Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sheilla Fatima Az-Zahra
"Implementasi keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di Indonesia masih rendah, sehingga penting dilakukan pelaksanaan supervisi oleh kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pelaksanaan supervisi dengan implementasi keselamatan pasien di rumah sakit. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik total sampling terhadap 131 perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan 50 item. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dengan tendensi sentral dan proporsi serta analisis bivariat dengan uji spearman correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan signifikan antara implementasi keselamatan pasien dengan pelaksanaan supervisi (p=0.001; r=0.290). Semakin baik kepala ruangan melakukan supervisi akan semakin baik perawat pelaksana melakukan implementasi keselamatan pasien, sehingga prinsip supervisi yang sudah baik harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

The implementation of patient safety by primary nurse in Indonesia is still low, it is important to carry out supervision by the head nurse. This study aims to identify the correlation between the implementation of supervision and the implementation of patient safety in hospitals. The research method uses a cross sectional approach. The research sample was taken using a total sampling technique from 131 primary nurse who worked in the inpatient ward. The data collection tool used a questionnaire with 50 items. The collected data was analyzed univariately with central tendency and proportions and bivariate analysis with the pearson correlation test. The results of this study show a significant correlation between the implementation of patient safety and the implementation of supervision (p=0.001; r=0.290). The better supervision done by the head nurse makes the better implementation of patient safety by the primary nurse, so that the principles of good supervision must be maintained and even improved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiasari
"ABSTRAK
Kepuasan Pasien terhadap Penerapan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Abstrak Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Indonesia mayoritas masih kurang puas. Penyebab ketidakpuasan pasien di antaranya faktor kesalahan identifikasi, komunikasi, pemberian obat, dan risiko jatuh. Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner kepada 143 pasien, pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Data dianalisis menggunakan independent t-test dan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien p= 0,001, OR=1,216 . Karakteristik pasien berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kelas rawat tidak berhubungan dengan kepuasan pasien p= 0,331; 0,818; 0,949, 1,000; dan 0,382 . Hasil penelitian juga didapatkan bahwa penerapan aspek keselamatan pasien berupa reassessment pasien risiko jatuh dan dimensi kehandalan memberi petunjuk ketika melakukan tindakan keperawatan masih belum optimal sehingga menjadi saran untuk ditingkatkan agar kepuasan pasien di rumah sakit X semakin meningkat.

ABSTRACT
Patient Satisfaction Against Application of Patient Safety at Hospital Abstract The level of patient satisfaction on nursing service in Indonesia majority still less satisfied. The causes of patient dissatisfaction include the factors of misidentification, communication, drug delivery, and risk of falls. The study aimed to identify the relationship of patient safety implementation with patient satisfaction in Hospital X. The research design used cross sectional approach by distributing questionnaires to 143 patients, sampling using cluster random sampling. Data were analyzed using independent t test and chi square test. The result of the research shows that there is relationship of patient safety implementation with patient satisfaction p 0.001, OR 1.216 . Patient characteristics of age, sex, education, occupation, and nursing class were not related to patient satisfaction p 0.331, 0.818, 0.949, 1.000 and 0.382 . The result of the research also found that the application of patient safety aspect in the form of reassessment of patient risk and fall dimension of reliability giving guidance when doing nursing action still not optimal so become suggestion to be improved so patient satisfaction in hospital X increasing"
2018
T49757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Alfisah
"Supervisi dokumentasi keperawatan merupakan suatu upaya dalam meningkatkan mutu dan pelayanan asuhan keperawatan baik di rawat inap maupun di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kualitas dokumentasi keperawatan dilakukan pada seluruh perawat di Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan supervisi kepala ruangan dengan kualitas dokumentasi triase dan penerapan pengkajian awal pasien di Instalasi Gawat Drurat (IGD). Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain crosssectional. Sampel di ambil secara acak berjumlah 107 perawat pelaksana yang tersebar di empat Rumah Sakit. Instrumen yang digunakan berupa kuesionersupervisi dokumentasi, kuesioner pengetahuan pendokumentasian diIGD dan lembar observasi penerapan pengkajian awal. Hasil penelitian tidak ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan supervisi dengan kualitas dokumentasi (p>0,05). Sedangkan ada hubungan antara karakteristik (jenis kelamin) dengan kualitas dokumentas (p<0,05). Rekomendasi yaitu manajemen perlu menata ulang kembali tingkat pendidikan perawat dengan jenjang karir perawat klinis dalam upaya meningkatkan pelayanan keperawatan melalui kualitas dokumentasi di Instalasi Gawat Darurat.

Supervision of documentation is an effort to improve the quality and care services both in the inpatient and in the Emergency Room (IGD). The quality of documentation is carried out on all nurses in the hospital. The purpose of this study was to determine the relationship between the implementation of the supervision of the head of the room with the quality of triage documentation and the application of the initial assessment of patients in the Emergency Room (IGD). The research method uses a quantitative approach with a cross sectional design. Samples were taken randomly from 107 nurses spread over four hospitals. The results of the study there was no significant relationship between the implementation of supervision with the quality of documentation (p>0.05). Meanwhile, the relationship between characteristics (gender) and document quality (p<0.05). The recommendation is that the management needsto rearrange the level of education of nurses by increasing the career of nursesin an effort to improve services through documentation in the Emergency Room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ice Hendriani
"No blaming culture merupakan bagian dari budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan no blaming culture dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat inap, RSUP Fatmawati Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan design deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 152 perawat, pemilihan sampel dilakukan dengan consecutive sampling.
Instrumen penelitian terdiri dari 3 bagian kuisioner yaitu kuisoner data demografi, kuisioner no blaming culture dan kuisioner pelaksanaan keselamatan pasien. Analisis data menggunakan uji chi-square, yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara no blaming culture dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat di rumah sakit (p=0,003, CI: 1,376-5, 118).
Penelitian ini merekomendasikan penerapan no blaming culture di RS dan diharapkan penelitian selanjutnya akan mengidentifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan pelaporan kesalahan oleh di RS.

No blaming culture is a part of patient safety culture. This study aims to determine the relationship of no blaming culture with patient safety implementation by nurses at inpatient installation in Fatmawati Hospital Jakarta. This study uses descriptive correlation design withcross-sectional. Sample was 152 nurses, which is selected by consecutive sampling.
This study uses 3 questionnaire namely demographic questionnaire, patient safety implementation questionnaire and no blaming culture questionaire. This study showed there was significant correlation between no blaming culture with patient safety implementation by nurses in hospitals (p = 0.003, CI 1,376-5,118).
This study recommended the implementation of ~uu blaming culture in hospital to increase patient safety and for further research it is expected to identify the way to improve error reporting by nurse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rahmi Galleryzki
"Keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, terutama pada masa pandemi Corona virus disease 19 (Covid-19) ini. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan implementasi pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) oleh perawat di rumah sakit rujukan Covid-19 pada masa pandemi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan rancangan cross-sectional. Sampel berjumlah 268 perawat yang bekerja di tiga rumah sakit di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan status pernikahan (p=0,03), budaya keselamatan (p<0,001), dan fungsi manajemen (p<0,001) dengan implementasi SKP. Sementara, faktor usia, masa kerja, jenis kelamin, pendidikan, jenjang karir, unit kerja, tipe rumah sakit, pelatihan keselamatan, stres kerja tidak berhubungan dengan implementasi pencapaian SKP (p>0,05). Hasil analisis menggunakan Structured Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS) juga mendapatkan budaya keselamatan aspek perbaikan organisasi merupakan variabel yang paling berhubungan secara signifikan dengan implementasi pencapaian SKP. Rekomendasi dari hasii penelitian ini yaitu meningkatkan budaya keselamatan dalam meningkatkan kualitas implementasi enam sasaran keselamatan pasien.

Patient safety is a top priority in healthcare services, especially during the Coronavirus disease 19 (Covid-19) pandemic. The purpose of the study was to analyze the factors related to the implementation of the Patient Safety Goals (SKP) by nurses at the Covid-19 referral hospital during the pandemic. The study used a quantitative approach with an analytical research design and a cross-sectional design. The sample is 268 nurses who work in three hospitals in East Java. The results showed that there was a significant relationship between marital status (p=0.03), safety culture (p<0.001), and management function (p<0.001) with the implementation of SKP. Meanwhile, age, working period, gender, education, career path, work unit, type of hospital, safety training, work stress were not related to the implementation of SKP achievement (p>0.05). The analysis results using the Structured Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS) also found that safety culture in the aspect of organizational improvement is the variable that is most significantly related to the implementation of SKP achievement. Recommendations from the results of this study are to improve safety culture in improving the quality of implementation of the six patient safety goals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Hanum Aini
"Keselamatan pasien merupakan hal yang harus ada dalam suatu jasa pelayanan kesehatan rumah sakit dan TKPRS (Tim Keselamatan Pasien) merupakan standar yang ada di rumah sakit di Indonesia sebagai syarat untuk akreditasi rumah sakit.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku tenaga kesehatan dalam mendukung keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan disain potong lintang (cross sectional).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan tenaga kesehatan mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku dengan p value = 0.0001 dengan OR=45.250 artinya tenaga kesehatan berpendidikan tinggi mempunyai peluang 45.250 kali untuk mendukung perilaku keselamatan pasien dibandingkan pendidikan dibawah SLTA. Pengetahuan tenaga kesehatan mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku p value= 0.0001 dengan OR= 75.417 artinya tenaga kesehatan berpengetahuan baik mempunyai peluang 75.471 kali untuk mendukung perilaku keselamatan pasien dibandingkan yang kurang. Dengan diketahuinya hubungan antara pendidikan dan pengetahuan tenaga kesehatan dalam mendukung perilaku keselamatan pasien, peneliti menyarankan : Rumah Sakit hendaknya menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi tenaga ksehatan serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam mendukung program keselamatan pasien.

Patient safety is something that must exist in a health service hospital and TKPRS (Patient Safety Team) is a standard that is in the hospital in Indonesia as a requirement for hospital accreditation.
The purpose of this study was to determine the relationship between education and knowledge of the behavior of health personnel in support of patient safety. This study uses cross-sectional design (cross-sectional).
The results showed that health education has a significant correlation with the behavior of the p value = 0.0001 OR = 45 250 health workers educated means having opportunities 45 250 times to support patient safety behavior than education below high school. Knowledge of health workers has a significant relationship with p value = 0.0001 behavior with OR = 75 417 means knowledgeable health professionals 75 471 times better to have the opportunity to support patient safety behavior than less. By knowing the relationship between education and knowledge of health professionals in support of patient safety behavior, researchers advise: Hospitals should provide education and training programs to improve and maintain the competency of ksehatan and support interdisciplinary approaches to support patient safety program."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T34914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Anindito
"Supervisi Kepala Ruang terhadap perawat pelaksana penting dalam meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan yang mereka berikan, sehingga dapat meningkatkan
kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara persepsi
perawat terhadap penerapan supervisi kepala ruang dan kepuasan pasien atas
pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan perawat pelaksana. Desain
penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan
Cross Sectional. Teknik sampling dengan Purposive Sampling terhadap 94 pasien
dan 94 perawat. Analisis statistik menggunakan Chi Square. Penelitian
mendapatkan hasil bahwa supervisi berhubungan dengan kepuasan pasien
(p=0,002;α=0,005;OR=4,762, CI=95%), sedangkan karakteristik pasien tidak
berhubungan. Penelitian ini merekomendasikan untuk memperbaiki proses
supervisi dan perbaikan asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana terutama
komunikasi, kecepatan tanggap, kepedulian dan pengetahuannya untuk menjawab
pertanyaan pasien demi kepuasan pasien.

Head nurse’s supervision is important to enhance the quality of nursing care they
provide, thereby increasing patients’ satisfaction. This study aimed to identify the
relationship between the implementation of head nurse’s supervision perceived by
nurse staff and patients’ satisfaction with nursing care. This study used descriptive
correlative design and cross-sectional approach. Purposive sampling technique
was utilized to involve 94 patients and 94 nurse staff. The patients and nurses
were given validated questionnaires to obtain data about satisfaction and
supervision implementation respectively. Statistical analysis using Chi Square
identified that supervision was associated with patients’ satisfaction (p = 0.002; α
= 0.005; OR = 4.762, CI = 95%), while patients’ characteristics has no
contribution to patients’ satisfaction.The study recommends to improve
supervision by head nurse and quality of nursing care. In order to enhance
patients’ satisfaction, aspects should be developed are communication,
responsiveness, concern and knowledge to answer patients' questions
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Totong Iskandar
"Pendahuluan: Supervisi merupakan implementasi fungsi pengarahan dalam manajemen keperawatan yang bertujuan untuk memastikan dan mempertahankan program terlaksana dengan baik sesuai standar. Usaha pelayanan kesehatan sudah mengalami perubahan dengan bergesernya paradigma yang sebelumnya hanya berfokus kepada quality, sekarang menjadi quality safety.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan antara pelaksanaan supervisi kepala ruangan dengan pelaporan insiden dan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap.
Metode: Menggunakan desain cross sectional dengan sampel berjumlah 108 dari 195 perawat pelaksana. Instrumen penelitian terdiri dari karakteristik perawat, supervisi, pelaporan insiden dan budaya keselamatan pasien. Hasil uji validitas dan reliabilitas adalah 0,364-915 (cronbach’s alpha 0,956) untuk variabel supervisi, 0,495-892 (cronbach’s alpha 0,959) untuk variabel pelaporan dan 0,333-694 (cronbach’s alpha 0,927) untuk variabel budaya keselamatan.
Hasil: Supervisi mempunyai hubungan cukup kuat (p=0,000, r=0,481) dengan pelaporan insiden dan (p=0,000, r=0,606) dengan budaya keselamatan. Sedangkan karakteristik perawat tidak mempunyai hubungan (p>0,05) baik dengan pelaporan insiden maupun budaya keselamatan.
Kesimpulan: Pelaksanaan supervisi kepala ruangan mempunyai hubungan dengan persepsi perawat akan pentingnya pelaporan insiden dan penerapan budaya keselamatan pasien di ruang rawat inap. Rekomendasi yaitu mendorong manajemen keperawatan untuk melaksanakan program supervisi dengan segera dibuatkan kebijakan, pedoman, panduan serta standar operasional prosedur untuk peningkatan pelaksanaan supervisi kepala ruangan di rumah sakit.

Introduction: Supervision is an implementation of a directive function in nursing management that aims to ensure and maintain a well-executed program according to standards. The health service business has undergone a change with a shift in the paradigm that previously focused only on quality, now to quality safety.
Objective: To identify the relationship between the implementation of headroom supervision and reporting and patient safety culture by nursing staff in the inpatient room.
Methods: Using a cross-sectional design with a sample of 108 of 195 nurses. Patient safety instruments from nurses, supervision, reporting and patient safety. The results of the validity and reliability tests were 0.364-915 (alpha cronbach 0.956) for the control variable, 0.495-892 (alpha cronbach 0.959) for the reporting variable and 0.333-694 (alpha cronbach 0.927) for the safety culture variable.
Result: Supervision has a strong enough relationship (p = 0.000, r = 0.481) with reporting and (p = 0.000, r = 0.606) with safety culture. While the context of nurses has no relationship (p> 0.05) both in reporting and safety culture.
Conclusion: Supervision of the head of the room which has a relationship with nurses' perceptions of reporting and the application of patient culture in the inpatient room. The recommendation is to encourage nursing management to carry out the supervision program by immediately making policies, guidelines, and standard operating procedures to improve the implementation of supervision of the head of the room in the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Sriningsih
"Pelaksanaan monitoring sangat penting dalam mewujudkan pelayanan keperawatan yang bermutu dan aman. Penerapan sasaran keselamatan pasien merupakan suatu proses asuhan keperawatan yang aman dengan menghindari, mencegah terjadinya KTD. Penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan pelaksanaan monitoring keselamatan pasien yang dipersepsikan oleh kepala ruangan dan ketua tim dengan penerapan sasaran keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSK Sitanala Tangerang. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 11 kepala ruangan, 22 ketua tim dan 66 perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSK Sitanala Tangerang.
Hasil membuktikan pelaksanaan monitoring keselamatan pasien terdapat hubungan yang bermakna dengan penerapan sasaran keselamatan pasien (p=0.005) nilai OR 13.3 (95% CI 2.08;84.99) berarti pelaksanaan monitoring keselamatan pasien yang dipersepsikan baik berpeluang 13.3 kali perawat menerapkan sasaran keselamatan pasien dengan baik dibandingkan dengan pelaksanaan monitoring yang kurang baik. Terutama pada tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi (p < 0.05), dengan faktor yang paling berpengaruh adalah tahap pelaksanaan monitoring (p = 0.026) nilai OR 0.115 (95% CI 0.017 ; 0.776). Rekomendasi Kepala ruangan perlu meningkatkan fungsi pengendalian dengan melaksanakan program monitoring keselamatan pasien secara terus menerus oleh kepala ruangan dengan penerapan sasaran keselamatan pasien pada perawat pelaksana.

Implementation of monitoring is very important in realizing a qualified and safe nursing service. Implementation of patient safety goals is a process of safe nursing care to avoid and prevent unwanted incidents. The purpose of this study was to identify the relationship of monitoring patient safety perceived by the room chief and team leader with the implementation of patient safety goals on operative nurses in the inpatient care facility of RS. This applied quantitative research design with cross-sectional approach. Sample of this research includes 11 room chiefs, 22 team leaders, and 66 executive nurses in the inpatient care facility of RSK SitanalaTangerang.
Results showed that implementation of monitoring patient safety related significantly to the implementation of patient safety goals (p = 0.005). Meanwhile, the OR values13.3 (95% CI 2:08; 84.99) implied that implementation of well monitoring patient safety had an opportunity 13.3 times higher for the nurse well implementing patient safety goals than implementation of poorly monitoring, especially in the actuating and evaluation stages (P <0.05), with the most influential factor of monitoring stage (p = 0.026, OR value 0.115 (95% CI 0.017; 0776)). It is recommended for the room chief to improve the function of control by continuous implementation of monitoring patient safety program and implemention of patient safety goal by nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hellen Sindim
"Insiden keselamatan masih terus terjadi, praktik kolaborasi yang dipengaruhi oleh kompetensi IPCP dapat mengoptimalkan pelaksanaan keselamatan pasien di ruang rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi IPCP perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien di ruang rawat inap. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional di Rumah Sakit tipe A Jakarta Pusat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 158 yang terdiri dari clinical care manager, ketua tim, dan perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama kerja dan level kompetensi tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p>0,05) dengan pelaksanaan keselamatan pasien di ruang rawat inap. Sementara kompetensi IPCP perawat mempunyai hubungan yang signifikan melalui hasil analisis bivariat (p=0,000). Hasil persamaan regresi didapatkan setiap kerja sama perawat dalam tim bertambah 1 poin, maka pelaksanaan keselamatan pasien di ruang rawat inap akan meningkat sebesar 0.655 setelah dikontrol variabel umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, komunikasi dalam tim, peran dan tanggung jawab. Rekomendasi penelitian selanjutnya dapat di lakukan dengan melihat sampel yang sesuai dengan standar yaitu dengan tingkat pendidikan minimal profesi ners dengan menggunakan variabel pelaksanaan keselamatan pasien dengan melihat 6 sasaran keselamatan pasien di ruang rawat inap.

Safety incidents are still happening, collaborative practices that are influenced by IPCP competencies can optimize the implementation of patient safety in inpatient rooms. This study aims to identify the relationship between the IPCP competence of nurses and the implementation of patient safety in the inpatient room. This study used a cross sectional method at type A Hospital, Central Jakarta. The sample in this study amounted to 158 consisting of clinical care managers, team leaders, and implementing nurses who served in the inpatient room. The results of this study found that age, gender, education level, length of work and level of competence did not show a significant relationship (p>0.05) with the implementation of patient safety in the inpatient room. While the IPCP competence of nurses has a significant relationship through the results of bivariate analysis (p = 0.000). The results of the regression equation showed that each time the nurse's cooperation in the team increased by 1 point, the implementation of patient safety in the inpatient room would increase by 0.655 after controlling for variables of age, gender, education, length of work, communication in the team, roles and responsibilities. Recommendations for further research can be done by looking at samples that are in accordance with the standard, namely with a minimum level of education for the nursing profession and using patient safety implementation variables by looking at 6 patient safety goals in the inpatient room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>