Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194052 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rayhandithya Karim Purwoko
"Pada awal tahun 2020, Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak virus SARS-CoV-2 (penyakit corona virus 2019; sebelumnya 2019 – nCoV) atau sekarang disebut COVID-19. Hal ini yang mendesak dikeluarkannya Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menanggulangi penyebaran virus COVID-19 di DKI Jakarta. Salah satu hal yang diatur dalam peraturan ini ialah, peliburan kantor. Peliburan kantor yang dimaksud ialah pembatasan proses bekerja di tempat kerja dan menggantinya dengan proses bekerja di rumah/tempat tinggal. Namun, terdapat pengecualian dalam peliburan tempat kerja, salah satunya bagi tempat kerja yang melakukan pelayanan dalam bidang keuangan atau Bank. Sehingga dalam melakukan kegiatan usahanya diperlukan penyesuaian dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja untuk menjaga semua orang yang berada di lingkungan kantor dari paparan virus COVID-19. Skripsi ini membahas mengenai Penerapan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Bagi Pekerja Selama Masa PSBB Pandemi COVID-19 di Bank XYZ Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini ialah yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil dari penelitian adalah diketahui bahwa regulasi kesehatan dan keselamatan kerja yang dibuat oleh Bank XYZ selama masa PSBB COVID-19 telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun dalam pelaksanannya masih belum maksimal. Hal ini diakibatkan oleh hambatan yang berasal dari pekerja seperti ketidakmampuan bekerja dari rumah, penggunaan transportasi umum, dan kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan. Adapaun hambatan yang berasal dari pengusaha seperti kelangkaan alat penunjang kesehatan pekerja dan juga kurang berhasilnya edukasi perihal COVID-19 yang diberikan.

In early 2020, Indonesia became one of the countries affected by the SARS-CoV-2 virus (coronavirus disease 2019; previously 2019 – nCoV) or called COVID-19. This is what urges the issuance of Governor Regulation Number 33 of 2020 concerning Large-Scale Social Restrictions (PSBB) to stop the spread of the COVID-19 virus in DKI Jakarta. One of the things regulated in this regulation is office closure. The intended office closure is limiting the process of working in the workplace and replacing it with the process of working at home/residence. However, there is an exceptions, which is for workplaces that provide services in the financial sector or bank. So in order to carrying out its business activities, adjustments are needed in the field of occupational health and safety to protect everyone from the exposure of COVID-19 virus. This thesis discusses the Implementation of Occupational Health and Safety (K3) Policies for Workers During the COVID-19 Pandemic PSBB Period at Bank XYZ Jakarta. The research method used in this thesis is normative juridical using secondary data consisting of primary, secondary, and tertiary legal materials. The result of the research is that the occupational health and safety regulations made by Bank XYZ during the COVID-19 PSBB period are in accordance with the applicable laws and regulations, but their implementation is still not optimal. This is caused by the workers inability to work from home, the use of public transportation, negligence in implementing health protocols, the scarcity of health support equipment for workers and the lack of success in providing education about COVID-19. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Linchon Hasiholan.
"Dalam UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 87 Ayat 1 Tentang Ketenagakerjaan dinyatakan bahwa ?Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan?. Banyak perusahaan melakukan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk berbagai macam kepentingan, seperti pemenuhan persyaratan Perundang-undangan, standarisasi sertifikasi dan kepentingan lainya, tetapi sangat sedikit sekali yang menggunakan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk dapat mencegah terjadinya kecelakaan. PT. XYZ sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di mining kontraktor yang beroprasi di Indonesia mencatat angka lost time injury frequency rate di perusahaan tersebut masih ada dan mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan SMK3 untuk dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
In Law. of Indonesia regulation 13 of 2003 Article 87 Paragraph 1 On Labor stated that "Each company shall apply the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) integrated with enterprise management system ". Many companies carry out the implementation of Health Safety Management System (SMK3) for various purposes, such as eligibility Regulations Act, standardization and other certifications, but very few who use Health Safety Management System implementation (SMK3) in order to prevent accidents. PT. XYZ as one of the companies engaged in mining contractors that operate in Indonesia recorded the lost time injury frequency rate in company still exists and has increased from 2012 to 2013. The purpose of this study was to determine the effectiveness of SMK3 to prevent and reduce workplace accidents and occupational diseases."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Swaradi Joko Budoyo
"Pekerjaan proyek konstruksi di fasilitas pengolahan gas alam yang sedang beroperasi (brown field) dan berada di lokasi remote merupakan aktivitas yang mempunyai risiko sangat tinggi, sehingga penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang baik menjadi syarat mutlak dalam upaya perlindungan karyawan dan asset perusahaan terhadap kecelakaan, penyakit akibat kerja dan kerusakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penerapan SMK3 pada proyek DC1-CGPX di fasilitas pengolahan gas alam lapangan onshore PT ABC di Sumatra Selatan yang telah berhasil mencapai kecelakaan nihil sebagai best practice dan knowledge sharing implementasi SMK3 di proyek. Penelitian ini dilakukan di kantor PT. XYZ di Jakarta.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah melalui : wawancara dan tinjauan dokumentasi. Teknik analisa data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek DC1-CGPX telah berhasil mencapai kecelakaan nihil melalui penerapan SMK3.
Proyek ini diselesaikan selama 32 bulan dengan lebih dari 4.5 juta jam kerja. Pelaksanaan SMK3 terbagi dalam dua tahap yaitu tahap pra konstruksi dan pada saat konstruksi. Keberhasilan mencapai kecelakaan nihil ini tidak terlepas dari adanya komitmen dan kerja sama antara PT ABC sebagai klien dengan PT XYZ sebagai kontraktor utama dalam menerapkan SMK3.

Construction projects in the natural gas processing facility in operation (brown field) and is in a remote location is an activity that has a very high risk, so the implementation of good OHS Management System (OHSMS) becomes absolutely necessary to safeguard employees and company assets against accidents and occupational diseases.
The purpose of this study is to analyse the application of OHSMS in the DC1-CGPX project, in the onshore natural gas processing facility PT ABC in South Sumatra in successfully achieving zero accidents as the best practices and knowledge sharing of implementation OHSMS in the project. This research was conducted in the office of PT XYZ in Jakarta.
The method uses a descriptive study. Techniques of data collection is through interviews and review of documentation. The technique of data analysis is data collection, data reduction, presentation of data and conclusion. The results showed that the DC1-CGPX project has managed to achieve zero accidents through the implementation of OHSMS.
This project was completed over 32 months by more than 4,5 million manhours. OHS management implementation is divided into two phases: pre-construction and during construction. The success of achieving zero accidents is not separated from the commitment and cooperation between PT ABC as a client with PT XYZ as main contractor in implementing OHSMS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwy Izati Ramadani
"Unit Vaksinasi Covid-19 pada Rumah Sakit X bertujuan untuk menurunkan risiko angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19; mencapai herd immunity (kekebalan kelompok); melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh; menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Pada unit tersebut, tenaga kesehatan terpajan oleh berbagai bahaya. Skripsi ini menilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja di Unit Vaksinasi Covid-19 Rumah Sakit X Tahun 2021. Penelitian ini bersifat semi-kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif, menggunakan pendekatan observasional. Identifikasi bahaya menggunakan Job Safety Analysis (JSA) dan analisis risiko menggunakan standar semikuantitatif William.T Fine, pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan observasi langsung dan wawancara kepada tenaga kesehatan terkait. Penilaian risiko dilakukan dengan menghitung risiko residual dan risiko prediktif sehingga diketahui tingkat risiko pada setiap penilaian tersebut dengan mempertimbangkan pengendalian yang sudah ada selanjutnya diberikan rekomendasi pengendalian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 59 tugas yang memiliki 146 risiko dari bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial, dan keselamatan. Didapatkan nilai existing risk dengan didapatkan,1 risiko dikategorikan very high, 25 risiko dikategorikan priority 1, 38 risiko dikategorikan substantial, 73 risiko dikategorikan priority 3, 9 risiko dikategorikan acceptable. Hasil juga menunjukkan perlu adanya pengendalian dengan segera yaitu bahaya biologi pada petugas skrining awal dan verifikasi data karena memiliki tingkat risiko very high.

Hospital X Covid-19 Vaccination Unit functions to reduce the risk of morbidity and mortality due to Covid-19; achieve herd immunity (herd immunity); protect and strengthen the health system as a whole; maintain productivity and minimize social and economic impacts. In these units, health workers are exposed to various hazards. This thesis assesses occupational safety and health risks in the Covid-19 Vaccination Unit of Hospital X in 2021. This study is semi-quantitative with a descriptive research design, using an observational approach. Hazard identification uses Job Safety Analysis (JSA) and risk analysis uses William.T Fine semi-quantitative standards, data collection is carried out by direct observation and interviews with related health workers. The risk assessment is carried out by calculating residual risk and predictive risk so that the level of risk in each assessment is known by considering existing controls and then given control recommendations. The results showed that there were 59 tasks that had 146 risks from physical, chemical, biological, ergonomic, psychosocial, and safety hazards. The value of existing risk is obtained, 1 risk is categorized as very high, 25 risks are categorized as priority 1, 38 risks are categorized as substantial, 73 risks are categorized as priority 3, 9 risks are categorized as acceptable. The results also indicate the need for immediate control, namely biological hazards in early screening officers and data verification because they have a very high risk level."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Adam
"Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan elemen penting dalam perusahaan untuk melindungi pekerja, asset perusahaan dan lingkungan serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Komitmen manajemen merupakan awal untuk melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja. Tidak adanya komitmen manajemen pada K3 dapat menjadi salah satu penyebab dari tidak berjalannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komitmen manajemen terhadap pelaksanaan K3 di PT. MNO.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, ada tiga variabel yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu penjatian diri manajemen, keterlibatan manajemen dan loyalitas manajemen. Data diperoleh melalui wawancara, focus group discuss (FGD) dan observasi. Untuk variabel penjatian diri manajemen diperoleh parameter tujuan dan kebijakan K3 dapat diterima oleh seluruh pekelja, sedangkan unluk variabel keterlibatan manajemen dalam proses K3 cukup baik, terbukti dari adanya pelatihan K3, dukungan manajemen pada pekerjaan,serta partisipasi pekerja. Untuk variabel loyalitas manajemen didapatkan ketaatan pada peraturan perundangan yang memberikan tanggung jawab pada setiap level, mulai dari rnanajemen puncak, manajemen lini, pengawasan dan pekerja itu sendiri.
Dari hasil penelitian pada tiga variabel di atas diperoleh kesimpulan bahwa komitmen manajemen terhadap keselamatan kerja kuat, sedangkan untuk kesehatan kerjanya masih lemah perlu peningkatan perencanaan dan program kesehatan kerja. Komitmen manajemen terhadap pelaksanaan K3 di PT. MNO cukup kuat dengan adanya realisasi dan tindak lanjut daxi komitmen tersebut.

Occupational health and safety is a crucial element in the company to protect the employee, company asset, environment, and to prevent work accident and work :elated disease. Managemenfs commitment is a beginning of occupational health and safety application. The inexistence of management’s commitment towards OHS is one of OHS management system stagnancy causes. This research aimed was to know the managements commitment towards OHS implementation at PT. MN0.
This research using qualitative method, there are three variables examined in this research that is; determined of management spirit, management involvement and loyalty. Data obtained trough interview, focus group discussion (FGD), and observation. The variable of managemenfs spirit determination showed the objective parameter and OHS policy which acceptable by all employee. While variable of management involvement in OHS process are good enough, it’s proven by the existence of OHS training, management support on work, and employee participation. The variable of management loyalty showed the obedience on legal aspects which form of responsibility in all level, start from top management, line management, supervisor and the employee them sell.
This research on three variable above conclude that management commitment towards occupational safety is strong, while towards occupational health is still weakand need improvement specially in planning and occupational health programs. Management commitments towards OHS applications in PT.MNO are strong enough with realization and follow up fiom the commitment.
"
Depok : Universitas Indonesia, 2008
T33914
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Cahyandari
"Pekerja di kantor rerata menghabiskan lebih dari 6 hingga 8 jam bekerja setiap harinya dalam posisi duduk. Kegiatan kurang bergerak atau tidak bergerak masuk dalam gaya hidup Sedentary Lifestyle, dapat menimbulkan masalah kesehatan dan cidera. Kementerian Kesehatan di kantor pusat telah melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perkantoran sebagai upaya promotif dan preventif terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program K3 perkantoran yang telah diterapkan dengan mengevaluasi komponen kebijakan manajemen, kesesuaian program, manfaat, kesesuaian sumber daya manusia, ketepatan waktu, kerjasama dan komunikasi, mekanisme kerja, pencapaian hasil dan kendala. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi lapangan dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa program K3 perkantoran Kemenkes RI kantor pusat cukup efektif terlihat pada komponen kebijakan manajemen, kesesuaian program, manfaat, kesesuaian sumber daya manusia, ketepatan waktu, pencapaian hasil dan kendala yang dapat dihadapi, sedangkan komponen yang masih perlu peningkatan perbaikan pada kerjasama dan komunikasi serta pemahaman mekanisme kerja.

The average office worker spends more than 6 to 8 hours working each day in a seated position. Sedentary lifestyles can lead to health problems and injuries. The Ministry of Health at the head office has implemented an office Occupational Safety and Health (OSH) program as a promotive and preventive effort against occupational accidents and diseases. This study aims to analyze the effectiveness of the office OSH program that has been implemented by evaluating the components of management policy, program suitability, benefits, suitability of human resources, timeliness, cooperation and communication, work mechanisms, achievement of results and constraints. This research is a qualitative research with descriptive design. The types of data used are primary and secondary data, while data collection is done by in-depth interviews, field observations and document reviews. From the results of the study, it was found that the OSH program in the offices of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia headquarters was mostly effective in the components of management policy, program suitability, benefits, suitability of human resources, timeliness, achievement of results and obstacles that could be faced, while the components that still need improvement are cooperation and communication and understanding of work mechanisms."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Pranoto
"Semakin tingginya urgensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada sektor konstruksi di Indonesia membuktikan bahwa penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dapat menjadi acuan yang mengatur berbagai kegiatan di dalamnya, serta mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara sistematis dan komprehensif secara sistem manajemen yang lengkap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja. Penilaian SMK3 pada Proyek Peningkatan Kapasitas Lajur KM 50 s.d KM 67A dan KM 50 s.d KM 62B pada Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek 2022, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan SMK3, beberapa faktor yang mempengaruhi pemenuhan implementasi SMK3 kemudian memberikan respon sebagai upaya untuk melakukan tindakan perbaikan. Berdasarkan hasil audit dan analisis yang terdiri dari 167 kriteria penilaian (Tingkat Lanjut) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang K3 diketahui jumlah kriteria yang terpenuhi/sesuai yaitu 148 kriteria dengan persentase nilai 88,62% dan terdapat 19 kriteria tidak terpenuhi/tidak sesuai dengan nilai persentase 11,38% (Kategori Minor). Hasil tersebut masuk dalam kategori tingkat penilaian aplikasi (Memuaskan). Penerapan SMK3 pada proyek Peningkatan Kapasitas Lajur KM 50 s.d KM 67A dan KM 50 s.d KM 62B pada Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek 2022, yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya Tbk dengan Subcont PT. Godam Solusi Indonesia sesuai dengan dan mengacu pada peraturan perundangundangan yang berlaku.

The increasing urgency of Occupational Safety and Health in the construction sector in Indonesia proves that the application of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) can be a reference that regulates various activities within it, as well as manages Occupational Safety and Health systematically and thoroughly in a complete management system. as an effort to prevent work accidents. SMK3 Assessment on the Capacity Building Project Lane KM 50 to KM 67A and KM 50 to KM 62B Jakarta - Cikampek Toll Road Section in 2022, aims to find out the extent of the implementation of SMK3, several factors that influence the fulfillment of SMK3 implementation then provide a response as an effort to take corrective actions. Based on the results of the audit and analysis consisting of 167 assessment criteria (Advanced Level) as stated in Government Regulation Number 50 of 2012 concerning K3, it is known that the number of criteria that are met/feasible is 148 criteria with a percentage score of 88.62% and there are 19 criteria not met/not in accordance with the percentage value of 11.38% (Minor Category). These results are included in the application rating level category (Satisfactory). Application of SMK3 to the Capacity Building Project for Lanes KM 50 to KM 67A and KM 50 to KM 62B on the Jakarta - Cikampek Toll Road in 2022 carried out by PT. Wijaya Karya Tbk with Subcont PT. Godam Solusi Indonesia is subject to and refers to the applicable laws and regulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Kurniawan Anggoro
"Industri tambang merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain PT S merupakan kontraktor tambang permukaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Integrasi namun hasil observasi menunjukkan banyaknya pelanggaran dan ketidakpedulian terhadap permasalahan keselamatan dankesehatan kerja Perlu dilakukan kajian persepsi risiko pada pekerja sektor tambang permukaan sebagai upaya pengendalian risiko kecelakaan kerja Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan pendekatan psikometri Desain penelitian crosssectional menggunakan kuesioner analisis data menggunakan univariat danbivariat
Hasil penelitian menunjukkan gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada kategori seimbang antara persepsi risiko baik dan persepsi risiko buruk Persepsi risiko baik terdapat pada dimensi kesegeraan dampak keparahan konsekuensi dan pengendalian risiko Sedangkan persepsi burukterdapat pada dimensi kesukarelaan terhadap risiko pemahaman risiko berdasarkan pengalaman potensi dampak reaksi yang ditimbulkan pengetahuan terhadap risiko dan kebaruan risiko Disarankan bagi PT S untuk melakukan upaya promotif melalui pelatihan yang terencana memaksimalkan forum safety talk dan toolbox meeeting meningkatkan pengawasan kerja melalui inspeksi pembuatan rencana kerja yang sistematis dan terperinci serta menerapkan sistem hadiah dan hukuman.

The mining industry is one of the industries that have high hazard potential foraccidents It ranks the highest number of accidents compared to other sectors PT S is a Surface Mining contractors who has implemented Management System Integration but the results of the observation showed many violations and disregard for occupational health and safety issues Necessary to study the perception of risk in surface mining sector workers as efforts to control the risk of work accidents The purpose of this study was to describe the perception of safety and health risks using psychometric paradigm Cross sectional study design questionnaire data analysis using univariate and bivariate.
The results showed the risk perception picture of health and safety in the category of a good balance between good risk perception and bad risk perception Good risk perception dimensions contained in Immediacy of Effect Severity of Consequences and Controllability Over Risk While there is a bad perception of the dimension of Voluntariness of Risk Known to expose of risk Chronic Chatastropic Common Dread Known to science and Newness of Risk Recommendation for PT S to conduct promotive through well planned training to maximize the safety talk and toolbox meeting enhance supervision through inspection work work plan and detailed systematic and implement a system of reward and punishment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agita Diora Fitri
"Sejak adanya laporan penelitian Heinrich tahun 1951 yang memperlihatkan bahwa perlaku tidak aman bertanggung jawab atas lebih dari 90% kecelakaan kerja dan telah banyak perusahaan dan industri yang menggunakan pendekatan behavioral based safety (BBS) dalam program kesehatan dan keselamatan kerjanya. Sebagai sebuah industri kimia, PT Pupuk Sriwijaya (PT Pusri) juga memiliki banyak resiko kecelakaan kerja bagi karyawannya dan sejak tahun 2012 PT Pusri telah melaksanakan program K3. Pada tahun 2012 PT Pusri berada pada level 3 dari maksimum level 5 berdasarkan hasil survai Safety Culture Maturity Level (SCML). Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan tinjauan terhadap pelaksanaan BBS dalam program K3 di PT Pusri Palembang. Penilitian ini adalah sebuah penelitian potong lintang yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dilaksanakan pada bulan Mei 2013 dengan fokus utama pada implementasi 9 kriteria BBS yaitu ownership, ketetapan baku definisi safe/unsafe behavior, pelatihan, observasi, pengukuran performa program, umpan balik, reinforcement, goal-setting dan review di PT Pusri Palembang. Sampel penelitian adalah karyawan dan manejer yang telah bekerja sekurang-kurangnya satu tahun yang setuju menjadi partisipan dalam penelitian ini, dengan 44 orang dari unit produksi dipakai sebagai informan kunci. Data dikumpulkan dengan memakai kuesioner yang dirancang khusus, daftar tilik, observasi dan wawancara mendalam. Semua data kemudian dianalisis secara deskriptif dan analisis konten serta analisis triangulasi. Ditemukan bahwa pelaksanaan program K3 di PT Pusri masih belum sejalan dengan kriteria pencapaian BBS. Walaupun demikian ditemukan juga adanya kesadaran akan kelemahan tersebut dan adanya sikap positif dikalangan pimpinan dan staf untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Berdasarkan temuan ini peneliti ingin memberikan rekomendasi kepada PT Pusri untuk merancang ulang program K3 yang disesuaikan dengan pendekatan BBS sebagaimana telah dilaksanakan oleh perusahaan dan industri besar diseluruh dunia.

Since Heinrich reproted in 1951 that unsafe behaviors were responsible for up to 90% of harms and injuries among workers, Behavioral Based Safety approach has been implemented by many industries and corporates around the world. As a chemical industry, PT Pupuk Sriwijaya brings occupational risks to the workers and since 2012 Occupational Health and Safety (K3) programs has been implemented. In 2012 PT Pusri was in level 3 from maximum level of 5, according to Safety Culture Maturity Level (SCML) score. The main objective of this study is to review the implementation of Behavioral Based Safety (BBS) approach integrated in the Occupational Health and Safety Prorams at PT Pusri Palembang. This is a crosssectional study with quantitative and qualitative approach, carried out in May 2013 focusing at the implementation of the 9 BBS criteria i.e., ownership, predetermined definitions of the safe/unsafe behaviors, trainings, observations, program performance assessment, feedbacks, reinforcements, goal-setting and reviews as practiced so far at PT Pusri Palembang. The study participants are managements and labors of PT Pusri who have been working at least for one year and agree to take part in the study, of which 44 of the participants from the production unit were treated as key source-persons. Data and information were collected by means of a specially devised questionnaire, check-lists, observations and in-depth interviews. All data were analyzed using descriptive analysis, content-analysis and triangulation analysis. It was found out that the K3 programs performed at PT Pusri has not been in line with the BBS implementation criteria yet. However it is fortunate to find out that the awareness of the flaws and the need of improvement are profound among the PT Pusri management. Based on these findings, I would like to recommend PT Pusri to redesign its K3 programs according to the BBS criteria as already practised by others big corporates around the world.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
"Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi,  analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan. Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan  karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum. Hasil penelitian ini adalah  matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan  baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014. The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes. Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which  safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general. This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>