisfaction score of 103.82%. All servqual dimensions in this study received an average score of 102.98%. All service quality attributes that customers expect at CV Clinic. Kurnia Putra Ortosa Protesa's performance has been satisfactory, this can be seen from five dimensions with the ratio measured by the average reality value divided by the patient's expectation value which indicates that the services provided by the CV Clinic. Kurnia Putra has exceeded the patient's expectations."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Prima
"Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Konservasi Sumber Daya Air dan berdasarkan Audit Energi Gedung Kantor Pusat Pertamina tahun 2010, maka perlu dilakukan upaya-upaya pelestarian sumber daya air dengan penghematan serta peningkatan efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya air (PDAM dan air tanah) di Kantor Pusat Pertamina. Salah satu upaya yang akan diterapkan adalah penggunaan kembali air berpolutan rendah atau daur ulang air (water recycling) yang berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan bentuk pemanfaatan dan bentuk pengolahan daur ulang air limbah yang sesuai kebutuhan dalam rangka mendesain Instalasi Daur Ulang air limbah yang efektif dan efisien di Kantor Pusat Pertamina. Penelitian dilakukan dengan menganalis potensi air limbah yang dapat didaur ulang, menganalisis aspek kebutuhan dan aspek teknis serta pembiayaan berdasarkan kondisi pemanfaatan dan karakteristik air limbah.Berdasarkan analisis potensi dan analisis aspek kebutuhan dan aspek teknis, air daur ulang dimanfaatkan untuk penggunaan cooling tower Gedung Utama. Instalasi Daur Ulang menggunakan kombinasi pengolahan filter karbon aktif, ultrafiltrasi (UF), dan ultraviolet (UV) yang dapat menghasilkan air daur ulang dengan kapasitas produksi 109 hingga 127 m3/hari atau 60 hingga 70 persen dari potensi sebesar 182 m3/hari yang bersumber dari Gedung Utama, Gedung Annex, Gedung Perwira, dan kantin Kantor Pusat Pertamina. Air daur ulang ini dapat mengurangi konsumsi PDAM sebesar 24 − 28%. Instalasi Daur Ulang Kantor Pusat Pertamina layak secara ekonomi dengan harga produksi air daur ulang sebesar Rp. 9.126 per m3 dibandingkan harga air PDAM sebesar Rp. 12.550 per m3. Penghematan yang diperoleh Kantor Pusat Pertamina sebesar Rp. 41.113.800 sampai Rp. 47.966.100 setiap bulannya dengan payback period selama 16 sampai 19 bulan.

Based on Regulation No. 7/2004 about Conservation of Water Resources and Energy Audit of Pertamina Head Office Building in 2010, it is indispensible to conserve water resources by increasing effectiveness and efficiency of water uses (PDAM and groundwater) at the Pertamina Head Office. One effort is the reuse of low pollutant water reuse or the recycling of effluent from the Waste Water Treatment Plant (WWTP).
The research is aimed to plan the use and configuration of wastewater recycling system in order to design an effective and efficient wastewater recycling plant in the Pertamina Head Office. The study was conducted by analyzing the potential of the wastewater which can be recycled, aspects of the water needs, technical aspects as well as the financial aspect based on the water utilization target and wastewater characteristics. Based on the analysis of the potential and the analysis of needs and the technical aspects, recycling water will be used for cooling tower of the Utama Building. The wastewater recycling installation will use a combination of activated carbon filter, ultrafiltration (UF), and ultraviolet (UV) which can produce recycled water with capacity of 109 to 127 m3/day or 60 to 70 percent of the potential of 182 m3/day wastewater originating from Utama Building, Annex Building, Perwira Building, and cafeteria. This recycled water can reduce PDAM consumption by 24 to 28 percent. Wastewater recycling plant in the Pertamina Head Office is economically viable at a price of recycled water production amounted to Rp. 9.126 per m3 compared to PDAM water price of Rp. 12.550 per m3. Savings gained by Pertamina Head Office will range from Rp. 41.113.800 to Rp. 47.966.100 per month with a payback period for 16 to 19 months."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library