Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumarni
"Metode: 228 butir dalam 19 set PPVT IV diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Kemudian dilakukan revisi berdasarkan kultur bangsa Indonesia oleh seorang ahli budaya dan bahasa. 105 anak usia 48-59 bulan diuji dengan PPVT IV Modifikasi. Hasil tes dianalisa untuk menilai kesahihan dan keandalan PPVT IV Modifikasi. Kesahiban konstruksi dinilai dengan koefisien korelasi antara skor set dan skor total serta koefisien korelasi antara skor butir dan skor set. Keandalan dinilai dengan intraclass correlation coefficient, standard error of measurement (SEM) dan alpha Cronbach. Hasil: Kesahihan konstruksi PPVT IV modifikasi adalah baik (r>0,256; a=O,Ol n=lOO) dan keandalannya tinggi ((internal consistency dengan alpha Cronbach = 0,938, keandalan inter-rater= 0.957-0,985 dan standard error of measurement (SEM) = 6,4). Kesimpulan : PPVT IV Modifikasi merupakan instrumen yang sahih dengan keandalan yang memuaskan. Untuk meningkatkan kesahihan konstruksinya, terdapat 36 butir yang sebaiknya diganti. PPVT IV modifikasi ini mudah dilakukan dan dapat direkomendasikan untuk anak umur 48-59 bulan.

Method: 228 items in 19 sets of PPVT IV was translated in Indonesian language and revised according to Indonesian culture. One hundred and five 48-59 months old children were tested. The results were analyzed for its construct validity and reliability. The construct validity was valued by the co"elation coefficient between set score and total score and the co"elation coefficient between item score and set score. The reliability was valued by intraclass co"elation coefficient, standard e"or of measurement (SEM) and alpha Cronbach. Main outcome measures: Modified PPVT IV had a good construct validity and high reliability. Results: The construct validity of Modified P PVT IV was good (r>0,256; a=O, OJ n= 1 00) and the reliability was high (internal consistency with Cronbach alpha= 0,938, interrater reliability= 0.957-0,985 and standard e"or of measurement (SEM)= 6,4). Conclusion: Modified PPVT IV was a valid instrument with satisfactory reliability. To increase the construct validity, there were 36 items that should be substituted It was easy to administer and could be recommended for 48-59 months old child.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2008
T59089
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Agung
"Latar Belakang. Status fungsional merupakan komponen esensial pengkajian paripuma pasien geriatri. Sesungguhnya pada usia lanjut bukan hanya usia harapan hidup yang penting, tetapi bagaimana usia lanjut dapat menjalani sisa kehidupannya dengan baik dan optimal. Untuk itu usia lanjut harus bisa melakukan ADL secara mandiri. Untuk menilai ADL dasar diperlukan alat ukur yang andal, sahih dan Iuas dipakai. Indeks ADL Barthel merupakan alat ukur yang banyak dipakai. Suatu alat ukur yang baik untuk dapat dipalcai luas hares melalui uji keandalan dan kesahihan. Di Indonesia Indeks ADL Barthel belum pernah diuji keandalan dan kesahihannya.
Tujuan. Membuktikan bahwa kuesioner Indeks ADL Barthel merupakan intrumen ukur yang andal dan sahih untuk menilai status fungsional dasar usia lanjut Indonesia.
Metodologi. Dirancang suatu studi validasi. Prosedur yang dilakukan adalah pada hari pertama kunjungan semua pasien dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pengisian formulir kuesioner indeks ADL Barthel dan indeks ADL Katz serta pada hari 7 --14 kunjungan dilakukan pengisian ulangan formulir kuesioner ADL Barthel.
Hasil. Telah dilakukan pengambilan data dari 100 responden, nilai ICC ADL Barthel tiap-tiap butir, dan nilai total ADL Barthel didapatkan sangat baik (> 0,75), kecuali untuk butir mengendalikan rangsang buang air besar dengan ICC 0,645 hasilnya baik (0,4 -- 0,75). Keandalan internal consistency penelitian ini diperoleh nilai Cronbach a 0,938. Uji kesahihan eksternal ADL Barthel dibandingkan ADL Katz dianalisis dengan uji Spearman correlation coefficient menunjukkan hubungan bermakna (pc0,01), yaitu antara butir dan nilai total ADL Barthel dengan butir dan nilai total ADL Katz. Hanya hubungan butir mengendalikan rangsang buang air km-II ADL Barthel dengan butir makan ADL Katz yang bermalma dengan (p<0,05). Kesahihan konstruksi ADL Barthel diuji dengan Spearman correlation coefficient dan melihat nilai rho (r) masing masing butir. Hasil yang didapatkan semua butir berhubungan bermakna dengan nilai total (p<0,001). Semua butir mempunyai nilai r > 0,3.
Simpulan. Kuesioner ADL Barthel merupakan instrumen ukur yang andal dan sahih serta dapat digunakan untuk mengukur status fungsional dasar usia lanjut Indonesia.

Background. Status functional is essential component of comprehensive geriatric assessment. Actually in addition to longevity, the important thing for elderly is to live the rest of their life as good and as optimal as possible. To live their life as good and as optimal as possible, the elderly should do the basic ADL independently. To measure basic ADL performance of elderly, measurement tool which is valid, reliable and commonly used is needed. Barthel index is the measurement tool which commonly used. For a good instrument to become commonly used, it should be tested for reliability and validity. In Indonesia Barthel index hasn't been tested for reliability and validity.
Objectives. To verify that Barthel index form is an accurate tool to measure basic functional status in elderly population Indonesia.
Methods. A validation study was arranged. On the first day of visit, all patients were subjected to anamnesis and physical examination. Barthel index form and Katz index form were filled on the first visit, which were repeated on day 7 through day 14 of visits.
Results. There were 100 respondents in this study. Intra class correlation coefficient (ICC) Barthel index for each dimension, total score Barthel index were found to be excellent (>0.75) with the exception of controlling bowels with ICC 0.645 (good). The internal consistency was found to have Cronbach a 0.938. Compared to Katz index, the external validity of Barthel index was found to be significant (p<0.01) using Spearman correlation coefficient. The construct validity was found to be significant (p<0.001)
Conclusion. Barthel index form is an reliable and valid tool which is recommended to measure basic functional status in elderly population Indonesia."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2006
T18048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nidya Khaireza
"Penelitian ini bertujuan mendapatkan alat ukur IADL Lawton Bahasa Indonesia yang sahih dan andal untuk menilai kemandirian lansia sehat dalam komunitas di Jakarta. Penerjemahan IADL Lawton ke dalam bahasa Indonesia menggunakan metode 10 langkah ISPOR yang dilanjutkan dengan uji kesahihan serta keandalan. Total subjek penelitian 83 (24 laki-laki dan 59 Perempuan). Berdasarkan hasil uji kesahihan konstruk didapatkan nilai r semua butir diatas nilai r tabel (r > 0.213) dan uji kesahihan kriteria didapatkan korelasi yang sangat kuat dengan hasil observasi (r=0.888 dan p<0.000). Hasil uji keandalan internal didapatkan nilai alpha cronbrach 0.735 untuk total skor IADL Lawton. Hasil uji test-retest dengan jarak waktu antar wawancara satu minggu didapatkan korelasi mendekati sempurna (r=0.951). Hasil uji inter-rater antara pewawancara rater pertama dan kedua didapatkan excellent agreement (ICC >0.9). Kesimpulan didapatkan IADL Lawton versi Bahasa Indonesia memiliki kesahihan dan keandalan yang baik. IADL Lawton yang sudah diterjemahkan dapat dipakai untuk menilai kemandirian lansia sehat dalam beraktifitas di komunitas.

This research aims to develop a valid and reliable Indonesian version of the IADL Lawton tool to assess the independence of healthy elderly individuals in the community in Jakarta. The translation of IADL Lawton into Indonesian follows the 10-step ISPOR methodology, followed by validity and reliability testing. The total research subjects were 83 (24 males and 59 females). Based on the results of the construct validity test, all item values exceeded the table value (r > 0.213), and the criterion validity test showed a very strong correlation with observation results (r=0.888 and p<0.000). The internal reliability test yielded a Cronbach's alpha value of 0.735 for the total score. The test-retest results with a one-week interval between interviews showed a nearly perfect correlation (r=0.951). The inter-rater reliability test between the first and second interviewers resulted in excellent agreement (>0.9). The Indonesian version of IADL Lawton demonstrates good validity and reliability. The translated IADL Lawton can be effectively used to assess the independence of healthy elderly individuals in their activities within the community."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Annisya Dwi Rianthi
"Latar belakang: Identifikasi dan deteksi dini keterlambatan perkembangan anak sampai usia 3 tahun membutuhkan alat uji penapisan yang sahih dan andal serta mudah diaplikasikan orangtua. Kesahihan dan keandalan ASQ-3 belum teruji di Indonesia sehingga ASQ-3 belum digunakan secara luas sebagai alat uji penapisan perkembangan anak.
Tujuan: Mengetahui kesahihan dan keandalan ASQ-3 bahasa Indonesia sebagai alat uji penapisan keterlambatan perkembangan anak usia 24-36 bulan.
Metode: Penelitian potong lintang ini dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yaitu adaptasi transkultural, modifikasi dan tranlasi kuesioner ASQ-3 versi orginal ke bahasa Indonesia. Tahap kedua, kuesioner bahasa Indonesia yang sudah final, diuji ke 30 subyek dari 5 kelompok umur (24,27,30,33,36 bulan). Uji kesahihan dengan menggunakan koefisien korelasi, uji keandalan dengan konsistensi internal dan keandalan inter-rater.
Hasil: Uji kesahihan dengan koefisien korelasi kuat di domain komunikasi usia 24 bulan (0,908), domain motor kasar usia 24 bulan (0,860), domain motor kasar usia 36 bulan (0,865). Uji keandalan dengan Alpha Cronbach ialah baik (0,673-0,825) dengan keandalan inter-rater yang sangat baik (0,916).
Kesimpulan: ASQ-3 bahasa Indonesia sahih dan andal sebagai alat uji penapisan keterlambatan perkembangan anak usia 24-36 bulan.

Background: Identification of children with developmental disabilities is critical step in providing early intervention services. Ages and Stages Questionnaires third edition (ASQ-3), a parent-report questionnaires has been proven to be a valid and reliable screening test and good psychometric properties. This test has not been validated and standardized before in Indonesia.
Aim: To provide the validated and reliability form of the Indonesian version of the Ages and Stages Questionnaires as an appropriate developmental screening tool for evaluation of 24-36 months Indonesian children's development.
Method: Cross sectional study divided into two parts. First part included the adaptation, transcultural, and translation ASQ-3 original version to Indonesian version. Second part, final form of Indonesian ASQ-3 was performed for 30 children from 5 age groups (24,27,30,33,36 months). In order to determine validity of the questionnaires using correlation coefficient, and reliability was measured using internal consistency and intraclass correlation coefficient.
Results: The validity determined by correlation coefficient was very good in communication area at 24 months age (0.908), gross motor at 24 months age (0.860), and gross motor at 36 months age (0.865). The reliability, determined by cronbach's alpha ranged from 0.673-0.825 and the inter-rater reliability was 0.916.
Conclusion: The Indonesian version of the ASQ has appropriate validity and reliability for screening developmental disorders in 24 -36 months children in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T55526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrila Harmaini
"Latar Belakang. Kualitas hidup merupakan hal yang penting pada penyakit kronik, termasuk pada usia lanjut. Kualitas hidup yang dibahas di bidang kesehatan adalah kualitas hidup terkait kesehatan (health related quality of life). Salah satu kuesioner untuk mengukur kualitas hidup yang banyak digunakan adalah formulir European Quality of Life - 5 Dimensions (EQ-5D). Di Indonesia belum ada suatu alat mengukur kualitas hidup terkait kesehatan pada usia lanjut yang sudah diuji keandalan dan kesahihan.
Tujuan. Membuktikan bahwa formulir EQ-5D merupakan alat pngukur yang andal dan sahib untuk menentukan kualitas hidup terkait kesehatan pada usia lanjut di Indonesia.
Metodologi. Dirancang suatu studi validasi. Prosedur yang dilakukan adalah pada hari pertama kunjungan, semua pasien melakukan pengisian formulir European Quality of life - 5 Dimensions (EQ-5D) dan Short Form - 36 (SF-36) dan pada hari ke 7-14 kunjungan dilakukan pengisian ulang formulir EQ-5D.
Hasil. Telah dilakukan pengambilan data terhadap 86 responden, nilai ICC EQ-5D masing-masing dimensi, EQ-5D indeks maupun VAS didapatkan sangat baik (>0,75), kecuali untuk rasa cemas/ depresi, dengan nilai ICC 0,611. Keandalan internal consistency penelitian ini didapatkan nilai Cronbach a 0,829. Uji kesahihan ekstemal EQ-5D-dibandingkan SF-36 dan dianalisis-dengan uji Pearson/ Spearman correlation coefficient. Terdapat hubungan bermakna (p<0,0I), yaitu antara dimensi EQ-5D, EQ-5D indeks, EQ-5D VAS dengan dimensi SF-36 maupun SF-36 nilai total, kecuali hubungan EQ-5D VAS dan kesehatan jiwa SF-36. Hasil uji kesahihan konstruksi EQ-5D, didapatkan semua dimensi berhubungan bermakna dengan EQ-5D indeks ( p<0,01).
Simpulan. Fornulir EQ-5D merupakan alat pngukur yang andal dan sahih dan dianjurkan dapat digunakan untuk mengukur kualitas hidup terkait kesehatan usia lanjut di Indonesia.

Background. Quality of life is an important issue in chronic disease and elderly population. Quality of life discussed here is Health Related Quality of Life (HRQOL). HRQOL is an abstract variable. It contents two dimensions, subjective or perception and objective component. One of the HRQOL instrument most commonly used is European Quality of Life - 5 Dimensions (EQ-5D) form. So far there isn't any tool to measure HRQOL in elderly population in Indonesia, which has been validated consistently.
Objectives. To verify that EQ-5D form is a reliable and valid instrument to measure health related quality of life in elderly population in Indonesia.
Methods. A validation study was arranged. On the first day of visit, all patients filled in EQ-5D form and Short Form - 36 (SF-36), which was repeated on day 7 through day 14 of visits.
Results. There were 86 respondents in this study. Interclass Correlation Coefficient (ICC) EQ-5D for each dimension, EQ-5D index and EQ-5D VAS were found to be excellent (>0.75) with the exception of anxiety/ depression with ICC 0.611. The internal consistency was found to have Cronbach a 0.829. Compared to SF-36, the external validity of EQ-SD was found to be significant (p<0.01) using Pearson/ Spearman correlation coefficient, except the correlation of EQ-5D VAS and mental health. The construct validity was found to be significant (p<0.01).
Conclusions. EQ-5D form is a reliable and valid instrument which is recommended to measure health related of life in elderly population in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Utami
"ABSTRAK
Latar belakang: Fokus terapi asma adalah mencapai terkendalinya asma secara
adekuat. Childhood Asthma Control Test (CACT) merupakan kuesioner
penilaian terkendalinya asma pada anak yang cepat dan mudah digunakan.
Penggunaan CACT di Indonesia masih terbatas karena kendala bahasa dan
budaya. Sampai saat ini belum ada kuesioner CACT versi Indonesia (terjemahan
CACT ke dalam bahasa Indonesia) yang terbukti sahih dan andal.
Tujuan: Mengetahui kesahihan (validity) dan keandalan (reliability) kuesioner
CACT versi Indonesia.
Metode: Menerjemahkan tujuh pertanyaaan kuesioner CACT menjadi kuesioner
CACT versi Indonesia. Studi potong lintang dilakukan terhadap 66 subjek usia
4-11 tahun yang dipilih secara konsekutif. Semua subjek menjalani uji fungsi paru
dan pemeriksaan peak expiratory flow berkala. Analisis statistik menggunakan
uji Cronbach?s  dan uji korelasi Pearson/ Spearman.
Hasil: Rerata usia subjek penelitian adalah 7,89 tahun (5,25 -11,83 tahun) dengan
proporsi jenis kelamin lelaki lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Sebagian
besar subjek penelitian yaitu 60,4% memiliki status asma tidak terkendali (nilai
kuesioner CACT ≤19). Kuesioner CACT versi Indonesia mempunyai keandalan
(Cronbach?s  0,762) dan kesahihan konstruksi (r= 0,384-0,545) yang baik.Tidak
terdapat korelasi bermakna antara kuesioner CACT versi Indonesia dengan nilai
FEV1 (r =-0,024; p=0,846) dan nilai variabilitas mingguan PEF (r=-0,218;
p=0,079).
Simpulan: Kuesioner CACT versi Indonesia mempunyai kesahihan dan
keandalan yang baik untuk menilai terkendalinya asma. Kuesioner ini tidak
mempunyai korelasi dengan uji fungsi paru sehingga CACT tidak dapat
menggantikan peran uji fungsi paru sebagai salah satu komponen penilaian
terkendalinya asma.

ABSTRACT
Background: The goal of asthma treatment is to achieve control over the asthma
adequately. The Childhood Asthma Control Test (CACT) is a quick and easy-touse
questionnaire for assessing asthma control on children. The usage of CACT in
Indonesia is limited due to the language and culture barrier. To date, there is no
Indonesian version of CACT questionnaire that is proven to be reliable and valid.
The aim of this study was to validate the Indonesian version of this test.
Objectives: To learn the validity and reliability of the Indonesian version of
Childhood Asthma Control Test (I-CACT).
Methods: Translation of the established seven-item questionnaire into the ICACT.
Cross-sectional study was conducted among 66 participants aged 4-11
years old which were recruited consecutively. All patient undergone pulmonary
function test and measured peak expiratory flow (PEF) regularly. The reliability
of I-CACT was assessed using the internal consistency (Cronbach?s ) and the
validity was assesed by the Pearson/Spearman correlation test.
Results: The mean age was 7.89 years (5.25-11.83y) with predominantly boys.
Sixty percent of participants had uncontrollable asthma (score I-CACT ≤19). Both
the internal consistency reliability (Cronbach?s  0.762) and the constructed
validity (r= 0.384-0.545 ) of the I-CACT were good. No significant correlation
was found between the I-CACT score with the FEV1 (r =-0.024; p=0.846) and the
variability of PEF (r=-0.218; p=0.079) respectively.
Conclusions: I-CACT is a valid and reliable test for assessing asthma control.
However, I-CACT does not correlate well with the pulmonary function test and
therefore is not a substitute to the role of pulmonary function in assessing asthma
control."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supit, Diane Meytha
"Latar belakang: Identifikasi dan deteksi dini gangguan komunikasi pada bayi dan anak membutuhkan alat uji penapisan sahih, andal, mudah diaplikasikan oleh orangtua/ pengasuh. Instrumen CSBS DP ITC adalah alat skrining yang sahih dan andal mendeteksi gangguan komunikasi anak, namun belum diterjemahkan dan diuji kesahihan dan keandalan dalam bahasa Indonesia.
Tujuan: Mengetahui kesahihan dan keandalan CSBS DP ITC bahasa Indonesia sebagai alat uji penapisan gangguan komunikasi anak 6-24 bulan.
Metode: Penelitian potong lintang di Poliklinik TKPS/ RS Cipto Mangukusumo Jakarta (Februari-Mei 2019) dua tahapan. Tahapan pertama kesahihan interna 2 periode yaitu pertama, adaptasi transkultural kuesioner CSBS DP ITC bahasa asli ke bahasa Indonesia dan kedua, pengujian kuesioner CSBS DP ITC versi bahasa Indonesia kepada 35 orangtua/ pengasuh. Uji kesahihan dianalisis menggunakan Spearman Correlation, uji keandalan dianalisis menggunakan Alpha Cronbach s coefficient. Tahapan kedua kesahihan eksterna, uji diagnostik CSBS DP ITC dibandingkan BSID III skala bahasa sebagai baku emas kepada 147 orangtua/ pengasuh dan 147 anak.
Hasil: Kesahihan interna CSBS DP ITC bahasa Indonesia umumnya baik dengan nilai r > 0,3. Keandalan CSBS DP ITC bahasa Indonesia baik dengan Alpha Cronbach s (0,876-0,896). Kesahihan eksterna CSBS DP ITC bahasa Indonesia mendapatkan sensitifitas 71,43% dan spesifisitas 81,48%.
Simpulan: Kuesioner CSBS DP ITC bahasa Indonesia terbukti sahih dan andal sebagai alat uji penapisan gangguan komunikasi anak usia 6-24 bulan

Background: Early identification and detection of communication disorders in children require valid and reliable screening tool that easily to apply. The CSBS DP ITC is a valid and reliable screening tool to detect communication disorder in children, but it has not translated and tested for validity and reliability in Indonesian language.
Objective To find out validity and reliability of CSBS DP ITC Indonesian version as a screening tool for communication disorders in children aged 6-24 months.
Methods: Cross-sectional study was carried out in clinic of Growth Development- Social Pediatric / Cipto Mangukusumo Hospital Jakarta (February - May 2019) in two stages. First stage was internal validity consisting 2 periods, transcultural adaptation from original language to Indonesian and second stage was final Indonesian CSBS DP ITC questionnaire was tested to 35 parents / caregivers. Validity analyzed using Spearman Correlation. Reliability analyzed using Alpha Cronbach s coefficient. Second stage was external validity by compared CSBS DP ITC with BSID III language scale as gold standard to 147 parents / caregivers and 147 children.
Results: Internal validity showed good validity with r > 0.3. Reliability showed good with Alpha Cronbach (0.876-0,896). External validity has 71.43% sensitivity and 81.48% specificity.
Conclusion: Indonesian CSBS DP ITC questionnaire valid and reliable as screening test for communication disorders in children aged 6-24 months.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulina Togina
"ABSTRAK
Kehilangan berat badan yang tidak diinginkan merupakan salah satu masalah gizi pada usia lanjut. Untuk itu dibutuhkan alat skrining untuk mendeteksi risiko penurunan berat badan pada usia lanjut. Simplified Nutritional Appettite Questionnaire SNAQ merupakan salah satu alat skrining yang cepat dan mudah. Tujuan dan penelitian ini adalah mengetahui kesahihan dan keandalan SNAQ versi Indonesia. Studi potong lintang dilakukan terhadap 105 subyek berusia 60 tahun keatas dipilih secara konsekutif. Semua subyek menjalani pengukuran antropometri, pemeriksaan hemoglobin, serta skrinning SNAQ dan CNAQ. Analisis Statistik menggunakan uji Cronbach ?, uji korelasi spearman. Hasil Kuesioner SNAQ versi Indonesia mempunyai keandalan Cronbach ? 0.779 dan kesahihan r = 0.709 dan p < 0.001 . Hal ini menunjukan keandalan dan kesahihan SNAQ versi Indonesia dalam menilai risiko penurunan berat badan pada usia lanjut.

ABSTRACT
The purpose of this study is to find out the validity and reliability of the Simplified Nutritional Appetite Questionnaire SNAQ in its Indonesian questionnaire version, to screen the risks of weight loss among subjects of advanced age, so that malnutrition can quickly be recognized, and nutrition supplements be prescribed at an early stage. This research was comprised of a cross section of subjects above the age of 60, who were chosen consecutively. Statistical analysis was conducted using the test Cronbach , and correlated using Spearman. The results of the Indonesian version of the SNAQ questionnaire possessed reliability Cronbach 0.779 and validity r 0.709 dan p 0.001 . These values indicate that the Indonesian version of the SNAQ questionnaire is adequately valid and reliable for gauging the risks of weight loss among the elderly. "
2017
T50310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratna Ekawati
"Gangguan komunikasi pada anak dengan palsi serebral dapat meliputi gangguan pada proses berbicara dan berbahasa baik ekspresif maupun reseptif. Gangguan fungsi komunikasi berpengaruh secara bermakna terhadap kualitas hidup anak dengan palsi serebral terutama dalam domain aktivitas sehari-hari dan partisipasi dalam hubungan sosial. Sistem penilaian fungsi komunikasi pada anak dengan palsi serebral sangat diperlukan untuk mendapatkan data dasar fungsi komunikasi anak. Communication Function Classification System (CFCS) merupakan instrumen yang dipakai untuk mengelompokkan fungsi komunikasi anak dengan palsi serebral. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesahihan dan keandalan instrumen CFCS yang diadaptasi dan diterjemahkan dalam budaya dan bahasa Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di poliklinik Departemen Rehabilitasi Medik divisi Pediatri RSCM dari 1 Oktober 2021 hingga 28 Februari 2022. Metode yang digunakan adalah desain potong lintang dengan sampel berjumlah 42 orang. Uji kesahian menggunakan validitas isi. Data diolah dengan uji keandalan inter-rater menggunakan koefisien Kappa dan test-retest menggunakan Intraclass Correlation Coefficient (ICC). Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien Kappa antara rater dokter dengan terapi wicara adalah 0,643 (baik), nilai antara rater dokter dengan pelaku rawat adalah 0,385 (lemah) dan nilai antara rater terapi wicara dengan pelaku rawat adalah 0,333 (lemah). Nilai ICC pada rater dokter adalah 1,000, rater terapis wicara adalah 0.973 dan pada rater pelaku rawat adalah 0,937. Berdasarkan hasil dari proses translasi, adaptasi bahasa, uji keandalan inter rater dan test retest maka dapat disimpulkan CFCS versi bahasa Indonesia merupakan instrumen yang sahih dan memiliki keandalan yang baik antara rater dokter dan terapi wicara untuk digunakan sebagai alat klasifikasi fungsi komunikasi penderita palsi serebral di Indonesia.

Communication disorders in children with cerebral palsy can include disturbances in speech and language processes, both expressive and receptive. Impaired communication function significantly affects quality of life of children with cerebral palsy, especially in the domain of daily activities and participation in social relationships. The communication function classification system in children with cerebral palsy is needed to obtain basic data on children's communication functions. The Communication Function Classification System (CFCS) is an instrument used to classify the communication functions of children with cerebral palsy. This study aims to test the validity and reliability of the CFCS instrument adapted and translated into Indonesian culture and language. This research was conducted at the Polyclinic of Department of Medical Rehabilitation in Pediatrics Division of RSCM from October 1, 2021 to February 28, 2022. The method used was a cross-sectional design with a sample of 42 subjects. Validity test using content validity. The data was processed by inter-rater reliability test using Kappa coefficient and test-retest using Intraclass Correlation Coefficient (ICC). The results showed that the Kappa coefficient between raters of doctors and speech therapy was 0.643 (good), the value between raters of doctors and caregivers was 0.385 (weak) and the value between raters of speech therapy and caregivers was 0.333 (weak). The ICC value for the doctor rater is 1,000, the speech therapist rater is 0.973 and the caregivers rater is 0.937. Based on the translation process, language adaptation, inter rater reliability test and test retest, it can be concluded that the Indonesian version of the CFCS is a valid instrument and has good reliability between rater doctors and speech therapy to be used as a means of classifying the communication function of patients with cerebral palsy in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>