Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 236833 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alinda Roihanna Fariesta
"Kekeringan menjelaskan suatu tahap kelangkaan air pada waktu tertentu di lokasi tertentu. Kekeringan berdampak dalam banyak hal. Gagal panen atau “puso” akan terjadi dari kekeringan jangka pendek, sementara gangguan ekonomi mungkin terjadi dalam periode kekeringan jangka panjang. Beberapa wilayah di Indonesia secara berkala terkena dampak kekeringan pada musim kemarau, termasuk Kabupaten Indramayu. Sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Barat, 63% wilayah Indramayu ditutupi oleh sawah. Oleh karena itu, pemantauan kekeringan pertanian di lokasi tersebut menjadi tantangan karena kerusakan luas yang disebabkan oleh peristiwa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi spasial dan temporal kekeringan di persawahan Indramayu. Penelitian ini memanfaatkan Normalized Difference Drought Index (NDDI) yang dihasilkan dari Landsat 8 OLI-TIRS untuk mengidentifikasi lokasi kekeringan. Pengamatan dilakukan pada bulan kering Juli, Agustus, September, dan Oktober. Daerah kekeringan paling parah terjadi pada bulan Oktober, terutama di tiga kecamatan, yaitu Gantar, Kroya, dan Haurgeulis. Analisis korelasi berbasis statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara NDDI dan jarak dari jaringan irigasi, meskipun korelasi yang relatif lebih kuat ditemukan antara NDDI dan produktivitas tanaman. Secara konklusif, NDDI berhasil diterapkan untuk mengidentifikasi daerah kekeringan di Kabupaten Indramayu.

Drought explains a stage of water scarcity at a particular time in a certain location. In land, drought has impacts in many ways. Crop failure or “puso” will occur from a short- term drought, while economic disruption might happen in a long-term drought period. Several parts of Indonesia were periodically impacted by drought during the dry season, including Indramayu Regency. As one of the largest rice barns in West Java, 63% of Indramayu is covered by the rice field. Therefore, monitoring agricultural drought in such locations is challenging due to the extensive damage caused by the event. This study aims to analyze the spatial and temporal distribution of drought in Indramayu’s rice fields. This study utilizes the Normalized Difference Drought Index (NDDI) generated from Landsat 8 OLI-TIRS to identify drought locations. Observation is carried out during the dry months of July, August, September, and October. Most severe drought areas were found in October, especially in three sub-districts, including Gantar, Kroya, and Haurgeulis. Statistical-based correlation analysis shows a significant relationship between NDDI and distance from the irrigation network, although a relatively stronger correlation was found between NDDI and crop productivity. Conclusively, NDDI was successfully applied to identify drought areas in Indramayu Regency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alinda Roihanna Fariesta
"Kekeringan menjelaskan suatu tahap kelangkaan air pada waktu tertentu di lokasi tertentu. Kekeringan berdampak dalam banyak hal. Gagal panen atau “puso” akan terjadi dari kekeringan jangka pendek, sementara gangguan ekonomi mungkin terjadi dalam periode kekeringan jangka panjang. Beberapa wilayah di Indonesia secara berkala terkena dampak kekeringan pada musim kemarau, termasuk Kabupaten Indramayu. Sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Barat, 63% wilayah Indramayu ditutupi oleh sawah. Oleh karena itu, pemantauan kekeringan pertanian di lokasi tersebut menjadi tantangan karena kerusakan luas yang disebabkan oleh peristiwa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi spasial dan temporal kekeringan di persawahan Indramayu. Penelitian ini memanfaatkan Normalized Difference Drought Index (NDDI) yang dihasilkan dari Landsat 8 OLI-TIRS untuk mengidentifikasi lokasi kekeringan. Pengamatan dilakukan pada bulan kering Juli, Agustus, September, dan Oktober. Daerah kekeringan paling parah terjadi pada bulan Oktober, terutama di tiga kecamatan, yaitu Gantar, Kroya, dan Haurgeulis. Analisis korelasi berbasis statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara NDDI dan jarak dari jaringan irigasi, meskipun korelasi yang relatif lebih kuat ditemukan antara NDDI dan produktivitas tanaman. Secara konklusif, NDDI berhasil diterapkan untuk mengidentifikasi daerah kekeringan di Kabupaten Indramayu"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Adeanti
"Kekeringan merupakan bencana yang setiap tahun terjadi pada musim kemarau, kejadian bencana kekeringan tidak terlepas dari fenomena iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO). Kekeringan dapat memberikan dampak negatif pada sektor pertanian lahan sawah yang berakibat penurunan luas tanam, luas panen, dan hasil produktivitas. Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa Kabupaten Bogor pada musim kemarau terkena dampak dari kekeringan pertanian.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeteksi wilayah kekeringan secara spasial dan temporal, serta menganalisis wilayah kekeringan menurut kondisi topografi seperti ketinggian dan kemiringan lereng. Penelitian ini menggunakan data citra Landsat 8 OLI/TIRS pada tahun 2014-2018 dengan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Normalized Difference Water Index (NDWI) lalu menghasilkan indeks kekeringan dengan analisis Normalized Difference Drought Index (NDDI).
Hasil pengolahan diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu normal, kekeringan ringan, kekeringan sedang, dan kekeringan berat. Berdasarkan dari pengolahan data tahun 2014, 2016, 2017, dan 2018 menunjukan bahwa kelas kekeringan ringan mendominasi di Kabupaten Bogor dan pada tahun 2015 didominasi kelas kekeringan sedang. Analisis statistik menunjukan kekuatan hubungan antara nilai NDDI dengan kondisi topografi yaitu ketinggian dan kemiringan lereng memiliki hubungan yang lemah dan tidak signifikan.

Drought is a disaster that occurs every year in the dry season, drought is inseparable from the climate phenomenon El-Nino Southern Oscillation (ENSO). Drought can have a negative impact on the agricultural sector of paddy fields which results in a decrease in planting area, harvest area, and productivity yields. Bogor Regency's Office of Food, Horticulture and Plantation said that Bogor Regency in the dry season was affected by agricultural drought.
The purpose of this study was to detect spatial and temporal areas of drought, and to analyze the area of ​​drought according to topographic conditions such as altitude and slope. This study uses Landsat 8 OLI / TIRS image data in 2014-2018 with the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) and the Normalized Difference Water Index (NDWI) then produces a drought index with an analysis of Normalized Difference Drought Index (NDDI).
Processing results are classified into 4 classes, namely normal, mild drought, moderate drought, and severe drought. Based on data processing in 2014, 2016, 2017, and 2018, it shows that light drought class dominates in Bogor Regency and in 2015 was dominated by moderate drought class. Statistical analysis shows the strength of the relationship between NDDI values ​​and topographic conditions, namely altitude and slope of the slope has a weak and non significant.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arofah Arief Santoso
"Kekeringan adalah bencana hidrometeorologis yang selalu terjadi setiap tahun di Indonesia. Salah satu penyebab kekeringan adalah fenomena El Nino yang berakibat pada berkurangnya curah hujan di suatu daerah. Kabupaten Majalengka memiliki karakteristik daerah yang unik karena terdiri dari daerah dengan dataran rendah hingga pegunungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi kekeringan meteorologis berdasarkan parameter curah hujan dengan metode Standardized Prec presipitasi Index (SPI) dan kekeringan lahan yang diperoleh berdasarkan pendekatan penginderaan jauh menggunakan Normalized Difference Dried Index (NDDI) pada tahun yang mengalami El Nino, yaitu 2015 dengan tahun memiliki curah hujan normal pada tahun 2018. Melalui teknik yang tumpang tindih dan uji statistik, kekeringan dianalisis berdasarkan karakteristik regional, yaitu kemiringan, jenis tanah, dan penggunaan lahan.
Hasil analisis pola spasial wilayah kekeringan dan daratan meteorologis bergerak dari utara ke selatan, di mana dari Mei hingga September terjadi peningkatan tingkat dan tingkat kekeringan. September adalah puncak kekeringan, di mana berdasarkan dua metode penentuan kekeringan, semua kecamatan di Kabupaten Majalengka dipengaruhi oleh kekeringan dari tingkat kering hingga ekstrem. Di El Nino, kekeringan meteorologis menunjukkan bahwa beberapa daerah mengalami kekeringan ekstrem, tetapi di musim kemarau tanah itu hanya pada tingkat yang sangat kering. Kekeringan yang terjadi pada tahun 2015 dan 2018 memiliki tingkat dan tingkat kekeringan yang berbeda. Kekeringan memiliki hubungan dengan karakteristik fisik daerah tersebut, tetapi yang paling berpengaruh adalah kemiringan berdasarkan uji statistik Chi-square.

Drought is a hydrometeorological disaster that always happens every year in Indonesia. One of the causes of drought is the El Nino phenomenon which results in the reduction of rainfall in an area. Majalengka Regency has unique regional characteristics because it consists of areas with lowlands to mountains. This study aims to see the distribution of meteorological drought based on rainfall parameters with the Standardized Precipitation Index (SPI) method and land drought obtained based on the remote sensing approach using the Normalized Difference Drought Index (NDDI) in the year experiencing El Nino, namely 2015 with the year has a normal rainfall in 2018. Through overlapping techniques and statistical tests, the drought is analyzed based on regional characteristics, namely slope, soil type, and land use.
The results of the spatial pattern analysis of the meteorological drought area and land moved from north to south, where from May to September there was an increase in the extent and level of drought. September is the peak of drought, where based on the two methods of determining drought, all sub-districts in Majalengka Regency are affected by drought from dry to extreme levels. In the El Nino meteorological drought showed that some regions experienced extreme drought, but in the drought the land was only at very dry levels. Drought that occurred in 2015 and 2018 has different extent and level of drought. The drought has a relationship to the physical characteristics of the area, but the most influential is the slope based on the Chi-square statistical test.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdullah Sani
"Kekeringan tergolong sebagai bencana alam yang sering terjadi secara perlahan serta dapat menimbulkan dampak negatif contohnya dalam sektor pertanian. Terganggunya sektor pertanian berhubungan dengan produksi lahan pertanian karena kekeringan dapat berakibat tidak tersedianya pengairan untuk lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran kekeringan lahan pertanian pada tahun 2015 dan 2020 disertai mengetahui hubungannya dengan kondisi fisik seperti ketinggian, lereng, dan jarak dari irigasi di Kabupaten Karawang. Analisis untuk mengidentifikasi kekeringan dilakukan dengan pengolahan citra Landsat 8 OLI dengan menggunakan indeks kekeringan Normalized Difference Drought Index (NDDI). NDDI merupakan indeks untuk mendeteksi kekeringan yang menggabungkan nilai dari indeks kehijauan vegetasi (NDVI) dan indeks kebasahan vegetasi (NDWI). Hasil pengolahan menunjukkan kekeringan didominasi oleh kelas berat dan tersebar pada lahan pertanian bagian utara hingga timur laut, sedangkan kelas kekeringan sangat berat didominasi pada lahan pertanian bagian selatan hingga barat. Kelas kekeringan sangat berat tertinggi terjadi pada bulan September tahun 2015 dengan luas wilayah kekeringan sebesar 28.896,19 Ha dan tersebar hampir di seluruh lahan pertanian Kabupaten Karawang. Kekeringan lahan pertanian yang terjadi memiliki hubungan terhadap kondisi fisik wilayah yaitu ketinggian, lereng, dan jarak dari irigasi. Berdasarkan hasil uji korelasi pearson, terdapat hubungan yang signifikan antara kekeringan dengan kondisi fisik di Kabupaten Karawang. Tingkat kekuatan hubungan antara kekeringan dengan ketinggian adalah lemah dan tingkat kekuatan hubungan antara kekeringan dengan lereng adalah sangat lemah. Sementara itu, tingkat kekuatan hubungan antara kekeringan dengan jarak dari irigasi adalah kuat. Hal ini menunjukkan bahwa jarak dari irigasi adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya kekeringan di lahan pertanian.

Drought is classified as a natural disaster that often occurs slowly which can have a negative impact, for example in the agricultural sector. The disruption of the agricultural sector is related to the production of agricultural land. This study aims to analyze the distribution of agricultural land drought in 2015 and 2020 along with knowing its relationship to physical conditions in Karawang Regency. Analysis for drought identification was carried out by processing Landsat 8 OLI using the Normalized Difference Drought Index (NDDI). NDDI is an index to detect drought that combines the values of the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) and the Normalized Difference Water Index (NDWI). The results of the processing showed that the drought was dominated by the heavy class and spread in the northern to the northeastern part of agricultural land, while the very severe drought class was dominated by the southern to western agricultural land. The highest very severe drought class occurred in September 2015 with a drought area of 28.896,19 Ha. The dryness of agricultural land that occurs has a relationship with the physical conditions. Based on the results of the pearson correlation test, the strength level of the relationship between drought and altitude is weak and the strength level of the relationship between drought and slope is very weak. Meanwhile, the strength level of the relationship between drought and distance from irrigation is strong. This shows that the distance from irrigation is a very influential factor in the occurrence of drought in agricultural land."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffa Faliha Dzakiyah
"ABSTRAK
Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat bahwa kekeringan di 14 desa yang tersebar pada 3 kecamatan di Kabupaten Karawang seperti kecamatan Ciampel pada tahun 2015 dan 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis distribusi kekeringan lahan pertanian menggunakan metode Tasseled Cap Transformation (TCT) dan Normalized Difference Drought Index (NDDI) di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang pada tahun 2015 dan 2019. Penelitian ini menggunakan citra Landsat 8 OLI pada Agustus 2015, September 2015, Juli 2019 dan September 2019. Kekeringan lahan pertanian menggunakan metode TCT menggunakan Brightness Index, Wetness Index, dan Normalized Difference Vegetation Index. Kekeringan lahan pertanian menggunakan metode NDDI adalah rasio antara Normalized Difference Vegetation Index dan Normalized Difference Wetness Index. Hasil penelitian menunjukkan peta sebaran kekeringan lahan pertanian di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang selama 2015 dan 2019 dengan tiga kelas kekeringan lahan pertanian (kering, cukup kering, dan normal). Daerah yang kering di lahan pertanian pada bulan September 2019 adalah 9.21 km2 dengan akurasi keseluruhan sebesar 86% menggunakan TCT dan 10.54 km2 dengan akurasi keseluruhan sebesar 80% menggunakan NDDI.

ABSTRACT
Drought is the availability of water that is far below the water needs for life, agriculture, economic activities and the environment. The Regional Disaster Management Agency (BPBD) of Karawang Regency noted that drought in 14 villages spread across 3 subdistricts in Karawang Regency such as Ciampel subdistrict in 2015 and 2019. The purpose of this research was to analyze the distribution of agricultural land drought using Tasseled Cap Transformation (TCT) and Normalized Difference Drought Index (NDDI) methods in Ciampel Subdistrict, Karawang Regency in 2015 and 2019. This research uses Landsat 8 OLI imagery in August 2015, September 2015, July 2019, and September 2019. Agricultural land drought using TCT method is using Brightness Index, Wetness Index, and Normalized Difference Vegetation Index. Agricultural land drought using NDDI method is ratio between Normalized Difference Vegetation Index and Normalized Difference Wetness Index. The results showed the distribution map of agricultural land drought in Ciampel Subdistrict, Karawang Regency during 2015 and 2019 with three classes agricultural land drought (dry, moderate, and normal). Area of very dry on agricultural land in September 2019 was 9.21 km2 which has 86% total accuracy using TCT and 10.54 km2 which has 80% overall accuracy using NDDI."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Zuhro
"Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentra padi Jawa Barat dengan 56 % wilayahnya berupa sawah. Namun beberapa tahun terakhir produktivitas padi berkurang karena terjadinya bencana kekeringan akibat musim kemarau panjang. Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu mencatat bahwa pada tahun 2012, 2015 dan 2018 lahan sawah mengalami gagal panen yang disebabkan kekeringan sangat berat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persebaran wilayah kekeringan pertanian lahan sawah tahun 2012, 2015 dan 2018 serta hubungannya dengan curah hujan, kemiringan lereng dan ketinggian di Kabupaten Indramayu. Indeks kekeringan VHI Vegetation Health Index digunakan untuk mengetahui persebaran wilayah kekeringan lahan pertanian. VHI merupakan kombinasi indeks VCI Vegetation Condition Index dan TCI Temperature Condition Index yang diperoleh dari pengolahan data NDVI Normalized Difference Vegetation Index dan LST Land Surface Temperature Citra Landsat 7 dan 8.
Hasil pengolahan indeks VHI menunjukkan persebaran wilayah yang tidak mengalami kekeringan hingga kekeringan sangat berat pada wilayah pesisir pantai Kabupaten Indramayu. Sedangkan kategori tingkat kekeringan ringan berada pada wilayah barat bagian utara dan tengah Kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil uji statistik, terdapat hubungan yang signifikan antara curah hujan dengan kekeringan pada tahun pengamatan 2012, 2015 dan 2018. Sedangkan ketinggian dan lereng tidak ada hubungan signifikan dengan kekeringan.

Indramayu Regency is one of the rice centers in West Java with 56 % of its area is rice fields. But in recent years rice productivity has been reduced due to drought that occurred in Indramayu Regency that caused by a shift of the beginning season and a long dry season. The Indramayu District Agriculture Office noted that in 2012, 2015 and 2018 paddy fields experienced crop failures due to very heavy drought.
The purpose of this study was to determine the distribution of 2012, 2015 and 2018 wetland agricultural drought areas and their relationship with rainfall in Indramayu Regency. The VHI drought index Vegetation Health Index is used to determine the pattern of distribution of the drought area of agricultural land. VHI is a combination of VCI Vegetation Condition Index and TCI Temperature Condition Index derived from NDVI data processing Normalized Difference Vegetation Index, LST Land Surface Temperature of Landsat 7 and 8 images.
The processing results of the VHI index show the distribution of drought levels no drought to extreme drought, where in 2012, 2015 and 2018 the distribution of drought in agricultural land has the same pattern, which is dominated by the coastal areas of Indramayu Regency due to the influence of less rainfall. While the level of mild drought is in the western and center regions of Indramayu Regency. Based on the results of statistical tests, there is a significant relationship between rainfall and drought in 2012, 2015 and 2018. Whereas altitude and slope dont have relationship with drought.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Mulya
"Salah satu bencana alam yang dapat terjadi akibat dari perubahan iklim dengan meningkatnya suhu bumi adalah Kekeringan. Bojonegoro merupakan Kabupaten yang sebelah utaranya merupakan daerah aliran sungai dan sebelah selatan daerah perbukitan. Kekeringan yang terjadi di Bojonegoro hampir terjadi sepanjang tahun, dimana lokasi dan waktu terjadinya juga berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengklasifikasi wilayah kekeringan dan hubungan antara kekeringan meteorologis dengan kekeringan lahan.
Kekeringan meteorologis dihitung dengan menggunakan metode SPI Standardized Precipitation Index sedangkan kekeringan lahan dihitung dengan menggunakan penginderaan jauh metode TVI Thermal Vegetation Index. Pola sebaran kekeringan menunjukkan pola dimana kekeringan mulai terjadi pada bulan Maret saat curah hujan rendah, dengan sebaran kekeringan terjadi di wilayah utara yang merupakan daerah dataran dan kemiringan lereng datar hingga landai kemudian meluas pada wilayah selatan yang merupakan daerah perbukitan dan kemiringan lereng agak curam. Kekeringan Meteorologis memberikan dampak yang berbeda pada Kekeringan Lahan saat tahun El Nino kuat.
Tahun 2015 kekeringan lahan Sangat Berat terbesar terjadi pada bulan November seluas 20.010 ha dan tahun 1997 terbesar terjadi pada bulan Juni seluas 63.624 ha dan tersebar di sebagian besar wilayah Bojonegoro. Pola sebaran kekeringan lahan juga terjadi di wilayah dataran yang kemudian meluas pada daerah perbukitan. Kondisi kekeringan meteorologis SPI dengan kekeringan lahan TVI yang didasarkan pada Uji Chi Square menghasilkan nilai signifikansinya 0 dan kurang dari ? 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat asosiasi atau hubungan antara kekeringan meteorologis dengan kekeringan lahan.

One of the natural disasters that can occur as a result of climate change with due to rising Earth rsquo s temperature is Drought. Bojonegoro is a regency with the river in northern part of it and the hill in the south. The drought that occurred in Bojonegoro mostly occurred throughout the year, where the location and time of occurrence are also vary. The purpose of this study were to analyze and classify drought areas and the relationship between meteorological drought and inland drought.
Meteorological drought was calculated using the SPI Standardized Precipitation Index method while the drought was calculated using remote sensing method of TVI Thermal Vegetation Index. The drought distribution shows a pattern where droughts start to occur in March when the rainfall is low, with the drought occurring in the northern part which is flat and with the flat slope to low then extends to the southern region which is a hilly area and the slope of a rather steep slope. Meteorological Drought has had a different impact on inland drought when El Nino is strong.
In 2015 ldquo Very Vast rdquo Inland Drought occurred in November of 20,010 ha and the largest in 1997 occurred in June of 63,624 ha and spreaded out in most of Bojonegoro regency. The pattern of Inland drought distribution also occurred in the plains which then extends to the hills. The condition of dryness of meteorological SPI and inland drought TVI based on Chi Square Test yields significance value 0 and less than 0.05 which means Ho is rejected and Ha accepted so it can be concluded there is an association or relationship between meteorological drought with inland drought
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viola Debby Yulistya
"Kekeringan merupakan fenomena yang dapat dilihat dari banyak sudut pandang dan terjadi dalam skala spasial dan temporal, salah satunya adalah sudut pandang pertanian sebagai sektor yang terpengaruh. Pada Agustus 2015, kekeringan terjadi di Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi hingga mengakibatkan kegagalan panen.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat dan sebaran kekeringan lahan sawah dengan menggunakan metode VCI pada Agustus 2013 sampai Agustus 2017, serta menganalisis keterkaitan antara luas kekeringan tersebut dengan variabel curah hujan pada tahun-tahun yang diteliti. Pemantauan kekeringan pertanian dalam penelitian ini memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan metode Indeks Kondisi Vegetasi atau VCI Kogan, 1995. Nilainya diperoleh dari nilai NDVI Landsat 8 dalam jangka waktu tertentu dan dinormalisasi untuk setiap pikselnya. Metode ini menunjukkan kondisi vegetasi pada bulan tertentu dibandingkan dengan kondisi terbaik dan terburuk selama periode yang diteliti.
Hasil yang didapat adalah kekeringan pertanian di Kecamatan Sukaresmi terjadi sepanjang tahun. Tahun 2015 merupakan tahun dengan rata-rata luas kekeringan pertanian tiap desa tertinggi. Desa Sukamahi merupakan Desa yang tersering mengalami kekeringan pertanian terluas di Kecamatan Sukaresmi. Terdapat korelasi bernilai negatif r = -0.212 dan lemah antara variabel kekeringan dengan curah hujan. Hal ini mungkin disebabkan oleh telah adanya irigasi sehingga pertanian tidak terlalu bergantung pada hujan.

Drought is a phenomenon that can be seen from many point of view which happen in spatial and temporal scale. One of the point of views is agriculture, as a the sector affected. In August 2015, drought happened in Sukaresmi Village of Sukaresmi District causing harvest failure.
This study aims to analyze agricultural drought level and distribution in paddy fields area of Sukaresmi District using VCI Vegetation Condition Index method during August 2013 until August 2017, and finding the correlation between drought extent with rainfall data as climate variable. The monitoring of agricultural drought in this study was carried out by utilizing remote sensing derived VCI by Kogan 1995. The index obtained from NDVI value of Landsat 8 imagery in the given period that normalized for each pixel. This method shows how close the vegetation condition is compared to its best and worst condition throughout the period examined.
The result showed that agricultural drought in Sukaresmi District occured throughout the years. 2015 is the year with the highest average extent of agricultural drought. There is a negative and low r 0.212 correlation between the drought and rainfall variables which possibly due to the presence of irrigation technology.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rista Nur Aini
"

Kekeringan merupakan keadaan dimana kurangnya pasok air yang cukup lama. Bencana alam kekeringan juga ditimbulkan akibat dari keragaman curah hujan dibeberapa wilayah, dan faktor alam lain.  Kekeringan merupakan bencana yang sering melanda di beberapa wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Serang sehingga dapat mengancam wilayah pertanian khususnya sawah. Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana Pola sebaran kekeringan dan luasan kekeringan lahan pertanian Kabupaten Serang beserta dengan hubungan kondisi fisik. Penelitian ini menggunakan data citra Landsat 8 OLI periode lima tahun pada bulan kering yang menggunakan aplikasi penginderaan jauh dengan analisis algoritma Normalized Difference Drought Index (NDDI). Normalized Difference Drought Index (NDDI) yang mana merupakan hasil rasio antara Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Normalized Difference Water Index (NDWI) yang menggabungkan nilai indeks kehijauan vegetasi dan kelembaban lahan. Pola sebaran kekeringan kekeringan lahan pertanian lebih dominan menyebar di Kecamatan Bandung, Binuang, Carenang, Cikande, Cikeusal, Jawilan, Kopo, Pamarayan dan Tunjung Teja dengan luas wilayah kekeringan lebih dari 500 ha. Hubungan kondisi fisik yang amat berpengaruh terhadap kekeringan lahan pertanian Kabupaten Serang ialah curah hujan dengan rata-rata curah hujan 145-148 mm per bulan selama lima tahun,  diikuti dengan ketinggian wilayah yang landai, pada jenis tanah sedimen dan dengan jarak buffer sungai rerata lebih dari 1000 meter.


Drought is a condition where there is a lack of sufficient supply of water. Natural drought disasters are also caused by a variety of rainfall in several regions, and other natural factors. Drought is a disaster that often strikes in several regions of Indonesia, including Serang Regency, so that it can threaten agricultural areas, especially rice fields. The problem of this research is how the pattern of distribution and extent of drought in agricultural land of Serang Regency along with the relationship of physical conditions. This study uses five-year period Landsat 8 OLI image data in the dry month using remote sensing applications by analyzing the Normalized Difference Drought Index (NDDI) algorithm. Normalized Difference Drought Index (NDDI) which is the result of the ratio between the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) and the Normalized Difference Water Index (NDWI) that combines the vegetation density index value and soil moisture. The pattern of distribution of drought in agricultural lands is more prevalent in Bandung, Binuang, Carenang, Cikande, Cikeusal, Jawilan, Kopo, Pamarayan and Tunjung Teja Subdistricts with a drought area of more than 500 hectares. The relationship of physical conditions that greatly affect the dryness of Serang Regency's agricultural land is rainfall with an average rainfall of 145-148 mm per month for five years, followed by a sloping area height, on sedimentary soil types and with an average river buffer distance of more than 1000 meters.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>