Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122060 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Misbahul Fajri
"Ketersediaan akses internet semakin hari semakin meningkat karena meningkatnya pengguna, aplikasi, dan layanan yang membutuhkan pengiriman informasi yang cepat dan handal. Padatnya trafik pada jaringan menimbulkan kemacetan (congestion) yaitu pengirimana paket yang melebihi kapasitas link, sehingga terjadi pembuangan paket yang mengakibatkan kinerja Internet menurun. Apabila hal ini tidak diantisipasi, akan mengakibatkan collapse (kegagalan) jaringan. Oleh karena itu pengaturan trafik jaringan data sangat dibutuhkan pada intermediate network yang dikenal dengan Active Queue Management (AQM). Pengembangan metode AQM saat ini, membutuhkan solusi yang robust agar handal dalam kondisi jaringan yang dinamik. Di dalam riset ini diusulkan rancangan AQM dengan pengendali PI set-point weighting yang dinamis ARPI (Action Ratio Proportional Integral). Struktur set-point weighting (bobot acuan) dapat mereduksi overshoot atau burst traffic. Agar dapat robust terhadap perubahan trafik, parameter set-point weighting dirancang bersifat dinamik berdasarkan rasio error queue. Hasil simulasi menunjukkan metode yang diusulkan (ARPI) berkinerja lebih baik dengan kecepatan respon 3.5 detik, yaitu mereduksi 92 persen dibandingkan metode yang dikembangkan oleh Hollot (PI) yang mempunyai kecepatan respon 45 detik. ARPI juga mereduksi queuing delay sebesar 35 persen dan bottleneck link delay sebesar 33 persen dibandingkan dari metode PI.

The availability of internet access nowadays is increasing due to the increase in users, applications, and services that require fast and reliable information delivery. The density of traffic on the network causes congestion, which is the sending of packets that exceed the link capacity, resulting in packet drop resulting in decreased Internet performance. If this is not anticipated, it will result in network collapse. Therefore, data network traffic management is needed, in intermediate networks, namely routers, known as Active Queue Management (AQM). The current development of the AQM method requires a robust solution to be reliable in dynamic network conditions. In this research, the proposed AQM design with a PI set-point weighting controller called ARPI (Action Ratio Proportional Integral). The set-point weighting structure can reduce overshoot or burst traffic. To be robust to traffic changes, the set-point weighting parameter is designed to be dynamic based on the error queue ratio. Simulation results show the proposed method (ARPI) performs better with a response rate of 3.5 seconds, which is 92 percent reduction compared to the method developed by Hollot (PI) with a response of 45 seconds. ARPI also reduce the queuing delay 35 percent and bottleneck link delay by 33 percent compared to the PI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schwartz, Mischa
Reading, MA: Addison-Wesley, 1987
004.6 SCH t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia
"X.25 merupakan protokol yang paling populer dan banyak digunakan di jaringan komunikasi data saat ini, dan didesain untuk menjadi antarmuka antara divais pada ujung bagian pengguna (end-user device) dan sebuah jaringan, di mana divais pada ujung pengguna ini dapat berupa terminal data, dan jaringannya berupa jaringan data packet switching. Untuk ISDN, terminal pengguna (biasanya) berupa terminal suara (telepon), dan jahngannya (biasanya) berupa jaringan suara packet switching. Banyaknya perkembangan pada X.25, menyebabkan pilihan (options), pelayanan dan fasilitas, serta banyak protokol dan pelayanan OSI yang lebih baru dapat dioperasikan dengan menggunakan X.25. Sedangkan ATM merupakan inovasi teknis yang menjadi standar pada kerja dart B-ISDN. ITU-T, ANSI dan ATM Forum telah memilih ATM sebagai spefikasi pada B-ISDN untuk persiapan operasi konvergensi, multipleksing dan penyambungan.
ATM Merupakan teknologi masa depan karena dapat mendukung bit-rate yang besar (sampai 600 Mbps). ATM menggunakan besar PDU (Protocol Data Unit) yang tetap, sehingga mempunyai kelebihan berupa kehandalan yang bisa diperkirakan, delay transmisi dapat diperkirakan, buffer-nya menggunakan besar yang tetap dan juga lebih mudah diimplementasikan pada perangkat keras dibanding penggunaan teknologi dengan besar PDU yang bervariasi. Dalam membentuk jalur komunikasi antara jaringan yang berbasis protokol X.25 dengan B-ISDN berbasis ATM, hendaknya perlu memperhatikan beberapa karakteristik unik dad X.25 dan ATM. Dan proses pengeliminasian perbedaan antara kedua protokol tersebut juga perlu dilakukan, agar pertukaran informasi dapat berlangsung seakan-akan tidak ada perbedaan di antara keduanya.
Skripsi ini bertujuan untuk memvisualisasikan kerja suatu gateway untuk membangun suatu jembatan komunikasi yang optimal antara jaringan berbasis protokol X.25 dengan B-ISDN berbasis ATM, berdasarkan rancangan algoritma komunikasi antara kedua jaringan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rom, Raphael
New York: Berlin Springer-Verlag , 1990
621.398 1 ROM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Suryatama
"Kebutuhan availabilitas jaringan pelanggan yang meningkat hingga 99,999% menuntut penyedia layanan komunikasi data untuk terus siap dalam memberikan layanannya sesuai dengan SLA yang ditentukan dengan tetap mempertimbangkan nilai ekonomi agar margin dapat tetap terjaga. Maka, pada penelitian ini dilakukan sebuah analisis tekno ekonomi untuk menjawab permasalahan tersebut. Analisis teknis dilakukan dengan menganalisis peningkatan availabilitas jaringan pelanggan berdasarkan pada reliabilitas media aksesnya. Selain itu juga dilakukan proses uji coba teknologi M2M berbasis seluler menggunakan tunneling Bridge EoIP over SSTP pada jaringan MPLS provider komunikasi data sehingga dapat berfungsi menjadi media akses baru. Hasil yang diperoleh bahwa untuk mencapai availabilitas 99,999 diperlukan 4 buah media akses yang saling diversitas. Kemudian hasil pengujian kinerja media akses M2M menunjukkan rata-rata waktu ping 160 miliseconds, rata-rata throughput 1Mbps, dan rata-rata jitter 21 miliseconds. Hasil ini dinilai mampu untuk menjadikan M2M sebagai salah satu opsi penggunaan media akses untuk pemenuhan kebutuhan SLA pelanggan tersebut. Sementara untuk menilai kelayakan secara ekonomi, analisis dilakukan dengan membandingkan nilai ekonomi dari investasi penggunaan media akses M2M dengan media akses yang lain melalui beberapa skenario penyelenggaraan. Dari semua skenario yang di buat, maka skenario gabungan dengan menggunakan M2M sebagai salah satu media akses dapat memberikan nilai NPV yang tertinggi hingga 42 miliar dalam kurun waktu 5 tahun dan pengembalian modal investasi yang paling cepat hanya 1,3 tahun saja. Dibandingkan dengan skenario penyelenggaraan tanpa menggunakan media akses M2M, penggunaan media akses M2M ini memberikan peningkatan nilai ekonomi yang signifikan.

Requirements of increasing customer network availability up to 99.999% needs data communication service providers to provide services in accordance with the specified SLA while considering economic value so that margins can be maintained. So, this study conducts a techno economic analysis in order to answer this problem. Technical analysis is conducted by analyzing the increasing network availability based on the access media reliability. In addition, the trial process of cellular-based M2M technology is also carried out using tunneling Bridge EoIP over SSTP on th MPLS provider data communication network so that it can be used as a new access media. The results obtained to achieve 99.999 availability requires 4 media access with mutual diversity. Then the M2M access media testing results showed an average ping time of 160 milliseconds, an average throughput of 1Mbps, and an average jitter of 21 milliseconds. These results considered capable to make the M2M as one of the access media options to meet the customers SLA needs. While to assess economic feasibility, the analysis was carried out by comparing the economic value of investments using M2M access media with other access media through several implementation scenario. Of all the scenarios made, the combination scenario using M2M as one of the access media can provide the highest NPV value of up to 42 billion in 5 years and the fastest capital investment is only 1.3 years. Compared to the implementation scenario without using M2M access media, the use of M2M access media provides a significant increase in economic value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The book shows a way of providing more refined methods of information flow control that allow for granting access to information or resources by taking in consideration the former or further information flow in a business process requesting this access. The methods proposed are comparatively easy to apply and have been proven to be largely machine-executable by a prototypical realisation. As an addition, the methods are extended to be also applicable to BPEL-defined workflows that make use of grid services or cloud services."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20406903
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrial Mirza
"Dalam jaringan ATM, data informasi diorganisasi dalam paket-paket kecil atau biasa disebut dengan sel yang besarnya 53 oktet(byte) dan kemudian akan dilewatkan pads sebuah switch ATM. Switch ATM ini berfungsi untuk mengliubwigkari ealuran masukkan dengan saluran keluaran yang diinginkan dengan beberapa pengaturan sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki oleh switch. Oleh karenanya, maka unjuk kerja switch akan dipengaruhi olch jumlah kapasitas switch (N x N), kapasitas buffer dan NO kedatangan rata-rata sel. Tugas Akhir ini akan dibahas modul N x N ATM Switch Fabric untuk switch tanpa blok (penahan) dengan menggunakan buffer pada keluaran switch serta pelayanan yang non real-time. Pembahasan yang menyeluruh mengenai untuk kerja switch akan diberikan, yakni yang meliputi throughput ternormalisasi, probabilitas kehilangan paket dan waktu tunggu paket."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mar`atul Azizah
"Kebutuhan informasi dan semakin majunya perkembangan teknologi mendorong lahirnya Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dapat memberi efektifitas dan efisiensi kerja manusia. Akses internet yang juga mudah dijangkau, kapan saja, dan dimana saja memicu lahirnya integrasi semua teknologi dan aplikasinya. Telepon, e-mail, instant messaging, bahkan video conference, mulai didorong agar dapat saling terintegrasi dan sinkron sehingga berbagai jenis aplikasi dan perangkatnya tersebut dapat diakses dalam satu waktu dan hanya dalam satu perangkat atau aplikasi. Unified Communications sebagai terobosan teknologi baru yang menjawab tantangan global ini diharapkan dapat memberikan layanan tidak hanya di dunia bisnis, namun juga di dunia pendidikan agar lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi sivitas akademika dalam melaksanakan aktivitas kesehariannya. Integrasi dan kemudahan ini bukan lantas tanpa meninggalkan masalah. Aspek keamanan menjadi sangat penting untuk mendukung kualitas layanan. Pada skripsi ini diimplementasikan aplikasi telepon berbasis VoIP dengan skenario pengamanan pada protokol SIP yang berbeda, yaitu tanpa adanya metode keamanan (RTP non-secure), SRTP, dan SSL. Kemudian dianalisa bagimana kinerja dan keamanan pada aplikasi IP Video Telephony sebelum dan sesudah menggunakan metode secure-SIP. Dari hasil uji coba, didapatkan bahwa QoS berupa delay, jitter, packet loss, dan throughput tidak mengalami perubahan yang signifikan dan masih memenuhi standar ITU-T. Nilai delay yang didapatkan sebelum pengamanan SIP sebesar 33,974 ms, sedangkan setelah implementasi secure-SIP naik menjadi 39,964 ms. Untuk nilai jitter dengan dan tanpa menggunakan secure-SIP sekitar 0,6 ms. Tidak ada paket yang hilang, dalam hal ini nilai packet loss sebesar 0%. Sedangkan nilai throughput sekitar 50 paket/detik.

Information needs and more advanced technological developments led to the establishment of information and communication technology which allowed human to work more effectively and efficiently. Internet access which available in anytime and anywhere, also triggered the integration of all means of technology and its applications. Telephone, e-mail, instant messaging, even video conference, are all begin to be integrated and synchronized so that they all could be accessed all at once, in a single device or application. As a new technological advancement, Unified Communications is expected to not only serve the business world, but also education, to increase the effectiveness and efficiency in conducting their daily activities. But this integration and ease comes with some unfavorable aspect. Security aspect becomes a very important part to support quality of services. This final paper was implemented the IP telephony for VoIP application with security scenario on different SIP protocol: RTP (non-secure), SRTP, and SSL. Then, the the performance and security on IP Video Telephony after and prior to the implementation of secure-SIP method was analyzed. The results show that QoS in forms of delay, jitter, packet loss and throughput, did not reveal significant changes and is still within the standard of ITU-T. Delay measurement prior to the SIP securing is 33,974 ms, whereas after the implementation of secure SIP, it increase to 39,964 ms. As for the jitter measurement, with or without secure-SIP, is approximately 0,6 ms. No packets are lost, so the value of packet loss is 0%. Throughput is about 50 packet/second."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S62658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hovakimyan, Naira
"This book presents a comprehensive overview of the recently developed L1 adaptive control theory, including detailed proofs of the main results. The key feature of the L1 adaptive control theory is the decoupling of adaptation from robustness. The architectures of L1 adaptive control theory have guaranteed transient performance and robustness in the presence of fast adaptation, without enforcing persistent excitation, applying gain-scheduling, or resorting to high-gain feedback."
Philadelphia: Society for Industrial and Applied Mathematics, 2010
e20443393
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>