Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angelina
"Efedrin hidroklorida merupakan alkaloida dari tumbuhan spesies
Ephedra sinica. Efedrin hidroklorida digunakan sebagai agen
simpatomimetik, nasal dekongestan, dan bronkodilator. Terdapat beberapa
metode penetapan kadar bahan baku efedrin hidroklorida, yaitu
spektrofotometri UV-Vis, titrasi bebas air, dan argentometri. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan metode yang memberikan hasil terbaik untuk
penetapan kadar bahan baku dan tablet tunggal efedrin hidroklorida ditinjau
dari segi akurasi dan presisi. Analisis uji varians satu arah (ANOVA)
digunakan untuk menentukan metode terbaik dari segi akurasi, sedang
presisi ditentukan dengan membandingkan koefisien variasi masing-masing
metode. Spektrofotometri UV-Vis adalah metode penetapan kadar terbaik
untuk bahan baku dan tablet tunggal efedrin hidroklorida berdasarkan hasil
akurasi dan presisinya."
Universitas Indonesia, 2007
S32623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina
"Kebutuhan masyarakat bermula dari adanya tukar menukar tetapi seiring dengan berjalannya waktu maka lebih disebut dengan jual beli dan itu dilaksanakan dengan perjanjian. Dalam membuat suatu perjanjian maka dibutuhkan kesepakatan para pihak. Kesepakatan menurut hukum adalah kedua belah pihak dalam suatu perjanjian harus mempunyai kemauan yang bebas untuk mengikatkan diri untuk dituangkan dalam akta notaris yang dibuat oleh notaris. Akta otentik dibuat oleh pejabat umum yaitu notaris yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian hukum akan akta yang dibuat tersebut. Notaris yang membuat akta tersebut dalam kasus ini adalah notaris yang telah diangkat sumpah dan berwenang membuat akta otentik. Permasalahan yang dibahas oleh penulis mengenai akta yang dibuat oleh notaris yang telah sesuai dengan wilayah kewenangannya akan tetapi hakim membatalkan dengan pertimbangannya bahwa objeknya berada diluar wilayahnya. Maka yang menjadi permasalahan bagaimana keabsahan akan perjanjian pengikatan jual beli yang dibuat oleh notaris yang telah sesuai dengan wilayah kewenangannya? dan bagaimana kekuatan dan kedudukan surat kuasa luas yang telah dibuat oleh notaris?. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan tipologi eksplanatoris dan preskriptif. Dari hasil penelitian maka diperoleh simpulan adalah akta yang dibuat oleh notaris telah memenuhi ketentuan dalam pembuatan perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) antara calon pembeli dengan calon penjual dan keabsahan perjanjian yang dibuat tersebut sah merupakan akta otentik yang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan mengenai kuasa kekuatan surat kuasa luas tersebut merupakan surat kuasa yang merupakan satu kesatuan dalam pembuatan perjanjian pengikatan jual beli dimana penjual memberikan kuasa istimewa kepada pembeli untuk melakukan kewajiban daripada pemberi kuasa tersebut dan kuasa luas tersebut juga merupakan akta otentik.

Needs of the community initiated from trade-offs but over time it become sale and purchase which executed with agreement. Agreement from both parties is required to make a notarial deed. Deals according to law is both parties in an agreement must have the free will to bind themselves in notarial deed. Authentic notarial deed aim to obtaining legal certainty of intended deed. In this case, the notary is a person appointed oath and authorized to make an authentic deed. The case discussed by the author is regarding the deed made by a notary who is already in accordance to its jurisdiction but the judge has canceled with his discretion that the object was outside its territory. This thesis discusses about the validity of the deed of agreement of sales and purchase made by the notary in accordance to its jurisdiction? And how is the strength and position of the power of attorney that has been made by a notary? This research is a normative juridical research with explanatory and prescriptive typology. This study conclude that deed the notarial deed meets the requirements in issuing the deed of agreement of sales and purchase between potential buyers with potential sellers and validity of the agreement made is legitimately an authentic deed in accordance with legislative regulation and regarding the power of vast letter of authority which is a unity in the making of binding sale and purchase agreement whereas seller gives special powers to buyers to do his duty rather than granting power of attorney and vast power is also an authentic deed.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T28259
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kasus penggelapan BPHTB yang dilakukan oleh
notaris/PPAT ASD. Pokok permasalahan yang penulis angkat adalah bagaimana
tanggung jawab hukum notaris/PPAT ASD yang melakukan penggelapan BPHTB
ditinjau dari hukum pidana dan kode etik PPAT serta apakah penggelapan
BPHTB yang dilakukan oleh notaris/PPAT ASD dapat dikategorikan sebagai
pelanggaran kode etik ataukah hanya pelanggaran pidana. Dari sudut pandang
hukum pidana, sanksi bagi notaris/PPAT ASD yang melakukan penggelapan
BPHTB diatur dalam Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
sedangkan dari sudut pandang kode etik, penulis mengkategorikan penggelapan
BPHTB sebagai pelanggaran kode etik PPAT karena penggelapan BPHTB telah
melanggar prinsip kejujuran dan prinsip bertanggung jawab yang harus dimiliki
oleh notaris/PPAT serta melanggar isi sumpah jabatan PPAT terkait dengan
pelecehan terhadap martabat PPAT. Pada intinya, kode etik dan hukum saling
terkait. Dalam hal terjadi pelanggaran kode etik maka sepanjang pelanggaran yang
dilakukan tersebut juga menyangkut pelanggaran terhadap hukum negara, maka
notaris/PPAT yang bersangkutan juga dapat dikenakan sanksi pidana.
Penulisan tesis ini memakai metode yuridis normatif dimana penulis akan
membahas semua permasalahan yang ada dengan cara menganalisis kasus dan
mengkaitkannya dengan peraturan perundangan sedangkan kesimpulan diambil
dengan menggunakan pola pikir induktif.

ABSTRACT
This thesis discussed about the embezzlement case of BPHTB1 by a notary
public/PPAT2, ASD3. The core issues of this thesis are to observe how the notary,
who carried out BPHTB embezzlement, be held responsible by law and PPAT’s
code of ethics. The other one will be: should the BPHTB embezzlement be
categorized as violating the PPAT’s code of ethics or is it only a matter of
criminal law violation. From criminal law point of view, the penalty for notary
who embezzles BPHTB is regulated on Article 372 Criminal Code. While from
point of view of ethical code, researcher categorizes the BPHTB embezzlement as
violation of PPAT ethical code. Since the act of BPHTB embezzlement violates
the principles of honesty and responsibility, which all notaries ought to have, also
it violates the oath of PPAT regarding the abuse of PPAT’s values. The code of
ethic and law are mutually bound. If an ethical code violation was to happen, then
as long as all following violations relate to the state law violation, then the
concerned notary/PPAT is to be penalized to criminal sanctions. Researcher
applies the normative judicial method in this thesis where research questions are
explored, discussed and analyzed through case study in relation to relevant laws.
Conclusion of the thesis is presented through inductive method."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina
"Artikel ini membahas afirmasi identitas dan ideologi tokoh utama dalam novel The Reluctant Fundamentalist karya Mohsin Hamid melalui analisis strategi narasi dan fokalisasi teks. Novel tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Mieke Bal 1999 dan Shlomith Rimmon-Kenan 2003 . Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh utama, sebagai narator primer-fokalisator, menunjukkan proses perubahan kesadaran identitas dan kecenderungan ideologi oksidentalisme tokoh utama. Lewat narasi dan fokalisasinya, tokoh utama yang merupakan seorang Pakistan menunjukkan usaha untuk menghapus dominasi Amerika yang menyebabkan munculnya kompleks inferioritas, alienasi, dan perubahan kesadaran identitasnya. Kesimpulannya, narasi dan fokalisasi tunggal teks merupakan penjabaran ideologi oksidentalisme yang dapat membalik posisi tokoh utama dari objek fundamentalis ekonomi menjadi subjek fundamentalis humanis yang mampu menilai dan mengkritik Amerika Serikat.

This article discusses the affirmation of identity and ideology of the main character in Mohsin Hamid 39 s The Reluctant Fundamentalist by analyzing the strategy of narrative and focalization of the text. The novel is analyzed by using the theory of Mieke Bal 1999 and Shlomith Rimmon Kenan 2003 . The result of the analysis shows that the main character, as the primary narrator focalisator, indicates the alteration process of identity consciousness and the main character rsquo s ideological tendency of oxidentalism. Through his narration and focalization, the main character that is a Pakistani demonstrates an attempt to wipe out American domination that leads to his inferiority complex, alienation, and unconsciousness of his identity. To sum up, the narrative and single focalization of the texts is an elaboration of the ideology of oxidentalism that can reverse the position of the main character from the object of economic fundamentalist to be the subject of humanist fundamentalist who is able to assess and criticize the United States."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina
"Latar belakang: Kejadian hiponatremia pada anak pasca-operasi berkisar antara 20-40 . Kegagalan dalam mengenali hiponatremia dapat meningkatkan mortalitas dan menyebabkan luaran neurologis yang buruk. Terdapat beberapa mekanisme yang berperan, di antaranya sindrom hormon antidiuretik tidak tepat dan sick cell syndrome. Risiko hiponatremia pasca-operasi dan potensi bahaya yang ditimbulkan belum banyak disadari oleh para dokter.
Tujuan: Mengetahui insidens hiponatremia pada anak pasca-operasi di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo RSCM , kemungkinan penyebab yang terjadi, serta faktor-faktor yang berhubungan.
Metode: Penelitian potong lintang analitik di ruang perawatan intensif anak RSCM selama bulan Mei sampai Desember 2016.
Hasil: Terdapat 65 subyek yang menjalani operasi-mayor, sebagian besar operasi 87,69 dilakukan secara elektif dengan jenis operasi yang paling banyak adalah operasi hepatogastrointestinal 38,46 dan muskuloskeletal 20,00 . Terdapat penurunan bermakna kadar natrium plasma pasca-operasi, dengan kejadian hiponatremia adalah 43,07 dan 26,16 pada 12 dan 24 jam pasca-operasi. Seluruh subyek yang mengalami hiponatremia memiliki nilai osmolalitas plasma yang normal atau meningkat dan osmolalitas urin >100 mOsm/kg. Sebanyak 70 subyek dengan hiponatremia memiliki natrium urin >30 mEq/L. Faktor-faktor yang berhubungan dengan hiponatremia pada 12 jam pasca-operasi adalah status kegawatdaruratan operasi p=0,007 dan perdarahan intraoperatif p=0,024 , sedangkan pada 24 jam pasca-operasi hanya status kegawatdaruratan operasi p=0,001.
Simpulan: Terdapat 43,07 dan 26,16 subyek yang mengalami hiponatremia pada 12 dan 24 jam pasca-operasi mayor. Sindrom hormon antidiuretik tidak tepat tidak terbukti menjadi penyebab utama terjadinya hiponatremia pasca-operasi, dan hiponatremia translokasional pada sick cell syndrome mungkin berperan. Hiponatremia pasca-operasi berhubungan dengan status kegawatdaruratan operasi dan jumlah perdarahan intraoperatif.

Background The incidence of hyponatremia in post surgery pediatric patients is 20 40 . Undetected hyponatremia correlates with higher mortality and bad neurology outcomes. There are several mechanisms in post surgery hyponatremia, such as syndrome of inappropriate antidiuretic hormone and sick cell syndrome. Unfortunately, doctors rsquo awareness of hyponatremia and its dangerous complications is still low.
Objective To establish the incidence of hyponatremia in post surgery pediatric patients in Cipto Mangungkusuomo CM Hospital, possible etiologies, and its related factors.
Design Observational analytic study in CM hospital pediatric intensive care unit was held between May and December 2016.
Results There were 65 subjects underwent mayor surgery, which mostly 87.69 was elective surgery. The most common surgeries were gastrointestinal 38,46 and musculoskeletal 20,00 surgery. There was significant decrease of natrium plasma after surgery, with hyponatremia incidence at 12 and 24 hours post surgery were 43.07 and 26.16 . All subjects with hyponatremia had normal or increased plasma osmolality and urine osmolality 100 mOsm kg. More than 70 subjects with hyponatremia had sodium urine 30 mEq L. Hyponatremia in 12 hours post surgery was related to surgery emergency status p 0.007 and intraoperative bleeding p 0.024 , while hyponatremia in 24 hours post surgery was related only to surgery emergency status p 0.001.
Conclusion There was 43.07 and 26.16 subjects with hyponatremia at 12 and 24 hours post surgery. Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone was not proven to cause hyponatremia in post surgery, and translocational hyponatremia in sick cell syndrome might be involved. Hyponatremia in post surgery was related to surgery emergency status and intraoperative bleeding."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T55668
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina
"ABSTRACT
Proses ekstraksi hijau adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan berbagai ekstrak tumbuhan dengan dampak minimal terhadap lingkungan. Ekstraksi hijau akan mengurangi konsumsi energi, memungkinkan penggunaan pelarut alternatif dan produk alami yang dapat diperbaharui, serta memastikan bahwa ekstrak yang dihasilkan aman dan berkualitas. Ultrasound-assisted enzymatic extraction UAEE adalah salah satu metode ekstraksi hijau. UAEE adalah metode ekstraksi yang mudah, efisien dan ramah lingkungan dan telah banyak digunakan untuk mengekstraksi berbagai jenis senyawa. Penggunaan enzim dalam metode ekstraksi ini akan mengkatalisis hidrolisis sitoderm dan glikoprotein, sehingga meningkatkan pelepasan zat bioaktif dengan mengganggu sel-sel tumbuhan. Kondisi operasi optimum yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu konsentrasi enzim 70 mg/g, waktu hidrolisis enzimatik 2 jam dan konsentrasi etanol 50, akan menghasilkan yield ekstraksi maksimum sebesar 48,627. Crude extract daun keji beling diuji dengan menggunakan Gas Chromatography dan Mass Spectrometry GC-MS dan teridentifikasi senyawa yang memiliki aktivitas anti-hiperkolesterolemia, yaitu asam heksadekanoat, asam oktadekanoat dan skualen.

ABSTRACT
Green extraction process is a method which is used to obtain various plant extracts with minimum impact on the environment. Green extraction will reduce energy consumption, allow use of alternative solvents and renewable natural products, and ensure a safe and high quality extract. Ultrasound assisted enzymatic extraction UAEE is one of green extraction method. UAEE is a mild, efficient and environmental friendly extraction method and it has been adopted for extracting various kinds of compounds. The use of enzyme will catalyze hydrolysis of the cytoderm and glycoproteins, therefore enhancing the release of bioactive substances by disrupting plant cells. The optimum extraction conditions with a maximum yield extract of 48.627 are as follows the concentration of ethanol is 50 and the amount of added enzyme is 70 mg g. Crude extract from keji beling leaves is tested using Gas Chromatography and Mass Spectrometry GC MS to identify components that have anti hypercholesterolemic activity, which are hexadecanoic acid, octadecanoic acid and demethyl squalene."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lawrensiea Angelina
"Tesis ini membahas mengenai tanggung jawab Notaris terhadap keabsahan dan akibat hukum yang ditimbulkan atas akta jual beli dan pengalihan hak atas saham PT ABC yang dibuatnya dengan tanggal mundur (back-dated). Hal tersebut terlihat dari tanggal legalisasi salah satu surat kuasa dalam komparisi akta yang melewati tanggal akta itu sendiri. Pemunduran tanggal yang dilakukan oleh Notaris dalam akta autentik melanggar ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 jo. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Peraturan Jabatan Notaris, antara lain mengenai bentuk akta autentik itu sendiri yang mengakibatkan akta autentik tersebut kehilangan autentisitasnya dan hanya berkekuatan hukum seperti akta dibawah tangan. Kewenangan penghadap pun menjadi permasalahan dalam akta ini karena pada tanggal akta ditandatangani, secara logis, surat kuasa yang tanggalnya melewati tanggal akta dianggap belum sah dan belum berlaku, sehingga pihak yang menghadap serta bertindak atas nama orang yang dikuasakannya untuk menandatangani akta tidak memiliki kecakapan dalam hal tidak berwenangnya pihak tersebut untuk melakukan tindakan hukum. Peraturan Jabatan Notaris jelas menyatakan sebagai akibat hukum dari ketidakcakapan penghadap akta adalah akta autentik yang bersangkutan juga telah kehilangan autentisitasnya. Selain itu, terdapat juga pelanggaran kode etik atas perilaku Notaris yang tidak jujur dalam membuat akta serta adanya delik pidana jika Notaris terbukti memasukan keterangan palsu, dalam hal ini tanggal yang tidak sebenarnya ke dalam akta autentik. Melihat hal tersebut, Notaris bertanggungjawab penuh atas segala akta yang dibuatnya sehingga terdapat berbagai jenis sanksi yang dapat dijatuhkan kepada Notaris atas kesalahan dan/atau kelalaiannya dalam membuat akta dengan tanggal mundur. Sanksi tersebut terbagi atas sanksi keperdataan, sanksi pidana dan sanksi administratif, dimana ketiganya diatur secara terpisah dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan dalam Peraturan Jabatan Notaris serta Kode Etik Notaris yang dibuat oleh Ikatan Notaris Indonesia.

This particular Thesis examines and elaborate the responsibility of a Public Notary towards a legitimate and legal consequence that occurs in Share Purchase Deed of PT ABC's stock which constructed back-dated. Such issue appears in an unconsistant dates between the date of the deed and the legalization date of the Power of Attorney within the deed. Back-dated act that conducted by Notary in the authentic deed is a violation of Law Number 2 of 2014 jo. Law Number 30 of 2002 concerning The Notary Regulation, inter alia, regarding the form of the deed itself which causing the authenticity dissapearance of the deed with the result that such deed become down-grading. The party's competency is also becoming an issue due to the signing date, logically, however, the Power of Attorney has not granted its validation, so that the proxy was not proficient to conduct any legal action based on the Power of Attorney. The Notary Regulation clearly emphisize regarding the legal consequence of an unproficient party of the deed is also a dissapeareance of the authenticity of the deed. Nonetheless, there are several ethical violation due to the Notary's dishonesty in constructing the particular deed, not to mention the criminal act if the Notary is proven guilty in inserting false statement as stated in Article 266 of Indonesian Criminal Law. In this regard, Notary has a full responsibility towards all the deeds which construted and signed by them, hence, there are sanctions that could be sentenced to them as the result in their unlawful act an/or negligence in constructing a back-dated deed. The sanctions categorized in civil sanction, criminal sanction, and administrative sanction, where those three are regulated seperately in Indonesian Civil Code, Indonesian Criminal Law and The Notary Regulation along with the ethical code which issued by Indonesian Notary Association."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T52268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Angelina
"ABSTRAK
Berdasarkan analisis data yang telah saya lakukan, dapat disimpulkan di sini bahwa penyesuaian struktur dalam usaha terjemahan memang perlu diadakan demi kewajaran_ hasil terjemahan itu sendiri. Dalam menyesuaikan struktur ini tidak jarang terjadi pula pergeseran dari tataran yang satu menjadi tataran yang lain dan juga pergeseran pada kategori kata. Jadi, dalam proses menerjemahkan bentuk bahasa seringkali tidak dapat dipertahankan. Misalnya, kata benda (nomina) dalam BSu berubah menjadi kata kerja (Verba) dalam BSa atau sebaliknya. Kata dalam BSu dapat saja diwakili oleh frase dalam BSa, dan frase dalam BSu dapat pula mempunyai padanan sebuah klausa dalam BSa. Subjek dalam kalimat BSu dapat berubah menjadi objek dari kalimat BSa, dan sebagainya. Pergeseran tataran maupun pergeseran kategori kata ini harus dilakukan jika BSa tidak mempunyai bentuk ter-tentu seperti yang terdapat dalam BSu atau karena BSa mempunyai bentuk lain dalam mengutarakan ide dalam BSu itu. Oleh karena itu perlu diingat bahwa dalam penyesuaian yang terjadi dalam tahap pengalihan ini, penerjemah harus melepaskan diri dari aturan-aturan BSu dan memusatkan perhatiannya pada aturan-aturan yang berlaku pada BSa sehingga amanat atau pesan yang dialihkan tidak menyimpang dari yang seharusnya.

"
1984
S14152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marissa Angelina
"Latar Belakang: Infeksi virus dengue (DENV) masih endemis di Indonesia dan di banyak negara tropis. Hingga saat ini belum ada antivirus terhadap DENV. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan antivirus dari tanaman Cassia alata Linn (CA) terhadap DENV-2 secara in vitro, in vivo, dan in silico.
Metode: Penelitian ini dilakukan dilakukan di Laboratorium LIPI dan Departemen Mikrobiologi FKUI, 2017-2019. Penelitian in vitro menggunakan DENV serotipe 2 strain New Guinea C (NGC) dan sel Huh 7it-1. DENV diberi perlakuan ekstrak CA dan fraksi dan senyawa murni hasil isolasi dengan bebagai dan konsentrasi untuk menentukan nilai IC50 dan CC50. Penentuan nilai IC50 dan CC50 melalui uji fokus dan MTT secara berurutan. Selanjutnya dilakukan percobaan untuk menentukan mekanisme penghambatan pada tahapan reseptor, pre, post dan pre/post infeksi dari ektrak CA dan fraksinya. Uji efikasi ekstrak CA in vivo dilakukan pada model mencit Balb/c dengan melakukan pengukuran titer virus dengue, jumlah trombosit, leukosit, IL-6 dan IL-10 yang dilanjutkan dengan uji  toksisitas akut  ekstrak CA.  Dilakukan juga uji in silico untuk mengetahui interaksi antara senyawa dengan  protein DENVmenggunakan software Autodock 1.5.6.
Hasil: Uji in vitro menunjukkan nilai IC50 ekstrak CA, fraksi heksan, etil asetat, butanol, dan air berturut-turut adalah 0,026; 0,004; 0,0013; 4,6; dan 2,5 mg/ml dengan nilai CC50 berturut-turut adalah 208,9; 47,46; 57,2; 753,8; 311,33 mg/ml. Hasil uji mekanisme pada dosis 10 mg/ml, ekstrak CA, fraksi heksan dan etil asetat menunjukkan hambatan pada tahapan reseptor, pre, post dan pre/post infeksi yang lebih baik dibandingkan fraksi butanol dan etil asetat. Ekstrak CA dapat menghambat keempat mekanisme di atas dengan nilai >95%. Fraksi heksan dan etil asetat menghambat 100% pada post dan pre/post infeksi. Hasil uji in vivo dengan pemberian ekstrak 1 hari setelah infeksi menunjukkan bahwa ekstrak CA dosis 0,2; 0,4; 1 g/kg bb menurunkan titer virus DENV-2 dan menaikkan hitung trombosit  secara bermakna dibandingkan dengan kelompok DENV-2 tanpa ekstrak . Ekstrak CA tidak  memberikan efek terhadap jumlah leukosit dan kadar sitokin IL-6 dan IL-10. LD50 semu ekstrak CA > 15 g/kg bb. Aloe-emodin diisolasi dari ekstrak CA dengan metode kolom kromaografi. IC50 senyawa kaempferol, emodin dan aloe-emodin  terhadap DENV-2 berturut-turut adalah  22,24; 42,47; 7,51 mg/ml, dan CC50 terhadap Huh7-it 1 berturut-turut 68,28; 74,19; 68,28 mg/ml. Uji in silico  ketiga senyawa menunjukkan bahwa mekanisme penghambatan ekstrak CA yang paling stabil adalah terhadap protein NS5 (IL9K4) dimana diperoleh tingkat energi bebas (DG) terendah.
Kesimpulan: Ekstrak CA menghambat DENV-2 secara in vitro dan in vivo. Selain menurunkan titer virus dengue, ekstrak CA juga  meningkatkan hitung trombosit, dengan mekanisme penghambatan in vitro >95% pada tahap pre, post, pre/post dan reseptor. Mekanisme penghambatan fraksi heksan dan EA terbaik pada post dan pre/post infeksi sebesar 100%. Ikatan paling stabil senyawa yang terdapat didalam ekstrak CA adalah ikatan dengan protein NS5.

Background: Dengue virus infection (DENV) is still endemic in Indonesia and in many tropical countries. Until now there is no anti viral available against dengue virus. This study aimed to investigate the antiviral effects of Cassia alata Linn (CA) leaves on DENV in vitro, in vivo, and in silico.
Methods: This research was carried out at Laboratories of LIPI, Department of Microbiology  FMUI, 2017-2019. In vitro tests of CA extract,fractions and isolated compound were carried out to determine the IC50, CC50  and the inhibition mechanism  at receptor, pre, post and pre/post infection stages. In vivo efficacy  of CA extract was tested in mice Balb/c model. Dengue virus titers, platelet, leukocytes and IL-6 and IL-10 in bloods were measured. Acute oral toxicity test was carried out to determine the LD50 of CA extract.  Isolation of compounds was carried out  from CA extract. In silico test was carried out to know interaction test compound with DENV protein using Autodock 1.5.6 software.
Results: The results of the in vitro test showed that  the IC50 of CA extract, hexane, ethyl acetate, butanol, and water fraction  against DENV-2 were 0.026; 0,004; 0.0013; 4.6; and 2.5 mg/ml and the CC50 to Huh 7 it-1 were 208.9; 47.46; 57.2; 753,8; 311.33 mg/ ml, respectively. The results of the  mechanism study showed that at a dose of 10 mg/ml, CA extract, the hexane and ethyl acetate fractions  inhibited DENV-2 at the receptor stage, pre, post and pre/post infection which were better than the butanol and ethyl acetate fractions. CA extract inhibited the four mechanisms above by more than 95%.  Hexane and ethyl acetate fractions inhibited DENV-2 100% at post and pre-post infection stages. In vivo test showed that  the administration of CA extract at doses of 0.2; 0.4; 1 g/kg bw 1 day after DENV-2 infection  significantly reduced virus titers and increased platelet counts compared to DENV-2 infected group only. CA extract did not affect the number of leukocytes and  cytokines of IL-6 and IL-10 back to normal which had been altered in  the DENV-2 group. LD50 of CA extract was more than 15 g/kg bw. Aloe-emodin was isolated from CA extract used column chromatography. The IC50 of  kaempferol, emodin and aloe emodin to Huh7-it 1, respectively were 22.24; 42,47; 7.51 mg ml, and the CC50 respectively were 68.28; 74,19; 68.28 mg/ml. In silico study of the three compounds showed that the most stable inhibition mechanism of CA extract was on protein NS5 (IL9K4) which had the lowest free energy (DG) level.
Conclusion: CA extracts have high inhibitory activity against DENV-2 in vitro and in vivo. In addition to reducing dengue virus titers, CA extract also increased platelet count, with in vitro inhibition mechanism >95% at the pre, post, pre/post and receptor stages. Hexane and ethyl acetate fractions inhibit DENV-2 100% at post and pre/post infections. The most stable bond of the compounds contained in CA extract is the bond with NS5 protein."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Christine Angelina
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>