Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Affiati Noviarini
"Seorang apoteker memegang peranan penting, salah satunya dalam bidang industri farmasi dan apotek. Apoteker harus memenuhi standar kompetensinya sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Standar kompetensi apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh (10) standar kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan oleh apoteker saat lulus dan masuk ke dalam dunia kerja. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk memahami perannya dan meningkatkan kemampuan kompetensinya, maka pada kesempatan kali ini, penulis bereksempatan untuk mengikuti kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma No.347 Bekasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Rumah Sakit Pusat Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta selama periode bulan Februari hingga Agustus 2020. Selama PKPA ini, diharapkan calon apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi nantinya

A pharmacist plays an important role, one of which are in the pharmaceutical industry and pharmacies. Pharmacists are required to meet competency standards as a requirement in professional field and carry out their professional practice properly. Pharmacist competency standards in Indonesia consist of ten (10) competency standards as the abilities expected by pharmacists when they graduate and enter the professional field. As a provision and experience of prospective pharmacists to understand their role and improve their competence, on this occasion, the authors had the opportunity to participate in the Pharmacist Professional Work Practices (PKPA) at Apotek Kimia Farma No.347 Bekasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan, and Rumah Sakit Pusat Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta during the period from February to August 2020. During this PKPA, it is hoped that prospective pharmacists can broaden their horizons, understanding, and experience to do pharmaceutical work in the professional practice later."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Affiati Noviarini
"Allopurinol sebagai purin analog dari hipoksantin dan merupakan inhibitor dari xanthine oksidase (XO) yang dapat menjadi salah satu obat hipertensi dengan menurunkan tekanan darah sistolik, diastolik, dan tekanan arteri rata-rata. Allopurinol pada tikus hipertensi yang diinduksi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok. Lima kelompok tikus jantan Sprague-Dawley memberi makan makanan tinggi lemak selama enam minggu dan satu kelompok diberi pakan standar. Obat yang diberikan selama tujuh hari, satu kelompok hanya diberi diet tinggi lemak dan CMC 0,5% secara oral, satu kelompok diberi lemak tinggi dan ISDN 3,6 mg/200 g BB per oral, satu kelompok diberi diet tinggi lemak dan dosis Allopurinol 9 mg/200 g BB per oral, satu kelompok diberi diet tinggi lemak dan dosis Allopurinol 18 mg/200 g BB per oral, dan satu kelompok diberi diet tinggi lemak dan dosis Allopurinol 36 mg/200 g BB per oral. Diet tinggi lemak diberikan melalui pakan dengan komposisi terdiri dari pakan standar: kuning telur puyuh: HFCS: mentega (5: 3: 1: 1). Allopurinol mengurangi signifikansi darah pada tiga kelompok dosis (p <0,05). Semua dosis Allopurinol dan ISDN memberikan hasil yang relevan pada parameter tekanan darah dan kadar glukosa yang diperlukan pada hari terakhir pemberian obat. Berdasarkan hasil ini, Allopurinol memiliki efek potensial sebagai agen antihipertensi.

Allopurinol as a purine analogous to hypoxanthine and is an inhibitor of xanthine oxidase (XO) which can be one of the drugs for hypertension by lowering systolic, diastolic, and mean arterial blood pressure. Allopurinol in hypertensive rats induced by a high-fat diet. This study used 30 rats which were grouped into 6 groups. Five groups of Sprague-Dawley male rats fed high-fat foods for six weeks and one group was given standard feed. Drugs given for seven days, one group was only given a high-fat diet and 0.5% CMC orally, one group was given high fat and ISDN 3.6 mg/200 g BW orally, one group was given a high-fat diet and a dose of Allopurinol 9 mg/200 g BW orally, one group was given a high-fat diet and a dose of Allopurinol 18 mg/200 g BW orally, and one group was given a high-fat diet and Allopurinol dose 36 mg/200 g BW orally. A high-fat diet is provided through feeds with a composition consisting of standard feed: quail egg yolk: HFCS: butter (5: 3: 1: 1). Allopurinol reduced blood significance in three dose groups (p <0.05). All doses of Allopurinol and ISDN give relevant results on blood pressure parameters and glucose levels needed on the last day of drug administration. Based on these results, Allopurinol has a potential effect as an antihypertensive agent."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library