Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179033 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aqilla Nasyia Maulidia
"Keadaan pasar yang semakin ramai membuat berbagai industri harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen dan pangsa pasar, termasuk industri makanan dan minuman. Cara yang dilakukan perusahaan untuk membeli produk mereka adalah dengan membuat strategi pemasaran. Salah satu jenis strategi pemasaran yang terkenal adalah strategi pemasaran nostalgia. Pendekatan pemasaran nostalgia terbagi menjadi dua, yaitu nostalgia pada kemasan produk dan iklan nostalgia. Tujuan dari analisis ini adalah untuk membandingkan efektivitas dalam strategi pemasaran nostalgia pada kemasan produk dengan strategi pemasaran iklan nostalgia pada produk makanan. Analisis dilakukan melalui studi kepustakaan dari jurnal atau penelitian mengenai pemasaran nostalgia di industri makanan dan minuman selama satu dekade terakhir. Hasil analisis dipetakan ke dalam model perilaku konsumen nostalgia, yaitu reaksi emosional nostalgia, reaksi kognitif nostalgia dan reaksi perilaku nostalgia. Analisis menunjukkan bahwa pendekatan iklan nostalgia lebih efektif daripada nostalgia pada kemasan produk.
The increasingly crowded market conditions make various industries have to compete to get the attention of consumers and market share, including the food and beverage industry. Companies purchase their products by developing a marketing strategy. Nostalgic marketing is a marketing strategy that involves integrating elements of nostalgia into marketing activities. There are two types of nostalgic marketing approaches, nostalgia packaging and nostalgia advertising. The purpose of this analysis is to compare the effectiveness of nostalgia marketing on product packaging to nostalgia advertising marketing on food products. The analysis is carried out using journal articles or research on nostalgia marketing in the food and beverage industry over the last decade. The analysis' findings are applied into a model of nostalgic consumer behavior, which includes nostalgic emotional reactions, nostalgic cognitive reactions, and nostalgic behavioral reactions. According to the findings, nostalgia advertising is more effective than nostalgia on product packaging.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aqilla Nasyia Maulidia
"Keadaan pasar yang semakin ramai membuat berbagai industri harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen dan pangsa pasar, termasuk industri makanan dan minuman. Cara yang dilakukan perusahaan untuk membeli produk mereka adalah dengan membuat strategi pemasaran. Salah satu jenis strategi pemasaran yang terkenal adalah strategi pemasaran nostalgia. Pendekatan pemasaran nostalgia terbagi menjadi dua, yaitu nostalgia pada kemasan produk dan iklan nostalgia. Tujuan dari analisis ini adalah untuk membandingkan efektivitas dalam strategi pemasaran nostalgia pada kemasan produk dengan strategi pemasaran iklan nostalgia pada produk makanan. Analisis dilakukan melalui studi kepustakaan dari jurnal atau penelitian mengenai pemasaran nostalgia di industri makanan dan minuman selama satu dekade terakhir. Hasil analisis dipetakan ke dalam model perilaku konsumen nostalgia, yaitu reaksi emosional nostalgia, reaksi kognitif nostalgia dan reaksi perilaku nostalgia. Analisis menunjukkan bahwa pendekatan iklan nostalgia lebih efektif daripada nostalgia pada kemasan produk.

The increasingly crowded market conditions make various industries have to compete to get the attention of consumers and market share, including the food and beverage industry. Companies purchase their products by developing a marketing strategy. Nostalgic marketing is a marketing strategy that involves integrating elements of nostalgia into marketing activities. There are two types of nostalgic marketing approaches, nostalgia packaging and nostalgia advertising. The purpose of this analysis is to compare the effectiveness of nostalgia marketing on product packaging to nostalgia advertising marketing on food products. The analysis is carried out using journal articles or research on nostalgia marketing in the food and beverage industry over the last decade. The analysis' findings are applied into a model of nostalgic consumer behavior, which includes nostalgic emotional reactions, nostalgic cognitive reactions, and nostalgic behavioral reactions. According to the findings, nostalgia advertising is more effective than nostalgia on product packaging."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sahrul Haetamy Ananto
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan strategi Marketing Public Relations PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF dalam mempromosikan instrument EBA Ritel. Dengan menggunakan strategi kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Penelitian ini menguraikan bagaimana strategi SMF dalam membangun citra pada kualitas serta pelayanan produknya. Penelitian ini berargumen bahwa SMF telah melakukan tiga strategi Marketing Public Relations yaitu push, pull dan pass. Ketiga aspek dalam strategi tersebut saling berpengaruh dalam mendukung efektivitas kegiatan marketing komunikasi dalam membentuk awareness baik kepada produk maupun korporasi. Perencanaan pengemasan program komunikasi yang selaras dengan tujuan pemasaran produk serta arah kebijakan perusahaan menjadi penting dalam menciptakan efektivitas strategi Marketing Public Relations untuk membentuk citra produk investasi yang terpercaya, aman, menguntungkan dan mudah dipahami publik.

The aims from this study are to explain the implementation of the Marketing Public Relations strategy of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) or SMF in promoting RMBS Retail By using a descriptive qualitative strategy with a case study method. This study describes how SMF's strategy in building an image on the quality and service of its products. This study argues that SMF has implemented three Marketing Public Relations strategies, namely push, pull and pass. The three aspects of the strategy influence each other in supporting the effectiveness of marketing communication activities in creating awareness for both products and corporations. Planning for packaging communication programs that are in line with product marketing objectives and the direction of company policies is important in creating an effective Marketing Public Relations strategy to form an image of investment products that are trusted, safe, profitable, and easily understood by the public.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M Naufal Muzakki Juliansyah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku mahasiswa terhadap Kopinako dengan menggunakan 7Ps dari bauran pemasaran sebagai variabel indikator. Penelitian ini melibatkan 10 partisipan untuk diwawancarai. Pengumpulan data akan menggunakan wawancara semi terstruktur yang didasarkan pada protokol studi kasus. Penelitian ini menggunakan triangulasi lokasi dan anggota untuk validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumen terhadap Kopinako terutama dipengaruhi oleh faktor tempat yang bermitra dengan bukti fisik seperti aksesibilitas, suasana, arsitektur, dll. Sedangkan faktor berikut yang mempengaruhi perilaku konsumen Kopinako adalah faktor produk yang bermitra dengan harga. . Peneliti menemukan pola bahwa faktor tempat merupakan faktor yang mempengaruhi untuk menarik dan mempengaruhi niat konsumen seperti untuk belajar atau nongkrong. Sedangkan faktor produk dan harga merupakan faktor pendorong yang mempengaruhi konsumen apakah akan terjadi pembelian ulang atau tidak. Sesuai dengan hasil tersebut, pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat dan alokasi sumber daya seperti berinvestasi di tempat sambil meningkatkan produk yang dapat membuat kedai kopi lebih unggul dari pesaing.

The purpose of this research is to study what factors that influences student’s behavior towards Kopinako using 7Ps of the marketing mix as the indicator variable. This research involves 10 participants to be interviewed. Data collection will using a semi-structured interview that is based on the study case protocol. This research uses a location and member triangulation for validity. The result showed that consumer behavior towards Kopinako mainly influenced by the place factor partnered with physical evidence such as the accessibility, the ambiance, the architecture, etc. while the following factor that influence the behavior of Kopinako consumer is the product factor partnered with the pricing. The researcher found a pattern that a place factor is the influencing factors to attract and influence consumer intention such as for studying or hanging out. While product and price factor are the drivers that influence consumer whether there will be a repeat purchase or not. Accordance to the result, marketers can develop appropriate marketing strategies and allocation of resources like investing on the place while improving the product that can make the coffee shop superior than competitors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Salman Fauzan
"Melihat perubahan yang terjadi terhadap konsumen sebaiknya para pelaku usaha selalu melakukan pembaharuan terhadap cara mereka dalam memberikan penawaran kepada konsumen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap penawaran sebuah produk dengan dua jenis penawaran yang dilakukan secara secara bersama sama yaitu bonus packs dan price discount. Penelitian ini mencoba untuk melihat apakah konsumen yang memiliki price consciousness tinggi memiliki kecenderungan sikap yang lebih positif terhadap penawaran produk dengan kombinasi low bonus pack dan high price discount (LBP HPD) dibandingkan dengan high bonus pack dan low price discount (HBP LPD). Penelitian akan menggunakan factorial design between subject 2x2 dengan bonus pack dan price discount sebagai stimulus penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumen memiliki sikap yang lebih positif terhadap penawaran produk dengan kombinasi LBP HPD dibandingkan dengan HBP LPD. Lebih lanjut pembahasan hasil penelitian juga menunjukan sikap yang cenderung lebih positif terhadap penawaran dengan kombinasi LBP HPD karena efek dari price discount. Terakhir konsumen yang memiliki price consciousness yang tinggi tidak terbukti memiliki sikap yang lebih positif terhadap penawaran produk dengan kombinasi LBP HPD dibandingkan dengan HBP LPD sebaliknya konsumen dengan price consciousness rendah memiliki sikap yang lebih positif terhadap penawaran produk dengan kombinasi LBP HPD. Hasil temuan pada penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi produsen untuk lebih sering menawarakan produk dengan dua jenis penawaran secara sekaligus hal ini dapat meningkatkan value dan lebih menarik perhatian dari konsumen untuk membeli produk.

Seeing the changes that have occurred to consumers, business actors should always update their ways of making offers to consumers. This study aims to determine consumer attitudes towards the offer of a product with two types of offers made together, namely bonus packs and price discounts. This study also tries to see whether consumers who have high price awareness tend to have a more positive attitude towards product offerings with a combination of low bonus packs and high price discounts (LBP HPD) compared to high bonus packs and low price discounts (HBP LPD). The study will use a 2x2 factorial design between subjects with bonus packages and price discounts as a research stimulus. The results of the study show that consumers have a more positive attitude towards product offerings with the LBP HPD combination compared to the HBP LPD. Further discussion of the results of the study also showed that attitudes tended to be more positive towards offers with the LBP HPD combination because of the effect of price discounts. Finally, consumers who have high price consciousness are not proven to have a more positive attitude towards product offerings with the LBP HPD combination compared to the HBP LPD, conversely consumers with low price consciousness have a more positive attitude towards product offerings with the LBP HPD combination. The findings in this study can be used as a reference for manufacturers to start offering products more frequently with two types of offers simultaneously, this can increase value and attract more consumers to buy the product."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Pratama Nugraheni
"ABSTRAK
Salah satu agenda Nawacita yang diusung pemerintah Indonesia adalah meningkatkan produktivitas rakyat, salah satunya melalui UMKM di bidang makanan. Perkembangan internet dan pertumbuhan pengguna media sosial yang pesat di Indonesia turut memberikan andil dalam memberikan peluang baru dengan adanya kanal dan metode pembelian baru, akan tetapi sekaligus menambah persaingan. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang kuat untuk meningkatkan pembelian produk makanan secara online agar bisnis dapat bertahan. Dalam pembuatan strategi tersebut, diteliti pengaruh faktor Freshness, Novelty, Importance of Product Information, Wired Lifestyle, Perceived Risk, Perceived Difficulty, Perceived Control, Subjective Norms, dan Attitude terhadap niat beli terhadap produk makanan secara online dengan menggunakan metode SEM. Selain itu, digunakan Importance-Performance Analysis untuk mendapatkan action items dan prioritas pelaksaan untuk setiap action items. Penelitian ini mengambil studi kasus untuk UMKM Kai Laziz Food dalam perencanaan strategi, akan tetapi faktor yang berpengaruh terhadap niat beli diperoleh melalui kuesioner kepada pengguna media sosial secara umum. Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat beli terhadap produk makanan secara online dan strategi untuk meningkatkan niat beli, khususnya Kai Laziz Food, sehingga dapat bersaing dan bertahan di tengah persaingan yang ketat.
One of Nawacita agenda carried out by Indonesian government is to impr

ABSTRACT
ove peoples productivity, one of which is through MSMEs in food sector. The development of the internet and the rapid growth of social media users in Indonesia have contributed to providing new opportunities, such as new channels and purchasing methods, but at the same time increasing competition. Therefore, a strong marketing strategy is needed to increase the purchase of food products online so that businesses can survive. In making this strategy, the influence of Freshness, Novelty, Importance of Product Information, Wired Lifestyle, Perceived Difficulty, Perceived Control, Subjective Norms, and Attitude on buying intention towards food products online was examined using SEM. In addition, Importance-Performance Analysis is used to obtain action items and prioritize the implementation of each action item. This study took a case study for Kai Laziz Food in making the marketing strategy, but the factors that influence purchase intention were obtained through a questionnaire in which respondents were users of social media in general. The results of this study are factors that influence purchase intention to buy food online and strategies to increase purchase intentions, especially for Kai Laziz Food, so they can compete and survive on the midst of this intense competition.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RA Mustika Hanryanto
"Kopi Kalong adalah salah satu umkm di bilangan Jakarta yang bergerak di bidang
industri Food and Beverage (FnB). Tren kedai kopi yang meningkat saat ini membuat persaingan menjadi sangat ketat di industri ini. Untuk itu, dalam mempertahankan keunggulan kompetitif, Kopi Kalong harus memiliki strategi yang baik untuk dapat bertahan. Hal ini dilakukan dengan memiliki ciri khas yang mudah dikenal oleh masyarakat dan karakter yang membedakannya dengan merk kopi lainnya yang begitu banyak. Tentunya juga didukung oleh strategi marketing, pelayanan, produk, harga, dan lokasi yang sesuai dengan target pasar. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengembangan kemasan produk dan memasarkannya dengan strategi marketing dengan memanfaatkan platform digital seperti sosial media Instagram.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan data yang didapatkan berasal dari observasi, survey, grup diskusi, serta wawancara mendalam. Terdapat beberapa metode analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, antara lain Business Model Canvas (BMC), analisis Porter’s Five Forces, analisis PESTEL, Bauran Pemasaran Jasa, analisis SWOT, analisis TOWS, analisis Pareto, analisis Segmenting Targeting dan Positioning (STP) dan analisis GAP.

Kalong Coffee is one of the small medium enterprise (SME) in the Jakarta area which is engaged in the Food and Beverage (FnB) industry. The trend of coffee shops that are growing very rapidly nowadays makes competition very tight in thi industry. For that, in maintaining a competitive advantage, Kopi Kalong must have a good strategy to survive by having the characteristics that are easily recognized by the public. It is also supported by marketing strategies, services, products, prices, and locations that match the target market with a marketing strategy using digital platforms such as social media Instagram. This research was conducted using qualitative methods and the data obtained came from observations, surveys, discussion groups, and in-depth interviews. There are several analysis methods used to achieve the research objectives, including the Business Model Canvas (BMC),
Porter's Five Forces analysis, PESTEL analysis, Service Marketing Mix, SWOT analysis, TOWS analysis, Pareto analysis, Segmenting Targeting and Positioning
(STP) analysis and GAP analysis
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Safanta
"Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi TI di Indonesia mempengaruhi tren atas pembentukan startup berbasis TI. Salah satu contohnya adalah PT. Mitra Digital Laboratorindo dengan produknya yang bernama Pesanlab. Pesanlab merupakan sebuah platform penyalur jasa pemeriksaan kesehatan diagnostik antara laboratorium dengan konsumen. Proses bisnis yang dimiliki oleh Pesanlab begitu unik, sehingga memerlukan strategi-strategi yang dapat membantu dalam memenuhi target yang telah ditentukan. Kerangka kerja yang digunakan adalah RACE Planning yang merupakan adopsi dari SOSTAC . Secara keseluruhan perumusan strateginya memang mengikuti tahapan SOSTAC , hanya saja di dalam pemilihan strateginya tidak menggunakan teori-teori yang baku. Strategi-strategi diadopsi dari e-commerce di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan 3 target, 9 strategi dan 32 taktik sesuai dengan analisis situasi yang dilakukan dengan wawancara kepada top management PT. Mitra Digital Laboratorindo.

The rapid development of Information Technology IT in Indonesia influences the trend towards the establishment of IT based startup. One of example is PT. Mitra Digital Laboratorindo with its product called Pesanlab. Pesanlab is a healthcare diagnostic platform connecting laboratories to consumers. Its business processes are so unique that they require strategies that can assist in accomplished predetermined targets. The framework which being used is RACE Planning which is an adoption of SOSTAC . Overall the formulation of the strategy does follow the SOSTAC stages, but in the making of strategy does not use standard theories. Strategies adopted from various e commerce in Indonesia. This research produces 3 targets, 9 strategies and 32 tactics according to the situation analysis conducted by interview to top management of PT. Mitra Digital Laboratorindo."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Mahardika Maulana
"Strategi pemasaran melalui media iklan terus berkembang seiring dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Iklan dinilai akan semakin efektif dan menguntungkan ketika menggunakan pendekatan psikologis, salah satunya melalui pendekatan keyakinan agama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pesan iklan dan tingkat religiositas seseorang memiliki pengaruh terhadap cara konsumen dalam menyikapi sebuah iklan, sehingga akan memengaruhi minat pembelian produk yang diiklankan. Dengan menggunakan metode eksperimen, sumber data primer diolah dengan teknik analisis SEM menggunakan aplikasi SmartPLS dan Stata. Sebanyak 250 Warga Negara Indonesia menjadi responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan iklan dan tingkat religiositas berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen yang kemudian juga berpengaruh pada minat pembelian. Pada tingkat religius yang sama, responden akan menunjukkan sikap dan minat pembelian yang lebih tinggi pada produk yang diiklankan dengan pesan religius. Variabel sikap konsumen juga ditemukan memiliki pengaruh mediasi secara penuh. Dengan hasil penelitian tersebut, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pelaku usaha dalam mengembangkan metode iklan yang efektif.

Marketing strategies through advertising media continue to develop along with advances in technology and science. Advertising is considered to be more effective and profitable when using a psychological approach, one of which is through the approach of religious beliefs. This study was conducted to determine whether the advertising message and the level of religiosity have an influence on the way consumers respond to an advertisement, so that it will affect their interest in buying the advertised product. By using the experimental method, the primary data source is processed with SEM analysis techniques using SmartPLS and Stata applications. A total of 250 Indonesian became respondents in this study. The results of this study indicate that advertising messages and the level of religiosity have a significant effect on consumer attitudes which then also affect purchase intention. At the same religious level, respondents will show higher attitudes and purchase intention in products advertised with religious messages. The consumer attitude variable was also found to have a fully mediating effect. With the results of these studies, this research can be a reference for business actors in developing effective advertising methods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Jana Djamal
"Strategi pemasaran didasarkan pada tiga tantangan utama yang muncul dari analisis kondisi internal dan eksternal Airbnb Australia. Perhatian utama pertama adalah dampak karbon yang ditinggalkan tuan rumah dan tamu. Untuk mengatasi masalah ini, kami berupaya membentuk kemitraan dengan organisasi yang berfokus pada lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang (strategi 1). Tujuan dari strategi ini adalah untuk meminimalkan emisi karbon dioksida sekaligus meningkatkan investasi dalam upaya keberlanjutan. Yang kedua adalah ketergantungan yang tinggi pada pelanggan, yang mengarah pada strategi kedua, yaitu membentuk program loyalitas tamu (strategi 2). Strategi 2 dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai isu-isu kontroversial dan menumbuhkan basis klien yang kuat. Last but not least, Produk B: Pengalaman Airbnb Australia masih memiliki pangsa pasar yang kecil. Untuk mendongkrak pangsa pasar Produk B, kita harus berkolaborasi dengan biro perjalanan lokal (strategi 3). Strategi 3 diharapkan dapat meningkatkan investasi pemasaran, kehadiran media sosial produk, serta melakukan riset pelanggan dan kompetitif. Setiap pendekatan pemasaran memiliki target audiens yang berbeda. Milenial petualang, pria keluarga, dan wanita bisnis termasuk di antara target demografis. Kami menerapkan bauran pemasaran, yang meliputi produk, harga, lokasi, dan strategi promosi, untuk mencapai setiap tujuan.

The marketing strategies are based on the three primary challenges that emerged from an analysis of Airbnb Australia’s internal and external condition. The first major concern is the carbon impact that hosts and guests leave behind. To address this issue, we seek to form partnerships with organizations focused on the environment and long-term sustainability (strategy 1). The goal of this strategy is to minimize carbon dioxide emissions while increasing investment in sustainability efforts. The second is a high dependency on customers, which leads to the second strategy, which is to establish a guest loyalty program (strategy 2). Strategy 2 is meant to raise public awareness regarding contentious issues and foster a strong client base. Last but not least, Airbnb Australia’s Product B: Experiences still has a small market share. To boost the market share of Product B, we should collaborate with local travel agencies (strategy 3). Strategy 3 is expected to increase marketing investment, product’s social media presence, as well as undertake customer and competitive research. Each marketing approach has a distinct target audience. Adventuresome millennial, family men, and businesswomen are among the target demographic. We employ the marketing mix, which includes product, pricing, location, and promotion strategies, to achieve each aim."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>