Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24021 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirna Rita
"Masalah Penelitian : BeIum ada alat ukur yang menilai kemampuan fungsional penderita nyeri pinggang bawah (NPB) secara obyektif dan subyektif di IRM RSUPN CM sebagai evaluasi program rehabilitasi medik yang diberikan. Tujuan Penelitian : Menetapkan dengan jelas suatu aIat ukur yang praktis ditinjau dari segi waktu dan sahih. Rancangan Penelitian : Suatu uji alat ukur untuk mengetahui parameter kemampuan fungsional penderita NPB karena osteoartrosis (OA) lumbal dengan manbandingkan 2 macam metoda evaluasi yaitu : Low Back Pain Rating Scale (LBPRS) dan Main Lumbar Spine Study (MLSS) modifikasi. Subjek Penelitian : Delapan belas penderita NPB karena OA lumbal tanpa penjulit, umur 36 - 60 tahun, fase akut dan sub akut.

Research Problem: Beium has a measuring tool that assesses the functional ability of pain sufferers Lower waist (NPB) objectively and subjectively at IRM RSUPN CM as an evaluation of the medical rehabilitation program provided. Research Objectives: To clearly establish a measure that is practical in terms of time and sahih. Research Design: A test of measuring instruments to determine the parameters of functional ability Patients with NPB due to lumbar osteoarthritis (OA) by comparing 2 types of evaluation methods, namely: Low Bock Pain Rllting Scale (LBPRS) and modified Maine Lumbar Spine Study (MLSS). Research Subject: Eighteen patients with NPB due to lumbar OA without juliut, age 36 - 60 years, acute and sub-acute phase."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Paramita Sakti
"Salah satu masalah yang sering dijumpai pada obesitas adalah Nyeri Punggung Bawah (NPB) mekanik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas program standar dengan Proper Body Mechanics Terprogram terhadap nyeri dan fungsi fungsional pada pasien obesitas dengan NPB mekanik. Studi single blind, randomized controlled trial ini dilakukan tiga kali seminggu selama enam minggu. Skor nyeri diukur dengan Visual Analogue Scale (VAS) dan fungsi fungsional dengan Oswestry Disability Index (ODI). Pengukuran outcome dilakukan sebelum penelitian, minggu pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam untuk VAS dan sebelum penelitian, minggu ketiga dan keenam untuk ODI. Total 30 subjek dibagi menjadi dua kelompok, 14 kelompok perlakuan dan 16 kelompok kontrol. Kelompok perlakuan mendapat Diet, TENS, Aerobic Exercise, William Flexion Exercise dengan Proper Body Mechanics Terprogram sedangkan kelompok kontrol tanpa Proper Body Mechanics Terprogram. Kedua kelompok melakukan latihan dengan supervisi. Kelompok perlakuan diberikan logbook latihan Proper Body Mechanics di rumah. Hasil penelitian terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada skor VAS dan fungsi fungsional pada masing-masing kelompok. Terdapat perbaikan dan secara statistik bermakna pada delta skor VAS antar kelompok (p= 0,011) setelah intervensi selama enam minggu. Tidak ditemukan perbedaan bermakna fungsi fungsional antar kelompok (p= 0,976). Kombinasi Program Standar dengan penambahan Proper Body Mechanics Terprogram dapat mengurangi nyeri secara signifikan setelah intervensi selama enam minggu. Meskipun perbaikan fungsi fungsional tidak signifikan antara kedua kelompok, namun perubahan perbaikan fungsi fungsional lebih besar pada kelompok Proper Body Mechanics Terprogram setelah intervensi selama enam minggu pada pasien obesitas dengan Nyeri Punggung Bawah Mekanik.

One of the most common problems with obesity is mechanical Low Back Pain (LBP). This study aims to determine the effectiveness of a standard program with Programmed Proper Body Mechanics on pain and functional function in obese patients with LBP mechanics. This single-blind, randomized controlled trial was conducted three times a week for six weeks. Pain score was measured by Visual Analogue Scale (VAS) and functional function by Oswestry Disability Index (ODI). Outcome measurements were carried out before the study, the first, second, third, fourth, fifth and sixth weeks for VAS and before the study, the third and sixth weeks for ODI. Total of 30 subjects were divided into two groups, 14 as the treatment groups and 16 as the control groups. The treatment group received Diet, TENS, Aerobic Exercise, and William Flexion Exercise, with Programmed Proper Body Mechanics, while the control group didn’t received Programmed Proper Body Mechanics. Both groups did the exercise under supervision. The treatment group was given Proper Body Mechanics exercise logbook at home. The results showed that there was a statistically significant difference in the VAS delta scores between groups (p=0.011) after 6 weeks of intervention. There was no significant difference in functional function between groups (p = 0.976). The VAS score and functional function in each group improved and were statistically significant. The combination of the Standard Program with the addition of Programmed Proper Body Mechanics resulted in significant pain reduction after six weeks of intervention. Although the improvement in functional function was not significant between the two groups, the change in functional function improvement was greater in the Proper Body Mechanics Programmed group after six weeks of intervention in obese patients with Mechanical Low Back Pain."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etik Ratnika Sari
"Nyeri punggung bawah merupakan salah satu keluhan yang sering dirasakan oleh ibu hamil. Keluhan ini sering dirasakan ketika sudah mendekati trimester akhir. Nyeri punggung bawah dapat mengganggu kualitas hidup ibu hamil seperti terganggu pola tidur serta terganggunya aktivitas rumah tangga. Nyeri punggung bawah pada ibu hamil perlu ditangani dengan cara yang dapat dilakukan sendiri oleh ibu hamil secara mandiri. Salah satu upaya atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil yaitu dengan kompres hangat. Metode yang digunakan pada penulisan ini yaitu studi kasus dengan tujuan untuk melaporkan pengelolaan kasus nyeri akut pada klien dengan menggunakan intervensi kompres hangat untuk mengurangi nyeri punggung bawah. Hasil evaluasi penerapan kompres hangat didapatkan intensitas nyeri yang dirasakan berkurang yaitu dari skala 5 menjajdi skala 2. Pemberian intervensi kompres hangat dianjurkan untuk mengurangi nyeri punggung bawah yang dialami

Low back pain is one of the complaints that is often felt by pregnant women. These complaints are often felt when it is approaching the final trimester. Low back pain can interfere with the quality of life of pregnant women such as disturbed sleep patterns and disturbed household activities. Low back pain in pregnant women needs to be treated in a way that can be done by pregnant women themselves independently. One of the efforts or actions that can be done to reduce low back pain in pregnant women is with a warm compress. The method used in this paper is a case study with the aim of reporting the management of acute pain cases in clients by using warm compress interventions to reduce low back pain. The results of the evaluation of the application of warm compresses found that the intensity of the pain felt was reduced, namely from a scale of 5 to a scale of 2. The administration of warm compress interventions is recommended to reduce the low back pain experienced"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Fithrotunnisa
"Nyeri punggung bawah (NPB) menjadi salah satu reaksi ketidaknyamanan yang sering dirasakan masyarakat, tidak terkecuali pekerja ojek online. NPB dapat disebabkan oleh usia, jenis kelamin, sikap kerja, durasi kerja, dan repetisi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara durasi kerja dan tingkat kejadian NPB pada pekerja ojek online di Kota Depok. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik accidental sampling. Penelitian ini melibatkan 111 pekerja ojek online di Kota Depok sebagai sampel. Instrumen yang digunakan adalah Modified Oswestry Disability Index (MODIQ) untuk mengukur risiko kejadian nyeri punggung bawah pekerja ojek online. Hasil penelitian menunjukkan pekerja ojek online mayoritas melakukan pekerjaannya selama >8jam dengan proporsi 95,5%. Hasil penelitian menunjukkan pekerja ojek online mayoritas melakukan pekerjaannya selama >8jam dengan proporsi 95,5%. Hasil uji risiko NPB didapatkan pekerja ojek online di Kota Depok paling banyak berada pada tingkat risiko sedang dengan skor 34 – 66 dengan proporsi 59,5%. Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai p= 0,141. Kesimpulan yang didapat adalah tidak adanya hubungan signifikan antara durasi kerja dengan tingkat kejadian nyeri punggung bawah pada pekerja ojek online di Kota Depok. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kerja yang berhubungan dengan masalah muskuloskeletal pada pekerja ojek online.

Low back pain (LBP) is one of the reactions of discomfort that is often felt by the community, including online taxi bike drivers. LBP can be caused by age, gender, work pose, duration of work, and repetition. This study was conducted to identify the relationship between work duration and the incidence of LBP among online taxi bike drivers in Depok City. The research method used a cross sectional design with accidental sampling technique. This study involved 111 online taxi bike drivers in Depok City as a sample. The instrument used is the Modified Oswestry Disability Index (MODIQ) to measure the risk of low back pain for online taxi bike drivers. The results of the NPB risk test showed that the most online taxi bike drivers in Depok City were at the moderate risk level with a score of 34-66 with a proportion of 59.5%. The results of the Chi Square correlation test show a p value (significance) = 0.141. The conclusion obtained is that there is no significant relationship between work duration and the incidence of low back pain in online taxi bike drivers in Depok City. The results of this study recommend improving occupational health services related to musculoskeletal problems in online taxi bike drivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Des Anggraeni Runiasiwi
"Nyeri punggung bawah merupakan jenis gangguan muskuloskeletal akibat kerja yang sangat sering ditemui. Salah satu pekerjaan yang berisiko mengalami keluhan nyeri punggung bawah adalah menjahit. Penjahit rentan terpapar bahaya enviromechanical karena ergonomi yang salah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko ergonomi dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit konveksi di Desa Tembok Kidul Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 139 penjahit konveksi di Desa Tembok Kidul yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan modifikasi kuesioner dari penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor risiko ergonomi dengan keluhan nyeri punggung bawah (p=1,000; α=0,05). Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya agar lebih difokuskan pada salah satu faktor risiko ergonomi.

Low back pain is a very common type of work-related musculoskeletal disorder. One of the jobs that is at risk of experiencing low back pain is tailoring. Tailor or sewing machine operators are susceptible to enviromechanical hazards because of inappropiate ergonomics. The purpose of this study was to determine the correlation between ergonomic risk factor and low back pain complaints on convection tailors at Desa Tembok Kidul Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. This research was a quantitative descriptive correlative study using a cross sectional approach. The sample in this study were 139 convection tailors at Desa Tembok Kidul who were selected using simple random sampling technique. The instrument of this study used a modified questionnaire from previous studies. The results of this study showed that there is no significant association between ergonomic risk factors and complaints of low back pain (p=1,000; α =0,05). The author suggests to more focused on one type of ergonomic risk factors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atet Kurniadi
"Nyeri punggung bawah adalah kasus yang banyak didapatkan pada praktek sehari-hari dan sering menjadi hambatan pasien dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Nyeri punggung bawah merupakan kasus terbanyak di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hanau yang berjumlah 34% dari seluruh kasus. Dari total seluruh pasien nyeri punggung bawah yang menjalani terapi di instalasi rehabilitasi medik RSUD Hanau, 76% pasien adalah pekerja perkebunan kelapa sawit. Kepatuhan pasien dalam menjalani terapi di instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hanau masih rendah, yaitu sebesar 37%. Rendahnya kepatuhan ini mempengaruhi keberhasilan terapi pasien dan dapat memberi efek negatif pada biaya pengobatan dan produktifitas pasien. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien berdasar teori Green yang terdiri dari faktor predisposisi, faktor pemungkin dan penguat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Cross sectional yang menggunakan data prospektif dan retrospektif dengan jumlah responden sebanyak 90 orang. Responden adalah pasien pekerja kelapa sawit dengan nyeri punggung bawah yang menjalani terapi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hanau. Data diambil dari bulan Maret sampai April 2021 di RSUD Hanau dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 43,3% patuh dalam menjalani terapi. Faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan kualitas pelayanan menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi, sedangkan faktor pengetahuan, akses akomodasi, asuransi dan dukungan keluarga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi. Pengetahuan adalah faktor yang paling dominan dalam memberikan pengaruh kepatuhan pasien pekerja sawit dengan nyeri punggung bawah dalam menjalani terapi di instalasi rehabilitasi medik RSUD Hanau. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi manajemen RSUD Hanau dan rumah sakit dengan karakteristik yang sama untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi di instalasi rehabilitasi medik.

Low back pain is a case that often found in daily practice and often becomes an obstacle for patients in carrying out daily activities. Low back pain is the most common case in the Medical Rehabilitation Installation at the Hanau General Hospital, amounting to 34% of all cases. 76% of patients with back pain undergoing therapy are oil palm plantation workers. Patient compliance in undergoing therapy at the Medical Rehabilitation Installation at the Hanau Hospital is still low, at 37%. This condition affects the success of patient therapy and can have a negative effect on treatment costs and patient productivity. This study discusses the factors that influence patient compliance based on Green's theory which consists of predisposing factors, enabling and reinforcing factors. This research is quantitative research with cross sectional method using prospective and retrospective data with 90 respondents. Respondents were oil palm worker patients with low back pain who underwent therapy at the Medical Rehabilitation Installation at the Hanau Hospital. Data were taken from March to April 2021 at the Hanau Hospital using a questionnaire as a research instrument. The results showed that 43.3% were obedient in undergoing therapy. Factors of age, gender, education level, employment status and service quality showed no significant relationship with adherence to therapy, while factors of knowledge, access to accommodation, insurance and family support showed a significant relationship with adherence to therapy. Knowledge is the most dominant factor in influencing the compliance of oil palm worker patients with low back pain in undergoing therapy at the medical rehabilitation installation of the Hanau Hospital. It is hoped that the results of this study can be input for the management of the Hanau Hospital and hospitals with the same characteristics to improve patient compliance in undergoing therapy in medical rehabilitation installations
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonnie Medana Pahlavie
"Nyeri punggung bawah menduduki 10% kondisi penyebab pelemahan yang mengakibatkan perubahan usia harapan hidup akibat kecacatan. Nyeri punggung bawah bukan merupakan keganasan dan merupakan kondisi yang dapat sembuh dengan sendirinya, akan tetapi pasien selalu mencari terapi untuk mengurangi keparahan dari gejala yang dialami. Nyeri Punggung Bawah Kronis (Chronic Low Back Pain) dapat mengubah gaya hidup dan peningkatan angka absensi yang berkepanjangan saat bekerja hingga mengakibatkan keterbatasan fisik. Ketidaknyamanan akibat nyeri punggung bawah kronis merupakan pertanda membutuhkan penanganan yang segera. Tujuan dari laporan kasus berbasis bukti ini adalah untuk mendapatkan jawaban yang tepat tentang latihan McKenzie dalam menurunkan nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran. Pencarian artikel dilakukan melalui PubMed, Embase dan Cochrane Library. Kriteria inklusi adalah Tinjauan Sistematis, Meta-Analisis, Randomized Control Trial (RCT), Dewasa atau Usia Produktif, Nyeri Punggung Bawah Kronik Non Spesifik dan Latihan McKenzie. Kemudian ditelaah secara kritis menggunakan kriteria CEBM oxford untuk studi intervensi-terapi. Dari hasil pencarian artikel didapatkan 1 artikel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dengan jenis Randomized Control Trial (RCT). Hasil telaah kritis menunjukkan bahwa latihan McKenzie dapat mengurangi keluhan nyeri punggung bawah pada 5 minggu perlakuan, namun latihan ini tidak menunjukkan efek klinis perupa pengurangan keluhan nyeri punggung bawah setelah dilaksanakan selama 3,6 dan 12 bulan.

Low back pain is a 10% debilitating condition that results in a change in life expectancy due to disability. Low back pain is not a malignancy and is a self-limiting condition, but patients always seek treatment to reduce the severity of their symptoms. Chronic Low Back Pain can alter lifestyle and increase the rate of prolonged absenteeism at work resulting in physical limitations. Discomfort due to chronic low back pain is a sign that requires immediate treatment. The purpose of this evidence-based case report is to get the right answer about McKenzie exercise in reducing low back pain in office workers. Article searches were conducted through PubMed, Embase and Cochrane Library. Inclusion criteria were Systematic Review, Meta-Analysis, Randomized Control Trial (RCT), Adult or Productive Age, Non Specific Chronic Low Back Pain and McKenzie Exercise. Then critically reviewed using Oxford CEBM criteria for intervention-therapy studies. From the results of the article search, 1 research article was obtained that met the inclusion criteria with the type of Randomized Control Trial (RCT). The results of the critical review showed that McKenzie exercise can reduce complaints of low back pain at 5 weeks of treatment, but this exercise did not show a clinical effect in the form of a reduction in complaints of low back pain after being implemented for 3,6 and 12 months."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Munir
"Ergonomi sebagai salah satu aspek kesehatan menjadi isu yang hangat dibicarakan oleh para praktisi manufakturing saat ini, sebab manufakturing merupakan salah satu pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik. Pekerja bagian final packing dan part supply yang bekerja secara manual (manual handling) di industri manufacturing memiliki risiko tinggi mengalami nyeri punggung bawah. Hal ini jika tidak diantisipasi, dapat mengancam penurunan produktivitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji prevalensi nyeri punggung bawah dan faktor risiko yang berhubungan dengan nyeri punggung bawah pada grup final packing dan part supply. Disain Penelitian adalah cross-sectional bersifat deskriptif analitik, berlokasi di PT X Jakarta Timur dengan besar sampel 197 orang (total sampling). Data yang dikumpulkan berasal dari kuesioner, pemeriksaan fisik, observasi lapangan dan wawancara. Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan uji statistik univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian didapatkan Prevalensi nyeri punggung bawah pada pekerja final packing di PT. X adalah 14.2 % dan pada pekerja part supply adalah 10.2 %. uji statistik mendapatkan nyeri punggung bawah berhubungan dengan tingkat risiko punggung (p<0.05; OR = 4.324), kebiasaan olahraga (p<0.05; OR = 4.175), riwayat cidera punggung (p<0.05; OR = 1.451). Hasil uji multivariat menyatakan bahwa karyawan yang memiliki tingkat pajanan punggung kategori tinggi mempunyai peluang 4 kali tidak terkena nyeri punggung bawah dibandingkan dengan karyawan yang memiliki tingkat pajanan punggung kategori sangat tinggi setelah dikontrol variabel olahraga. Rekomendasi untuk perusahaan adalah penambahan alat bantu berupa pallet hidrolik dan jack lift automatic agar postur bungkuk 39° - 72° serta pekerjaan mendorong, menarik dapat dihindari.

Ergonomics as one of the aspects of health become a hotly discussed issue by manufacturing practitioners today, because manufacturing is one job that requires physical abilities. Final packing and parts supply workers work manually (manual handling) in the manufacturing industry has a high risk of experiencing low back pain, if not anticipated, could lead to decreased productivity.
Purpose of this study is to assess the prevalence of lower back pain and risk factors associated with low back pain in final packing and parts supply workers. The study design was cross-sectional descriptive analytic, located at PT X East Jakarta with a large sample of 197 people (total sampling). Data collected from questionnaires, physical examination, observation and interviews. To answer the research questions used univariate statistical tests, bivariate and multivariate.
The results of research obtained that prevalence of low back pain in final packing workers at PT. X is 14.2% and in part supply workers is 10.2%. Statistical tests have lower back pain associated with the risk level back (p <0.05; OR = 4324), exercise habits (p <0.05; OR = 4175), a history of back injury (p <0.05; OR = 1451). Multivariate test results stating that employees who have high levels of back exposure category had a chance 4 times not affected by low back pain compared with employees who have very high levels of back exposure category after a controlled exercise variables. Recommendations for the company is adding jack lift automatic and hydraulic pallet that bending posture 39 ° - 72 °, pushing and pulling job can be avoided.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31724
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anna Tri Wahyuni
"Low Back Pain kronis menyebabkan nyeri punggung bawah yang dapat mengakibatkan kecacatan dan mempengaruhi kinerja serta kesejahteraan umum seseorang. Beban kerja perawat secara fisik seperti mengangkat dan memindahkan pasien, berdiri terlalu lama, bekerja dalam posisi membungkuk dan faktor resiko biomekanik memiliki prevalensi LBP yang tinggi. Terapi nonfarmakologis dalam penatalaksanaan LBP dibutuhkan sebagai terapi alternatif untuk mengurangi kecacatan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh lumbar stabilization exercise terhadap intensitas nyeri dan kekuatan otot pada perawat wanita dengan Low Back Pain kronis. Desain penelitian quasi eksperimen dengan nonequivalent control group design. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 36 responden yang terbagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberikan lumbar stabilization exercise 3 kali seminggu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari lumbar stabilization exercise terhadap intensitas nyeri dan kekuatan otot pada perawat wanita dengan LBP kronis (p<0,05;α 0,05). Penelitian lebih lanjut terkait pengaruh posisi kerja dan manual handling terhadap lumbar stabilization exercise direkomendasikan demi sempurnanya penelitian ini.

Chronic low back pain causes low back pain which can lead to disability and affect a person's performance and general well-being. The nurse's physical workload such as lifting and moving patients, standing too long, working in a bent position and biomechanical risk factors have a high prevalence of LBP. Non-pharmacological therapy in the treatment of LBP is needed as an alternative therapy to reduce disability. The purpose of this study was to identify the effect of lumbar stabilization exercise on pain intensity and muscle strength in female nurses with chronic low back pain. Quasi-experimental research design with nonequivalent control group design. The sample selection method used purposive sampling with a total of 36 respondents who were divided into a control group and an intervention group. The intervention group was given lumbar stabilization exercise 3 times a week, while the control group was not given any treatment. The results showed that there was a significant effect of lumbar stabilization exercise on pain intensity and muscle strength in female nurses with chronic LBP (p<0.05; 0.05). Further research related to the effect of work position and manual handling on lumbar stabilization exercise is recommended to complete this study."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>