Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Tri Wardhani
"ABSTRAK
Motivasi merupakan salah satu unsur penting dalam tercapainya sebuah tujuan
proses belajar. Dalam bidang pendidikan, dikenal teori Goa/ Orientation (GO) untuk
menggambarkan performa dan bagaimana anak belajar menghadapi tugas-tugas
akademik di dalam situasi sekolah. GO dapat berupa keinginan untuk bisa
memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan, yang disebut dengan
task involved atau berupa keinginan untuk tampil baik dan mendapatkan
penghargaan dari orang lain, yang disebut dengan ego involved. Selain faktor
internal, GO juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain lingkungan
rumah dan lingkungan sekolah. Dalam kaitannya dengan sekolah, metode
pengajaran yang diterapkan di kelas dapat menjadi salah satu faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi GO, karena metode pengajaran mempengaruhi
bagaimana guru memberikan materi dan bagaimana situasi dalam kelas itu
berlangsung. Di dalam penelitian ini, metode pengajaran dibagi menjadi belajar
aktif dan belajar pasif. Belajar aktif adalah metode pengajaran yang memberikan
peluang kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan belajar pasif adalah
metode pengajaran yang menempatkan siswa pada peran yang pasif di dalam
proses belajarnya di kelas. Selanjutnya penelitian ini diadakan untuk melihat ada
tidaknya perbedaan GO yang signifikan pada siswa sekolah dasar (SD) yang
mendapatkan metode pengajaran belajar aktif dan belajar pasif.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang
mengukur GO dan diberikan pada dua kelompok subyek, yaitu kelompok belajar
aktif dan belajar pasif. Peneliti menggunakan 44 siswa sekolah dasar Islam (SDI)
Pondok Duta sebagai subyek yang mewakili kelompok belajar pasif dan 34 siswa
SDI Terpadu Fajar Hidayah yang mewakili kelompok belajar aktif. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Seluruh subyek
memiliki rentang usia 10-12 tahun atau kelas tinggi SD dimana pada usia tersebut
siswa memiliki GO yang lebih stabil dibandingkan kelas rendah sehingga sudah
dapat dilakukan pengukuran terhadap GO. Perhitungan reliabilitas alat dan T-fesf
dalam penelitian menggunakan program SPSS 10.0.1 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan GO baik task involved maupun
ego involved yang signifikan antara kelompok belajar aktif dan belajar pasif.
Selanjutnya, skor rata-rata dari kedua kelompok menunjukkan bahwa siswa pada
kelompok belajar aktif memiliki skor GO task involved yang lebih tinggi daripada siswa pada kelompok belajar pasif. Hal ini berarti siswa pada kelompok belajar aktif
cenderung memiliki GO task involved daripada kelompok belajar pasif. Sebaliknya,
siswa pada kelompok belajar pasif memiliki skor GO ego involved yang lebih tinggi
daripada siswa pada kelompok belajar aktif. Hal ini berarti siswa pada kelompok
belajar pasif cenderung memiliki GO ego involved daripada kelompok belajar aktif.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pengajaran mungkin
menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi GO siswa. Meskipun demikian,
hasil yang diperoleh belum tentu menggambarkan hubungan sebab akibat. Artinya
perbedaan GO yang signifikan antara kedua kelompok tidak benar-benar mutlak
menggambarkan bahwa metode pengajaranlah yang mempengaruhi GO. Hal ini
disebabkan karena penelitian ini bukanlah penelitian eksperimental yang dapat
memastikan hubungan sebab akibat antar variabel penelitian.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan memperhatikan penggunaan bahasa yang
lebih sederhana dan mudah dipahami mengingat subyek adalah siswa SO. Selain
itu, penggunaan sampel yang lebih banyak diperlugan untuk hasil yang lebih baik.
Secara aplikatif, hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak
sekolah maupun guru untuk menggunakan metode pengajaran belajar aktif
sebagai sarana mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik."
2002
S3094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Tri Wardhani
"ABSTRAK
Program yang disusun dalam tulisan ini bertujuan membantu F, seorang siswa
kelas 6 SD yang menunjukkan gejala underachiever di sekolah untuk meningkatkan
performa akademisnya terutama dalam menghadapi U AS BN (Ujian Akhir Sekolah
Berstandar Nasional). Berdasarkan prinsip yang dikemukakan oleh Zimmerman,
Bonner & Kovach (1996), program ini menerapkan empat proses dalam Self
Regulcited Learning (SRL) , yaitu Evaluasi Diri dan Pengawasan, Perencanaan Target
dan Strategi, Penerapan Strategi dan Pengawasan serta Evaluasi Penerapan Strategi
untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Perencanaan Belajar dan Pengaturan
Waktu.
Konsep SRL dipilih karena dapat mendorong siswa untuk secara aktif
mengatur kognisi, motivasi dan perilaku mereka sendiri untuk mencapai tujuan yang
mereka inginkan dan berprestasi dengan lebih baik (Schunk & Zimmerman, 1998).
Dengan demikian, kemampuan SRL merupakan hal yang penting bagi siswa
underachiever dalam peningkatan prestasi akademis siswa karena SRL
memungkinkan siswa untuk melihat proses belajar sebagai suatu tantangan, berusaha
untuk memahami dan mempraktekkan apa yang mereka pelajari serta mampu
menampilkan usaha yang lebih baik untuk mencapai prestasi yang optimal (Perry
et.al, 2006).
Secara umum, program ini berjalan dengan lancar dan membantu F untuk
membuat target belajar yang realistis serta menumbuhkan inisiatif belajarnya secara
mandiri untuk menghadapi UAS BN. Meskipun demikian, kemampuan pengaturan
waktu yang baik belum dapat terbentuk dalam diri F mengingat terbatasnya waktu
pelaksanaan program menjelang UAS BN. Saran penting yang diajukan sebagai
evaluasi dari pelaksanaan program adalah pemantauan lebih lanjut yang dapat
dilakukan orang tua terhadap kebiasaan belajar F di tingkat SMP.

ABSTRACT
An intervention program is designed to help F, a sixth grader who shows
underachievement symptomps at school, in order to improve his academic
performance in facing final exams given by his shool. This program uses Self
Regulated Learning (SRL) process based on the principal of Zimmerman, Bonner &
Kovach (1996). SRL consists of four processes namely Self Evaluation and
Monitoring, Goal Setting and Strategic Planning, Strategy Implementation and
Monitoring and Strategic Outcome Monitoring to Increasing Planning in Learning and
Time Management Skill.
SRL has been chosen for the intervention because it can motivate students to
actively regulate their cognition and behavior to achieve their goals and gain better
achievements (Schunk and Zimmerman, 1998). Therefore, students’ ability to regulate
themselves is important for underachiever students in increasing academic
achievements because SRL help students to look at learning process as a challenge,
try to understand and apply what they have studied and to show better effort in
gaining fully optimized achievement (Perry et. al, 2006).
In general, this program has been successfully implemented and helped F in
making realistic study goals and built his initiative to study independently in facing
the final examination. On the other hand, F has not master good time management
skill because the lack of time in implementing the intervention program. In the future,
it is suggested that parents monitor F’s study habits in the secondary school."
2008
T37937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library