Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219463 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gabriela Riwu Kore
"Skripsi ini mengkaji permasalahan pengaturan tatalaksana jenazah Covid-19, kewajiban dan kewenangan rumah sakit dalam penetapan pengelolaan jenazah Covid-19, serta menganalisis penerapannya di RSU Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis-normatif dengan tipe penelitian deskriptif, pengumpulan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum, serta data primer melalui wawancara narasumber dengan metode analisis data kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengaturan mengenai tatalaksana pengelolaan jenazah Covid-19 dapat ditemui dalam Undang-Undang No.4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, serta Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/4834/2021 tentang Protokol Penatalaksanaan Pemulasaraan dan Pemakaman Jenazah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dalam situasi Covid-19 kewajiban Rumah Sakit dalam pengelolaan jenazah adalah memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan efektif sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit yang mengacu pada sasaran keselamatan pasien, menjaga keamanan pasien, pengunjung, dan petugas rumah sakit dari kemungkinan adanya konflik penolakan pemulasaran jenazah dengan protokol Covid-19, serta kewajiban untuk bertanggung jawab atas seluruh kejadian yang terjadi di rumah sakit. Dalam penelitian, ditemukan bahwa RSU Kota Tangerang Selatan telah melakukan kewajibannya dengan mengeluarkan Keputusan Direktur tentang standar pelayanan jenazah, menjaga keamanan dan pasien, pengunjung, dan petugas, serta membuat dan melaksanakan hospital bylaws yang tertuang dalam Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan kewenangannya, RSU Kota Tangerang Selatan juga telah mengeluarkan SOP Pemulasaran Jenazah khusus Covid-19. Penelitian ini menyarankan bagi masyarakat, rumah sakit, dan pemerintah untuk masing-masing sesuai perannya mengetahui, menjalankan dan mengawasi penerapan kewajiban dan kewenangan rumah sakit dalam penetapan pengelolaan jenazah.

This thesis examines the regulations for the management of Covid-19 corpses, the obligations and authorities of hospitals in determining the management of Covid-19 corpses, and analyzes its application at the South Tangerang City General Hospital. This study uses a juridical-normative research method with descriptive research type, secondary data collection consisting of legal materials, as well as primary data through interviews with sources and qualitative data analysis methods. The conclusion of this study is the regulation regarding the management of Covid-19 corpses can be found in Law No. 4 of 1984 on Infectious Disease Outbreaks, Government Regulation No. 40 of 1991 on Control of Outbreaks of Infectious Diseases, as well as Decree of the Minister of Health No. HK.01.07/MENKES/4834/2021 on Protocols for the Management of the Beginning and Burial of Corpses for Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). In the Covid-19 situation, the hospital's obligation in managing corpses is to provide safe and effective health services in accordance with hospital service standards that refer to patient safety goals, to maintain the safety of patients, visitors, and hospital staff from possible conflicts of refusal to return corpses with Covid-19 protocols, as well as the obligation to be responsible for all events that occur in hospitals. In the study, it was found that the South Tangerang City General Hospital had carried out its obligations by issuing a Director's Decree regarding the standard of corpse service, maintaining security and patients, visitors, and officers, as well as making and implementing hospital bylaws as stated in the Governance Pattern for the South Tangerang City General Hospital. Based on its authority, the South Tangerang City RSU also has issued a special Covid-19 SOP for the Beginning of Bodies. This study suggests that the community, hospital, and government should each according to their roles know, carry out and supervise the implementation of the hospital's obligations and authorities in determining the management of corpses. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Nadiah Syafei
"Pengelolaan limbah medis di Indonesia menghadapi banyak tantangan berupa regulasi, daya tampung pengolahan, sinkronisasi antar lembaga, peran pemerintah daerah, sarana prasarana yang belum mencukupi, sumber daya manusia yang belum mumpuni, masalah perizinan, serta pembiayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan limbah medis B3 Covid-19 pada rumah sakit di Kota Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Timbulan limbah medis yang dihasilkan dari RS A dan B sebanyak 3,19 kg/tempat tidur/hari dan 3,16 kg/tempat tidur/hari. Alur pengelolaan limbah medis B3 Covid-19 yang dilakukan oleh RS A dan RS B dimulai dari pemisahan yang dilakukan pada sumbernya, pewadahan, pengangkutan, penyimpanan, dan pengangkutan menuju pihak ke 3. Sarana prasarana pengelolaan limbah rumah sakit sudah tersedia cukup baik sesuai dengan syarat Permenkes No.18 Tahun 2020. Sejauh ini, belum adanya rencana terkait antisipasi pengelolaan limbah medis apabila timbulan limbah medis membludak yang disiapkan oleh pemerintah. Dalam hal pengangkutan limbah oleh pihak ke 3, terdapat beberapa kali keterlambatan untuk waktu kedatangan ke rumah sakit untuk mengangkut limbah medis. Kesimpulan dalam penelitian ini yakni pengelolaan limbah medis B3 Covid-19 rumah sakit di Kota Tangerang saat ini terkontrol dengan baik.

Medical waste management in Indonesia faces many challenges in the form of regulation, processing capacity, synchronization between institutions, the role of local governments, inadequate infrastructure, inadequate human resources, licensing problems, and financing. This study aims to determine the description of the management of B3 Covid-19 medical waste in hospitals in Tangerang City. This research is a quantitative and qualitative research with a descriptive approach. The medical waste generated from Hospitals A and B was 3.19 kg/bed/day and 3.16 kg/bed/day. The flow of B3 Covid-19 medical waste management carried out by Hospital A and Hospital B starts from the separation carried out at the source, storage, transportation, storage, and transportation to third parties. Hospital waste management infrastructure facilities are already quite good in accordance with the requirements Minister of Health Regulation No. 18 of 2020. So far, there is no plan related to anticipating medical waste management in the event of an overabundance of medical waste that has been prepared by the government. In the case of transporting waste by 3rd parties, there are several delays in arrival time to the hospital for transporting medical waste. The conclusion in this study is that the management of hospital B3 Covid-19 medical waste in Tangerang City is currently well controlled."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Riri Shafira
"Rumah sakit mempunyai peran dalam sistem pelayanan kesehatan dengan menyediakan perawatan medis untuk masyarakat yang terdampak sehingga kesiapan rumah sakit sangat penting dalam merespon pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan rumah sakit dalam penanganan COVID-19 di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. Penelitian ini menggunakan desain metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada bulan Juni – November 2022. Metode pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam terhadap 20 informan dari Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dan juga dengan cara telaah dokumen. Hasil penelitian didapatkan 4 dari 12 komponen belum mendapatkan capaian 100% di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Sedangkan di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan terdapat 1 dari 12 komponen yang belum tercapai 100% berdasarkan Rapid Hospital Readiness Checklist WHO. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk membuat pedoman atau protokol dokumen terkait pengendalian COVID-19 di rumah sakit dan pelaksanaan pelatihan pertolongan psikologi pada staf rumah sakit.

Hospital has a role in the health service system by providing medical care for affected communities so hospital readiness is very important to respond COVID-19 pandemic. This study aims to find out hospital readiness in dealing COVID-19 pandemic at Dr. Suharto Heerdjan Mental Hospital and Persahabatan Central General Hospital. This study used a qualitative method design with a case study approach in June - November 2022. Data was collected by using in- depth interview with 20 informants from Dr. Suharto Heerdjan Mental Hospital and Persahabatan Central General Hospital and documents review. The results showed that 4 of the 12 components had not achieved 100% at the Dr. Suharto Heerjan Mental Hospital. While at Persahabatan Central General Hospital, there is 1 out of 12 components that have not reached 100% based on the WHO Rapid Hospital Readiness Checklist. Based on this study’s results, it is suggested to make guidelines or protocols related to controlling COVID-19 in hospitals and implementing psychological assistance training for hospital staff."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Arianingsih
"Latar belakang: Penanganan pasien anak yang terkonfirmasi COVID-19 yang memiliki gejala dilakukan dengan menjalani isolasi, Hal ini menyebabkan timbulnya dampak yang kurang menyenangkan bagi pasien anak. Adanya dampak kurang menyenangkan membuat anak memiliki begitu banyak pengalaman terkait hal yang dialami selama isolasi .
Tujuan:  Peneltian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengalaman anak terkonfirmasi positif COVID-19 yang dirawat diruang isolasi rumah sakit.
Metode dan subjek: Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam secara online kepada 10 orang anak yang pernah terkonfirmasi positif COVID-19 dan dirawat di ruang isolasi rumah sakit wilayah Tanjungpinang dan Batam.
Hasil: Penelitian ini menghasilkan tujuah tema yaitu: 1) Kondisi emosional anak saat mengetahui terkonfirmasi positif COVID-19, 2) Pengalaman yang tidak menyenangkan selama menjalani isolasi, 3) Anak memiliki cara untuk menghilangkan rasa bosan dan tidak nyaman dengan beberapa kegiatan selama isolasi, 4) Anak mudah beradaptasi saat menjalani isolasi di rumah sakit, 5) Anak merasa mendapat pengetahuan baru selama menjalani isolasi di rumah sakit, 6) Respon bahagia saat hasil swab negatif dan diperbolehkan pulang, 7) Astronot di ruang rawat.
Kesimpulan: Tujuh tema yang didapat sebagai gambaran pengalaman anak dan adaptasi anak terhadap lingkungan maupun orang-orang disekitar lingkungan tempat menjalani isolasi.
Rekomendasi: Sebagai rekomendasi bagi instansi rumah sakit agar lebih melengkapi fasilitas terutama untuk menunjang kegiatan anak selama menjalani isolasi, dan perawat  lebih meningkatkan komunikasi terapeutik dengan pasien anak. smeua hal ini dilakukan dengan tujuan unutk meminimlakan dampak kurang menyenangkan bagi anak dan untuk meminimalkan trauma.

Background: Handling of confirmed COVID-19 pediatric patients who have symptoms is carried out by undergoing isolation, this causes an unpleasant impact for pediatric patients. The existence of an unpleasant impact makes the child have so many experiences related to what was experienced during isolation.
Objective: This study aims to dig deeper into the experiences of children who are confirmed positive for COVID-19 who are being treated in hospital isolation rooms.
Methods and subjects: Qualitative research design with a phenomenological study approach. Data collection uses in-depth online interviews with 10 children who have been confirmed positive for COVID-19 and are being treated in the isolation rooms of hospitals in the Tanjungpinang and Batam areas.
Results: This study resulted in seven themes, namely: 1) Children's emotional condition when they found out positive confirmation of COVID-19, 2) Unpleasant experiences during isolation, 3) Children have ways to relieve boredom and discomfort with some activities during isolation, 4) Children adapt easily when undergoing isolation in hospital, 5) Children feel they have gained new knowledge while undergoing isolation in hospital, 6) Happy response when swab results are negative and are allowed to go home, 7) Astronauts in the treatment room. Conclusion: Seven themes were obtained as a description of children's experiences and their adaptation to the environment and the people around the environment where they underwent isolation.
Recommendation: As a recommendation for hospital agencies to further complete the facilities, especially to support children's activities during isolation, and nurses to further improve therapeutic communication with pediatric patients. All of this is done with the aim of minimizing the unpleasant impact on the child and minimizing trauma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glen Locura Kanjani
"Pandemi COVID-19 menghadirkan tantangan besar bagi sistem kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Rumah Sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai rujukan penyelenggara pelayanan pasien COVID-19 menghadapi tekanan finansial yang besar akibat peningkatan biaya operasional sedangkan jumlah kunjungan pasien non-COVID-19 menurun. Sesuai dengan kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No. 59 Tahun 2016, pembiayaan pasien Penyakit Infeksi Emerging (PIE), termasuk COVID-19, dapat diklaim ke Kementerian Kesehatan. Dalam proses klaim, sering terjadi dispute akibat ketidaksesuaian antara BPJS Kesehatan dan berkas klaim yang diajukan oleh Rumah Sakit, yang yang dapat menjadi kendala pada kelangsungan pelayanan perawatan pasien dan menghambat arus kas Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah memetakan penelitian terkait manajemen dispute klaim COVID-19 Rumah Sakit di Indonesia tahun 2020 hingga 2022 di berbagai rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode scoping review yang disajikan secara naratif, kualitatif. Pencarian artikel dilakukan melalui basis data online (Semantics dan GARUDA), situs web (Google Scholar), dan perpustakaan organisasi (Universitas Indonesia). Terdapat 15 studi yang termasuk kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan persentase klaim pasien COVID-19 yang dispute di Indonesia (52%) lebih tinggi dibandingkan klaim yang dinyatakan sesuai (48%). Penyebab dispute klaim dipetakan menurut komponen struktur, proses, dan output. Faktor man dan material merupakan elemen mendasar yang paling mempengaruhi komponen struktur. Pada komponen proses, faktor pelaksanaan menjadi kendala utama dalam eksekusi manajemen klaim. Hasil identifikasi ini menjadi dokumentasi dan pembelajaran untuk pengelolaan klaim yang lebih baik ke depan bagi rumah sakit serta lembaga terkait dalam menangani situasi pandemi di Indonesia.

The COVID-19 pandemic has posed significant challenges to healthcare systems worldwide, including in Indonesia. Designated hospitals appointed by the Ministry of Health in Indonesia to provide care for COVID-19 patients face substantial financial pressures due to increased operational costs, while the number of non-COVID-19 patient visits has declined. In accordance with the Ministry of Health Regulation No. 59 of 2016, the financing of patients with Emerging Infectious Diseases, including COVID-19, can be claimed from the Ministry of Health. However, in the claims process, disputes often arise due to inconsistencies between BPJS Kesehatan (the National Health Insurance) and the claim documents submitted by the hospitals. Disputed claims pose challenges to the continuity of patient care services and impede the hospitals' cash flow. The objective of this study is to map the research related to dispute management of COVID-19 patient claims in hospitals in Indonesia from 2020 to 2022 in hospitals across the country. This study utilizes a scoping review method presented in a narrative and qualitative manner. Article searches were conducted through online databases (Semantics and GARUDA), websites (Google Scholar), and organizational libraries (University of Indonesia). Fifteen studies met the inclusion and exclusion criteria for this research. The findings of the study indicate that the percentage of disputed COVID-19 patient claims in Indonesia (52%) is higher compared to claims that were deemed valid (48%). The causes of claim disputes were mapped according to the components of structure, process, and output. The "Man" and "Material" factors were identified as the fundamental elements that most influenced the structure component. In the process component, implementation factors emerged as the main obstacles in claims management execution. These identified results serve as documentation and a basis for learning to improve future claims management for hospitals and relevant institutions in handling the pandemic situation in Indonesia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahla Syifa
"Corona Virus Disease-2019 adalah penyakit yang disebabkan oleh pathogen severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 SARS-CoV-2). Infeksi virus ini rentan ditularkan melalui droplets yang dihasilkan saat batuk dan bersin pada pasien yang bergejala maupun tanpa gejala dan sebelum timbulnya gejala. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan yang dapat tertular virus corona. Untuk itu diperlukan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil tentang Covid-19. Karena bila tidak memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik tentang Covid-19 maka ibu dapat terinfeksi penyakit tersebut. Bila terinfeksi dapat menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin seperti terjadinya perdarahan saat kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil tentang Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang melibatkan sampel ibu hamil di RSUD Tanjung Priok, dipilih menggunakan random sampling dengan jumlah 167 orang. Pengambilan data mengunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dengan presentase deskriptif sederhana. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan presentase dengan hasil Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang (54,5%), sikap kurang (59,3%), dan perilaku kurang (47,9%) tentang Covid-19. Penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan promosi lebih lanjut mengenai Covid-19 pada ibu hamil.

Corona virus disease-2019 is disease caused by pathogen severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Viral infection being transmitted by doplets produced when coughing dan sneezing prom symptomatic or asymptomatic patients and before the onset of symptoms. Pregnant women are one of the vulnerable groups who can infected corona virus. Therefore knowledge, attitudes, and behavior of pregnant women about Covid-19. Because if you don’t have good knowledge, attitudes, and behavior, you can have a risk to infected corona virus. It can be dangerous for both, such as bleeding during pregnancy. This research aims to analyze the knowledge, attitudes, and behavior of pregnant women about Covid-19. This study used a descriptive research design involving a sample of pregnant women in Tanjung Priok Hospital, selected using stratified random sampling from 167 sample. Collecting data using a questionnaire. The analysis used is univariate analysis with simple descriptive percentage. Univariate data analysis used frequency and percentage with result most respondents had less knowledge (54,5%), less attitude (59,3%), and less behavior (47,9%) about Covid-19. This research recommends further promotion of Covid-19 in pregnant woment"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawaati Abda
"Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi terhadap penerapan manajemen lingkungan dari segi moneter dan fisik berdasarkan aktivitas historis dan perencanaan di masa depan serta pentingnya akuntansi manajemen lingkungan di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit pendidikan X di Malang sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien Covid-19 di Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Data penelitian dikumpulkan dengan melakukan wawancara pada pihak rumah sakit. Hasil penelitian ditemukan bahwa rumah sakit telah melakukan pengelolaan kesehatan lingkungan berdasarkan regulasi yang berlaku, beserta pencatatan biaya lingkungan. Terkait dengan kondisi pada penelitian saat pandemi, tidak terdapat perbedaan perlakuan secara signifikan terhadap pengelolaan limbah yang signifikan dibandingkan dengan pada saat kondisi sebelum pandemi. Namun, saat ini rumah sakit belum menerapkan akuntansi manajemen lingkungan baik dalam bentuk analisis biaya dan manfaat serta strategi lingkungan dan inovasi untuk keberlangsungan kesehatan lingkungan yang lebih baik.

This study aimed to evaluate the environmental management at the hospital from the monetary and physical perspectives based on records of activities and future planning and the importance of environmental management accounting. This study took place at the X Teaching Hospital in Malang as a reference hospital for Covid-19 patients. The study employed a qualitative approach with a case study design. Data were collected through interviews with the hospital staff. The results of the study found that the hospital had carried out environmental health management based on applicable regulations, along with recording environmental costs. Regarding the conditions in the study during the pandemic, there was no significant difference in treatment of waste management compared to conditions before the pandemic. Findings confirmed that the hospital had recorded environmental costs and conducted environmental management in handling waste. However, the hospital implemented neither environmental management accounting in the form of cost and benefit analysis nor environmental strategies nor innovations for sustainable environmental health."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Ramadhan
"COVID-19 atau coronavirus disease 2019 adalah penyakit menular yang memengaruhi sistem organ, terutama sistem pernapasan dan disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Individu yang terinfeksi COVID-19 memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Salah satu faktor yang berasosiasi terhadap tingkat keparahan pasien COVID-19 adalah usia. Tingkat keparahan yang tinggi pada kondisi seseorang cenderung mempengaruhi banyaknya treatment yang dibutuhkan, hingga akhirnya juga mempengaruhi waktu yang dibutuhkan seseorang tersebut untuk sembuh. Penelitian ini berfokus pada faktor usia, dimana faktor tersebut diduga menyebabkan perbedaan karakteristik tertentu dari pasien dan durasi rawat yang dibutuhkan oleh pasien COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan karakteristik pasien COVID-19 berdasarkan kelompok usia, dan mengidentifikasi bagaimana kaitan usia terhadap durasi rawat pasien COVID-19 hingga mengalami kematian, perbaikan kondisi COVID, dan rawat jalan. Analisis perbandingan karakteristik pasien COVID-19 berdasarkan kelompok usia dilakukan dengan menerapkan metode exploratory data analysis (EDA). Selanjutnya metode EDA dan regression tree diterapkan untuk mengetahui bagaimana kaitan usia terhadap durasi rawat pasien COVID-19 hingga mengalami kematian, perbaikan kondisi, dan rawat jalan. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah terdapat kecenderungan perbedaan pada pasien COVID-19 berdasarkan kelompok usia jika dilihat berdasarkan faktor jenis kelamin, durasi rawat, status akhir, gejala, komorbid, komplikasi, dan pengukuran laboratorium darah. Selain itu, usia merupakan pertimbangan utama dalam memperkirakan durasi rawat pasien COVID-19 dengan faktor lainnya adalah hipertensi, klorida, HPR, PWR, MLR dan gejala demam.

COVID-19 or coronavirus disease 2019 is an infectious disease that affects the organ systems, especially the respiratory system and is caused by the SARS-CoV-2 virus. Individuals infected with COVID-19 have different levels of severity. One of the factors associated with the severity of COVID-19 patients is age. The severity level of a person tends to affect the number of treatments needed, and therefore will affect the time it takes for the person to recover. This study focuses on age, where this factor is suspected to cause differences in certain characteristics of COVID-19 patients and length of hospital stay required by COVID-19 patients. The purpose of this study is to analyse the characteristics comparison of COVID-19 patients by age group, and to identify on how age affects the length of hospital stay for COVID-19 patients to death, improved conditions, or outpatient care. Comparative analysis of the characteristics of COVID-19 patients by age group is done using exploratory data analysis (EDA). Furthermore, EDA and regression tree are used to find out how age is related to the length of hospital stay for COVID-19 patients to death, improved COVID conditions, or outpatient care. The results show that there was tendency of differences in gender, length of hospital stay, clinical outcome, symptoms, comorbidities, complications, and blood laboratory measurements in COVID-19 patients based on age group. In addition, age is a major consideration in estimating the length of hospital stay for COVID-19 patients with other factors such as hypertension, chloride, HPR, PWR, MLR and fever."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Almira Khalsum
"Rumah sakit merupakan salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan yang dalam kegiatan pelayanannya, menghasilkan sejumlah limbah yang diantaranya adalah limbah medis. Penelitian ini membahas pengelolaan limbah medis rumah sakit pada kondisi darurat pandemi viruskorona (COVID-19). Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui aspek yang akan diteliti meliputi karakteristik limbah medis (jenis, sumber, dan jumlah timbulan), aspek regulasi, aspek sumber daya (petugas pengelola, sarana dan prasarana, serta keuangan), dan aspek teknis (pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan, penimbunan). Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif observatif. Data dan informasi yang digunakan berasal dari wawancara tiga institusi, observasi melalui data webinar, peraturan dan pedoman pengelolaan limbah, serta dokumen tahun 2019 hingga 2020 dari Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kondisi darurat pandemi COVID-19 jumlah timbulan limbah nasional diperkirakan naik 30%, namun di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto terjadi penurunan. Jenis dan sumber limbah yang dihasilkan paling banyak limbah infeksius seperti APD dan berasal dari unit perawatan rawat inap. Regulasi yang digunakan mengacu pada PermenLHK No. 56 Tahun 2015. Kapasitas pengolahan limbah di Indonesia masih kurang. Sarana dan prasarana yang digunakan sama dengan keadaan normal hanya ditambah desinfektan. Dana yang dibutuhkan untuk mengelola limbah ditanggung oleh setiap rumah sakit. Teknis pengelolaan limbah medis COVID-19 rumah sakit secara prinsip sama dengan pengelolaan limbah pada kondisi normal. Perbedaan pengelolaan limbah medis sebelum dan saat pandemi COVID-19 terdapat pada karakteristik limbah dan aspek sumber daya.

The hospital is one of the health service providers which in its service activities generates a number of wastes, including medical waste. This study discusses the management of hospital medical waste in a pandemic virus corona emergency (COVID-19). The purpose of this study is to find out aspects that will be examined include the characteristics of medical waste (type, source, and amount of generation), regulatory aspects, aspects of resources (management officers, facilities and infrastructure, and finance), and technical aspects (sorting, storage, transportation, processing, burial, landfill). This research method is a qualitative research with descriptive observational analysis. The data and information used came from interviews of three institutions, observations through webinar data, regulations and waste management guidelines, as well as documents from 2019 to 2020 from the Environmental Health Installation of the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Hospital. The results of this study indicate that in an emergency condition the COVID-19 pandemic the number of national waste generation is estimated to increase by 30%, but in the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Army Hospital there is a decrease. The types and sources of waste produced are most infectious waste such as PPE and are from inpatient care units. The regulation used refers to PermenLHK No. 56 of 2015. Waste treatment capacity in Indonesia is still lacking. The facilities and infrastructure used are the same as in normal conditions only with disinfectant added. The funds needed to manage waste are borne by each hospital. Technical management of hospital medical waste of COVID-19 is in principle the same as waste management under normal conditions. Differences in management of medical waste before and during the COVID-19 pandemic are in the characteristics of waste and resource aspects."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Utari Prasetya Ningrum
"Vaksinasi dan penggunaan antivirus remdesivir dan favipiravir merupakan strategi yang dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan COVID-19. Namun penelitian tentang pengaruh vaksinasi terhadap efektivitas terapi antivirus pada pasien COVID-19 secara klinis masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh vaksinasi terhadap efektivitas terapi remdesivir dan favipiravir pada pasien terkonfirmasi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain kohort retrospektif dilakukan di rumah sakit Universitas Indonesia, Depok. Data diambil dari rekam medis RS periode Januari 2021 hingga Agustus 2022. Efektivitas terapi ditentukan dengan menilai kelompok sudah vaksin dan belum vaksin berdasarkan perbaikan kondisi klinis pasien, lama rawat inap, dan kematian pada pasien COVID-19. Hasil analisis menunjukkan bahwa vaksinasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan kondisi klinis, lama rawat inap, dan kematian (p < 0,05) pada pasien yang diberi terapi remdesivir dan telah divaksin dibandingkan dengan pasien yang belum divaksin. Pada pasien yang diberi terapi favipiravir vaksinasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan kondisi klinis, lama rawat inap, dan kematian pada pasien yang telah divaksin dibandingkan dengan pasien yang belum vaksin. Vaksinasi memiliki pengaruh yang baik terhadap efektivitas terapi remdesivir pada pasien COVID-19, yaitu dapat meningkatkan perbaikan kondisi klinis pasien kearah yang lebih baik, mengurangi lama rawat inap dan kematian. Namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas terapi favipiravir.

Vaccination and the use of the antivirals remdesivir and favipiravir are strategies that can be used to suppress the growth of COVID-19. However, clinical research on the effect of vaccination on the effectiveness of antiviral therapy in COVID-19 patients is still limited. This study aims to analyze the effect of vaccination on the effectiveness of remdesivir and favipiravir therapy in patients with confirmed COVID-19. This study was an observational study with a retrospective cohort design conducted at Universitas Indonesia Hospital, Depok. Data were taken from medical records for the period from January 2021 to August 2022. The effectiveness of therapy was determined by assessing the vaccine and non-vaccine groups based on improvement in the patient's clinical condition, length of stay, and mortality in COVID-19 patients. The results of the analysis showed that vaccination had a significant effect on improving clinical condition, length of stay, and mortality (p <0.05) in patients who were given remdesivir therapy and vaccinated compared to patients who not vaccinated. In patients who were given favipiravir, the vaccination did not show a significant effect on improving clinical conditions, length of stay, and death in patients who had been vaccinated compared to patients who not vaccinated. Vaccination has a positive effect on the effectiveness of remdesivir therapy in COVID-19 patients, which can improve the patient's clinical condition, reducing length of stay and mortality. However, it does not have a significant effect on the effectiveness of favipiravir therapy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>