Ditemukan 319830 dokumen yang sesuai dengan query
S`to
Jakarta: Jasakom, 2005
025.52 STO s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"
ABSTRAKPelaksanaan perencanaan pulang pada pasien gagal jantung atau Congestive Heart Failure (CHF) belum optimal di Indonesia sementara perencanaan pulang pada pasien gagal jantung penting dilakukan secara optimal. CHF merupakan salah satu dari penyakit kardiovaskuler yang penting bagi kita diketahui penatalaksanaannya yang optimal karena perkembangan CHF progresif dengan angka mortalitas dan mordibitas tinggi. Perencanaan pulang yang dilakukan dengan optimal dapat meningkatkan kapasitas fungsional, penguatan psikologi pasien dan tidak adanya rawat inap berulang dalam 30 hari setelah pemberian perencanaan pulang. Studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses perencanaan pulang yang optimal pada Ny H yang dirawat selama 4 hari. Pemberian perencanaan pulang optimal yang dilakukan pada Ny H menghasilkan perbaikan hemodinamik, pasien menjadi lebih tenang dan kooperatif. Rekomendasi penulisan ini adalah agar perawat melakukan perencanaan pulang pada pasien CHF untuk mengoptimalkan perawatan pasien CHF selama dirawat.
ABSTRACTThe implementation of Discharge Planning for heart failure patients or Congestive Heart Failure (CHF) is not optimal in Indonesia while Discharge Planning for patients with heart failure is important to do optimally. CHF is one of cardiovascular diseases which is important for us to know its optimal management because of the progressive development of CHF with high mortality and mortality. Optimal Discharge Planning can improve functional capacity, strengthen patient psychology and avoid repeated hospitalizations within 30 days after giving Discharge Planning. This case study aims to describe the optimal Discharge Planning process for Ms. H who was treated for 4 days. Provision of optimal return planning carried out in Ny H results in improved hemodynamics, patients become more calm and cooperative. The recommendation of this paper is for nurses to do discharge planning for CHF patients to optimize the care of CHF patients during treatment."
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"Makalah ini membahas tentang peran media dan influencer relations dalam pembentukan citra dan reputasi perusahaan. Kasus yang diambil adalah kampanye BTS Meal yang dilakukan oleh McDonalds, yang memicu kontroversi karena memicu kerumunan dan tidak menaati protokol COVID-19. Kejadian ini memicu peliputan negatif dari berbagai media tradisional dan modern mengenai penutupan gerai oleh aparat dan tidak adanya tindakan konkrit yang diambil oleh McDonalds. Dalam hal ini terlihat bahwa bahwa humas McDonalds tidak mengaplikasikan konsep media relations maupun influencer relations, sebab tidak terlihat upaya humas dalam menjalankan perannya sebagai lubricant, serta membangun hubungan yang empatik dengan masyarakat. Hal ini berdampak negatif terhadap reliabilitas dan kredibilitas perusahaan, yang merupakan bagian dari konstruk reputasi.
This paper discusses about the impact of media and influence relations on the construction of corporate image and reputation. The study focuses on the BTS Meal campaign initiated by McDonalds, which triggers a controversy due to its negligence to health protocols for COVID-19 prevention. This event was covered negatively by both the traditional and modern media on the closure of some McDonalds branch all over Indonesia and on how the company does not take concrete action. Through this event it can be seen that McDonalds did not utilize the concept of media relations and influencer relations, as the public relations department did not show an attempt in fulfilling their role as lubricant or forging a genuine relationship with the public. This in turn impacts negatively to the reliability, credibility, and trustworthiness of the company, which is part of the reputation construct."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dewanto Satriaputra
"Penelitian ini mengenai analisis sistem informasi akuntansi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., serta penerapan akuntansi berdasarkan PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16 dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol. Peneliti menemukan bahwa prosedur sistem informasi akuntansi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. telah berjalan dengan baik. Perlakuan akuntansi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. juga telah sesuai dengan ketentuan PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16 dan ketentuan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol.
This research is about accounting information system on PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., also to examine implementation of PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16, and Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol. researcher found that accounting information system procedure in PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. has implemented well. Accounting treatment in PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. has met the accounting provision according to PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16, and Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59310
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nasution, S.
Jakarta: Bumi Aksara, 1996
001.42 NAS m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Soeratno
Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1933
001.42 SOE m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Arnold, A.
London: Prentice-Hall, 1996
004.015 1 ARN m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Maulana
"
ABSTRAKUntuk membangun lokasi apapun yang sesuai peruntukannya, termasuk penentuan bangunan lembaga kemasyarakatan (lapas), diperlukan sebuah pertimbangan geografis. Dengan pertimbangan informasi geografis/ kewilayahan tersebut kemudian dapat memilih dan memilah lokasi yang tepat bagi bangunan di lingkungan lapas. setiap wilayah mempunyai karakteristik geografis yang tidak sama. oleh karena itu kecocokan lahan untuk pembangunan Lapas dapat dicari lokasinya sesuai dengan persyaratan lapas yang hendak dibangun. karena tingkat kemampuan lahan, kesuburan, topografi dan berbagai kondisi dan potensinya yang tidak sama itu, maka dalam penentuan lahan untuk membangun sebuah lapas diperlukan pertimbangan lokasional geografis. teknologi Sistem Informasi Geografis (Geographic Information Systems) dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu informasi spasial yang terintegrasi yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan, yakni menentukan lokasi pembangunan lapas yang ideal. makalah ini membahas pentingnya pertimbangan geografis, sebagai jawaban atas banyaknya saran masukan pejabat publik, terkait kejadian Lapas Sukamiskin yang dari sisi lokasi terlalu dekat dengan kota dan dianggap banyak memfasilitasi kemudahan dan kemewahan untuk para narapidana (napi) koruptor. Harapannya agar bagaimana napi itu ditempatkan di lokasi yang tepat, misalnya lokasinya yang jauh di pulau terluar dimaksudkan agar menyulitkan akses, dan tidak dapat menjadikan lapas maupun rumah tahanan negara (rutan) dengan fasilitas yang mewah dan berlebihan, tetapi sisi pembinaan pemasyarakatan bagi napi tetap diperlukan."
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2019
321 JKLHN 37 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jahdiah
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
JIKK 15:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Asikin
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1990
005 ASI p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library