Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Dwi Susanto
"Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan berbagai set infla nasi. Proses inflamasi ini menyebabkan peningkatan kepekaan (hipereaktiviti) saluran napas terhadap berbagai rangsangan sehingga timbul gejala-gejala pernapasan akibat penyempitan saluran napas difus dengan derajat bervariasi yang dapat membaik secara spontan atau dengan pengobatan. Gejala asma dapat ditimbulkan oleh berbagai rangsangan termasuk refluks gastroesofagus.
Penyakit refluks gastroesofagus (PRGE) didefinisikan sebagai gejala dan atau kerusakan mukosa esofagus (esofagitis) akibat refluks abnormal isi lanibung ke dalam esofagus. Refluks gastroesofagus berhubungan erat dengan berbagai gejala dan kelainan saluran napas termasuk batuk kronik serta asma. Hubungan penyakit refluks gastroesofagus dan asma dipikirkan oleh William Oster pertama kali pada tahun 1912. Oster memperkirakan bahwa serangan asma mungkin disebabkan oleh iritasi langsung mukosa bronkus atau tidak langsung oleh pengaruh refleks lambung. Kekerapan penyakit refluks gastroesofagus pada asma secara pasti tidak diketahui, diperkirakan antara 34-89%.
Penelitian menunjukkan sekitar 55-82% pasien asma mempunyai gejala PRGE. Hasil pemeriksaan endoskopi pasien asma menunjukkan kekerapan esofagitis antara 27-43%. Peran pengobatan PRGE terhadap kontrol asma masih belum jelas. Pengobatan dengan antirefluks tidak konsisten dalam memperbaiki faal paru, gejala asma, asma ma'am ataupun penggunaan obat asma pada pasien asma tanpa reflux associated respiratory symptoms (RARS).
Rangkuman berbagai penelitian yang telah ada menunjukkan bahwa terapi dengan obat-obat antirefluks mengurangi gejala asma, mengurangi penggunaan obat-obat asma tetapi mempunyai efek minimal atau bahkan tidak ada pada faal paru. Penghambat pampa proton (PPP) telah dikenal sebagai obat terbaik untuk tatalaksana PRGE. Penggunaan PPP pada pasien asma dengan PRGE terlihat penurunan gejala asma 43% setelah 2 bulan pengobatan serta 57% setelah 3 bulan pengobatan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Dwi Susanto
Jakarta: UI-Press, 2016
616.23 AGU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Dwi Susanto
"Offer help to quit atau memberikan bantuan untuk berhenti merokok merupakan salah satu komponen MPOWER dari WHO dalam penanggulangan masalah tembakau. Berhenti merokok pada sebagian besar orang sulit dilakukan. Hal ini disebabkan karena faktor adiksi/ketagihan, withdrawal effect, perilaku dan lingkungan. Hanya sekitar 3-5% orang yang berupaya sendiri tanpa bantuan berhasil berhenti merokok. Berbagai modalitas tersedia yang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan berhenti merokok. Kombinasi konseling dan farmakoterapi di berbagai guideline di luar negeri terbukti meningkatkan keberhasilan berhenti merokok sekitar 35%. Program kegiatan yang telah dilakukan terdiri atas 2 kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai efektivitas kombinasi konseling dan farmakoterapi yaitu varenicline untuk berhenti merokok di RS Persahabatan, Jakarta.
Dua kegiatan penelitian terkait program berhenti merokok dilakukan di klinik berhenti merokok RS Persahabatan. Pertama penelitian mengenai program berhenti merokok terstruktur pada agustus 2009 sampai Februari 2010 yang melibatkan 18 peserta. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dengan design kuasi eksperimental. Setiap responden menjalani program berhenti merokok terstruktur yang terdiri atas konseling individu, farmakoterapi (varenicline) dan konseling kelompok. Total waktu terapi berhenti merokok yang diperlukan setiap responden adalah 12 minggu. Kegiatan kedua adalah penelitian uji klinis, random, single blind yang dilakukan antara bulan Juli 2012 sampai dengan Desember 2012 yang melibatkan 80 perokok laki-laki. Terapi berhenti merokok dilakukan dalam waktu 12 minggu dan dilanjutkan 4 minggu waktu pengamatan.
Subjek penelitian dibagi kedalam kelompok kombinasi konseling dan farmakoterapi sebanyak 40 orang dan kelompok konseling plus plasebo sebanyak 40 orang. Konseling diberikan setiap minggu dan farmakoterapi yang diberikan adalah varenicline. Pada penelitian pertama, 18 peserta dapat mengikuti terapi berhenti merokok sampai selesai. Sebanyak 8 peserta ( 44,4%) berhenti merokok pada bulan pertama. Sebanyak 6 peserta (33,3%) berhenti merokok pada bulan ke-2 dan sebanyak 4 peserta (22,2%) berhenti merokok pada bulan ke-3. Beberapa Withdrawal effect atau gejala putus nikotin yang ditemukan pada peserta adalah ingin merokok kembali/ketagihan (55,56%), nafsu makan meningkat (50%), mudah marah (38,89%) dan tidak sabar (38,89%). Pada penelitian ke dua setelah pengamatan 4 minggu (minggu 1-4) setelah 12 minggu terapi menunjukkan 55% peserta kelompok kombinasi konseling dan farmakoterapi (varenicUne) dapat berhenti merokok dibandingkan kelompok konseling plus plasebo sebesar 27,5%. Kombinasi konseling dan farmakoterapi meningkatkan keberhasilan program berhenti merokok di RS Persahabatan"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Dwi Susanto
"ABSTRAK
Obstructive sleep apnea (OSA) is a disease with recurrent episodic of partial or total upper airway collapse during sleep. Snoring is a main symptom of OSA because it may be caused by upper airway collapse during sleep. Several risk factors has been identified as risk factors for OSA. They are male gender, increased of age, overweight or obesity, big neck, craniofacial abnormality, upper airway disease or abnormality, smoking, gene, menopause, nasal congestion, and alcohol consumption. Overweight or obesity are major risk factor of OSA. Obesity also increased progressivity of OSA. "
2014
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Dwi Susanto
"ABSTRACT
Respiration process is major function of the lung. Respiration had 3 process that are ventilation, difussion and perfusion. Ventilation is process that oxygen entire to the lung and carbonmonoxide out from the alveoli to outer space. Ventilation processes is usually used as a parameter test of lung function in daily practice. One of lung function test is spirornetry that used to evaluate ventilation function of the lung."
2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Dwi Susanto
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Dwi Susanto
Jakarta: UI-Press, 2016
616.24 AGU o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library