Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134504 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sandra Harlim
"Limbah makanan merupakan salah satu kontributor terbesar yang menimbulkan adanya permasalahan lingkungan sehingga perlu diatasi oleh seluruh dunia, salah satunya Indonesia. Salah satu penyebab yang membuat Indonesia menjadi kontributor utama limbah makanan terbesar di Asia Tenggara adalah perilaku konsumtif yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan sikap konsumsi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sehat. Untuk mendukung perubahan sikap konsumsi masyarakat, salah satu perusahaan di Indonesia, yaitu PT Ekonomi Sirkular Indonesia, membuat aplikasi food rescue, Surplus Indonesia, untuk mendorong kontribusi individu dalam mengelola makanan berlebih. Namun, adopsi aplikasi food rescue di Indonesia masih sangat minim. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi niat individu dalam menggunakan aplikasi food rescue. Variabel dalam model penelitian ini diadopsi dari beberapa teori yang ada sebelumnya, yaitu Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT 2), Theory of Planned Behavior (TPB), Norm Activation Model (NAM), Self-Determination Theory (SDT), dan beberapa variabel tambahan dari penelitian sebelumnya, yaitu Environmental Concern dan Food Waste Awareness. Variabel yang dipilih bertujuan untuk mengisi celah penelitian sebelumnya dengan menggabungkan faktor dari beberapa aspek, yaitu aspek teknologi, ekonomi, sosial, psikologis, dan kepedulian lingkungan. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan survei sebagai metode mengumpulkan data. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Penelitian ini berhasil mengumpulkan data sebanyak 654 dan hanya 565 data yang valid untuk digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi niat individu dalam menggunakan aplikasi food rescue adalah price value, social influence, attitude, green altruism, dan environmental concern. Dengan mengetahui hasil penelitian ini, pengembang aplikasi food rescue dapat meningkatkan jumlah adopsi aplikasi melalui faktor-faktor yang diketahui memengaruhi niat penggunaan. Selain itu, pengembang aplikasi food rescue juga dapat mengetahui masalah-masalah yang pernah dialami oleh pengguna sehingga dapat memperbaikinya. Tidak hanya pengembang, pemerintah juga dapat meningkatkan jumlah adopsi aplikasi food rescue dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aplikasi tersebut dalam mengatasi isu lingkungan, terutama isu limbah makanan. Penelitian ini berhasil mengisi celah dari penelitian sebelumnya dengan mengeksplorasi dampak gabungan faktor penerimaan teknologi, sosial, psikologis, dan kepedulian lingkungan terhadap niat penggunaan individu terhadap aplikasi food rescue.

Food waste is one of the largest contributors to environmental problems and needs to be addressed globally, including in Indonesia. One of the reasons Indonesia is the largest contributor to food waste in Southeast Asia is the consumerist behavior of its people. Therefore, there needs to be a change in the consumption attitudes of Indonesians to create a better and healthier environment. To support this change in consumption attitudes, one of the companies in Indonesia, PT Ekonomi Sirkular Indonesia, developed a food rescue app called Surplus Indonesia to encourage individual contributions to managing surplus food. However, the adoption of food rescue apps in Indonesia remains very low. Hence, this study aims to examine the factors influencing individuals' intentions to use or adopt food rescue apps. The variables in this research model were adopted from several existing theories, including the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT 2), Theory of Planned Behavior (TPB), Norm Activation Model (NAM), Self-Determination Theory (SDT), and some additional variables from previous studies, namely Environmental Concern and Food Waste Awareness. The chosen variables aim to fill gaps in previous research by combining factors from various aspects, including technology, economy, social, psychology, and environmental concern. This study uses a quantitative approach involving surveys as the data collection method. The obtained data were quantitatively analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM). This study successfully collected 654 data points, of which only 565 were valid for analysis. The results indicate that the factors influencing individuals' intentions to use or adopt food rescue apps are price value, social influence, attitude, green altruism, and environmental concern. Understanding these results allows food rescue app developers to increase the adoption rate by focusing on the identified influencing factors. Moreover, developers can identify and address issues experienced by users. Additionally, the government can boost the adoption of food rescue apps by raising public awareness of these apps in addressing environmental issues, especially food waste, motivating people to take action. This study fills gaps in previous research by exploring the combined impact of technological acceptance, social, psychological, and environmental concern factors on individuals' intentions to use food rescue apps."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tannisha Hanadiani Subagio
"Food waste is a significant global concern, with detrimental environmental, social, and economic consequences. Furthermore, Indonesia was noted to be the lead in total food waste amongst ASEAN countries per year in the year 2021. One of the solutions that were considered to be successful in a study, to combat this food waste issue is food rescue, which is rescuing overproduced meals from major contributing food vendors such as hotels, restaurants, and supermarkets. It is a solution that has been enjoyed by numerous people. Food rescue applications are a promising venture that can counter food waste issues with hopeful prospects from customers and food partners in the future if continuous growth is worked upon. This means that this considerably new application must be developed further to ensure its social, economic, and environmental longevity. Thus, an analysis of the customer's behavioral intention to use food rescue application is conducted to understand the variables that are associated to the customer’s behavioral intention to increase customer retention. The study uses the Theory of Planned Behavior and Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) by conducting a questionnaire. The results are then constructed into a series of strategies by using Importance-Performance Map Analysis (IPMA) and validated using strategy to mission matrix. A prioritized strategy list is recommended for food rescue applications in Indonesia.

Limbah makanan merupakan masalah besar secara global, dengan konsekuensi lingkungan, sosial, dan ekonomi yang merugikan. Lebih lanjut, Indonesia tercatat menjadi negara dengan total limbah makanan terbanyak di antara negara-negara ASEAN per tahun pada tahun 2021. Salah satu solusi yang dinilai berhasil dalam sebuah penelitian, untuk memerangi isu limbah makanan ini adalah food rescue, yaitu penyelamatan. kelebihan produksi makanan dari vendor makanan utama seperti hotel, restoran, dan supermarket. Food rescue adalah solusi yang telah dinikmati oleh banyak orang. Aplikasi food rescue adalah usaha menjanjikan yang dapat mengatasi masalah limbah makanan dengan prospek penuh harapan dari pelanggan dan mitra makanan di masa depan jika pertumbuhan berkelanjutan terus dilakukan. Artinya, aplikasi yang cukup baru ini harus dikembangkan lebih lanjut untuk memastikan keberlangsungannya dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Oleh karena itu, dilakukan analisis terhadap behavioral intention pelanggan dalam menggunakan aplikasi food rescue untuk memahami variabel-variabel yang berhubungan dengan behavioral intention pelanggan untuk meningkatkan tingkat retensi pelanggan. Penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behavior dan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan menggunakan kuesioner. Hasil dari analisis hipotesis kemudian disusun menjadi rangkaian strategi dengan menggunakan Importance-Performance Map Analysis (IPMA) dan divalidasi menggunakan matriks strategy to mission. Daftar strategi yang diprioritaskan kemudian direkomendasikan untuk aplikasi penyelamatan pangan di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania Azzahra
"Pandemi Covid-19 mengakibatkan adanya perubahan pada gaya hidup masyarakat. Aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan secara offline berubah menjadi online. Hal ini memberikan dampak negatif terhadap tubuh seperti badan menjadi tidak fit, imun tubuh turun, dan lainnya. Maka dari itu, masyarakat termasuk mahasiswa dihimbau untuk tetap menjaga kesehatan mereka salah satunya dengan berolahraga secara rutin. Sehingga seeorang harus memiliki motivasi olahraga yang baik. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) menganalisis variabel-variabel yang memengaruhi tingkat motivasi olahraga pada mahasiswa Universitas Indonesia; (2) menganalisis pengaruh social support terhadap hubungan physical self-concept dengan motivasi olahraga; (3) menganalisis pengaruh kecemasan terhadap Covid-19 terhadap hubungan health consciousness dengan motivasi olahraga, yang dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Data yang digunakan merupakan data primer yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling sejumlah 876 mahasiswa S1 Universitas Indonesia angkatan 2018, 2019, 2020, dan 2021 tahun ajar 2021/2022 dengan status akademis aktif yang bersedia mengisi kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin, ketersediaan fasilitas olahraga, health consciousness, dan physical self-concept mempengaruhi motivasi olahraga pada mahasiswa Universitas Indonesia. Social support merupakan variabel prediktor moderasi antara physical self-concept dengan motivasi olahraga. Selain itu, kecemasan terhadap Covid-19 merupakan variabel prediktor moderasi antara health consicousness dengan motivasi olahraga.

COVID-19 pandemic has changed people's lifestyles. Activities that are usually done offline turn into online. This has negative impact on the body such as the body becomes unfit, the body's immune system decreases, and so on. Therefore, the public, including students, are encouraged to maintain their health by exercising regularly. So, a person must have good exercise motivation. The aims of this study are to analyze the variables that affect the level of sports motivation in University of Indonesia students, to analyze the effect of anxiety on Covid-19 on the relationship between health consciousness and sports motivation, and to analyze the effect of social support on the relationship of physical self-concept to sports motivation by using the Partial Least Square (PLS) method. The data used is primary data taken using purposive sampling with a total of 876 undergraduate students at the University of Indonesia. The results showed that gender, availability of sports facilities, health consciousness, and physical self-concept have significant effect on sports motivation. Social support only acts as a moderating predictor variable between physical self-concept and sports motivation. In addition, it was found that anxiety about Covid-19 only acts as moderating predictor variable between health consciousness and exercise motivation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagah Triyuniar Prabowo
"Perkembangan internet sebagai media yang tumbuh secara pesat di Indonesia membuat masyarakat Indonesia memiliki tendensi untuk melakukan segala sesuatunya melalui fasilitas internet dan aplikasi pendukung lainnya. Konsumen Indonesia kini juga memiliki kecenderungan untuk memilih berbelanja secara online karena dianggap lebih memberikan kenyamanan, kemudahan, dan nilai ekonomis yang lebih baik bila dibandingkan dengan berbelanja secara tradisional. Tren ini juga terjadi pada sektor penjualan makanan dan minuman, yang mana kemudian mendorong munculnya layanan pemesanan dan jasa antar makanan secara online.
Studi ini bertujuan untuk menguji tingkat penerimaan teknologi masyarakat terhadap aplikasi online food delivery OFD yakni Go-Food, melalui pengukuran sikap dan perilaku konsumen terhadap aplikasi pemesanan dan pengantaran tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah pengguna aplikasi Go-Food di berbagai kota dan daerah di Indonesia, terutama pada kota-kota dan wilayah yang masuk ke dalam daerah jangkauan layanan Go-Food.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa beberapa faktor seperti faktor penghematan uang, pengalaman pembelian terdahulu, serta motivasi kenyamanan cenderung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap dan perilaku intensi dari konsumen, sedangkan untuk hipotesis dan variabel lainnya terbukti berpengaruh signifikan.

The development of the internet as one of the media that grows big enough in Indonesia makes the people of Indonesia have tendency to do various things through internet facilities and other supporting applications. Consumers Indonesia also tend to prefer to shop online because it is considered to provide comfort or convenience motivation and economic value better than traditional shopping. It also occurs in the food and beverage sector, which encourages the emergence of online food delivery services or OFD services.
This study aims to examine the effects of convenience motivation and post usage usefulness as well as several other factors toward attitudes toward online food delivery service AODS and behavioral intention toward online food delivery service BIOFDS, using case study of mobile application service Go Food's users . The sample of this study is the users of Go Food service in various regions in Indonesia, following the service area covered by Go Food service.
The results imply that most of the proposed hypothesis were proven supported, except for some relationships from price saving orientation, prior online purchase experience, and convenience motivation to attitude towards OFD service.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rimbun Budiman
"Data Panel merupakan kombinasi dua jenis data yaitu data cross section dan data time series. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah mencari taksiran parameter pada model regresi untuk data panel yang tidak lengkap (incomplete panel data regression models) dengan komponen error satu arah (one-way error component). Selain itu model regresi tersebut merupakan random effect models, yang berarti perbedaan karakteristik individu dan waktu diakomodasikan pada komponen error dari model.
Metode yang digunakan untuk menaksir parameter adalah metode Feasible Generalized Least Squares (FGLS). Pada metode tersebut, matriks kovarians error tidak diketahui, sehingga perlu dilakukan penaksiran terhadap komponen variansi yang terdapat pada matriks kovarians error tersebut. Metode yang digunakan untuk menaksir komponen variansi adalah modifikasi metode penaksiran ANOVA yang diusulkan oleh Wallace dan Hussain."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huffel, Sabine van
"This is the first book devoted entirely to total least squares. The authors give a unified presentation of the TLS problem. A description of its basic principles are given, the various algebraic, statistical and sensitivity properties of the problem are discussed, and generalizations are presented. Applications are surveyed to facilitate uses in an even wider range of applications. Whenever possible, comparison is made with the well-known least squares methods.
A basic knowledge of numerical linear algebra, matrix computations, and some notion of elementary statistics is required of the reader; however, some background material is included to make the book reasonably self-contained."
Philadelphia: Society for Industrial and Applied Mathematics, 1991
e20451176
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Maisara Annisa Syarif
"Mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI sebagai salah satu kader masa depan dan agen pembawa perubahan, dituntut untuk memiliki tanggung jawab dalam bertingkah laku sesuai dengan norma masyarakat, berintelektual tinggi, dapat memberikan contoh yang baik pada masyarakat, dan memiliki rasa empati yang tinggi. Masyarakat dan lingkungan di mana mahasiswa tersebut kuliah memiliki harapan yang tinggi terhadap mahasiswa sehingga rasa empati diharapkan dapat tumbuh dan berkembang optimal pada mahasiswa. Dalam penelitian ini, akan dilihat faktor-faktor yang memengaruhi tingkat empati mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI dan pengaruh pola asuh dan jenis kelamin terhadap dimensi empati. Data diperoleh dengan penyebaran kuisioner kepada 170 mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI yang telah terpilih sebagai sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu simple random sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster K-Means, Partial Least Square PLS, Uji Kruskal-Wallis, dan Uji Mann-Whitney. Faktor yang paling memengaruhi tingkat empati adalah fantasy, yaitu kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dengan kuat karakter fiktif dalam buku, film, atau drama. Selain itu, faktor-faktor lain yang memengaruhi tingkat empati mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI adalah perspective taking, empathic concern, personal distress, pola asuh orangtua, dan jenis kelamin.

Mathematics students of FMIPA UI as one of the future cadres and agents of change, are required to have responsibility in behaving accordance to the society norms, highly intellectual, set a good example to the society, and have a high sense of empathy. The society and the college which they study have a high expectation towards them, so it is hoped that the empathy could grow and develop optimally. This study is aimed to identify factors that affect the empathy level of Mathematics FMIPA UI students, and the affect of parenting styles and gender towards the empathy dimension. The data were collected by distributing questionnaires to 170 mathematics students of FMIPA UI who have been selected as sample. The sampling method will be used in this study is simple random sampling. The method that will be used in this study are Cluster K Means, Partial Least Square PLS , Kruskal Wallis test, and Mann Whitney test. The factor that give the most affect on Mathematics FMIPA UI students rsquo s empathy level is fantasy. Fantasy is a tendency of the respondent to identify strongly with fictitious characters in books, movies, or dramas. Other factors that affect empathy level of Mathematics FMIPA UI students are perspective taking, empathic concern, personal distress, parenting patterns, and gender.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihad Muhammad Alif
"Indonesia saat ini mengalami paradoks dengan munculnya food waste dan food insecurity. Food bank merupakan lembaga altruis/nirlaba yang menjembatani antara gap surplus dan defisit bahan pangan di masyarakat. Tugas food bank adalah menerima, memproses, menyimpan, dan membagikan surplus makanan tersebut dari donatur yang tersedia. Food bank merupakan lembaga yang baru muncul di Indonesia dalam 5 tahun ini, yaitu Foodbank of Indonesia, sehingga belum mencapai efisiensi jika dibandingkan dengan negara yang telah lama mendirikan food bank. Studi ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan efektivitas kinerja food bank di Indonesia dan melihat kebijakan pemerintah yang menunjang keberlanjutan food bank di Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder operasional Foodbank of Indonesia dengan cakupan data pusat di seluruh cabang selama tahun 2017-2019 dan wawancara langsung. Pendekatan analisis yang digunakan adalah analisis regresi metode OLS Dinamis. Temuan dalam penelitian ini adalah faktor keberlanjutan food bank yaitu input donasi makanan dipengaruhi secara positif oleh penerimaan donasi satu bulan lalu, cabang satu bulan sebelumnya, relawan bulan ini, dan jumlah partner kerja sama satu bulan lalu. Faktor yang berpengaruh secara negatif terhadap input donasi parsel makanan food bank adalah penambahan jumlah penerima dua bulan sebelumnya, dan relawan satu bulan sebelumnya. Faktor musim berpengaruh positif pada kuartal pertama dan negatif untuk kuartal dua hingga empat. Sehingga Food bank bisa dilihat sebagai salah satu solusi dari paradoks untuk masalah food waste dan juga food insecurit, dan dengan faktor tersebut dapat dilihat kebijakan terkait untuk meningkatkan efektivitas food bank di Indonesia.

Indonesia is currently experiencing a paradox with the emergence of food waste and food insecurity. Food bank is an altruist / non-profit organization that bridges the gap between the surplus and deficit in foodstuffs in society. Food banks job is to receive, process, store and distribute the surplus food from available donors. Food bank is an institution that has only emerged in Indonesia in the past 5 years, namely the Foodbank of Indonesia, so it has not achieved efficiency when compared to countries that have long established food banks. This study aims to look at the factors that influence the effectiveness of food bank performance in Indonesia and to see government policies that support the sustainability of food banks in Indonesia. The data used are secondary operational data of Foodbank of Indonesia in all branches during 2017-2019 and direct interviews. The analytical approach used is dynamic OLS regression analysis. The findings in this study are the food bank sustainability factor, namely the input of food donations is positively influenced by the receipt of donations one month ago, branches one month earlier, volunteers this month, and the number of partnerships one month ago. The factor that negatively affected the input of food bank food parcels was the addition of the number of recipients two months earlier, and volunteers one month earlier. The season factor has a positive effect in the first quarter and negative for the second to fourth quarters. So that Food bank can be seen as a solution to the paradox for the problem of food waste and also food insecurity, and with these factors, it can be seen that policies related to improve the effectiveness of food banks in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pedro Wiriya
"Kemajuan teknologi saat ini mendukung peningkatan penggunaan barang elektronik yang mendukung aktivitas manusia. Penggunaan barang elektronik berlebih menyebabkan penumpukan limbah elektronik yang menimbulkan dampak bagi lingkungan dan manusia. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah elektronik adalah menerapkan perilaku komputasi hijau. Komputasi hijau dipandang sebagai suatu konsep yang dapat membantu dalam mengurangi dampak lingkungan dari teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi intensi dan perilaku komputasi hijau pada kalangan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan model yang terdiri dari konstruk yang diadaptasi dari Theory of Interpersonal Behavior (TIB), Norm Activation Model (NAM), dan performance shaping factor (PSF). Responden terdiri dari 194 mahasiswa. Analisis dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dengan perangkat lunak SmartPLS 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensi terhadap perilaku komputasi hijau dipengaruhi oleh atiitude dan personal norm. Kemudian, personal norm dipengaruhi oleh ascription of responsibility, awareness of consequence, dan subjective norm. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perilaku komputasi hijau dipengaruhi oleh intensi terhadap perilaku komputasi hijau, habit, dan performance shaping factor. Implikasi teori dari penelitian ini adalah penelitian ini membuktikan bahwa TIB dapat digunakan di jenis penelitian yang bertopik tindakan pro-lingkungan. Dalam konteks Indonesia, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi ilmiah bagi riset dan penelitian mengenai perilaku komputasi hijau di Indonesia. Implikasi praktis pada penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa, universitas, pemerintah, dan industri hardware komputer.

The current advancement of technology supports the increased use of electronic devices that facilitate human activities. Excessive use of electronic devices leads to the accumulation of electronic waste, which has impacts on the environment and human health. One action that can be taken to reduce electronic waste is the implementation of green computing behavior. Green computing is seen as a concept that helps reduce the environmental impact of technology. This research aims to identify the factors influencing the intention and behavior of green computing among university students. The study utilizes a model consisting of constructs adapted from the Theory of Interpersonal Behavior (TIB), Norm Activation Model (NAM), and performance shaping factor (PSF). The respondents consist of 194 students. The analysis is conducted using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method with SmartPLS 4 software. The results of this study indicate that the intention towards green computing behavior is influenced by attitude and personal norm. Furthermore, personal norm is influenced by ascription of responsibility, awareness of consequences, and subjective norm. The study also shows that green computing behavior is influenced by the intention towards green computing behavior, habit, and performance shaping factor. The theoretical implications of this research are that it demonstrates the applicability of TIB in pro-environmental action research. In the context of Indonesia, this study is expected to contribute to scientific research on green computing behavior in Indonesia. The practical implications of this research are directed towards students, universities, government, and computer hardware industry."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekavanya Utami Widodo
"Setiap orang akan melewati fase-fase kehidupan mulai dari kanak-kanak, remaja hingga dewasa. Fase transisi dari remaja menuju dewasa disebut fase dewasa awal, di mana terjadi pada mahasiswa yang transisi sekolah menuju tingkat lebih tinggi seperti universitas. Pada fase ini, individu akan mengalami perkembangan fisik dan emosional. Kondisi kematangan emosi tidak terlepas dari berbagai pengaruh, seperti lingkungan, sekolah, keluarga, interaksi sosial dan aktivitas sehari-harinya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor apa saja yang dapat menjelaskan tingkat kematangan emosi mahasiswa. Metode yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) untuk menganalisis kausalitas tersebut. Kemudian akan digunakan metode analisis korespondensi berganda untuk melihat profil tingkat kematangan emosi mahasiswa berdasarkan variabel-variabel yang signifikan. Penelitian ini menemukan bahwa variabel yang menjelaskan tingkat kematangan emosi adalah parental demandingness, parental responsiveness, keaktifan dalam organisasi, religiusitas, jenis kelamin, usia dan status pernikahan orang tua. Penelitian ini juga menemukan profil mahasiswa yang memiliki tingkat kematangan emosi yang tinggi, yaitu berjenis kelamin perempuan, berusia 21‒23 tahun, memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, aktif dalam organisasi, memiliki pola asuh orang tua tipe permisif, dan dengan kondisi salah satu atau kedua orang tua meninggal dunia serta yang menikah dan masih bersama. Profil mahasiswa yang memiliki tingkat kematangan emosi yang rendah, yaitu berjenis kelamin laki-laki, berusia 18-20 tahun, tingkat religiusitas rendah, tidak aktif dalam organisasi, serta memiliki pola asuh orang tua tipe otoriatif dan dengan kondisi orang tua menikah dan masih bersama.

Every individual goes through phases of life, starting from childhood, adolescence, and into adulthood. The transitional phase from adolescence to adulthood is referred to as early adulthood, which occurs in students transitioning from school to higher levels such as university. During this phase, individuals undergo development, both in terms of physical maturation and emotional maturation. The state of emotional maturity is influenced by various factors, such as the environment, school, family, social interactions, and daily activities. This research was conducted to examine the factors that can explain the level of emotional maturity among students. The method used is Partial Least Square (PLS) to analyze the causality between these variables. Furthermore, the multiple correspondence analysis method will be employed to examine the profiles of students' emotional maturity levels based on significant variables. The research findings indicate that the variables explaining the level of emotional maturity are parental demandingness, parental responsiveness, involvement in organizations, religiosity, gender, age, and parental marital status. The research also identified profiles of students who exhibit high levels of emotional maturity, namely female gender, aged 21‒23 years, high level of religiosity, active participation in organizations, permissive parenting style, and experiencing the death of one or both parents, also parents who are married and still together. On the other hand, the profiles of students with low levels of emotional maturity include male gender, aged 18‒20 years, low level of religiosity, inactivity in organizations, authoritarian parenting style, and parents who are married and still together."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>