Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindita Inayah
"Catatan Harian Nona Sofia (Shāfēi nǚshì de rìjì 莎菲女士的日记) adalah novela karya Ding Ling yang dipublikasikan pada tahun 1928. Novela ini mengisahkan tentang seorang perempuan muda bernama Sofia yangtinggal seorang diri di Beijing dan mengidap penyakit tuberkulosis. Catatan hariannya dipenuhi dengan kehidupan sehari-harinya yang membosankan sampai dengan pertemuannya dengan Ling Jishi, seorang laki-laki dari Singapura yang membuat Sofiabergejolak. Kehadiran Ling Jishi membuat Sofia dilema akan posisi dirinya sebagai perempuan yang mengejar hasrat seksualnya. Percakapan-percakapannya dengan Ling Jishi, Wei, dan kedua temannya, Yufang dan Yunling, mengisi catatan harian yang mengantarkan Sofia pada kompleksitas dirinya. Bentuk novela yang berupa catatan harian, penggunaan sudut pandang orang pertama, dan mengangkat tema yang masih tabu untuk dibicarakan pada masa itu, membuat novela ini mengundang kontroversi ketika diterbitkan pertama kali dan membuat nama Ding Ling dikenal di dunia kesusastraan Cina. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana catatan harian digunakan sebagai media Sofia untuk menulis isi hatinya dan penggambaran karakternya yang kompleks, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa catatan harian digunakan Sofia sebagai media untuk dirinya menulis dan mengekspresikan kompleksitas Sofia dan pandangannya tentang cinta dan nafsu.

The Diary of Miss Sophia (Shāfēi nǚshì de rìjì莎菲女士的日记) is a novella by Ding Ling that was published in 1928. It tells astory of a young woman named Sophia who lives alone in Beijing and suffers from tuberculosis. Her diary is filled with her boring daily life until her encounter with Ling Jishi, a man from Singapore which leaves Sophia in turbulence. Ling Jishi’s presence puts Sophia in a dilemma about her position as a woman pursuing her sexual desires. Her conversations with Ling Jishi, Wei, and her friends, Yufang and Yunling, fill the diary that leads Sophia to see her complexities. The form of the novel in the form of a diary, the use of first point of view, and the theme that was still taboo to talk about at that time made this novella controversial when it was first published and made Ding Ling’s name recognized in the Chinese literary world. To find out more deeply how the diary is used as a medium for Sophia to write her heart out and describe her complex character, this research was conducted using a qualitative descriptive research method. The results of this research that the diary was used as a medium for Sophia to write and express her complexity and her views on love and desire."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurni Wahyu Wuryandari
"Taiyang Zhao zai Sanggan He shang atau Matahari, bersinar di atas Sungai Sanggan (disingkat: Matahari) adalah novel terbesar yang dihasilkan Ding Ling, penulis wanita terkemuka di Republik Rakyat Cina (RRC). Novel itu mulai ditulis pada bulan September tahun 1946 di Fuping (propinsi Hebei), setelah Ding Ling ikut serta dalam tim kerja land reform pada bulan Juli 1946 di Huailai (propinsi Chahaer).1 Berdasarkan pengalamannya itulah tema cerita yang ditampilkan dalam novel Matahari a_dalah land reform.2 Gagasan tentang latar cerita, yaitu desa Nuanshui yang terletak.di daerah tepian Sungai Sanggan (propinsi Hebei), baru muncul ketika Ding Ling menerima berita yang sangat mengesankan dari daerah tersebut. Hal itu dinyatakannya pada bagian pendahuluan novel: Pada waktu menulis, saya menerima beberapa bahan materi dari tim pernbela tanah di tepian Sungai Sanggan. Sungguh merupakan materi, yang sangat menyentuh (Ding,1949 :1). Pada tahun 1948, novel Ding Ling yang cukup pan-jang itu selesai ditulis. Berkat kemampuan Ding Ling me_nyajikan cerita, pada tahun 1951 karyanya tersebut ber hasil memenangkan Penghargaan Stalin di bidang kesusastraan. Tidak lama setelah Ding Ling menerima Penghargaan Stalin, pada tahun 1957 novel Matahari dinyatakan sebagai satu karya yang terlarang. Sebagai suatu karya yang pernah mendapat Penghar_gaan Stalin (1951), kemudian dilarang (1957) dan akhirnya diperbolehkan beredar kembali (1979), novel Matahari adalah suatu karya yang cukup menarik untuk diketengahkan sebagai topik skripsi. Hal-hal yang melatar belakangi pengambilan novel tersebut sebagai topik skripsi adalah sebagai berikut: Matahari merupakan novel besar yang telah berhasil memenangkan Penghargaan Stalin. Belum pernah ada mahasiswa seksi Cina yang membahas novel Matahari.. Menariknya jumlah tokoh yang ditampilkan oleh Ding Ling dalam novel tersebut. Matahari, memperkenalkan lima puluh satu tokoh dalam 58 bab. Hal itu benar-benar merupakan pengalaman baru bagi penulis dalam membaca sebuah novel, sebab belum pernah penulis baca sebelumnya sebuah karya dengan jumlah tokoh begitu banyak. Untuk membedakan satu nama tokoh dengan tokoh lainnya dituntut suatu ketelitian tersendiri. Berdasarkan alasan-alasan di atas, hendak dicoba mamberikan suatu analisis terhadap novel tersebut sebatas ke_mampuan yang ada."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Riasesari
"Lu Xun adalah sastrawan Cina yang sangat memperhatikan tentang kondisi masyarakat Cina. Salah satu karyanya yang mendapat perhatian adalah cerita pendek Catatan Harian Orang Gila. Melalui kata kanibal yang menonjol dalam karya ini, Lu Xun menunjukkan pesan kepada seluruh masyarakat Cina tentang kritiknya terhadap sistem feodal tradisional dan pemikiran kuno bangsa Cina.

Lu Xun is a Chinese writer who concern about the condition of the Chinese society. One of his works that got the most attention of people is Madman Diary short story. Through the words of cannibals that stand out in this work, Lu Xun shows a message to the whole Chinese society about his criticism of the traditional feudal system and ancient Chinese thought.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti Alya Rahman
"Tulisan ini membahas tentang karya Ding Ling yang berjudul Ketika Aku di Desa Xia (1941). Cerpen ini mengangkat kisah tentang tokoh “Aku” yang ditugaskan oleh partai untuk istirahat memulihkan kesehatan di sebuah desa, bernama Desa Xia. Di sanalah ia mendapati bahwa desa yang didatanginya ternyata menyimpan persoalan tentang seorang gadis muda bernama Zhenzhen. Niat semula untuk beristirahat kemudian menjadi diisi dengan keinginan mencari tahu tentang Zhenzhen. Zhenzhen ditugaskan oleh partai untuk memata-matai tentara Jepang. Seperti apa tugasnya, tanggapan penduduk desa kepada Zhenzhen dan bagaimana penyelesaian atas persoalan yang dihadapi, dihadirkan semua oleh tokoh “Aku” yang menjadikan tokoh Zhenzhen dan persoalannya sebagai pokok narasi. Kajian-kajian terdahulu pada umumnya membahas tokoh Zhenzhen sebagai kajian, sementara penelitian ini akan mengungkap peran tokoh “Aku” yang bertindak sebagai narator, dalam mengangkat permasalahan Zhenzhen. Hasil penelitian menyatakan bahwa tokoh “Aku” adalah tokoh yang berperan penting dalam mengungkap permasalahan Zhenzhen, menghadirkan pendapat orang desa terhadap tokoh Zhenzhen, dan menghadirkan penyelesaian masalah dalam cerpen.

This paper examines Ding Ling’s works entitled “When I Was in Xia Village” (1941). This short story tells the story of “I” character who is assigned by the party to rest and recovering health in a village called Xia Village. There she found out that the village she visited had a problem about a young girl named Zhenzhen. Her first intention to rest later became filled with the desire to find out about Zhenzhen. Zhenzhen was assigned by the party to spy on the Japanese army. What her duties are, the response of the villagers to Zhenzhen and how the ending of the story’s problem, all of those are presented by the "I" character who makes Zhenzhen's character and the problem as the main narrative. Previous studies generally discussed the character of Zhenzhen as a study, while this study will reveal the role of the "I" character who acts as the narrator in raising the issue of Zhenzhen. The study shows that "I" is a character who plays an important role in revealing Zhenzhen's problems, projecting the villagers comments about Zhenzhen's character, and presenting the solution to the story’s problem to the readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lu, Xun, 1881-1936
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1989/1993
895.13 LUX c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ding, Ling
Beijing: Jie fang jun wen yi chu ban she, 2000
SIN 895.130 8 DIN j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rezeki Inoky
"ABSTRAK
Perusahaan hulu MIGAS mempunyai risiko tinggi terjadinya insiden, termasuk Near Miss. Program kampanye Near Miss, berupa pelaporan Near Miss secara aktif merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya insiden. Di PT. X, kecelakaan serius terjadi 2 kali pada tahun 2014, namun kejadian Near Miss yang dilaporkan sebanyak 10 kali 1:5 , hal ini tidak sejalan dengan teori piramida insiden yang menyatakan 1:60. Penelitian ini bertujuan diketahuinya hubungan pengetahuan, perilaku, pendidikan dan lama kerja dengan perubahan laporan Near Miss sebelum dan sesudah kampanye dan Basic Risk Factor nya.
Penelitian ini menggunakan metode potong lintang, data primer melalui kuesioner terkait pengetahuan dan perilaku, dan data sekunder berupa tingkat pendidikan dan lama kerja terhadap 94 sampel pekerja lapangan perusahan hulu MIGAS PT. X yang masih aktif, serta dilakukan wawancara mendalam ke 20 responden. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan tinggi 61,7 , perilaku baik 61,7 , pendidikan tinggi 94,7 , lama kerja ge; 3 tahun 60,6 . Didapatkan perubahan laporan Near Miss sebesar 17 dan kategori prosedur merupakan penyebab utama Near Miss, pekerja lapangan dengan pengetahuan sedang ndash; rendah 22,2 , perilaku baik 20,7 , pendidikan tinggi 18 , dan lama kerja ge; 3 tahun 21,1 lebih banyak melakukan perubahan laporan Near Miss. Namun tidak ada variabel yang berhubungan signifikan secara statistik dengan perubahan laporan Near Miss baik pengetahuan, perilaku, tingkat pendidikan maupun lama kerja P > 0,05 .

ABSTRACT
Upstream Oil and Gas Company at high risk incidents, including Near Miss. Near Miss campaign program through active Near Miss reporting is one of ways to prevent the occurance of incidents. At PT. X, serious accidents occurred 2 times in 2014, while 10 Near Miss reported 1 5 this event is not in line with incident pyramid 1 60 . The objective of this study was to obtain knowledge, behavior, education and length of work toward Near Miss report change before and after the campaign and its Basic Risk Factor.
This study conducted in cross sectional method, primary data through questionnaire related to knowledge and behavior, while secondary data based on education level and length of work towards 94 samples of existing field staff in one of Oil and Gas Company as well as in depth interview to 20 respondents. Most of respondents have a high knowledge 61,7 , good behavior 61,7 , high education level 94,7 , and length of work ge 3 years 60,6 , Near Miss report changes is 17 16 report and procedures category are the highest of underlying cause Near Miss, field staff who have mid to low knowledge 22,2 , good behavior 20,7 , high education level 18 , and length of work ge 3 years 21,1 more report on Near Miss change. However, there was no significant relationship between Near Miss report and knowledge, behavior, education, length of work P 0,05.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ling, Mengchu, 1580-1644
Beijing: Chinese Literature Press, 1998
SIN 398.209 51 LIN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hardini Vani R.
"Cerpen Lu Xun yang berjudul Buku Harian Seorang Gila adalah salah satu sastra realis yang melanggar tradisi masyarakat Cina dan secara jelas menggambarkan kondisi rakyat Cina yang begitu mengkhawatirkan. Dalam cerpen Harian A Madman ini, karakter "aku" memiliki gangguan mental dan melihat apapun di sekitarnya menjadi sesuatu yang benar-benar aneh. Sikapnya adalah bentuk nyata yang menunjukkan bahwa ia benar-benar gila. Melalui penggambaran karakter dalam cerita pendek ini, Lu Xun memiliki tujuan tertentu yang ingin disampaikan. Jika dihubungkan dengan kondisi masyarakat Tionghoa pada saat itu, kata "gila" di sini dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda, karena asumsi-asumsi yang timbul dari kata "gila" tidak hanya mengacu pada arti sebenarnya dari kata "gila" itu sendiri . Tulisan ini akan membahas asumsi yang mungkin muncul melalui simbol "gila" disajikan oleh Lu Xun, dan apa yang mendorong Lu Xun untuk menulis karakter gila dalam cerita pendek ini.

Lu Xun's short stories entitled A Madman’s Diary is one of the realist literature that breaking the tradition of Chinese society and vividly describes the condition of the people of China that are so alarming. In the short story A Madman’s Diary, the “me” character have a mental disorders and see anything around him to be something really odd. His attitude is a real form that indicates that he was really crazy. Through the portrayal of characters in this short story, Lu Xun has a specific purpose to be conveyed. While connected to the condition of Chinese society at that time, the word "crazy" here can be viewed from several different perspectives, because the assumptions arising from the word "crazy" not only refers to the true meaning of the word "crazy" itself. This paper will discuss the assumptions that may emerge through the symbol of "crazy" is presented by Lu Xun, and what drives Lu Xun to come up with a crazy character in the short story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>