Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Raafi Wibisana
"Interaksi mangsa dan pemangsa merupakan suatu interaksi yang umum terjadi di suatu ekosistem. Banyak biota laut meningkatkan kemampuan bertahan hidupnya dengan mengembangkan perlindungan fisik, perilaku, dan kimiawi agar tidak termakan. Perlindungan kimiawi merupakan bentuk adaptasi yang paling tinggi digunakan dalam biota laut, salah satunya alga. Alga dari spesies Bryopsis sp. mengembangkan metabolit sekunder berupa kahalalida F sebagai adaptasi antipredator dari herbivora. Namun, siput laut dari spesies Elysia ornata dapat memakan alga dengan mentolerin metabolit sekunder alga dan diakumulasi senyawa tersebut untuk keperluan perlindungan kimiawinya. Belum ada penelitan mengenai hubungan pemangsa dan mangsa antara Elysia ornata dan Bryopsis sp. yang ditemukan pada perairan Pulau Rambut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan mangsa dan pemangsa dengan membandingkan profil metabolit sekunder antara Elysia ornata dengan Bryopsis sp di perairan Pulau Rambut. Profil metabolit sekunder diperoleh melalui tahapan ekstraksi yang dilakukan dengan maserasi sampel yang telah dihaluskan menggunakan metanol 96%. Selanjutnya, diuapkan menggunakan rotary evaporator dan dikeringkan menggunakan oven. Kemudian, ditimbang beratnya hingga mendapatkan berat ekstrak kasar yang konstan. Ekstrak sampel yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan instrument High Pressure Liquid Chromatography untuk memperoleh profil metabolit sekunder dalam bentuk peak. Hasil kromatogram sampel Elysia ornata dibandingkan dengan sampel Bryopsis sp. Terdapat 12 common peak yang bisa ditemukan pada Elysia ornata dan Bryopsis sp. sehingga terdapat 12 senyawa metabolit sekunder berbeda yang diakumulasi oleh Elysia ornata dari mangsanya. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa terdapat hubungan mangsa dan pemanga antara Elysia ornata dan Bryopsis sp.

The interaction of prey and predators is a common interaction in an ecosystem. Many marine biotas enhance their survival by developing physical, behavioral, and chemical protection against the predator. Chemical protection is the most widely used form of adaptation in marine biota, one of which is algae. Algae of the species Bryopsis sp. developed a secondary metabolite in the form of kahalalides F as an adaptation antipredator of herbivores. However, sea slugs of the species Elysia ornata can feed on algae by tolerating algal secondary metabolites and accumulate these compounds for their chemical protection purposes. There has been no research on the predator-prey relationship between Elysia ornata and Bryopsis sp. found in the waters of Rambut Island. This study aims to examine the relationship between prey and predators by comparing the secondary metabolite profiles between Elysia ornata and Bryopsis sp. in the waters of Rambut Island. The secondary metabolite profile was obtained through extraction which was carried out by maceration of the mashed sample using 96% methanol. Furthermore, it is evaporated using a rotary evaporator and dried using an oven. Then, it was weighed to get a constant weight of the crude extract. The sample extract obtained was then analyzed using a High Pressure Liquid Chromatography instrument to obtain a secondary metabolite profile in the form of a peak. The chromatogram results of Elysia ornata samples were compared with Bryopsis sp. There are 12 common peaks that can be found in Elysia ornata and Bryopsis sp. Thus, there are 12 different secondary metabolites that accumulates in Elysia ornata from it’s prey. This can explain that there is a prey and predator relationship between Elysia ornata and Bryopsis sp."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Nur Rahimah
"Nudibranchia Famili Phyllidiidae merupakan pemangsa spons Ordo Halichondrida. Nudibranchia Famili Phyllidiidae memangsa spons Halichondrida untuk mengambil dan mengakumulasi senyawa metabolit sekunder dari mangsanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi spons mangsa Phyllidiella nigra dan melakukan analisa hubungan pemangsaan Phyllidiella nigra terhadap spons mangsanya. Pengamatan dilakukan di lapangan dengan pengamatan secara langsung dan analisa hubungan pemangsaan dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode teknik kromatografi lapis tipis (KLT). Analisis dilakukan dengan membandingkan senyawa dari ekstrak Phyllidiella nigra dan spons mangsa yang muncul pada pelat KLT.
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa nudibranchia Phyllidiella nigra merupakan pemangsa spons Ordo Halichondrida. Hal tersebut terbukti dengan terlihatnya penjuluran bulbus faring dari mulut Phyllidiella nigra dan tanda bekas pemangsaan pada spons mangsa. Hasil analisa di laboratorium juga memperkuat bukti pemangsaan terlihat dari hasil KLT yang menunjukkan adanya kesamaan senyawa antara Phyllidiella nigra dan spons mangsa.

Nudibranchia Famili Phyllidiidae merupakan pemangsa spons Ordo Halichondrida. Nudibranchia Famili Phyllidiidae memangsa spons Halichondrida untuk mengambil dan mengakumulasi senyawa metabolit sekunder dari mangsanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi spons mangsa Phyllidiella nigra dan melakukan analisa hubungan pemangsaan Phyllidiella nigra terhadap spons mangsanya. Pengamatan dilakukan di lapangan dengan pengamatan secara langsung dan analisa hubungan pemangsaan dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode teknik kromatografi lapis tipis (KLT). Analisis dilakukan dengan membandingkan senyawa dari ekstrak Phyllidiella nigra dan spons mangsa yang muncul pada pelat KLT.
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa nudibranchia Phyllidiella nigra merupakan pemangsa spons Ordo Halichondrida. Hal tersebut terbukti dengan terlihatnya penjuluran bulbus faring dari mulut Phyllidiella nigra dan tanda bekas pemangsaan pada spons mangsa. Hasil analisa di laboratorium juga memperkuat bukti pemangsaan terlihat dari hasil KLT yang menunjukkan adanya kesamaan senyawa antara Phyllidiella nigra dan spons mangsa.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiya Triharyuni
"Model matematika interaksi mangsa-pemangsa antara anjing laut, herring dan steelhead trout dikaji dalam tesis ini. Populasi steelhead trout dibagi kedalam dua subpopulasi berdasarkan ekosistem tempat hidupnya, yaitu populasi di air tawar dan populasi di laut. Model yang dikembangkan adalah merupakan sistem persamaan diferensial berdimensi empat. Migrasi steelhead trout diasumsikan terjadi sepanjang tahun dan sebagai parameter konstan. Begitu pula untuk parameter penangkapan pada herring dan steelhead trout oleh manusia. Analisa matematis dilakukan untuk mendapatkan titik keseimbangan/equilibrium dan kriteria kestabilan lokal. Beberapa simulasi numerik dilakukan untuk memberikan interpretasi tentang hasil analisa yang telah dilakukan.

A mathematical model of predator prey interaction between seal, herring and steelhead trout was examined in this thesis. The population of steelhead trout is divided into two sub population according to their living ecosystem, i.e fresh water and marine ecosystem. Therefore, the model was developed as a four dimensional system of differential equations. The migration of steelhead trout is assumed take place all over the year as a constant parameter as well as the harvesting rate in herring and steelhead trout population. The mathematical analysis of the equilibrium points and local stability criteria was investigated. Some numerical simulation conducted to interprete the analytical results."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Nabila
"Terdapat banyak mangsa (predator) dan mangsa (prey). Diantara sekian banyak fenomena tersebut, feno- mena fear factor menarik untuk dibahas. Fenomena ini menggambarkan ketakutan populasi prey terhadap adanya populasi predator. Fenomena lain yang juga menarik un- tuk dibahas adalah fenomena anti predasi pada populasi prey, yaitu perubahan morfologi ataupun reaksi perlawanan langsung terhadap populasi predator. Pada skripsi ini, model predator-prey yang akan dibahas adalah model yang menggunakan waktu diskrit dengan mempertimbangkan adanya fear factor serta anti predasi. Selain itu, terdapat struktur umur pada populasi prey sehingga terdapat tiga populasi yaitu populasi predator, prey muda, dan prey dewasa. Analisis eksistensi titik keseimbangan serta kestabilannya di- lakukan secara analitik. Hasil kajian analitik kemudian dilanjutkan dengan analisis secara numerik untuk memberikan interpretasi yang lebih mudah dipahami. Beberapa simulasi numerik diberikan untuk menunjukkan bagaimana intervensi struktur umur pada prey, fear factor, dan anti predasi. Lebih jauh, hasil simulasi numerik menunjukkan bagaimana peningkatan populasi menjadi lebih cepat jika tingkat transformasi prey muda menuju dewasa bernilai lebih besar dan terdapat hal menarik bagaimana jika ketakutan populasi prey muda dan prey dewasa tidak dapat terkontrol akibat pemangsaan oleh populasi preda- tor serta bagaimana ukuran dari masing-masing populasi jika banyak prey dewasa yang melakukan perilaku anti predasi kepada predator.

There are many kinds of phenomena that describe interactions between predator and prey populations. Among the many phenomena, the fear factor phenomenon is interesting to be discussed. This phenomenon illustrates the fear factor of prey in relation to the presence of predator populations. Another phenomenon that is also interesting to discuss is antipredation in the prey population, namely morphological change of behavior or when the prey attacks the predator. In this thesis, the predator-prey model discussed is a model that uses discrete time by considering the fear factor and anti predation. In addition, there is an age structure in the prey population so that there are three populations, namely predator, juvenile prey, and adult prey population. Analytical analysis of equilibrium points and their stabilities has been carried out. Analytic results are followed up with numerical analysis to provide better interpretation. Some numerical simulations are given to show how the age structure intervenes on prey, fear factor, and anti-predation. Furthermore, the results of numerical simulations show how the population increase becomes faster if the transformation rate of juvenile prey into adults is greater and it is interesting if the fear of juvenile prey and adult prey populations cannot be controlled due to predation by predator populations, as well as how the size of each population if many adult preys perform anti-predation behavior against predators."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fayyumi Mutawalli Rihhadatul 'Aisy Misbah
"Interaksi antara predator dan prey tidak luput dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dari suatu populasi, baik itu predator maupun prey itu sendiri. Pada skripsi ini, model interaksi predator-prey yang melibatkan faktor Allee effect, fear factor, dan anti predasi pada populasi prey serta perburuan pada populasi predator dianalisis secara analitik dan numerik. Model dikonstruksi menggunakan pendekatan persamaan beda hingga diskrit. Kajian analitik pada model juga di- lakukan, yaitu dengan menentukan syarat eksistensi dan kestabilan dari titik-titik keseimbangan model yang digunakan. Dari simulasi numerik, ditemukan kemung- kinan terjadinya fenomena chaos yang bergantung pada pemilihan nilai parameter tertentu. Lebih jauh, hasil simulasi numerik menunjukkan bagaimana kepunahan dapat terjadi jika ketakutan populasi prey akibat pemangsaan oleh populasi preda- tor tidak dapat terkontrol.

The interaction between predators and prey is inseparable from the factors that can affect the growth of both predators and prey population. In this thesis, the predatorprey interaction model involving the Allee effect, fear factor, and anti-predation factors in the prey population and hunting in the predator population is analyzed analytically and numerically. The model is constructed using a discrete finite difference equation approach. Analytical studies on the model were also carried out, namely by determining the conditions for the existence and stability of the equilibrium points of the model. From the numerical simulation, it is found that the possibility of chaos phenomena occurs which depends on the selection of certain parameter values. Furthermore, numerical simulation results show how extinction can arise if prey populations cannot control their fear due to predation by predator populations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Gunawan
"Skripsi ini membahas model predator-prey dengan faktor migrasi pada populasi prey dan pemanenan pada populasi predator. Dilakukan proses nondimensionaliasi pada sistem dengan tujuan menjadikan persamaan-persamaan lebih sederhana serta seluruh parameter dan peubah yang terlibat adalah dalam bentuk tanpa dimensi. Analisis secara matematis digunakan untuk menemukan titik keseimbangan pada sistem tanpa faktor migrasi dan pada sistem dengan dua patch. Kestabilan lokal untuk titik-titik keseimbangan kepunahan dan koeksistensi dianalisis menggunakan metode pelinieran dengan matriks Jacobian dan nilai eigennya. Beberapa analisis potret fase disertakan untuk memberikan pema- haman yang lebih baik terhadap kestabilan dari solusi keseimbangan. Simulasi numerik diberikan untuk menunjukkan bagaimana dampak pemanenan populasi predator dan migrasi populasi prey terhadap dinamika populasi dari sistem.

This thesis discusses the predator-prey model with migration factors in the prey population and harvesting in the predator population. Nondimensionaliasi process carried out on the system with the aim of making the equations simpler and all parameters and variables involved are in a dimensionless form. Mathematical analysis is used to find the balance point in systems without migration factors and in systems with two patches. Local stability for points of balance of interest and coexistence was analyzed using the linearity method with the Jacobian matrix and its eigenvalue. Several phase portrait analyzes are included to provide a better understanding of the stability of the balance solution. Numerical simulations are given to show how the impact of harvesting predatory populations and population predation on population dynamics of the system.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Putri Amalia
"ABSTRAK
Eko-epidemiologi adalah ilmu yang menggabungkan model penyebaran penyakit dengan interaksi antara dua atau lebih spesies. Dalam tesis ini dilakukan konstruksi model ekoepidemiologi yang menggambarkan interaksi antara burung Nila dan Pelecanidae dengan infeksi pada Tilapia. Keracunan (botulisme) pada populasi ikan Nila disebabkan karena infeksi akibat bakteri Vibrio vulnivicus yang dapat ditularkan melalui predasi. Model matematika dari persamaan diferensial biasa non linier orde lima terbentuk dengan membagi populasi menjadi populasi bakteri (Vibrio vulnivicus), populasi
Ikan nila rentan dan tertular, populasi burung Pelecanidae rentan dan tertular. Proses infeksi pada ikan nila dimodelkan dengan fungsi respon Holling Type II. Analisis matematika digunakan untuk mencari titik-titik kesetimbangan dan kestabilan titik-titik tersebut ekuilibrium menggunakan pendekatan linierisasi (matriks Jacobian). Simulasi numerik diberikan untuk menunjukkan bagaimana faktor penyakit dalam populasi mangsa mempengaruhi predator dan interaksi mangsa. Dari model eko-epidemiologi, ada tujuh titik ekuilibrium dengan empat titik ekuilibrium tidak stabil dan tiga titik ekuilibrium stabil dengan kondisi.
ABSTRACT
Eco-epidemiology is a science that combines models of disease spread with interactions between two or more species. In this thesis, we construct an ecoepidemiological model that describes the interaction between tilapia and Pelecanidae and infection in tilapia. Toxicity (botulism) in the Tilapia population is caused by infection due to the Vibrio vulnivicus bacteria which can be transmitted through predation. The mathematical model of the fifth order non-linear ordinary differential equation is formed by dividing the population into bacterial populations (Vibrio vulnivicus),
Tilapia are vulnerable and infected, the population of Pelecanidae birds is vulnerable and infected. The infection process in tilapia is modeled by the Holling Type II response function. Mathematical analysis is used to find equilibrium points and the stability of these points is equilibrium using the linearization approach (Jacobian matrix). Numerical simulations are provided to show how disease factors in prey populations affect predator and prey interactions. From the eco-epidemiological model, there are seven equilibrium points with four unstable equilibrium points and three stable equilibrium points with conditions.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peschel, Manfred
New York: Springer-Verlag, 1986
511.8 PES p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Padma Sindura Adhyarini
"Berbagai jenis kemungkinan interaksi antar dua spesies berbeda yang menarik untuk dibahas yaitu interaksi predator-prey. Pada berbagai literatur disebutkan bahwa faktor ketakutan prey terhadap predator dapat memengaruhi laju pertumbuhan populasi prey. Selain itu, keberadaan titik kritis yang disebut konstanta Allee juga memegang peranan penting dalam pertumbuhan suatu populasi. koefisien Allee didefinisikan sebagai situasi ketika pertumbuhan populasi berkepadatan rendah berkurang ketika ukuran populasinya berada dibawah koefisien Allee. Pada skripsi ini model predator-prey dengan melibatkan faktor Allee dan ketakutan prey serta anti predasi akan dikonstruksi. Selain itu, perburuan manusia terhadap populasi predator untuk menjamin kerberlangsung popoulasi prey dilibatkan pula dalam model. Analisa eksistensi titik keseimbangan serta kestabilannya dilakukan secara analitik. Dihasilkan bahwa model dapat memunculkan bifurkasi hopf yang bergantung pada perburuan dan kematian alami predator. Hasil kajian analitik kemudian dilanjutkan dengan analisa bidang fase untuk memberikan interpretasi yang lebih mudah dipahami. Beberapa simulasi numerik diberikan untuk menunjukkan bagaimana intervensi perburuan dapat menyebabkan kepunahan pada kedua populasi ketika tidak terkontrol.

There are various types of interaction between two species, interaction predator-prey is one of the most interesting models to discuss. In various literature mentioned that fear factor on prey population can affect the growth rate. Other than that, the existing critical point which is called Allee also has an important role in population growth. Allee effect is defined if the population at low density reduces when the number of population under Allee coefficient. In this thesis, the predator-prey model with Allee effect, fear factor, and anti-predation have been constructed. In addition, harvesting on predator by a human to ensure the ecosystem will also be considered. Existence analyzes of equilibrium points and their stabilities have been done analytically. From analytic results, the model can bring up Hopf-bifurcation that depends on harvesting and natural mortality of predator. After that the model followed by phase portrait analyze to provide better interpretation. Some numerical simulations are given to show how harvesting intervention can cause extinction in both populations when uncontrolled."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Farah Dhiba
"Penelitian yang bertujuan untuk menguji aktivitas antifeedant fraksi air ekstrak Capillaster sentosus telah dilakukan pada tanggal 16 sampai 22 April 2016 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Capillaster sentosus diekstrak dengan metanol dan menghasilkan persentase ekstrak kasar sebesar 3,0%. Ekstrak selanjutnya difraksinasi dengan pelarut akuades, n-heksan dan etil asetat untuk mendapatkan fraksi air seberat 25,7 gram dengan konsentrasi fisiologis 25,4 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan dengan menggunakan pakan perlakuan yang mengandung fraksi air ekstrak Capillaster sentosus, serta pakan tanpa fraksi air ekstrak Capillaster sentosus sebagai kontrol, dalam bentuk kubus jeli 1 cm3 yang dikaitkan pada tali pancing. Pakan tersebut kemudian diujikan pada ikan di terumbu karang dengan kedalaman 3--4 meter dan dihitung jumlah pakan yang dimakan dan tidak. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada taraf signifikasi (α) 0,01 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pakan perlakuan pada ketidaksukaan makan ikan. Berdasarkan hal tersebut maka fraksi air ekstrak Capillaster sentosus positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang.

To investigate the antifeedant activity of water fraction extract of Capillaster sentosus against reef fishes, a field experiment was conducted on April, 16th to 22nd 2016 at Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Capillaster sentosus samples were extracted with methanol to yield crude extract of 3,0%. The extract was further fractionated with aquades, n-hexane and ethyl acetate to obtain 25,7 gram water fraction of which the physiological concentration is 25,4 mg/mL. The antifeedant assay was conducted by using artificial foods that contained the water fraction of Capillaster sentosus’s extract and the control food, of each in 1 cm3 jelly cubes that were tieded to fishing lines. The foods were subjected to coral reefs fishes at depth of 3--4 m and the amount of food eaten and not eaten by reef fishes was recorded. Chi-square analysis (α= 0,01) revealed that there is treatment effect on the feeding preferences of reef fishes. This means that the water fraction of Capillaster sentosus’s extract has an antifeedant activity against reef fishes."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>