Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermawan Soeroso
"Penelitian ini berjudul analisis dan perancangan sistem informasi manajemen aset tetap perusahaan izin usaha pertambangan batubara PT XYZ. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada data yang diperlukan sesuai dengan topik, dan melakukan analisis terhadap sistem berjalan, untuk menidentifikasi adanya peluang, masalah, kebutuhan dan kelemahan sistem informasi manajemen aset tetap perusahaan izin usaha pertambangan batubara PT XYZ dan diharapkan dapat dilakukan perbaikan atau penyempurnaan sistem berjalan, sehingga menghasilkan sistem informasi persediaan yang handal, dapat digunakan, dan mampu menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen aset tetap pernsahaan izin usaha pertambangan batubara terdapat kelemahan sehinga terjadi keterlambatan proses pengadaan aset tetap perusahaan. Melalui analisis dan perancangan sistem informasi manajemen aset tetap perusahaan izin usaha pertambangan batubara akan terjadi peningkatan proses pengadaan, pencatatan, pengelolaan yang signifikan pada sistem informasi manajemen aset tetap perusahaan sehingga dapat memonitor lebih akurat pengadaan yang diperlukan yaitu pengadaan aset tetap perusahaan.

This study, entitled the analysis and design of information systems fixed asset management company coal mining license XYZ. This study uses a case study on the necessary data appropriate to the topic, and conducted an analysis of the system is running, to identify opportunities, problems, needs and vulnerabilities of information systems fixed asset management company business license coal miner PT XYZ and are expected to do repairs or improvements the system is running, resulting in inventory information system that is reliable, usable, and able to provide information in accordance with needs. The results showed that fixed asset management information system of coal mining permit companies there are weaknesses so that a delay of the process of procurement of fixed assets of the company. Through the analysis and design of information systems fixed asset management company coal mining license will be an increase in the procurement process, recording, managing significant fixed asset management information system so that companies can more accurately monitor the procurement necessary namely the procurement of fixed assets of the company."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nira Nurwulan Astririni
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sistem informasi aset pada institusi perbankan. Aset merupakan modal kerja yang sangat penting yang perlu dikelola dengan baik di masa depan, pengelolaan aset bertujuan untuk memaksimalkan nilai manfaatnya dan bisa mengoptimalkan keberadaannya. Penelitian ini menggunakan metode FAST Framework for the Application of System Thinking dan lembar kerja PIECES Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, and Services . PT Bank XYZ masih menggunakan sistem informasi secara manual untuk mengelola asetnya sehingga belum bisa mengintegrasikan aktifitas pelaporan aset yang berada di unit Satuan Kerja Pengelola Aset SKPA , Satuan Kerja Pelaksana Pengadaan SKPP , Satuan Kerja Pengendalian Keuangan dan Anggaran SKPKA dengan seluruh cabang PT Bank XYZ. Hasil analisis dan perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Tetap ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kelemahan-kelemahan sistem yang dimiliki PT Bank XYZ pada saat ini serta saran perbaikan yang bisa dilakukan PT Bank XYZ agar lebih baik lagi di masa depan.

ABSTRACT
This purpose of literature is observation about system information of asset in Banking Institution. Asset is very important working capital and needs for good managing in the future. The purpose of managing asset is maximality for profit value and optimum well to do. Based on FAST methods Framework for the Applicationof System Thinking and PIECES worksheets Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, and Services . Nowadays, PT Bank XYZ still using manually system to managing asset, by the way report activity asset does not integration between units in PT Bank XYZ like Working Team of Asset Organizer SKPA , Working Team of Supplying Executor SKPP , Working Team of Finance and Budgeting Controller SKPKA with all of branch in PT Bank XYZ. Result from analyst and design of Fixed Asset Management Information System hopefully can give illustration about system weaknesses has had PT Bank XYZ at this time and give recommendation suggestion to PT Bank XYZ in order to better in the future."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Felix Larry F.
"PLN merupakan salah satu perusahaan BUMN yang memiliki aset terbesar di Indonesia mencapai Rp 1.613 triliun yang digunakan untuk membangkitkan dan menyalurkan listrik kepelanggan. PLN berkomitmen untuk dapat mengelola asetnya dengan cermat dan baik dengan mengimplementasikan teknologi yang ada. Hal ini sejalan dengan semangat aspirasi PLN 2024 yaitu : Green, Lean, Innovative dan Customer Focused. Dengan dorongan semangat berinovasi ini, kemudian PT. PLN (Persero) UP3 Palu ingin menampilkan semua data aset untuk dapat memvisualiasi data aset distribusi tersebut secara geospasial melalui sistem GIS dan terintegrasi dengan data aset di EAM Maximo. Kemudian data tersebut ditampilkan melalui suatu website di GIS Korporat PLN. Dari implementasi yang dilakukan telah berhasil menampilkan sebanyak 79.450 tiang, 4.282,8 KMS JTM, dan 4.299 Gardu distribusi. Selain itu, penggambaran electrical connectivity antara data aset jaringan distribusi mencapai 3.755 aset JTM dan MVCable atau 93% dari total aset JTM MVCable sebesar 4.034 sampai bulan Nopember 2022. Dengan adanya integrasi ini menjadi basis data yang valid akan keberadaan dan kondisi dari aset distribusi tersebut. Selain itu juga, hal ini memberi dampak positif bagi perusahaan karena para karyawan dapat mengakses data aset distribusi secara luas dan membantu pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan pelayanan PLN.

PLN is one of the state-owned companies that has the largest assets in Indonesia, reaching IDR 1,613 trillion, which is used to generate and distribute electricity to customers. PLN is committed to being able to manage its assets carefully and properly by implementing existing technology. This is in line with the spirit of PLN's aspirations for 2024 : Green, Lean, Innovative and Customer Focused. With the encouragement of spirit of innovation, then PT. PLN (Persero) UP3 Palu wants to display all asset data to be able to visualize the distribution asset data geospatially through the GIS system and integrated with asset data in EAM Maximo. Then the data is displayed through a website on the PLN Corporate GIS. With this implementation, it has succeeded in showing 79,450 poles, 4,282.8 KMS JTM, and 4,299 distribution substations. In addition, the depiction of electrical connectivity between distribution network asset data reaches 3,755 JTM and MVCable assets or 93% of the total JTM MVCable assets until November 2022. With this integration, it becomes a valid database for the existence and condition of these distribution assets. Apart from that, this has a positive impact on the company because employees can access data on distribution assets widely and help make decisions in order to improve PLN services"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Wijaya
"Pemeliharaan dan pengadaan infrastruktur TI aplikasi Cardlink yang menggunakan mainframe merupakan suatu investasi yang mahal dari sisi biaya, waktu dan tenaga. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai investasi yang dikeluarkan oleh BNI dan proses implementasi yang lama. BNI harus mengeluarkan biaya pemeliharaan infrastruktur TI yang tinggi karena sering melakukan pembaruan produk dan membayar biaya tambahan support extension untuk produk yang sudah memasuki masa akhir dukungan. Permasalahan ini disebabkan karena penggunaan produk yang tidak sesuai dengan masa dukungan siklus hidup yang telah ditetapkan. Akar penyebab masalahnya adalah belum terdapat inventarisasi yang mendetail, bersifat responsif terhadap masa akhir dukungan produk, dan informasi peringatan hanya terhadap kontrak jasa layanan yang akan habis. Secara umum akar penyebab masalah ini berhubungan dengan pengelolaan aset TI di BNI. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi manajemen aset TI kemudian menyusun rekomendasi perbaikan manajemen aset TI di BNI. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis manfaat bisnis dari implementasi rekomendasi perbaikan manajemen aset TI pada sistem kartu kredit BNI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif menggunakan penilaian tingkat kematangan kerangka kerja software asset management (SAM) ISO/IEC 19770 yang terdiri dari 4 level kematangan. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk menghitung besar nilai manfaat bisnis dengan menggunakan kerangka kerja Manfaat Bisnis TI Generik. Penilaian tingkat kematangan SAM dilakukan dengan wawancara sebagai data afirmasi serta observasi dan studi dokumen sebagai data pendukung. Analisis tingkat kematangan saat ini dilakukan dengan melihat apakah keluaran pada proses kerangka kerja SAM sudah terpenuhi atau tidak. Rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan praktik-praktik pengelolaan yang belum terpenuhi. BNI sudah menjalankan proses life cycle process interfaces di level 4 dan operations management processes and interfaces di level 2. Namun, BNI masih menjalankan proses control environment dan planning and implementation process di level 1 serta proses inventory processes dan verification and compliance processes di level 0. BNI perlu menerapkan sejumlah rekomendasi peningkatan kematangan SAM menuju level 3 untuk memastikan aset TI terkelola secara terpusat sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen aset TI. Penerapan SAM dapat menghasilkan pembaruan infrastruktur TI aplikasi Cardlink dilakukan secara terjadwal dan terstruktur yang tidak mengganggu operasional bisnis. Pembaruan tersebut memberikan manfaat bisnis berupa menghindari biaya pemeliharaan. Selain itu, hasil analisis manfaat bisnis juga menunjukkan manfaat bisnis lainnya berupa mempercepat cash-in dan meningkatkan kapasitas bisnis BNI.

Maintenance and procurement of IT infrastructure for Cardlink application that use mainframe is an expensive investment in terms of cost, time and effort. This is indicated by the large investment value purchased by BNI and the long implementation process. BNI has to pay high IT infrastructure maintenance costs because it frequently updates products and pays additional support extension fees for products that have entered their end of support period. This problem is caused using product that is not accordance its support life cycle period. The root causes are not detailed in inventory, responsive to the end of support product, and warnings only for IT service contracts that will be expired. In general, these root causes are related to IT asset management at BNI. The purpose of this study is to evaluate IT asset management and formulate recommendations for improving IT asset management at BNI. This study also aims to analyze the business value of implementing IT asset management improvement recommendations on the BNI credit card system. This study used a qualitative and quantitative approach. A qualitative approach used an assessment of the maturity level of the ISO/IEC 19770 software asset management (SAM) framework which consists of 4 maturity levels. A quantitative approach was used to calculate business value using the Generic IT Business Value framework. SAM maturity level assessment was carried out by interviews as data affirmation as well as observation and study of documents as supporting data. Analysis of the current maturity level is carried out by assessing whether the outcomes in the SAM process has been fulfilled or not. Recommendations for improvement are prepared based on unfulfilled practices. BNI has already implemented life cycle process interfaces for SAM at level 4 and operations management processes and interfaces for SAM at level 2. However, BNI is still implementing control environment process and planning and implementation process for SAM at level 1 as well as inventory process for SAM and verification and compliance process for SAM at level 0. BNI needs to implement several recommendations for increasing SAM maturity to level 3 to ensure that IT assets are centrally managed to increase the effectiveness and efficiency of IT asset management. The implementation of SAM can result in a scheduled and structured IT infrastructure upgrade of Cardlink application that does not disrupt business operations. This upgrade provide business values by avoiding cost of maintenance. In addition, the business values analysis result also shows other business values such as accelerating cash-in and increasing BNI business capacity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Bramono Wisnumurti
"Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memberikan rekomendasi perancangan pengembangan atau penyempurnaan sistem informasi yang saat ini digunakan oleh PT. Bank XYZ, Tbk., sehingga siklus keuangan dan pengeluaran dapat dikelola dengan efektif dan efisien oleh Manajemen Bank. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan lebih menekankan pada aspek pendalam data untuk mendapatkan kualitas dari penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sistem informasi Spend Management System (SMS) adalah usulan perancangan yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan proses penganggaran, pengadaan dan penerimaan barang dan/atau jasa dan pembayaran, termasuk mengintegrasikan transaksi non pembayaran seperti pengelolaan beban akrual, status uang muka dan kas kecil dengan pembayaran terkait. Usulan perancangan sistem informasi SMS ini menggantikan proses permohonan persetujuan pembayaran dari semula menggunakan kertas dan dibutuhkan tanda tangan basah menjadi paperless melalui sistem tersebut, termasuk memberikan informasi terkini status setiap proses dan persetujuan yang dilewati.

The aim of this research is to provide a recommendation of system design to develop or enhance existing information system that being used by PT. Bank XYZ, Tbk., thus financial cycle and expenditure can be managed effectively and efficiently by the Bank Management. This research is using qualitative method approach and emphasize data. The research method used is a qualitative method with more emphasis on deepening aspects of the data to get the quality of the research conducted. The results of the study concluded that the Information System Management System (SMS) is a system design that can be used to integrate the budgeting process, procurement and receipt of goods and/or services and payments, including integrating non-payment transactions such as accrual expense management, cash in advance status and petty cash that related to its payments. The proposed design of the SMS information system replaces the process of requesting payment approval from paper and requires a wet signature to be paperless through the system, including providing up-to-date information on the status of each process and approval passed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Herliansyah
"Badan Kepegawaian Daerah BKD Provinsi Riau merupakan Organisasi Pemerintahan Daerah OPD yang memiliki tugas dan fungsi dalam pelayanan dan manajemen Aparatur Sipil Negara ASN di Provinsi Riau, seperti pelayanan administrasi kenaikan pangkat, pindah instansi, cuti dan pensiun. Dari Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau tahun 2016 diketahui bahwa pencapaian peningkatan pelayanan manajemen ASN pada tahun 2015 realisasi yang tercapai 52.21 dari target 82, sedangkan di tahun 2016 target diturunkan menjadi 60 dari sebelumnya 84 dengan mempertimbangkan rendahnya pencapaian di tahun-tahun sebelumnya. Permasalahan yang saat ini dihadapi adalah masih ditemukannya data pegawai yang tidak konsisten, proses layanan yang lambat, dan banyaknya berkas yang menumpuk. Hal ini dikarenakan Sistem Informasi Kepegawaian yang ada saat ini hanya berfungsi menyajikan data kepegawaian secara elektronik, akan tetapi belum menyediakan fitur-fitur untuk mendukung proses pelayanan sehingga layanan kepegawaian masih berjalan secara manual. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan sebuah solusi berupa perancangan Sistem Informasi Manajemen ASN Provinsi Riau yang menyediakan fitur bagi ASN untuk mengajukan permohonan layanan ke BKD. Perancangan Sistem Informasi pada penelitian ini mengadaptasi metode pengembangan sistem SDLC yang dimodifikasi dan mengambil tahapan analisis dan desain. Pengumpulandata yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen yang menghasilkan system request yaitu kebutuhan untuk membuat data lebih akurat dan konsisten, mempercepat proses layanan, dan dapat diakses secara online. Dari kebutuhan tersebut maka diturunkan menjadi fungsi-fungsi di dalam sistem yangkemudian dimodelkan menggunakan UML sehingga dihasilkan fitur pengajuan layanan secara online, verifikasi melalui sistem, mengelola permohonan, dan pengaduan layanan. Sedangkan tahapan desain dalam penelitian ini menghasilkan human computer intercation design, data management design dan physical architecture layer design yang dirancang sesuai requirement yang didapatkan. Hasil perancangan Sistem Informasi yang dibuat juga memiliki manfaat Business Process Automation BPA seperti form input data yang konsisten, serta penghitungan SKP dan angka kredit fungsional secara otomatis. Sistem juga akan memberikan Business Process Improvement BPI dengan fitur permohonan online sehingga tidak lagi melalui pencatatan di Petugas Administrasi, dan juga adanya notifikasi apabila dokumen persyaratan tidak lengkap diunggah maka tidak bisa melanjutkan permohonan sehingga tidak perlu mengantarkan berkas ulang. Sistem juga akan memberikan Business Process Reengineering BPR dimana ASN dapat mengajukan layanan secara online tanpa harus datang ke kantor BKD dan membawa banyak berkas. Selain itu juga sistem memberikan Business Process Oppurtunity BPO berupa tersedianya layanan pengelolaan permohonan oleh ASN pengguna layanan sehingga bisa memantau perkembangan permohonannya, dan juga fitur helpdesk yang memungkinkan ASN mendapatkan kemudahan pengaduan dan informasi yang lebih baik mengenai layanan kepegawaian.

The Regional Civil Service Agency BKD of Riau Province is a Regional Government Organization OPD that has duties and responsibilities in the service and management of Civil Servant ASN in Riau Province, such as administrative services promotion, relocation agency, leave and retirement. From the Riau Civil Service Agency Performance Report of 2016, it is known that the achievement of Civil Servant management service improvement in 2015 reached the percentage 52.21 from the target 82 , while in 2016 the target was reduced to the percentage of 60 from 84 previously, considering the low achievement in the previous year. The problems currently encountered are the inconsistency of employee data discovery, the slow of service process, and the number of files that accumulate in the office space. This is because the existing Human Resources Information System only serves to present employee data electronically, but has not provided features to support the service process so that the personnel service is still running manually. To overcome these problems required a solution in the form of Management Information System Civil Servant of Riau Province that provides features for Civil Servant to apply for service to BKD. Information System that Designed in this research adapted method of development of modified SDLC system and take step analysis and design. Data collection is done through interviews, observations and document studies that result in system requests ie the need to make data more accurate and consistent, speed up the service process, and can be accessed online. From these requirements, it is derived into functions in the system which are then modeled using UML resulting in online service submission features, system verification, application management, and service complaints. While the design stage in this study produces human computer intercation design, data management design and physical architecture layer design designed according to the requirements obtained. The results of the design of Information Systems created also have the benefits of Business Process Automation BPA such as consistent data input form, and calculation of SKP and functional credit numbers automatically. The system will also provide Business Process Improvement BPI with online application feature so that it is no longer through registration in the Administration Officer, and also notification if the incomplete requirements document is uploaded then can not continue the application so there is no need to deliver the file again. The system will also provide Business Process Reengineering BPR where ASN can apply online without having to come to BKD office and carry multiple files. In addition, the system provides Business Process Oppurtunity BPO in the form of availability of application management services by Civil Servant service users so that it can monitor the progress of the request, as well as helpdesk feature that allows ASN to get complaints ease and better information about the service personnel."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azam Prakoso
"Manajemen risiko operasional penting dilakukan untuk memberikan peringatan terkait munculnya risiko. Manajemen risiko operasional yang dilakukan saat ini belum terintegrasi dengan baik antar divisi di perusahaan. Risiko operasional yang signifikan saat ini di lokasi tambang Kalimantan Selatan ialah risiko produktivitas yang berkaitan dengan minimnya ketersediaan bahan bakar dan risiko proses berkaitan dengan material jalanan yang buruk dan kondisi cuaca. Penanganan risiko yang dilakukan ialah mengupayakan pengadaan tangki bahan bakar yang lebih besar dan penyediaan alat. Peran manajemen risiko operasional saat ini belum maksimal yang disebabkan oleh minimnya kesadaran risk owner untuk melakukan manajemen risiko.
Terdapat pendekatan manajemen risiko yakni COSO Enterprise Risk Management yang menekankan bahwa risiko harus dikelola oleh seluruh pihak di perusahaan dan harus sesuai dengan tujuan perusahaan yang hendak ingin dicapai Dengan menggunakan pendekatan COSO Enterprise Risk Management, terdapat beberapa elemen yang belum terlaksana dengan baik yakni internal environment dimana masih rendahnya komitmen dari risk owner untuk mengelola risiko. Komponen control activities dan monitoring juga belum dilakukan dengan baik karena rendahnya proses dokumentasi dari penanganan risiko serta pengawasan yang kurang efektif.

Operational risk management is necessary to provide a warning related to the emergence of risk. Operational risk management these day do not well integrated among all divison in the company. Significabt operational risks that present at the mine site in South Kalimantan is productivity risk associated with the lack of availability of the fuel and material risks associated with the poor road and weather condition. Mitigation risks undertaken is seeking procurement of larger fuel tank and adding tools. The role of operational risk management is currently not maximized due to lack of awareness from risk owner to perform risk management.
There is a risk management approach, the COSO Enterprise Risk Managemet which emphasizes that the risks should be managed by the whole company and must be in accordance with the company?s goals are going to be achieved. Based on the COSO Enterprise Risk Management approach, there are some element that have not done well that is low commitment from the owner to manage the risk. Also control and monitoring activities have not done well because of poor documentation process related to risk mitigation and ineffective monitoring.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Setiawan
"Pengembangan bisnis PT AJN Solusindo membuat teknologi komunikasi yang digunakan untuk melayanai kebutuhan pelangan menjadi semakin beragam. Pengelolaan jaringan merupakan salah satu upaya yang dilakukan PT AJN Solusindo untuk menjaga performansi layanan. Penelitian ini diawali dengan masalah performansi layanan yang tidak mencapai sasaran yang ditetapkan. Pengelolaan jaringan yang ada dirasa belum cukup untuk membantu menjaga performansi layanan, karena penggunaan infrastruktur teknologi informasi yang tidak optimal. Oleh karena itu, perlu dirancang infrastruktur teknologi informasi sistem pengelolaan jaringan yang dapat membantu perusahaan meningkatkan performansi layanan. Metodologi yang akan digunakan dalam perancangan infrastruktur teknologi informasi sistem pengelolaan jaringan adalah TOGAF ADM dan Service Oriented Architecture (SOA). Fungsi pengelolaan jaringan disusun mengikuti referensi fungsi pengelolaan FCAPS. Metode pengumpulan data yang akan dilakukan adalah melalui wawancara dengan para pemangku kepentingan, dan observasi terhadap proses bisnis dan kondisi infrastruktur teknologi informsi yang sedang berjalan. Penelitian ini menghasilkan rancangan infrastruktur teknologi informasi sistem pengelolaan jaringan yang memenuhi kebutuhan perusahaan untuk membantu meningkatkan performansi layanan.

Business development of PT AJN Solusindo makes communication technologies that are used to serve the needs of the customer, becoming increasingly diverse. Network management is one of the efforts made by PT AJN Solusindo to maintain service performance. This study begins with the issue of service performance that does not meet the target. Existing network management are still not enough to help maintain the service performance, due to the use of information technology infrastructure is not optimal. Therefore, the information technology infrastructure of network management system needs to be designed, so it supports company to maintain service performance. Methodology that will be used in the design of information technology infrastructure of network management system is TOGAF ADM and service oriented architecture (SOA). The network management functions are arranged to follow the reference model of FCAPS management functions. Methods of data collection are conducted through interviews with stakeholders, and observations of business processes and existing information technology infrastructure. This study provides the information technology infrastructure of network management systems design that meet the needs of the company to maintain service performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Adi Widiyanto
"Kebutuhan energi listrik di Indonesia meningkat 2,1 pada tahun 2015. Hal ini disertai dengan meningkatnya nilai aset. Saat ini nilai aset PLN mencapai Rp 1.115 Triliun pada awal tahun 2016. Pemangku kepentingan menyatakan untuk meningkatkan kinerja manajemen aset. Implementasi manajemen aset di unit-unit PLN teridentifikasi bermasalah. Permasalahan tersebut diantaranya integritas data, lamanya proses akuisisi dan penghapusan aset, sistem informasi yang silo-silo. Kehadiran teknologi informasi di Unit Distribusi Jakarta yang tidak cukup memberi dukungan pada strategi bisnis perusahaan. Perancangan enterprise architecture EA sistem manajemen aset merupakan salah satu solusi dalam membantu menyelaraskan antara strategi bisnis dengan strategi teknologi informasi pada unit Distribusi Jakarta. Kerangka kerja TOGAF menjadi pilihan dalam membuat perancangan EA sistem manajemen aset. TOGAF memiliki 2 siklus iteratif Architecture Contect dan Architecture Delivery dan 5 tahap Tahapan awal, tahapan arsitektur visi, tahapan arsitektur bisnis, tahapan arsitektur sistem informasi, tahapan arsitektur teknologi untuk menghasilkan sebuah penelitian studi kasus sebuah rancangan EA.
Perancangan dibangun menggunakan instrumen data perusahaan. Data tersebut menghasilkan 3 lapisan yakni bisnis, informasi data-sistem dan teknologi. Keluaran dari 5 tahapan TOGAF berupa dokumentasi EA seperti 6 text Prinsip arsitektur, tujuan arsitektur, visi misi, prinsip data, prinsip aplikasi, prinsip teknologi , 5 matrik matrik pemangku kepentingan, matrik interaksi bisnis, matrik fungsi data, matrik data aplikasi, matrik teknologi aplikasi , 2 katalog Katalog data dan katalog sistem informasi dan 6 diagram Diagram value chain, diagram model bisnis, diagram konsep solusi, diagram dekomposisi organisasi, diagram logika data, diagram use case . Perancangan EA sistem manajemen aset dapat memberikan dukungan dalam keselarasan antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi yang pada akhirnya memberi kontribusi berupa tercapainya target perusahaan seperti kepuasan pelanggan, peningkatan penjualan dan lain sebagainya.

Electricity demand in Indonesia increased 2.1 in 2015. This is accompanied by an increase in asset value. Currently, PLN 39 s asset value reaches 1,115 Trillion IDR at the beginning of 2016. Stakeholders stated to improve asset management performance. Implementation of asset management in PLN units identified problematic. These problems include data integrity, length of the acquisition process and asset removal, silo information system. The presence of information technology in the Jakarta Distribution Unit is not enough to support the company 39 s business strategy. The design of enterprise architecture EA asset management system is one solution in helping to align business strategy with information technology strategy at Jakarta Distribution unit. The TOGAF framework becomes an option in making the EA asset management system design. TOGAF has 2 iterative cycles Architecture Content and Architecture Delivery and 5 stages initial stages, phases of vision architecture, business architecture stages, information system architecture stages, technology architecture stages to produce a case study of an EA design.
The design is built using corporate data instruments. The data generate 3 layers of business, information data systems and technology. The output of the 5 TOGAF stages is EA documentation such as 6 text Architecture Principle, architectural purpose, mission vision, data principle, application principle, technology principle , 5 matrices matrix stakeholders, business interaction matrix, data function matrix, application data matrix, Matrix of application technology , 2 catalogs Catalog data and information system catalog and 6 diagrams Value chain diagram, business model diagram, concept concept diagram, organizational decomposition diagram, data logic diagram, use case diagram . EA 39 s asset management system design can provide support in alignment between business strategy and information technology strategy that ultimately contributes to the achievement of corporate targets such as customer satisfaction, sales increase etc.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meita Wulandari
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan kebutuhan, pengadaan, pemanfaatan dan penyajian aset tetap pada laporan keuangan di Pemerintah Daerah Kota Bogor. Skripsi ini membahas mengenai kesesuaian perencanaan, pengadaan, pemanfaatan dan penyajian aset tetap Pemerintah Daerah Kota Bogor terhadap Perundang-undangan yang berlaku. Hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa perencanaan kebutuhan aset tetap Pemerintah Daerah Kota Bogor sesuai dengan perundang-undangan namun memiliki kekurangan dalam melaksanakan fungsi, time management,sistem pencatatan dan pengawasan. Sistem pengadaan sudah berkembang mengikuti perkembangan teknologi dengan proses e-procurement.Penyajian aset tetap masih jauh dari standar akuntansi yang berlaku di pemerintah daerah.

This thesis aims to analyze the planning, procurement, utilization and presentation of fixed asssets in the financial statements in Bogor City Government. This thesis elaborates the suitability of the planning, procurement, utilization and presentation of fixed assets Bogor City Government on regulation. Results of this research concluded that planning of fixed assets Bogor City Government in accordance with the legislation but has shortcomings in carrying out the functions, time management, recording and monitoring system. Procurement system has been developed following the development of technology to process e- procurement.Presentation of fixed assets is still far from applicable accounting standards in local government."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>