Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasya Saffana Nadhira
"Di Belanda, Spotify merupakan salah satu aplikasi untuk mendengarkan lagu. Melalui lagu penyanyi dapat mengekspresikan apa yang ingin ia sampaikan dan tidak jarang kata-kata yang digunakan mengandung majas tertentu begitu pula dengan Marco Bosato. Tugas akhir ini membahas tentang bagaimana majas metafora cinta pada empat lagu yang masuk ke dalam chart top 40 di Spotify dengan judul Zij, Hoe Het Danst, Rood dan Thuis karya Marco Borsato. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fungsi penggunaan majas metafora dalam keempat lagu yang bertemakan cinta, keluarga, rumah, suasana hati, kebahagian, kenangan dan lainnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk menganalisis keempat lagu yang mengandung majas metafora dengan menggunakan teori dari Wiertzema dan Jansen. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa setiap lirik lagu yang dibawakan oleh Marco Borsato memiliki majas yang sarat makna di dalamnya. Metafora yang berasosiasi dengan cinta menggunakan kata-kata yang merujuk kepada warna, angin, matahari, bulan, kunci, dansa, sinar, perang, darah, duri, dan lainnya. Fungsi metafora tersebut adalah berupa fungsi U atau uitleg berfungsi memberi penjelasan, fungsi Z atau verzachten berfungsi untuk menghaluskan pesan yang disampaikan ,dan fungsi E atau estetisch berfungsi untuk memperindah makna yang diwakilinya.

In the Netherlands, Spotify is one of music streaming application. Through songs, singers could convey what they want to express. Moreover, it's not rare that singers use figure of speech, and the same goes to Marco Bosato. This final paper discusses the ways in which metaphors associated with love on Marco Borsato's four songs, titled Zij, Hoe Het Danst, Rood, and Thuis, are used. All of which also made it into the top 40 chart in Spotify. This research aims to see the function of metaphorical figures of speech in these four songs that have themes of love, family, home, mood, happiness, memories, and more. The research method used is descriptive analysis to analyze the four songs that contain metaphorical figures using the theories of Wiertzema and Jansen. The results of this study indicate that each song lyric sung by Marco Borsato has a meaningful figure in it. The metaphors associated with love use words that refer to color, wind, sun, moon, keys, dancing, light, war, blood, thorns, etc. The function of the metaphor is in the form of the function U or uitleg which functions to provide an explanation, the function Z or verzachten serves to smoothen the message conveyed, and the function E or estetisch serves to beautify the meaning it represents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lavinia Viola Humaira
"Penelitian ini membahas diksi dan majas dalam lirik lagu Belanda. Data yang digunakan berupa dua lirik lagu yaitu “Thuis” (2005) karya Guus Meeuwis dan “Thuis” (2017) karya Marco Borsato. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode close reading dengan menggunakan pandangan Keraf. Hasil penelitian menunjukkan dalam lagu “Thuis” (2005) Meeuwis, dan lagu “Thuis” Borsato digunakan diksi-diksi tertentu yang berasosiasi dengan rasa rindu akan rumah. Rasa terhubung dengan suatu tempat dalam dua lagu tersebut ditunjukan melalui penggunaan nilai psikologis seperti emosi, pemahaman, serta pengalaman yang menyebabkan penutur lagu merasa terikat pada tempat yang dibicarakan.

This study discusses diction and language style in Dutch song lyrics. The data used are in the form of two song lyrics, namely "Thuis" (2005) by Guus Meeuwis and "Thuis" (2017) by Marco Borsato. The method used in this study is the close reading method using the Keraf view. The results of the study show that in the Meeuwis "Thuis" (2005) song, and in the Borsato "Thuis" song, certain choices of words associated with homesickness are used. The feeling of being connected to a place in the two songs is shown through the use of psychological values such as emotions, understanding, and experiences that cause song speakers to feel attached to the presented place."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amadea Dwi Pradhipta
"Artikel ini merupakan penelitian mengenai metafora yang terdapat dalam komik humor Le Petit Spirou: Tu Comprendras Quand Tu S’ras Grand!. Dalam komik ini, ditemukan banyak penggunaan metafora yang dipakai untuk mewakili maksud yang ingin disampaikan oleh pembuat komik. Dengan menggunakan teori metafora menurut Lehmann dan Martin-Berthet, dengan ruang lingkup penelitian yang dibatasi pada kata dan frasa, penelitian ini menemukan jenis-jenis metafora yang muncul pada komik. Jenis metafora dominan yang muncul kemudian dilihat keterkaitannya dengan komik. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa jenis metafora dominan yang muncul adalah metafora konkret ke konkret. Pada metafora konkret ke konkret, terdapat objek konkret yang menjadi acuan (Lehmann, 2002: 80) sehingga metafora ini lebih banyak dipakai karena lebih mudah dimengerti oleh pembaca komik. Kemudian, metafora konkret ke konkret yang dominan muncul adalah metafora binatang. Terkait dengan jenis komik, metafora ini banyak dipakai karena berfungsi untuk menambah unsur pembangun humor. Hal ini memperkuat pendapat Ullmann (1964: 215). Di samping itu, dari penelitian ini juga ditemukan bahwa gejala metafora di dalam komik tidak dapat dilepaskan dari konteks ceritanya.

This article is a research of metaphor that is contained in Tome and Janry’s humor comic titled Le Petit Spirou: Tu Comprendras Quand Tu S’ras Grand!. In this comic, can be found many metaphor that is used to represent the intention of the comic maker. By using the theory of metaphor according to Lehmann and Martin-Berthet, with the scope of research that is limited to words and phrases, this research found the types of metaphors that appeared in the comic. The dominant metaphor type appeared shown its relevance to the comic. This study showed that the dominant type of metaphor is concrete to concrete metaphor. In concrete to concrete metaphor, there is a concrete object which becomes the reference (Lehmann, 2002: 80) so that this type of metaphor is more widely used because it is more easily understood by readers of comic. Then, concrete to concrete metaphor that often appeared was the metaphor of animal. Related with this type of comic, this metaphor is widely used because it serves to add the element of humor. This is the opinion of Ullmann (1964: 215). In addition, this research also found that symptoms of metaphor in the comic cannot be separated from the context of the story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siwi Setyaningrum
"Studi ini mengkaji prosedur dan kecenderungan penerjemah dalam mengolah metafora yang terkandung dalam novel The Fault in Our Stars karya John Green. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan teori Newmark mengenai prosedur penerjemahan metafora 1988 serta teori domestikasi dan foreignisasi milik Venuti 1995 yang digunakan untuk mengetahui prosedur penerjemahan yang paling banyak diterapkan oleh penerjemah. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerjemah hanya menggunakan empat dari tujuh prosedur yang disarankan oleh Newmark. Meskipun kedua teori yang diusulkan oleh Venuti sering digunakan oleh penerjemah, foreignisasi terbukti sebagai strategi yang paling banyak digunakan dalam novel ini. Selain itu, studi ini menyimpulkan bahwa penerjemah memilih untuk mempertahankan gaya penulisan khas penulis asli melalui strategi foreignisasi. Di satu sisi, penerjemah juga berusaha menunjukkan kealamian pada hasil terjemahannya agar mudah dipahami oleh pembaca lokal.

This study examines the translator rsquo s procedures and tendency in rendering metaphors found in John Green rsquo s The Fault in Our Stars. The data are collected and analyzed using Newmark rsquo s theory of metaphor translation procedures 1988 and Venuti rsquo s theory of domestication and foreignization strategies 1995 to find out the most prevalent translation procedures applied by the translator. The results indicate that the translator only used four out of seven procedures suggested by Newmark. Meanwhile, although both domestication and foreignization strategies proposed by Venuti are employed on many occasions to produce the translation, foreignization is the more prevalent one between the two. The results also imply that the translator may opt to preserve the author rsquo s emotive and creative language style through foreignization, yet at the same time, appeal to the domestic target readers by exhibiting a certain degree of naturalness to her translation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sphatika Winursita
"Penelitian ini membahas tentang metafora konseptual yang terdapat dalam lagu tema untuk original soundtrack anime Attack on Titan. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan jenis-jenis metafora konseptual yang ditemukan dalam tujuh lagu tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan data berupa lirik-lirik dari lagu “紅蓮の弓矢 (Feuerroter Pfeil und Bogen)”, “自由の翼 (Die Flügel der Freiheit)”, “at'aek ON taitn (Attack on Titan)”, “Bauklötze”, “Vogel im Käfig”, “YouSeeBIGGIRL/T:T”, “So ist es immer”. Teori yang digunakan sebagai batasan penelitian adalah teori metafora konseptual oleh Lakoff dan Johnson (2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 17 data yang mengandung metafora konseptual yang dibagi menjadi delapan konsep besar, yaitu kehidupan, harapan, surga, kematian, takdir, kebencian, kemenangan dan kebebasan. Mereka kemudian dibagi lagi ke dalam 14 pemetaan. Penulis menemukan jumlah yang sama antara metafora struktural-ontologis dan struktural saja. Sebanyak 7 data (50%) berbentuk struktural saja dan sebanyak 7 data (50%) berbentuk struktural dan ontologis. Semua data yang ditemukan tidak ada yang memiliki unsur spasial, sehingga tidak ada metafora konseptual berbentuk orientasional.

This study discusses about conceptual metaphors that exist in the theme song for original soundtrack of anime Attack on Titan. The purpose of this study is to describe the types of conceptual metaphor that found in those seven songs. The method used is descriptive qualitative with data of the lyrics of the songs “紅蓮の弓矢 (Feuerroter Pfeil und Bogen)”, “自由の翼 (Die Flügel der Freiheit)”, “at'aek ON taitn (Attack on Titan)”, “Bauklötze”, “Vogel im Käfig”, “YouSeeBIGGIRL/T:T”, “So ist es immer”. The theory used as a limitation of the research is conceptual metaphor theory by Lakoff dan Johnson (2003). The results showed that there were 17 data containing conceptual metaphors which were divided into eight major concepts, namely the concepts of life, hope, heaven, death, destiny, hatred, victory and freedom. They were then divided again into 14 mappings. The author finds the equal number of structural-ontological metaphors as well as the structural only. None of the datas found has spatial element, so there is no conceptual metaphor in the form of orientational."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Claudia Ariefiyani
"Penelitian ini bertujuan memaparkan relasi antara ranah sumber dengan ranah sasaran pada kosakata panca indra dalam bahasa Belanda, serta mengungkapkan perubahan makna dari ranah sumber menuju ranah sasaran menggunakan teori yang dikemukakan oleh Lakoff dan Johnson. Hasil analisis dari ungkapan metaforis yang ditemukan dalam kosakata panca indra menunjukkan adanya persamaan bentuk, posisi, dan fungsi sebagai jembatan dari ranah sumber menuju ranah sasaran. Ranah sumber mengalami pergeseran makna tergantung konteksnya, selain itu gaya bahasa metonimia ditemukan pada setiap ranah sumber panca indra, karena kosakata panca indra huid, oog, oor, tong, neus mewakili manusia seutuhnya.

This study aims to describe the relationship between the source domain and the target domain on the vocabulary of the senses in Dutch, and reveals the change of meaning from the source domain to the target domain using the theory by Lakoff and Johnson. The results of the analysis of metaphorical expressions found in the senses 39; vocabulary show the existence of form, position, and function equations as bridges from the source domain to the target domain. The source domain experiences a shift in meaning depending on the context, other than that metonymy is found in every sphere of the senses, because the five senses huid, oog, oor, tong, neus represent the person.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan bahasa pada kolom induk Opini dalam surat kabar Poskota tidak terlepas dari penggunaan majas, baik majas perbandingan, pertentangan, pertautan, maupun penyamaa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis penggunaan metafora, khususnya majas perbandingan pada Induk Opini dalam surat kabar Poskota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau memaparkan penggunaan metafora pada Induk Opini dalam surat kabar Poskota. Berdasarkan hasil penelitian, metafora yang terdapat dalam Induk Opini itu berupa perbandingan, penggambaran, penginsanan, dan penyamaan."
MBUNTAR 14:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Basith Salman Hadi
"Penelitian ini membahas bagaimana pandangan masyarakat Rusia terhadap konsep air. Penelitian ini mengkaji idiom-idiom Rusia dengan unsur ‘air’ atau вода dalam bahasa Rusia melalui paradigma kualitatif dan pendekatan metafora konseptual (Lakoff & Johnson 2003).  Metafora merupakan alat kognitif yang efektif untuk mempelajari bagaimana mekanisme berpikir manusia, bagaimana manusia memandang realitas dalam skema gambar, memetakannya dalam kognisi, dan mengungkapkannya melalui bahasa. Data dari penelitian ini berasal dari e-book Dubrovin 1980 yang berjudul A Book of Russian Idioms Illustrated yang berisi idiom-idiom Rusia dengan ilustrasinya.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dari idiom-idiom dengan kata air dalam bahasa Rusia.

This study discusses how Russian society views the concept of water. This research examines Russian idioms with the element of 'water' or in Russian through a qualitative paradigm and a conceptual metaphor approach (Lakoff & Johnson 2003). Metaphor is an effective cognitive tool for studying how the mechanism of human thinking, how humans perceive reality in picture schemes, maps it in cognition, and expresses it through language. The data for this research comes from Dubrovin's 1980 e-book entitled A Book of Russian Idioms Illustrated which contains Russian idioms with illustrations. The purpose of this study is to determine the meaning of idioms with the word water in Russian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Aprilia Maharani
"Penelitian ini membahas metafora dalam artikel pada surat kabar. Data yang digunakan adalah 13 artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 dalam ajang Piala Thomas. Periode tersebut dipilih karena pada saat itu, Indonesia memenangkan Piala Thomas selama 5 tahun berturut-turut sehingga pembahasan mengenai Piala Thomas semakin banyak diberitakan. Pembahasan difokuskan pada jenis-jenis metafora dalam artikel menurut pendapat Lakoff dan Johnson. Selain itu, aspek semantis dalam hal ranah makna metafora bulutangkis juga dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas ditemukan 82 metafora yang akan dikelompokkan dalam metafora struktural, metafora orientasional, metafora ontologis personifikasi, dan metafora ontologis kontainer. Dari seluruh data tersebut, metafora yang paling banyak ditemukan adalah metafora jenis struktural berbentuk kata. Dalam aspek semantis, ditemukan 6 makna ranah metafora, yaitu 1 ranah makna proses pertandingan, 2 ranah makna hasil pertandingan yang terbagi menjadi dua makna: makna menang dan makna kalah, 3 ranah makna peristiwa, 4 ranah makna tokoh, 5 ranah makna harapan, dan 6 ranah makna spasial. Berdasarkan keenam ranah makna tersebut, ranah makna proses pertandingan paling banyak ditemukan. Seluruh metafora yang terdapat dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 tidak menunjukkan ciri khas metafora olahraga bulutangkis.

This essay discusses the metaphor in an article of a newspaper. There are 13 badminton articles from harian Kompas period 1994-2002 in Thomas Cup events. The period was chosen because at that time, Indonesia won the Thomas Cup events for 5 years in a row, so that the news about Thomas Cup got more recognition on the news. The discussion focused on the types of metaphors in the article with the opinion of Lakoff and Johsnon. Besides, the semantics aspect in the realm of metaphorical meaning is also discussed. The results showed that in the article badminton on harian Kompas found 82 metaphors to be grouped into structural metaphors, orientational metaphors, ontological metaphors of personification, and ontological metaphors of containers. From the data, the most common metaphor is a structural type in the form of the words. In the semantic aspect, there are six realm of meaning of metaphors 1 realm meaning of process of the game, 2 realm meaning of the results game win and defeat, 3 realm meaning of the event, 4 realm meaning of character, 5 realm meaning of hope, and 6 realm meaning of spatial. Based on the meaning of the sixth realms, the process of the game realm is most prevalent. All of metaphors from harian Kompas period 1994-2002 is not shows the characteristic of badminton sport."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Rasha
"Kalilah wa Dimnah adalah sebuah koleksi cerita berbahasa Sansekerta dari abad ke-3 SM, yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab oleh Ibn al-Muqaffa’ pada 730 M. Dari versi Ibn al-Muqaffa’, Kalilah wa Dimnah kemudian dianggap sebagai salah satu mahakarya prosa artistik Arab yang kaya akan bahasa metaforis. Bahasa metaforis seringkali menjadi kendala dalam menerjemahkan dikarenakan adanya variasi dalam struktur bahasa, maupun variasi dalam budaya. Fokus penelitian ini adalah menganalisis jenis-jenis metafora dan strategi penerjemahannya, dari bahasa Arab ke dalam terjemahan bahasa Indonesia dari cerita Kalilah wa Dimnah, yaitu Hikajat Kalilah dan Dimnah oleh Ismail Djamil (1971), berdasarkan teori Peter Newmark. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis teks digunakan dengan cara membandingkan karya asli dan terjemahan. Dari 20 metafora yang dikaji, sebanyak 5 dari 6 jenis metafora ditemukan. Jenis metafora yang paling banyak ditemukan adalah jenis metafora klise dan metafora orisinil, sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah metafora saduran. Adapun hasil analisis strategi penerjemahan metafora-metafora tersebut menemukan 6 dari 7 strategi yang digunakan. Strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi ke-1 (penerjemahan metafora yang sama dari BSu ke BSa) dan strategi ke-2 (menerjemahkan menjadi metafora lain dengan makna yang sama), sedangkan paling sedikit ditemukan adalah strategi ke-7 (menggabungkan metafora dengan artinya).
Kalilah wa Dimnah is a collection of fables in Sanskrit that was written in the 3rd century BC, that was translated into Arabic by Ibn al-Muqaffa’. Ibn al-Muqaffa's version of Kalilah wa Dimnah is considered one of the masterpieces of Arabic artistic prose, rich in metaphorical language. Metaphorical language often poses challenges in translation due to variations in linguistic structures and cultural contexts. This research focuses on analyzing types of metaphors and their translation strategies from Arabic into Indonesian the translation of Kalilah wa Dimnah, "Hikajat Kalilah dan Dimnah" by Ismail Djamil (1971), based on Peter Newmark's theory. The study employs a qualitative descriptive method. Text analysis involves comparing the original work with its translation. Out of 20 metaphors studied, 5 out of 6 types of metaphors were identified. The most commonly found types of metaphors are cliché and original metaphors, while adapted metaphors were the least common. The analysis of translation strategies for these metaphors identified 6 out of 7 strategies used. The most frequently employed strategies include strategy 1 (direct translation of metaphors) and strategy 2 (translating into another metaphor with the same meaning), whereas strategy 7 (combining the metaphor with its meaning) was the least frequently used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>