Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amanda
"Peran Notaris dalam setiap corporate action yang dilakukan emiten sangat penting karena setiap akta yang dibutuhkan harus dibuat dengan akta notaris. Oleh karena itu maka apabila dalam corporate action yang dilakukan emiten tersebut terjadi benturan kepentingan akan menyebabkan adanya pihak-pihak yang dirugikan. Yang menjad pokok masalah dari tesis ini adalah bagaimana peran Notaris dalam corporate action yang dilakukan oleh emiten? Selain itu pokok masalah yang akan dibahas adalah dalam keadaan bagaimanakan seorang Notaris dapat dikatakan mempunyai benturan kepentingan dengan emiten? Pokok masalah yang terakhir adalah bagaimana upaya penyelesaian jika terjadi benturan kepentingan antara Notaris dan Emiten? Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah bersifat yuridis kepustakaan dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Alat pengumpulan data yang yang digunakan berupa studi dokumen dan metode analisis data digunakan secara kualitatif. Kesimpulan dari penulisan ini adalah Notaris mempunyai peran yang sangat penting dalam setiap corporate action yang dilakukan oleh Emiten. Dokumen-dokumen yang menunjang corporate action ini merupakan akta otentik yang mana akan sangat berpengaruh pada pembuktian nantinya. Notaris dikatakan mempunyai benturan kepentingan ketika Notaris yang sedang melaksanakan tugasnya dalam membuat akta otentik bagi Emiten, mempunyai hubungan dengan salah satu pihak dalam hal ini adalah Emiten, seperti yang dimaksud dalam Pasal 52 Undang-Undang Jabatan Notaris. Upaya penyelesaian jika terjadi benturan kepentingan antara Notaris dan Emiten adalah dengan tindakan preventif dimana sebelum terjadi benturan kepentingan ini harus dicegah terlebih dahulu, dengan aturan yang jelas dan dengan batasan-batasan yang jelas dapat mencegah benturan kepentingan ini. Disamping itu apabila telah terjadi benturan kepentingan antara Notaris dan Emiten, maka pihak yang dirugikan bisa menuntut ganti rugi berdasarkan pasal 84 Undang-Undang Jabatan Notaris.

The role of Notary in every corporate action, which is done by Public Listed Company, is very important because every title deed that is issued needs to be produced, reviewed, and legalized by a Notary. Therefore, if a conflict of interest occurs in any corporate action that is caused by Public Listed Company, disadvantages might affect other parties. The focus of this thesis is what roles a Notary holds in every corporate action that is done by Public Listed Company. The thesis also reviews about in what circumstances a Notary can be assumed to have a conflict of interest with Public Listed Company. The last focus would be what actions need to be imposed if a conflict of interest between Notary and Public Listed Company occurs. The research method that is used to complete this thesis is done jurisdictionally bibliographical and the type of data that is utilized is secondary data. Qualitative document studies and data analysis are used to compile this thesis. The conclusion of this thesis is: Notary holds a very significant role in every corporate action that is done by Public Listed Company All documents that support every corporate action are authentic title deeds that are deemed to be important to provide any evidence in the future. Notary is suspected to have a conflict of interest if when performing his/her duties in producing authentic title deeds for Public Listed Company, both parties are to be called related as regulated by The Laws of Notary: Article 52. A preventive action before a conflict of interest occurs needs to be made as a solving effort before it occurs between Notary and Public Listed Company by legalizing apparent regulations and limitations that can avoid this conflict of interest. Besides that, if a conflict of interest between Notary and Public Listed Company has already occurred, the disadvantaged party can allege for claims as regulated by The Laws of Notary: Article 84."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amanda
"Gender merupakan salah satu topik atau kajian yang menarik untuk dibahas dan diteliti. Hal ini terbukti dengan banyaknya penelitian terdahulu yang mengkaji topik mengenai gender, mulai dari gender yang dikaitkan dengan karya sastra sampai pada pembahasan gender yang dikaitkan dengan bahasa. Dalam penelitian ini, gender akan diteliti hubungannya dengan penggunaan bahasa tulis (narasi). Bahasa tulis atau narasi yang akan di kaji lebih dikhususkan pada penggunaan kohesi gramatikal antara remaja laki-laki dan perempuan dalam bernarasi. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat bagaimana penggunaan bahasa khususnya penggunaan kohesi gramatikal antara remaja lakilaki dan perempuan, serta melihat apakah ada perbedaan dalam penggunaan kohesi gramatikal antara kedua kategori responden.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan. Responden dalam penelitian ini adalah remaja berusia 15-17 tahun yang duduk di bangku sekolah menegah atas. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulisan atau narasi yang dibuat oleh responden. Ada sekitar 43 narasi yang menjadi data dalam penelitian ini. Hasil atau kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan penggunaan kohesi gramatikal (khususnya perbedaan dalam jumlah rerata) dalam narasi milik responden laki-laki dan perempuan. Kohesi gramatikal dalam narasi milik responden perempuan cenderung lebih banyak ditemukan dibandingkan kohesi gramatikal dalam narasi milik responden laki-laki. Namun, perbedaan jumlah rerata yang terjadi ini tidak menunjukkan angka perbedaan yang besar. Jadi dapat dinyatakan bahwa perbedaan penggunaan kohesi antara responden laki-laki dan responden perempuan dalam penelitian ini tidak signifikan.

Gender is one of the topics or study that interest to be discussed and researched. This is evidenced by the many previous studies that already examine the topic of gender, ranging from gender are associated with literature until topics of gender that is associated with language. In this research, gender will be examined based on relation with use of written language (narrative). Written language or narrative that will be examined more specifically in the use of grammatical cohesion between boys and girls in make a narrative. This research aims to see how the use of language, especially the use of grammatical cohesion between boys and girls, and see whether there are differences in the use of grammatical cohesion between the two categories of respondents.
In this research, method that used is field research. Respondents in this study were adolescents aged 15-17 years old in level senior high schools. The resource that used in this research is the text or narration made by the respondent. There are about 43 narrative that becomes the data in this researches. Results or conclusions obtained from this research is there are differences in the use of grammatical cohesion (especially the difference in the average) in the narration of the respondents belong to men and women. Grammatical cohesion in the narration belongs female respondents tend to be more easy to found than grammatical cohesion in the narration belongs to male respondents. However, differences in the mean number that happen does not show a large difference figures. So, it can be stated that the differences in the use of cohesion among male respondents and female respondents in this research is not significant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda
"Laporan Magang ini bertujuan untuk membahas dan menganalisis prosedur audit yang dilakukan oleh KAP QWE dalam proses auditnya atas akun pendapatan jasa manajemen investasi PT ABC. Analisis dilakukan dengan berdasarkan kepada PSAK 23 dan ISA terkait. Secara garis besar, prosedur audit yang dilakukan oleh KAP QWE telah mengikuti standar audit yang berlaku di Indonesia. Pengakuan pendapatan jasa yang dilakukan oleh PT ABC sebagai manajer investasi juga telah sesuai dengan ketentuan PSAK 23.

This report aims to discuss and analyze audit procedures performed by KAP QWE in the audit process of PT ABCs investment management fees. The analysis is performed based on PSAK 23 and relevant ISAs. In sum, KAP QWE have shown compliance with the applicable audit standards in Indonesia. The recognition and measurement of investment management fees made by PT ABC as an investment manager are also in accordance with the provisions of PSAK 23."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Bia Amanda
"Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi antibiotik, sehingga meningkatkan angka morbiditas, mortalitas, dan biaya pengobatan menjadi lebih mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pola peresepan dan kerasionalan peresepan antibiotik di dua puskesmas terakreditasi madya yaitu Puskesmas Abadijaya dan Puskesmas Sukmajaya Kota Depok periode Januari-Maret 2020. Desain penelitian yang digunakan adalah potong-lintang, dengan sampel berupa resep antibiotik periode Januari-Maret 2020. Metode pengambilan sampel berupa total sampling untuk pola peresepan antibiotik sebanyak seluruh resep dan simple random sampling untuk kerasionalan peresepan antibiotik minimal 384 resep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola peresepan antibiotik berdasarkan jenisnya yang paling banyak diresepkan adalah amoksisilin (83.9%) di Puskesmas Abadijaya dan (84%) di Puskesmas Sukmajaya. Penyakit yang paling banyak diderita oleh pasien adalah common cold (26.5%) di Puskesmas Abadijaya, sedangkan faringitis akut (26.8%) di Puskesmas Sukmajaya. Hasil analisis ketidakrasionalan peresepan antibiotik di Puskesmas Abadijaya menunjukkan bahwa sebanyak 12.8% tidak memenuhi kriteria pemilihan antibiotik, 0.5% tidak memenuhi kriteria dosis pemberian, 2.6% tidak memenuhi kriteria frekuensi pemberian dan 78.9% tidak memenuhi kriteria durasi pemberian. Sedangkan di Puskesmas Sukmajaya menunjukkan bahwa sebanyak 15.6% tidak memenuhi kriteria pemilihan antibiotik, 2.3% tidak memenuhi kriteria dosis pemberian, 4.2% tidak memenuhi kriteria frekuensi pemberian dan 79.7% tidak memenuhi kriteria durasi pemberian. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ketidakrasionalan peresepan antibiotik masih terjadi di Puskesmas yang sudah terakreditasi madya, yaitu Puskesmas Abadijaya dan Puskesmas Sukmajaya.

Irrational use of antibiotic can cause resitance antibiotic, hence it increases in morbidity, mortality and medical costs. This research aimed to evaluate the pattern and the rationality of antibiotic prescribing at two public health center with madya accreditation such as Abadijaya Health Center and Sukmajaya Health Center Depok January-March 2020. The research design used was cross-sectional with the sample consisted of all antibiotic prescriptions January-March 2020. The sampling method was total sampling for pattern of antibiotic prescribing as much as all prescriptions and simple random sampling for the rationality of antibiotic prescribing with the minimum of 384 prescriptions. The result showed that the most prescribed antibiotic prescription pattern based on the type of antibiotic was amoxicillin (83.9%) at Abadijaya Health Center and (84%) at Sukmajaya Health Center. The most common illnesses suffered by patients were common cold (26.5%) at Abadijaya Health Center, meanwhile acute pharyngitis (26.8%) at Sukmajaya Health Center. Irrationality of antibiotic use in Abadijaya Health Center found were improper antibiotic selection (12.8%), improper dosage (0.5%), improper frequency of administration (2.6%), and improper duration of administration (78.9%). Irrationality of antibiotic use in Sukmajaya Health Center found were improper antibiotic selection (15.6%), improper dosage (2.3%), improper frequency of administration (4.2%), and improper duration of administration (79.7%). Therefore, it can be concluded that irrationality of antibiotic prescribing still occurred in health center with Madya Accreditation, such as Abadijaya Health Center and Sukmajaya Health Center."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Amanda
"ABSTRAK
Salah satu limbah yang dihasilkan dari area pertambangan batubara adalah lumpur dalam jumlah yang besar dengan kandungan logam yang tinggi. Lumpur ini merupakan presipitat hasil pengolahan air asam tambang dan sering kali dibuang ke landfill, terakumulasi dan berpotensi menyebabkan masalah lingkungan. Melalui penelitian ini, dilakukan pemanfaatan lumpur AAT sebagai adsorben kandungan pencemar pada air limbah domestik berupa fosfat. Penelitian ini diawali dengan uji karakterisasi adsorben dari lumpur AAT menggunakan XRF, XRD, SEM-EDS, SAA dan pHpzc guna mengetahui komposisi kimia, komposisi mineralogi, struktur morfologi, luas permukaan spesifik dan pH adsorben dengan muatan nol, diikuti dengan eksperimen adsorpsi dalam sistem batch. Hasil karakterisasi sampel menunjukkan bahwa adsorben dari lumpur AAT didominasi oleh unsur silika dalam bentuk quartz, besi dan aluminum, serta dengan didasari oleh metode BET dan drift, diketahui bahwa luas permukaan spesifik lumpur AAT serta pHpzc berturut-turut adalah 22,60±0,199 m2 g dan 4,85. Konsentrasi adsorben, waktu kontak dan pH optimum yang diperoleh melalui eksperimen adsorpsi masing-masing adalah pada 10gL-1, 120 menit dan 5±0,1. Isoterm adsorpsi fosfat oleh lumpur AAT paling baik dijelaskan dengan model Freundlich (R2=0,964) yang memiliki nilai KF dan 1 n sebesar 0,971 (mg g-1)(L mg-1)1 n dan 0,699. Kemudian, kinetika adsorpsi penelitian ini mengikuti model pseudo-second-order dimana nilai k2 dan qe berturut-turut adalah 0,332 g mg.menit dan 1,216 mg g. Berdasarkan hasil pemodelan, disimpulkan bahwa mekanisme reaksi adsorpsi yang terjadi adalah secara kimia (chemisorption). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lumpur AAT memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai material adsorben dalam menyisihkan kontaminan fosfat pada air limbah.

ABSTRACT
One of the wastes produced by coal mining area, is the voluminous sludge, laden with metals. This sludge is the product of acid mine drainage treatment and oftenly disposed to the landfill, accumulated and potentially causing environmental problems. This study was conducted by utilizing acid mine drainage sludge as contaminant adsorbent from domestic wastewater, which was phosphate. The experiment started by characterization of sludge using XRF, XRD, SEM-EDS, SSA and pHpzc to determine the chemical composition, minerology, morphology structure, specific surface area and value of pH where the surface of material has zero charge, followed by adsorption experiment in batch system. The results of sample characterizations showed that acid mine drainage sludge was dominated by silica in quartz form, iron and aluminium, and also by using BET and drift method, it has been known that the specific surface area and pHpzc of the sample were 22.60±0.199 m2 g and 4.85, respectively. The optimum adsorbent concentration, contact time and pH were obtained through the adsorption experiments at 10gL-1, 120 min and 5±0,1. The phoshate adsorption isotherm for acid mine drainage sludge was best described by Freundlich model (R2=0.964) with value of KF and 1 n found to be 0.971 (mg g-1)(L mg-1)1 n and 0.699. Furthermore, the kinetic adosrption of this study followed pseudo-second-order model where the value of k2 and qe were 0.332 g mg.menit and 1.216 mg g. Based on the modelling results, it could be concluded that the adsorption mechanism were happened to be chemisorption. The experiment results suggested that acid mine drainage sludge could potentially be utilized as adsorbent material to remove phosphate contaminant in wastewater.
"
2019
T55162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Amanda
"Newspapers have important function like information, education, entertainment, economic and other function. Because those functions, associate of newspaper ask tax exemption to Government. Beside that, in Indonesia, newspapers penetration is still low and tax incentives expected can increase this penetration. Until this time, Indonesia Government sets newspaper as VAT object. Study about effectively exemption tax on newspaper must be done in order to get incentive tax usefull. Exemption tax is revenue cost by government. The observer calculated tax exemption on newspaper to know how it can influence cost of structure in Penerbit X and cost of production in Penerbit Y.
This research used qualitative approach, by means of literature study, which emphasize books as an object and field study with collecting data by interviewing and also using secondary data. The field study is being executed by interviewing finance and tax accounting at daily newspapers publisher company. The research object limited only on sources data in two newspapers publisher company in DKI Jakarta region.
The objective of this research is to describe policy of VAT on newspaper in past time and the implementation policy of VAT on newspaper today. This research is also to suggest about policy on taxation for seen as contribution for Directorate General of Taxation (Direktorat Jenderal Pajak).
The result of this research show that between 1986 until 1990 newspapers got tax incentives, VAT Accounted on Government (PPN Ditanggung Pemerintah). Regulation are used President?s Decision (Keputusan Presiden). Because of that time Taxation Act of Value Added Tax did?nt regulated about tax incentives. That policy had no influence with selling price of newspaper and on March 1990 this policy stopped with consideration more and more stable of live press publisher commonly. Implementation of VAT appropriate with regulation.The final conclusion of this research is tax exemption on newspapers have no significant influence on cost production of newspapers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bina Amanda
"Skripsi ini membahas frekuensi distribusi perdarahan dan dry socket pada pasien usia 17-76 tahun di Rumah Sakit Gigi dan Mulut - Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia periode Januari 2003 ? Oktober 2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat retrospektif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ditemukan komplikasi pasca ekstraksi berupa perdarahan, namun ditemukan kasus komplikasi pasca ekstraksi berupa dry socket, dimana komplikasi ini terjadi pada pasien berjenis kelamin perempuan, pada tindakan ekstraksi dengan teknik ekstraksi sederhana, dan terjadi pada tindakan ekstraksi gigi di regio posterior.

The focus of this study is the distribution and frequency of bleeding and dry socket post tooth extraction, in patients with age 17-76 years old at RSGM-P Faculty of Dentistry University of Indonesia, period of January 2003 - October 2008. This research is a quantitative and retrospective research with descriptive design. The results prove that bleeding after tooth extraction was not found in this research, meanwhile dry socket post tooth extraction were found in women, by using the simple technique of tooth extraction, and found in the posterior region of tooth extraction. "
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Amanda
"Tanah harta pusaka tinggi di Minangkabau merupakan tanah warisan turun temurun dari nenek moyang masyarakat Minangkabau yang tidak boleh diperjualbelikan, hanya boleh digadaikan dengan syarat-syarat tertentu yang dibenarkan secara adat. Gadai yang dimaksud adalah perbuatan hukum pemindahan hak atas tanah yang bersifat sementara, dimana sipenggadai atau disebut juga dengan sipenjual gadai, untuk sementara waktu bukanlah pemilik tanah itu lagi sampai Ia menebus gadainya itu dari sipembeli gadai. Karena pemegang atau pembeli gadai adalah pemilik tanah itu makanya ia berhak melakukan perbuatan apapun atas tanah itu, batasannya hanya satu yakni ia tidak boleh menjual lepas tanah itu kepada orang lain untuk selama-lamanya. Konsep gadai tanah di Minangkabau ini perlu untuk dipahami, karena pada dasarnya konsep gadai tanah di Minangkabau berbeda dengan konsep gadai tanah biasa. Hak gadai atas tanah di Minangkabau bukanlah berupa hak jaminan atas tanah sebagaimana berlaku pada hak tanggungan/hipotik, sebab dalam gadai-menggadai tanah di Minangkabau yang digadaikan beralih kekuasaannya (hak miliknya) dan beralih pula penikmatannya kepada pembeli gadai selama masa sebelum ditebusi secara sempurna, sedangkan dalam hak tanggungan tanahnya tetap dinikmati oleh pemilik asal. Hukum tanah adat Minangkabau mempunyai aturan sendiri yang mengatur tentang gadai termasuk mekanisme penyelesaian perkaranya jika terjadi sengketa dikemudian hari akibat gadai tersebut.

The high inheritance land in Minangkabau is a land of hereditary heritage from ancentors of Minangkabau that should not be in traded, shall only be pawned with certain conditions which agreed customarily. That pawning means the tentative legal act of transfer over the land rights, where the people who take in pawn for several time are not the owner of that land until he/she redeem that pawn from the pawn buyer. Because of the pawn buyer is an owner of that land, so he/she get a right to do anything to that land, and the only limit is do not trade that land to anybody else freely at the longest. The concept of pawn in Minangkabau must be understood, because basically the concept of pawn in Minangkabau is different with the usual pawn. The pawn of land rights in Minangkabau wasn?t ledge rights like in mortage, because in pawn of the land in Minangkabau is transfering the ownership and the proprietary and the enjoyment to the pawn buyer as long as redeem?s time not be redeemed perfectly, in whereas in the mortage of land rights still enjoyed by the original owner. The law of the customary land in Minangkabau has own rules whichis governing the pawn including the mechanism of the dispute settlement if there?s happened in the future because of that pawn."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T27990
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Amanda
"ABSTRAK
Latar belakang: Streptococcus pneumoniae adalah etiologi yang paling sering ditemukan pada pneumonia komunitas. Studi di Semarang mendapatkan bahwa angka kejadian pneumonia pneumokokus adalah sebesar 13,5% dari seluruh kasus pneumonia komunitas. Beberapa faktor termasuk vaksinasi mempengaruhi kejadian pneumonia pneumokokus dan komplikasi penyakit pneumokokus invasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi dan karakteristik pneumonia pneumokokus pada pasien pneumonia komunitas.
Metode: Penelitian ini adalah studi potong lintang yang dilakukan pada pasien pneumonia komunitas di rumah sakit umum pusat Persahabatan Jakarta pada bulan April-Oktober 2018. Diagnosis pneumonia komunitas ditegakkan apabila terdapat infiltrat baru pada foto toraks disertai dua dari lima gejala demam, sesak napas, batuk, batuk darah, atau nyeri dada yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari dua minggu. Pada tiap subjek penelitian akan dilakukan wawancara medis, pemeriksaan fisis, foto toraks, pemeriksaan laboratorium, dan biakan spesimen seperti sputum, darah, dan cairan pleura. Hasil biakan positif S. pneumoniae akan diperiksakan serotipe, uji kepekaan dan resistensi antibiotik.
Hasil: Dari 92 subjek penelitian didapatkan proporsi pneumonia pneumokokus sebesar 12%. Sebagian besar subjek pasien pneumonia pneumokokus berusia 19-64 tahun (72,7%), laki-laki (72,7%), memiliki komorbid paru (54,5%) dan ekstra paru (45,5%), malnutrisi (72,7%), tidak merokok saat ini (81,8%), dan tidak pernah divaksinasi pneumokokus (100%). Sesak napas, batuk, dan demam adalah gejala klinis yang sering ditemukan. Gambaran radiologis yang terbanyak ditemukan adalah infiltrat. Derajat penyakit pada kelompok ini adalah nilai CURB-65 ≤ 2 (100%). Pada penelitian ini didapatkan angka penyakit pneumokokus invasif sebesar 18,2%. Serotipe pada pasien pneumonia pneumokokus dengan penyakit pneumokokus invasif adalah 6A/6B dan 7F/7A, sedangkan pada pasien tanpa penyakit pneumokokus invasif adalah serotipe 3, 6A/6B, 4, 9V/9A, 15A/15F, dan 16F. Telah ditemukan beberapa serotipe pneumokokus yang resisten terhadap antibiotik seperti golongan penisilin, makrolid, tetrasiklin, kloramfenikol, dan klindamisin. Kesimpulan: Proporsi pneumonia pneumokokus pada pasien pneumonia komunitas dewasa di penelitian ini adalah sebesar 12% dan angka kekerapan penyakit pneumokokus invasif sebesar 18,2%. Beberapa karakteristik tampak dominan pada subjek pasien pneumonia pneumokokus, namun hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang tidak bermakna.
"
2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>