Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Artini
"

Simulasi penarikan kembali (mock recall) merupakan langkah penting dalam industri farmasi untuk memastikan efektivitas prosedur penarikan produk yang tidak memenuhi standar. Penelitian ini dilakukan di PT. Bintang Toedjoe untuk mengevaluasi penerapan prosedur tersebut. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif dengan mengumpulkan data produk dari database perusahaan, meliputi data penjualan, produksi, keluhan, retur, dan penyimpangan selama periode Januari-Desember 2023. Pengumpulan data dan penyusunan laporan dilakukan dari 4 Maret hingga 30 April 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apoteker, terutama QA supervisor, memiliki peran penting dalam pelaksanaan simulasi penarikan kembali untuk memastikan prosedur berjalan dengan baik. Simulasi ini juga mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, terutama dalam pelatihan staf dan waktu respons selama penarikan aktual. Simulasi penarikan berkala sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan meningkatkan kesiapan industri farmasi dalam menangani penarikan produk. Evaluasi dan pelatihan berkelanjutan direkomendasikan untuk mencapai tingkat pengembalian yang lebih optimal.


A mock recall is a crucial step in the pharmaceutical industry to ensure the effectiveness of recall procedures for products that do not meet standards. This study was conducted at PT. Bintang Toedjoe to evaluate the implementation of these procedures. The research used a retrospective method by collecting product data from the company's database, including sales, production, customer complaints, returns, and deviations data during the January-December 2023 period. Data collection and report preparation were conducted from March 4 to April 30, 2024. The study results show that pharmacists, particularly QA supervisors, play a vital role in the implementation of the mock recall to ensure the proper execution of procedures. The simulation also identified areas that need improvement, especially in staff training and response time during actual recalls. Regular recall simulations are essential to ensure compliance with Good Manufacturing Practices (GMP) and to enhance the readiness of the pharmaceutical industry in handling product recalls. Continuous evaluation and training are recommended to achieve a more optimal return rate.

;"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , [;1993, 1993]
T58399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zhafira Chairunnisa
"Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan atau menyerahkan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dari tempat penyimpanan/industri farmasi hingga kepada pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu. Pedoman yang digunakan dalam melaksanakan distribusi adalah Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) merupakan cara distribusi atau penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Salah satu prinsip dalam CDOB adalah penarikan kembali atau recall. Penarikan obat merupakan proses penarikan obat yang telah diedarkan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan label. Tujuan dilaksanakannya PKPA ini adalah mengetahui peran apoteker dalam melakukan simulasi penarikan kembali (mock recall) dan mengetahui proses simulasi penarikan kembali (mock recall) di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jakarta III. Peran apoteker di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jakarta III dalam simulasi penarikan kembali (mock recall) adalah menyediakan informasi mengenai ketersediaan produk yang akan dilakukan penarikan beserta riwayat distribusi produk terkait ke outlet-outlet. Proses simulasi penarikan kembali (mock recall) di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jakarta III telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penarikan Kembali yang mengacu pada Petunjuk Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (Juknis CDOB).

Distribution is a series of activities in the framework of distributing or delivering raw materials, pharmaceutical preparations, medical devices, and medical consumables from pharmaceutical storage/industries to patients while still guaranteeing quality, stability, type, quantity, and timeliness. The guideline used in carrying out distribution is the Good Distribution Practice (GDP). Good Distribution Practice (GDP) is a method of distribution or distribution of drugs and/or medicinal substances that aims to ensure quality along the distribution channel according to the requirements and intended use. One of the principles in GDP is recall or recall. Drug recall is the process of recalling drugs that have been distributed which do not meet safety, efficacy, quality and label standards and/or requirements. The purpose of implementing this report is to find out the role of pharmacists in conducting mock recall simulations and to find out its process at Kimia Farma Trading & Distribution, Jakarta III Branch. The role of the pharmacist at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta III Branch in the mock recall simulation is to provide information regarding the availability of the product to be recalled along with the distribution history of related products to outlets. The mock recall simulation process at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta III Branch has been carried out in accordance with the Standard Operational Procedure (SOP) for Withdrawals which refers to the Technical Instructions for Good Distribution Practice."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indrawati
"Praktek Kerja Profesi dilaksanakan di PT. Bintang Toedjoe Plant Pulogadung bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di dalam sebuah industri farmasi; mengetahui dan memahami pelaksanaan penerapan CPOB di PT. Bintang Toedjoe; memiliki wawasan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan farmasi industri serta gambaran nyata tentang permasalahan dan cara pengatasinya. Tugas khusus yang diberikan berjudul Diversifikasi Bahan Baku Ananas comosus Extract pada ?Promag Gazero? dan Parasetamol pada "Laila". Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui hasil formulasi sediaan cair "Promag Gazero" dan sediaan serbuk "Laila", serta untuk membandingkan hasil uji fisik dan kimia "Promag Gazero" dan "Laila" hasil diversifikasi dengan produk existing. Analisis fisika dan kimia sediaan "Promag Gazero" dengan modifikasi bahan baku Ananas comosus extract dan sediaan serbuk "Laila" dengan modifikasi bahan baku parasetamol menghasilkan produk yang berada dalam rentang spesifikasi yang ditentukan.

Professional Internship was held at PT. Bintang Toedjoe on Pulogadung Plant, intended to allow student to comprehending and understanding the role, duties and responsibilities of a pharmacist in the pharmaceutical industry; to comprehending and understanding the implementation of GMP in PT. Bintang Toedjoe; having knowledge, skills, and practical experience to do the job in the pharmaceutical industry and knowing of the problems faced, also solutions to solve these problems. Special assignment given titled Ananas comosus Extract Diversification on ?Promag Gazero? and Paracetamol on "Laila". The purpose of special assigment are to understand formulation result liquid dosage form "Promag Gazero" and powder dosage form "Laila", and to compare the physical and chemical test results of "Promag Gazero" and "Laila" product diversification with existing product. Physic and chemical analysis of "Promag Gazero" with Ananas comosus extract modified and powder "Laila" with paracetamol modified showed product in a given spesification."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nur Dzikrina
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Industri Farmasi dilaksanakan di PT. Bintang Toedjoe Plant
Pulogadung pada tanggal 1 Juli ? 28 Agustus 2015. Pelaksanaan praktik kerja
profesi ini memiliki tujuan umum agar mahasiswa program studi apoteker mengerti
peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi; memiliki
wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi; memahami penerapan CPOB di Industri
Farmasi; memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di
Industri Farmasi. Tugas khusus yang diberikan mengenai usulan dokumentasi hasil
uji stabilitas on-going. Selain dsimpan dalam bentuk hard file, hasil uji stabilitas
on-going diusulkan disimpan dalam bentuk soft file agar lebih mudah untuk
pembuatan laporan Annual Product Review (APR) atau perpanjangan izin edar.ABSTRACT Profession internship in Pharmaceutical Industry is held at PT. Bintang Toedjoe
Plant Pulogadung on July 1st ? August 28th 2015. The goals of this
internship program are to make students understand roles, jobs and duties of
pharmacist in Pharmaceutical Industry; to make them have insights, knowledge,
skills and practical experiences to do pharmaceutical practice in Pharmaceutical
Industry; to make them know real condition of pharmaceutical practice problems in
Pharmaceutical Industry. Special assignment given on the proposed documentation
of the results of on-going stability studies. Besides dsimpan in hard file, the results
of on-going stability test proposed is stored in the form of soft files to make it easier
for making reports Annual Product Review (APR) or an extension of the marketing
authorization. "
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Mulyo Wicaksono
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi dilaksanakan di PT Bintang Toedjoe Plant Pulogadung Kegiatan praktek kerja ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peranan tugas dan tanggung jawab apoteker di dalam sebuah industri farmasi mengetahui dan memahami pelaksanaan penerapan CPOB di PT Bintang Toedjoe memiliki wawasan keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi memiliki gambaran tentang permasalahan yang dihadapi PT Bintang Toedjoe dalam melaksanakan penerapan CPOB serta langkah langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut Tugas khusus yang diberikan berjudul Reduksi Titik Sampling Pemeriksaan Mikrobiologi Produk Obat Tradisional dalam Bentuk Sediaan Liquid Tugas khusus ini bertujuan untuk mempelajari tata cara reduksi titik sampling pemeriksaan mikrobiologi serta menarik kesimpulan apakah reduksi titik sampling pemeriksaan mikrobiologi pada produk sediaan Obat Tradisional liquid dapat dilakukan atau tidak ABSTRACT Professional Internship was held at PT Bintang Toedjoe on Pulogadung Plant This Professional Internship is intended to allow student to comprehending and understanding the role duties and responsibilities of a pharmacist in the pharmaceutical industry to comprehending and understanding the implementation of GMP in PT Bintang Toedjoe having knowledge skills and practical experience to do the job in the pharmaceutical industry to knowning of the problems faced by PT Bintang Toedjoe in carrying out the implementation of GMP and solutions to solve these problems Special assignment given titled Reduction of Sampling Point Microbiological Examination of Traditional Medicine Product in Liquid Form This particular task was to study the procedures for the reduction sampling point of microbiological examination and take the conclusion whether sampling point reduction in the microbiological examination of Traditional Medicine products liquid can be done or not ;Professional Internship was held at PT Bintang Toedjoe on Pulogadung Plant This Professional Internship is intended to allow student to comprehending and understanding the role duties and responsibilities of a pharmacist in the pharmaceutical industry to comprehending and understanding the implementation of GMP in PT Bintang Toedjoe having knowledge skills and practical experience to do the job in the pharmaceutical industry to knowning of the problems faced by PT Bintang Toedjoe in carrying out the implementation of GMP and solutions to solve these problems Special assignment given titled Reduction of Sampling Point Microbiological Examination of Traditional Medicine Product in Liquid Form This particular task was to study the procedures for the reduction sampling point of microbiological examination and take the conclusion whether sampling point reduction in the microbiological examination of Traditional Medicine products liquid can be done or not "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Atqiya Qutrunnada
"Industri farmasi yang sudah mendapatkan izin untuk melakukan pembuatan sediaan farmasi harus mempunyai sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dalam proses produksi, PT Bintang Toedjoe menerapkan pedoman berdasarkan CPOB dan CPOTB. Penerapan pedoman tersebut melibatkan seluruh personil produksi untuk menopang dan memastikan bahwa mutu yang dihasilkan dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Pelatihan personil termasuk salah satu aspek dari tiga kompenen penting dalam penerapan regulasi terkait Good Manufacturing Practice yang digunakan untuk meningkatkan kinerja personil. Pentingnya pelatihan bagi personil adalah untuk membentuk peran dan tanggung jawabnya masing-masing, serta dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi personil yang berkualitas dan terkualifikasi. Standar kualifikasi yang ditetapkan oleh PT Bintang Toedjoe disusun berdasarkan komponen matriks kompetensi sesuai dengan area masing-masing, baik area compounding, filling, dan packaging. Standar kualifikasi dinilai setiap tahun berdasarkan matriks kompetensi yang mengacu pada Work Instruction (WI) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman personil terhadap area kerjanya. Berdasarkan hasil wawancara dan post test, dapat dikatakan bahwa 82% personil telah memahami matriks kompetensi yang telah ditetapkan. Sebesar 85% personil sudah memahami matriks kompetensi area masing-masing dan hanya tersisa 15% personil yang masih belum memahami matriks kompetensi dengan baik. Selain itu, berdasarkan nilai post test, seluruh personil powder sudah secara keseluruhan memahami matriks kompetensi dengan baik sehingga perlu peningkatan pemahaman kepada personil compounding, filling, dan packaging line liquid.

Pharmaceutical industries that have obtained a license to manufacture pharmaceutical preparations must have a certificate of Good Manufacturing Practice (GMP) from the Food and Drug Administration (FDA). In the production process, PT Bintang Toedjoe applies guidelines based on CPOB and CPOTB. The implementation of these guidelines involves all production personnel to support and ensure that the quality produced can produce quality products. Personnel training is one aspect of three important components in the implementation of regulations related to GMP used to improve personnel performance. The importance of training for personnel is to shape their respective roles and responsibilities, and to increase the knowledge, experience, and skills needed to become qualified personnel. The qualification standards PT Bintang Toedjoe are compiled based on the components of the competency matrix according to each area, both compounding, filling, and packaging areas. Qualification standards are assessed annually based on a competency matrix that refers to the Work Instruction to determine how much personnel understand their work area. Based on the results of interviews and post tests, it can be said that 82% of personnel have understood the competency matrix that has been determined. As many as 85% of personnel have understood the competency matrix of their respective areas and only 15% of personnel remain who still do not understand the competency matrix properly. Based on the post test scores, all powder personnel have overall understood the competency matrix well so it is necessary to increase understanding to compounding, filling, and packaging line liquid personnel.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meika Putri Hidayati
"PT Bintang Toedjoe merupakan industri farmasi yang sudah tersertifikasi standar mutu ISO 9001. Industri Farmasi merupakan industri yang sangat berisiko tinggi, karena para personil membuat produk yang akan bersifat letal (mematikan) jika ditangani dengan salah. Industri yang baik sangat bergantung kepada para personil. Oleh karena itu, dibutuhkan personil yang terkualifikasi, serta harus menerapkan program higiene. Program higiene PT Bintang Toedjoe didasari atas penerapan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), Namun dalam pengamatan, terdapat beberapa penyimpangan pada tata cara masuk dan keluar area kelas E diakibatkan ketidakpatuhan personil, kekurangan fasilitas dan alat di area Compounding PT Bintang Toedjoe. Oleh karena itu untuk mengatasinya dilakukan penyebaran survey untuk lebih mengetahui pemahaman dan alasan ketidakpatuhan dari personil, sosialisasi program higiene kembali dengan paramater keberhasilan berdasarkan hasil post test, dimana 100% personil lulus dengan KKM 75. Setelah itu, dilakukan pengamatan kembali dan personil compounding mengimplementasikan dengan baik program higiene sesuai yang dipersyaratkan CPOB dan CPOTB.

PT Bintang Toedjoe is a pharmaceutical industry that has been certified with the ISO 9001 quality standard. The pharmaceutical industry is a very high-risk industry, as personnel create products that can be lethal if mishandled. The industry's success heavily depends on its personnel. Therefore, qualified personnel are needed, and a hygiene program must be implemented. PT Bintang Toedjoe's hygiene program is based on the implementation of Good Manufacturing Practice (GMP) and Good Traditional Medicine Practice (GTMp) guidelines. However, observations have shown deviations in the procedures for entering and exiting the Class E area due to personnel non-compliance, facility shortages, and equipment shortages in the Compounding area of PT Bintang Toedjoe. To address this, a survey was conducted to better understand the personnel's understanding and reasons for non-compliance. A re-socialization of the hygiene program was carried out, with success parameters based on post-test results, where 100% of personnel passed with a minimum passing grade of 75. Subsequently, further observations were conducted, and compounding personnel effectively implemented the hygiene program as required by GMP and GTMp."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Publishing, 2024
617.752 4 MAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica
"Pemberian rekomendasi fit to fly setelah dilakukan tindakan bedah refraktif fakoemulsifikasi pada pilot yang mengalami katarak berdasarkan protocol Civil Aviation Safety Regulations CASR 67 KP 303 tahun 2012 diberikan setelah 2 bulan pascabedah. Saat ini dengan kemajuan teknologi dan modifikasi teknik, kestabilan tajam penglihatan pascabedah dapat lebih cepat dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukkan dalam hal perubahan kebijakan lama masa unfit penerbang dengan katarak yang dilakukan tindakan bedah refraktif fakoemulsifikasi. Agar penerbang yang tajam penglihatannya sudah stabil dan sudah memenuhi kriteria fit to fly dapat secepatnya kembali bertugas guna mengurangi loss of work. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain kohort retrospektif. Data diambil dari rekam medis, dilakukan perbandingan best corrected visual acuity BCVA dalam satuan desimal praoperasi, hari pertama, serta minggu pertama, kedua, keempat, dan kedelapan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling, didapatkan 16 rekam medis yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Seluruh sampel berjenis kelamin laki-laki 100 berusia 59 ndash; 61 tahun. BCVA didapatkan berbeda bermakna pada hari pertama pascabedah yang dibandingkan dengan prabedah p
According to Civil Aviation Safety Regulations CASR protocol 67 KP 303 in 2012, fit to fly recommendation after refractive phacoemulsification surgery performed on pilots with cataractswas given 2 months postoperatively. Nowadays with technological advances and technique modifications, the visual acuity stability postoperative can be more quickly achieved. This study aims to provide insight in terms to change the old policy of unfit period for pilots with cataracts performed phacoemulsification refractive surgery. It aims to reduce the loss of work so the aviators who visual acuity has been stable and already meet the criteria fit to fly can quickly return to serve. This study is a quantitative study with a retrospective cohort design. Data were taken from medical records, then we compared best corrected visual acuity BCVA in decimal preoperative, first day, and first, second, fourth and eighth week. Sampling was done by total sampling method, we got 16 medical records that match inclusion and exclusion criteria. All samples of male sex 100 aged 59 - 61 years. BCVA was found to differ significantly on the first postoperative day compared with preoperative p "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T57645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>