Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pujangga Wisnu Murti
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh brand ambassador asal Korea Selatan sebagai strategi pemasaran yang dapat menggiring masyarakat pada suatu situasi pembelian produk secara berlebihan di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia. Kondisi ini berkembang karena melihat potensi konsumen yang ada. Ditambah penikmat budaya Korea yang cukup banyak dari berbagai kalangan, membuat produsen menggunakan strategi yang memanfaatkan minat dari konsumennya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan pengaruh brand ambassador Korea bagi masyarakat serta mengetahui faktor yang mendasari pembelian produk yang dipromosikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif. Dengan menggunakan metode purposive sampling dipilih sembilan orang narasumber. Selanjutnya dari narasumber yang sudah dipilih, informasi dihimpun dengan teknik wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya dan faktor psikologis menjadi faktor yang paling memengaruhi perilaku konsumen di kalangan mahasiswa. Selanjutnya pengaruh dari brand ambassador Korea pada produk instan di Indonesia bagi mahasiswa hanya bersifat impulsif dan tidak berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga tidak memengaruhi perubahan gaya hidup. Kondisi ini dipengaruhi oleh kualitas produk yang ditawarkan, kebutuhan terhadap produk, serta minatnya terhadap selebritas yang menjadi brand ambassador.

This study discusses the influence of brand ambassador from South Korea as a marketing strategy that can lead people to a situation of excessive product purchase among students of the Universitas Indonesia. This condition thrives by looking at the potential existing consumers. Plus, there are quite a lot of Korean culture connoisseurs from various circles, making producers use strategies that take advantage of the interest of consumers. The purpose of this study is to describe the influence of Korean brand ambassador have for the community and to find out the factors underlying the purchase of the promoted product. This study uses qualitative method in descriptive form. By using purposive sampling method, selected nine speakers. From the selected speakers, information is collected by using interview technique. The results of this study indicate that cultural and psychological factors influences consumer behavior the most among students. The influence of Korean brand ambassador on instant product for Indonesian students is only impulsive and does not last for a long time, hence it does not affect lifestyle changes. This condition is influenced by the quality of the products offered, the need for products, and interest in celebrities as brand ambassador."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ameni Nazaretha
"Hallyu atau Gelombang Korea di Indonesia membuat masyarakat Indonesia memiliki hiburan baru dan juga membuat masyarakat Indonesia semakin terlibat di dalamnya. Salah satu bentuk keterlibatan yang terjadi adalah dalam Drama Korea, termasuk dalam alur cerita dan aktor yang memainkannya. Fenomena ini yang dimanfaatkan oleh pemasar dan pebisnis untuk meningkatkan engagement khalayak dengan brand yang mereka miliki, yakni melalui mengaitkan brand mereka dengan Drama Korea maupun aktor yang memainkannya. Everwhite, brand kecantikan asal Indonesia juga turut memanfaatkan momentum ini dengan menjadikan Kim Seon Ho, salah satu aktor Drama Korea yang sedang naik daun, sebagai brand ambassador. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis strategi branding dan marketing communication yang dilakukan Everwhite melalui penggunaan brand ambassador asal Korea Selatan yakni Kim Seon Ho. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, penulis menemukan bahwa Everwhite menggunakan brand ambassador Kim Seon Ho dalam strategi advertising, sales promotion, dan digital marketing. Everwhite memilih Kim Seon Ho untuk berperan dalam hal endorsement dan menjadi actor untuk mempromosikan Everwhite, mempertimbangkan karakteristik transference, congruence, kredibilitas, daya tarik dan power yang ia miliki.
Hallyu or Korean Wave in Indonesia makes Indonesian people have new entertainment and makes Indonesian people involved in it. One form of involvement occurs in Korean Drama, including in the storyline and the actors who play it. This phenomenon is what marketers and businesspeople use to increase audience engagement with their brands by linking them with Korean Dramas and actors who play them. Everwhite, a beauty brand from Indonesia, also took advantage of this momentum by making Kim Seon Ho, one of the rising Korean Drama actors, the brand ambassador. This paper aims to analyze Everwhite's branding and marketing communication strategy through a brand ambassador from South Korea, namely Kim Seon Ho. By using a qualitative descriptive analysis method, the authors found that Everwhite uses brand ambassador Kim Seon Ho in advertising, sales promotion, and digital marketing strategies. Everwhite chose Kim Seon Ho to play a role in the endorsement and actor role to promote Everwhite, considering the characteristics of transference, congruence, credibility, attractiveness, and power.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ameni Nazaretha
"Hallyu atau Gelombang Korea di Indonesia membuat masyarakat Indonesia memiliki hiburan baru dan juga membuat masyarakat Indonesia semakin terlibat di dalamnya. Salah satu bentuk keterlibatan yang terjadi adalah dalam Drama Korea, termasuk dalam alur cerita dan aktor yang memainkannya. Fenomena ini yang dimanfaatkan oleh pemasar dan pebisnis untuk meningkatkan engagement khalayak dengan brand yang mereka miliki, yakni melalui mengaitkan brand mereka dengan Drama Korea maupun aktor yang memainkannya. Everwhite, brand kecantikan asal Indonesia juga turut memanfaatkan momentum ini dengan menjadikan Kim Seon Ho, salah satu aktor Drama Korea yang sedang naik daun, sebagai brand ambassador. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis strategi branding dan marketing communication yang dilakukan Everwhite melalui penggunaan brand ambassador asal Korea Selatan yakni Kim Seon Ho. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, penulis menemukan bahwa Everwhite menggunakan brand ambassador Kim Seon Ho dalam strategi advertising, sales promotion, dan digital marketing. Everwhite memilih Kim Seon Ho untuk berperan dalam hal endorsement dan menjadi actor untuk mempromosikan Everwhite, mempertimbangkan karakteristik transference, congruence, kredibilitas, daya tarik dan power yang ia miliki.

Hallyu or Korean Wave in Indonesia makes Indonesian people have new entertainment and makes Indonesian people involved in it. One form of involvement occurs in Korean Drama, including in the storyline and the actors who play it. This phenomenon is what marketers and businesspeople use to increase audience engagement with their brands by linking them with Korean Dramas and actors who play them. Everwhite, a beauty brand from Indonesia, also took advantage of this momentum by making Kim Seon Ho, one of the rising Korean Drama actors, the brand ambassador. This paper aims to analyze Everwhite's branding and marketing communication strategy through a brand ambassador from South Korea, namely Kim Seon Ho. By using a qualitative descriptive analysis method, the authors found that Everwhite uses brand ambassador Kim Seon Ho in advertising, sales promotion, and digital marketing strategies. Everwhite chose Kim Seon Ho to play a role in the endorsement and actor role to promote Everwhite, considering the characteristics of transference, congruence, credibility, attractiveness, and power."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Presilia Prihastuti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai ragam banmal yang dikenal sebagai ragam nonhonorifik
di dalam bahasa Korea. Secara spesifik, skripsi ini membahas tentang
penggunaannya di kalangan mahasiswa dengan mengambil studi kasus mahasiswa
junior. Penggunaan ragam banmal itu sendiri merupakan penggunaan ragam
banmal dari mahasiswa junior kepada mahasiswa senior dan kepada teman satu
angkatannya. Penelitian ini adalah penelitian sosiolinguistik yang
menghubungkan penggunaan ragam bahasa banmal dengan faktor-faktor nonlinguistik
yang terbagi menjadi faktor sosial dan faktor situasional.

ABSTRACT
The focus of this study is about banmal which is known as a non-honorific speech
in Korean language. The aim of this study is to explain about the using of banmal
among Korean students especially by taking the case study on students in lower
grade. The using of banmal itself describe the using from junior students to senior
and other students in same year. This is a sociolinguistic study which is relating
the using of banmal to non-linguistic aspects which consisted of social aspect and
situasional aspect.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1796
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Murry, John Middleton
London: Oxford University Press, 1949
821.7 MUR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Manzilina
"Budaya makan bersama menjadi salah satu ciri khas dari nilai budaya masyarakat Korea. Khususnya di dalam budaya perusahaan Korea, budaya makan bersama ini ditunjukkan melalui budaya hoesik. Nilainilai kebersamaan di dalam budaya makan bersama ini bersumber dari ajaran Konfusianisme yang secara tradisi telah menjadi pedoman nilai dan etika masyarakat dalam berperilaku dan bersikap. Seiring dengan perkembangan zaman, pertumbuhan solo economy di masyarakat Korea telah menciptakan tren gaya hidup honbap yang turut mempengaruhi aspek sosial masyarakat Korea dan budaya hoesik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tren honbap terhadap perubahan gaya hidup masyarakat Korea dengan studi kasus budaya hoesik di Korea. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analisis berdasarkan sumber data studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan tren honbap yang terjadi pada masyarakat Korea menyebabkan perubahan pola perilaku para pekerja terhadap budaya hoesik. Dengan dilatarbelakangi berbagai alasan, para pekerja kini lebih memilih honbap dibandingkan mengikuti kegiatan hoesik.

The culture of eating together becomes one of an identity of the cultural value in Korean society. Especially in Korean corporate culture, the culture of eating together is demonstrated through hoesik culture. The value of togetherness in eating together culture is derived from Confucian teaching which traditionally has become a guideline of the values and ethics in societies to behave. Along with the times, the growth of the solo economy in Korean society has created the honbap lifestyle trend, and it affects the Korean social aspect and the hoesik culture as well. Therefore, the study aims to analyze the influence of honbap trend on Korean society`s lifestyle change through a case study of hoesik culture. The research method used in this writing is descriptive-analysis research methods based on library research data sources. The results showed that the evolution of honbap trend in Korean society has led to the changing of workers behavior patterns toward hoesik culture. Due to various reasons, workers nowadays prefer doing honbap over participating in hoesik events.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tammy Zacharias
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amadea Nabilah
"Globalisasi telah memicu meningkatnya popularitas Korean Wave (K-Wave) di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Keadaan ini dijadikan peluang bagi seluruh industri di Indonesia, termasuk industri kecantikan untuk memajukan bisnisnya. Scarlett Whitening, sebagai salah satu brand produk kecantikan di Indonesia, turut memanfaatkan popularitas K-Wave untuk mempertahankan posisinya di pasar kecantikan. Walaupun telah memiliki brand image positif di kalangan masyarakat, Scarlett Whitening tetap perlu memperkuat brand image yang dimilikinya untuk menunjang keberlangsungan bisnis. Hal ini dilakukan oleh Scarlett Whitening dengan menggandeng sejumlah idol Korea, seperti Song Joong Ki, Twice, dan EXO sebagai Brand Ambassador dari perusahaannya. Masing-masing Brand Ambassador turut mempromosikan dan menyebarluaskan informasi mengenai produk Scarlett Whitening dan keberadaan Scarlett Whitening itu sendiri. Upaya yang dilakukan oleh Scarlett Whitening dan Brand Ambassador Korea mengundang antusiasme dari para penggemar dan konsumen. Antusiasme ini membuahkan kesan positif bagi Scarlett Whitening, terutama sebagai brand produk kecantikan lokal yang dapat dipercaya dan aman digunakan. Melalui jurnal ini, dibuktikan bahwa adanya hubungan yang konkrit antara penggunaan Brand Ambassador Korea dalam memperkuat brand image Scarlett Whitening.

Globalization has triggered the increasing popularity of the Korean Wave (K-Wave) in all parts of the world, including Indonesia. This situation serves as an opportunity for all industries in Indonesia, including the beauty industry, to advance their business. Scarlett Whitening, one of Indonesia's beauty product brands, is also benefiting from the K-Wave’s popularity to maintain its position in the beauty market. Although it already has a positive brand image among the public, Scarlett Whitening still needs to strengthen its brand image to maintain company continuity. This was accomplished by Scarlett Whitening through collaboration with several Korean idols, such as Song Joong Ki, Twice, and EXO, as Brand Ambassadors for the company. Each Brand Ambassador advertises and spreads awareness about Scarlett Whitening's products and existence. Scarlett Whitening's and the Korean Brand Ambassador's efforts sparked interest among fans and customers. This excitement has helped Scarlett Whitening make a good impression, especially as a local cosmetic brand that can be trusted and is safe to use. This journal demonstrates that there is a direct link between the usage of Korean Brand Ambassadors and the enhancement of Scarlett Whitening's brand image.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Marisa
"ABSTRACT
Secara umum, ada pemahaman bahwa ruang berkesenian di Jakarta problematik bagi produktivitas suatu kelompok teater, mulai dari keterbatasan infrastruktur, kesulitan pendanaan, sampai tak adanya khalayak penonton teater. Dalam kondisi ruang tersebut, Teater Pandora berhasil menyelenggarakan empat judul pementasan pada tahun 2018. Penelitian saya mengkaji produktivitas tersebut dalam konteks ruangnya, yaitu dalam interaksi antara praktik produksi Teater Pandora dengan ruang berkesenian di Jakarta pada tahun 2018. Sesuai kerangka MediaSpace milik Couldry (2004), saya melihat interaksi tersebut bekerja dua arah; kondisi ruang membentuk Teater Pandora dan Teater Pandora juga membentuk ruangnya. Dengan etnografi sebagai metode, saya memaparkan bagaimana Teater Pandora memetakan, merespon, dan akhirnya membentuk ruangnya. Penelitian saya menemukan bahwa kuasa Teater Pandora adalah produktivitas itu sendiri yang terjadi dalam interaksi dengan ruang berkesenian di Jakarta pada tahun 2018.

ABSTRACT
There is a general understanding that Jakartas space of artistic production is problematic for a theater grous productivity; in terms of lack of infrastructure, financing problems, and the non-existent market of theater-goers. Amidst those spatial conditions, Teater Pandora succeeded in staging four performances in 2018 alone. My research is a study of that productivity in its spatial context, through analysis of interaction between Teater Pandoras production practices and Jakartas space of artistic production in 2018. With Couldrys MediaSpace (2004) perspective, I argue that the interaction works both ways; the conditions of its space shapes Teater Pandora while Teater Pandora shapes that space also. Using ethnography as my method, I elaborate on how Teater Pandora maps, responds, and ultimately shapes its space. My research finds that Teater Pandoras power is the productivity itself, which takes place in its interaction with Jakartas space of artistic production in 2018."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Maulana Nugroho
"Kehidupan seksual merupakan bagian dari diri setiap individu yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Kehidupan seksual dapat dikaji melalui kualitas kehidupan seksual dan kompulsivitas seksual. Penelitian terkait masalah seksual banyak dilakukan pada individu dengan masalah kesehatan, namun individu sehat seperti mahasiswa juga memiliki kehidupan seksual yang layak untuk terpenuhi demi menggapai kualitas hidup yang baik. Penelitian kuantitatif dilakukan pada 301 mahasiswa Universitas Indonesia dari 17 fakultas/ sekolah/program studi dengan pendekatan potong lintang.
Hasil penelitian menunjukkan median kualitas kehidupan seksual mahasiswa 70,91. Mayoritas mahasiswa 98,3 memiliki kompulsivitas seksual rendah. Kualitas hidup dan kualitas kesehatan mahasiswa secara umum biasa-biasa saja hingga memuaskan/baik. Kehidupan seksual memengaruhi beberapa domain kualitas hidup mahasiswa. Hal ini ditengarai juga karena banyak faktor termasuk kesibukan mahasiswa menjalani sistem pendidikan, dan norma di Indonesia yang masih tabu untuk membahas seksualitas.

Sexual life is a part of every individual that can affect the quality of life. Sexual life can be studied through the sexual quality of life and sexual compulsivity. Research related sexual problem is mostly done on individuals with health problems, but healthy individuals like students also have a decent sexual life to fulfill in order to achieve a good quality of life. A quantitative research was conducted on 301 University of Indonesia students from 17 faculties schools study programs with a cross sectional approach.
The results showed the median quality of student sexual life 70.91. Most of the students 98.3 had lower sexual compulsivity scale. The quality of life and health quality of students, in general, is moderate to satisfied good. Sexual life affects several domains of student quality of life. This is also suspected because many factors including the students rsquo activities undergoing education system, and norms in Indonesia are still taboo to discuss sexuality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>