Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umi Wahidah
"Pertunjukan komedi bertujuan untuk menggali tawa dengan berbagai materi dari masalah kehidupan sederhana sampai isu sosial. Tulisan ini menjelaskan pertunjukan komedi Hasan Minhaj tentang Islamophobia dan bagaimana pertujunjukannya dapat digunakan sebagai salah satu bentuk resistensi terhadap orang-orang Islamofobia di Amerika Serikat. Menurut Fierro (n.d.), Islamofobia adalah kebencian yang berlebih terhadap Islam. Kemunculan Islamofobia di Amerika Serikat diawali dari tragedi 9/11 di mana teroris Muslim menabrakan pesawat ke gedung World Trade Center (WTC) di tahun 2001. Menurut Kaplan (2006), ada rasa ketidaksukaan yang intens terhadap Muslim selama sembilan minggu setelah hal tersebut. Sampai sekarang, kebencian tersebut masih terasa walaupun tidak secara kasat mata. Studi ini bertujuan untuk menggali bagaimana pertunjukan Hasan Minhaj yang bertema Islamofobia dapat menantang stereotip Muslim yang dominan di Amerika Serikat. Riset ini menggunakan teori Three-Dimensional Stages milik Fairclough dan teori ambivalence dan mimicry milik Homie Bhabha untuk memahami Islamofobia lebih baik melalui lensa post-kolonialisme yang mendiskusikan kekuatan sosial dan politik antara pihak ‘yang terjajah’ dan ‘yang menjajah’. Pihak tersebut tertuju pada para Muslim yang didiskriminasi dan orang yang rasis di Amerika Serikat. Hasil riset ini menunjukan bahwa Hasan Minhaj menantang asumsi rasis terhadap Muslim dengan membentuk ruang yang disebut ‘ruang ketiga’ yang membuatnya bisa mengkritik tindakan Islamofobia yang dilakukan orang rasis di Amerika Serikat. Menyikapi dengan serius pertunjukan Hasan Minhaj dapat membantu membantu memahami bagaimana tindakan Islamofobia itu berbahaya sekaligus memahami bagaimana hal tersebut bisa dilawan melalui berbagai cara. Salah satu cara untuk melawannya adalah dengan mengolok-olok dan menertawakannya.

Comedy performances aim to earn laughter in which the materials are ranging from mundane life to social issues. This paper explores Hasan Minhaj’s comedy performances on Islamophobia and how his performances can be used as a form of resistance towards the Islamophobic people in the U. S. According to Fierro (n.d.), Islamophobia is extreme hatred towards Islam. The rise of Islamophobia was started in the U. S after an accident in which Muslim terrorists crashed the World Trade Center (WTC) buildings in the U. S in 2001 which is known as the 9/11 accident. According to Kaplan (2006), there was intense distaste towards Muslims for nine weeks afterwards. Up until now, the hatred still presents among the society, although not blatantly, but enough to prove that discrimination towards the American Muslims still exists. This study aimed at exploring how his performances on Islamophobia challenge the dominant stereotypes against Muslims in the U. S. This research used Fairclough’s Three-Dimensional Stages and Homi Bhabha’s theories on ambivalence and mimicry to understand Islamophobia better through the lens of post-colonialism which discusses the social and political power between the colonized and the colonizer. Both parties refer to the racist U. S. citizens and discriminated Muslims in the U. S. The research findings reveal that Hasan Minhaj challenges racist and stereotype assumptions toward the Muslims by creating some kind of ‘third space’ as well as mocking the dominant Muslim stereotypes, which allows him to criticize the Islamophobic behaviors imposed by the U. S. citizens. Taking his performances seriously about Islamophobia in the U. S. opens up the possibility to understand how Islamophobic behavior is dangerous and how it can be resisted through various ways. One of the many examples is through mocking and laughing it off."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Ronny Wazier
"Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi banyak kasus Islamofobia di Korea Selatan. Penelitian ini membahas mengenai cara pandang masyarakat Korea Selatan terhadap Islam dan faktor penyebab munculnya Islamofobia di tengah masyarakat menggunakan sudut pandang Islamologi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan dan wawancara. Sumber data penelitian ini adalah berbagai literatur dan jawaban hasil wawancara. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan faktor-faktor penyebab munculnya Islamofobia di tengah masyarakat Korea Selatan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis terhadap perkembangan ilmu pengetahuan budaya dan Islamologi. Hasil dari penelitian ini adalah munculnya Islamofobia di Korea Selatan pertama, disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat Korea akan Islam. Kemudian, adanya pengaruh kuat media Barat yang bias terhadap Islam secara umum.

In recent years, there have been many cases of Islamophobia in South Korea. This research discusses the perspective of South Korean society towards Islam and the factors that cause the emergence of Islamophobia in society using the perspective of Islamology. The approach used in this research is a qualitative approach with the method of literature study and interviews. The data sources of this research are various literatures and interview answers. The purpose of this study is to explain the factors that cause the emergence of Islamophobia in South Korean society. This research is expected to contribute theoretically to the development of cultural science and Islamology. The result of this study is the emergence of Islamophobia in South Korea, first, due to the lack of understanding of Islam among the Korean people. Then, there is the strong influence of Western media that is biased towards Islam in general."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aulia
"ABSTRAK
Pasca tragedi pada tanggal 14 Juli 2016 di Nice yang menewaskan 86 orang, tiga puluhan commune di daerah pesisir Prancis berbondong-bondong menerapkan kebijakan anti -burkini. Kebijakan ini diadakan tidak hanya untuk menjaga keamanan daerah, namun juga sebagai bentuk konsistensi pemerintah daerah dalam menerapkan sekularisme di Prancis. Akan tetapi, pada tanggal 26 Agustus 2016, Conseil d rsquo; tat CE mengeluarkan surat perintah untuk mencabut kebijakan itu. Kebijakan anti-burkini bukanlah simbol agama tampak pertama yang dilarang di Prancis. Pada tahun 2004, Prancis menerapkan larangan jilbab di sekolah-sekolah umum yang dilanjutkan dengan larangan pemakaian burqa pada tahun 2010. Pencabutan kebijakan burkini pada tahun 2016 memperlihatkan perubahan sikap pemerintah Prancis terhadap simbol keagamaan tampak. Bagian akhir artikel ini menunjukkan bahwa perubahan sikap itu bertujuan untuk melindungi penduduk Muslim Prancis dan mencegah berkembangnya ekstremisme di Prancis

ABSTRACT
After the Bastille Day tragedy on 14th July 2016 in Nice that killed 86 people, around 30 municipalities in France decided to implement an anti burkini policy. This policy was adopted in order to maintain regional security, as well as an act of consistency towards the French la cit . However, on 24th August 2016, the French Court demanded the policy to be suspended. The burkini ban wasn rsquo t the first time for the French Government to ever ban any ostentatious religious symbols. On 2004, the ban on headscarves in public schools was approved, along with the 2010 ban on burqas. Suspension of the burkini ban in 2016 has shown an inconsistency by the French Government towards ostentatious religious symbols. In the end of this article, it is indicated that the change of attitude towards an ostentatious religious symbol was necessary to protect the French Muslim citizens and to prevent further acts of extremism. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaniyyah Cinta Kautsar
"Penelitian ini menganalisis judul artikel berita di media massa daring Jerman yang memberitakan penggerebekan Masjid As-Sahaba di Berlin tahun 2018. Untuk memperlihatkan narasi yang dibentuk oleh media daring mengenai umat Islam di Jerman mengenai peristiwa penggerebekan tersebut, penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis model Fairclough untuk menganalisis 27 judul berita hasil pencarian dengan kata kunci yang mengacu pada peristiwa penggerebekan tersebut. Penelitian ini menemukan adanya bias dalam judul-judul berita yang diproduksi oleh media massa Jerman dalam memberitakan peristiwa yang berkaitan dengan Islam. Bias tersebut terlihat dalam penggunaan kata-kata pada judul yang membentuk asosiasi antara peristiwa penggerebekan Masjid As-Sahaba dengan terorisme, yang dapat berkontribusi pada pembentukan citra negatif terhadap Islam.

This study analyses the headlines of online news articles in German mass media reporting the raid on the As-Sahaba Mosque in Berlin in 2018. To illustrate the narrative shaped by online media regarding the Muslim community in Germany concerning the raid, this study employs Fairclough’s model of critical discourse analysis to examine 27 headlines resulting from searches with keywords related to the raid. The research reveals the presence of bias in the headlines produced by German mass media when reporting events associated with Islam. This bias is evident in the use of words in the headlines that create associations between the raid on As-Sahaba Mosque and terrorism, potentially contributing to the formation of a negative image of Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 2012
309 TAK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eyestone, Robert
New York, N.Y. : John Wiley & Sons, 1978
309.173 EYE f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Connecticut: Dushkin Publishing Group, 1986
303.6 TAK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Luthfi Amri
"Formasi diskursif dipengaruhi oleh konstelasi rezim kekuasaan yang berkontestasi serta apropriasi sosial dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar relasi kuasa pada diskursus komunisme yang memuat prasangka anti-Islam pasca meningkatnya gelombang konservatisme Islam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan formasi diskursif dalam diskursus komunisme melalui aksentuasi anti-Islam dan perubahan rezim pengetahuan jika dibandingkan dengan Orde Baru. Dari perubahan formasi diskursif tersebut, penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat penggunaan politik ketakutan yang ditujukan untuk kepentingan pemilu 2019 oleh kelompok oposisi pemerintah.

Order of discourse is shifted by the constellation of political regime and by social appropriation. This study aims to explain the power relation over the anti-Islamic prejudice on communism discourse post conservative turn in Indonesia. This research uses critical paradigm and qualitative approach with phenomenology strategy. The results of this study indicate a change in discursive formation in the discourse of communism through accentuation of anti-Islam and changes in the knowledge regime compared to the new order. From this change in discursive formation, the study also found that there was a use of political of fear aimed at the interests of the 2019 election by government opposition groups."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tussy Mutyandini
"ABSTRAK<>br>
Islamophobia merupakan salah satu masalah yang terjadi di Prancis dalam waktu yang lama. Rasa takut dan benci yang diberikan kepada umat Muslim di Prancis selalu datang dan sulit untuk dihindari. Hal ini jelas membuat kehidupan umat Muslim di Prancis terancam. Seiring dengan serangan yang terus diberikan, umat Muslim di Prancis pun tidak tinggal diam. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperlihatkan bagaimana aksi perlawanan yang diberikan oleh umat Muslim di Prancis dalam memerangi islamophobia di Prancis. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bentuk gerakan-gerakan perlawanan terhadap islamophobia yang terus bermunculan untuk melindungi umat Muslim sebagai warga negara Prancis dan mewujudkan keadilan di Prancis.

ABSTRACT<>br>
Islamophobia is one of the problems that occurred in France for a long time. Fear and hatred given to Muslims in France are always coming and difficult to avoid. This obviously makes the life of Muslims in French threatened. Along with the attacks that always happened, Muslims in France did not stay silent. The purpose of this study is to show how the insurgency by Muslims in the fight against islamophobia in France. The results obtained in this study is a resistance movements against islamophobia in the beginning of 21st century that keeps popping up to protect Muslims as French citizens and deliver justice in the country."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Rizky Amaliya
"Penelitian ini membahas mengenai gerakan Islamofobia yang terjadi di India pada masa pemerintahan partai BJP. Penelitian ini dikaji melalui teori fundamentalisme dan radikalisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan latar belakang dan corak pemerintahan partai BJP serta keterkaitannya dengan Islamofobia di India, dinamika gerakan Islamofobia di India pada masa pemerintahan BJP 2014-2022, serta mengkaji dinamika gerakan Islamofobia Partai BJP melalui teori fundamentalisme dan radikalisme. Pendekatan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kebaharuan terhadap penelitian kajian Islam khususnya yang berkaitan dengan gerakan Islamofobia. Penelitian ini dibatasi dalam kurun waktu antara 2014-2022 karena kasus-kasus Islamofobia diketahui meningkat sebesar 17%. Penyerangan dalam kasus pembantaian hewan sapi berkontribusi besar dalam meningkatkan kasus kekerasan berbasis agama dalam kurun waktu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksi-aksi Islamofobia di India oleh Partai BJP dilakukan dengan berbagai cara. Unsur-unsur fundamentalisme dan radikalisme melekat pada aksi tersebut sehingga adanya sebuah pemahaman bahwa Hindu-lah satu-satunya agama yang boleh ada di India

This research discuss about Islamophobia movement in India during BJP party regime 2014-2022. This research use two main approaches,fundamentalism and radicalism. This research use a qualitative-research method with a reference-study method. The purpose of this research are to explain the backgrounds and leadership characteristic of BJP Party and its relation with the Islamophobia’s recent cases in India, to explain the dynamics of Islamophobia movement in India during BJP Party regime 2014-2022, and to study the dynamics of Islamophobia movement of BJP Party through the lens of fundamentalism and radicalism. These two approaches in this research are expected to contribute as a novelty in Islamic studies research’s field that related to the Islamophobia’s topics. This research will explain BJP Party regime’s period specifically between 2014-2022 due to the 17% increasing cases of Islamophobia in India. At this period, cases of cow vigilante are contribute to the raise of religion-based conflicts. The result has shows that BJP Party is the main actor of Islamophobia movement in India. This Islamophobia movement that intitated by the BJP Party has elements of fundamentalism and radicalism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>