Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152612 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fahmi
"Islamisasi ilmu secara kontekstual berarti melihat latar sosio-historis kapan dan dimana ide tersebut muncul. Ide ini muncul pada abad ke-20 atau populer sejak 1970-an oleh ilmuwan muslim yang berdomisili di Barat"
Tulungagung: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2012
297 JPIK 7:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yaswin Iben Shina
"
ABSTRAK
Hingga abad 20 ini umat Islam merupakan umat yang tertinggal dibandingkan dengan umat-umat lain di dunia dalam berbagai bidang kehidupan. Menurut Ismail Faruqi, ketertinggalan atau malaise (kelesuan) tersebut dapat dilihat dalam tiga bidang yaitu politik, ekonomi, dan religi-kultural. Dalam bidang politik, umat Islam merupakan umat yang terpecah-belah ke dalam berbagai kelompok dan kepentingan yang menimbulkan konflik intern di dalam tubuh umat Islam. Dalam bidang ekonomi umat Islam masih tertinggal dibandingkan dengan umat-umat lainnya. Umat Islam belum mempunyai kemampuan untuk memproduksi sendiri barang-barang kebutuhannya. Umat Islam masih menggantungkan kehidupannya pada produksi Barat. Dalam bidang religi_kultural, abad-abad kemunduran Islam menyebabkan buta huruf, kebodohan, dan takhyul, menyebar di antara Muslim.
Inti dari malaise ini, masih menurut Faruqi, adalah ketertinggalan umat Islam dalam bidang pendidikan. Pendidikan modern di dunia Islam--menurut Faruqi-terpisah menjadi dua bagian antara pendidikan agama dan pendidikan modern. Faruqi kemudian mengajukan jalan keluar dari kondisi keterpecahan ini dengan pembenahan sistem pendidikan. Langkah utama yang diambil sistem ini adalah penyatuan dua sistem pendidikan antara sistem pendidikan modern dengan sistem pendidikan agama. Setelah terjadi penyatuan dua sistem, langkah selanjutnya adalah memasukkan visi islam ke dalamnya. Visi Islam yang dimaksud adalah kewajiban mempelajari peradbaan Islam dan Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Islamisasi Ilmu Pengetahuan adalah sebuah proyek untuk memasukkan pandangan-dunia (world View) dan nilai-nilai Islam ke dalam tubuh ilmu pengetahuan modern dari Barat yang membawa nilai-nilai non-Islam di dalamnya.
Pemasukan nilai ke dalam ilmu pengetahuan seperti yang dilakukan dalam Islamisasi Ilmu Pengetahuan memicu perdebatan dalam wilayah epistemologis (filsafat ilmu pengetahuan). Terdapat dua aliran dalam memandang nilai dalam ilmu pengetahuan. Aliran pertama adalah aliran yang memandang bahwa ilmu pengetahuan bebas nilai (value free). Aliran ini diwakili oleh Positivisme. Aliran kedua memandang ilmu pengetahuan tidak bisa melepaskan diri dari nilai-nilai karena sudah tercakup dalam ilmu pengetahuan. Aliran ini diwakili oleh teori Kritis khususnya teori Kepentingan dari Habermas dan Pluri-Metodologi dari Feyerabend.
Dari tanggapan kedua aliran tersebut Islamisasi Ilmu Pengetahuan mendapatkan masukan dalam metodenya. Dari teori Kritis dan Pluri-Metodologi, Islamisasi Ilmu Pengetahuan mendapatkan keabsahannya sebagai metode altematif dari metode tunggal Positivisme. Sedangkan kritik Positivisme memberikan masukan kepada Islamisasi Ilmu Pengetahuan untuk membangun metodenya secara lebih sistemis sesuai daripada sekedar kampanye pemasukan nilai-nilai terhadap ilmu pengetahuan.
"
1997
S13444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiar Anwar Bachtiar
"ABSTRAK
Disertasi ini bertujuan mengkaji bagaimana INSISTS, baik dari segi gerakan maupun pemikiran, merespon pemikiran-pemikiran Islam Liberal antara tahun 2003-2012 sehingga terlihat perbedaannya dengan respon-respon yang pernah ada sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan metodologi sejarah deskriptif-naratif. Berdasarkan penelusuran berbagai sumber dan interpretasi atas sumber-sumber tersebut ditemukan bahwa gerakan INSISTS memiliki kekhasan antara lain: (1) pemikirannya lebih mendalam dalam merespon pemikiran Islam Liberal dengan mengadopsi teori Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer yang diperkenalkan oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas di ISTAC-IIU Malaysia (2) gerakannya lebih mengedepankan gerakan ilmiah dengan menerbitkan jurnal, artikel koran, buku-buku, dan mendirikan kelas-kelas pascasarjana dengan pendekatan khusus bekerja sama dengan berbagai universitas yang telah ada sehingga INSISTS segera mendapatkan pengaruh cukup luas di kalangan para intelektual muda (3) membangun jejaring gerakan ilmiah di berbagai kota untuk memelihara gerakan ilmiah yang telah dicanangkan.

ABSTRACT
The aim of this thesis is to review the intellectual movement of INSISTS in it?s responses to the Islam Liberal?s thought at 2003-2012; and it?s different with the same responses before. Descriptive-narrative methodology of history is choosen for this research. By the tracing and interpreting of many resources, it concluded that INSISTS?s movement has many different with the same intellectual movement before, i.e: firstly, INSISTS?s responses were more valuable and deeper than before by adopting Al-Attas?s theory of Islamization of contemporary knowledge which was embodied in his instution ISTAC-IIU Malaysia; secondly, the priority of movement was intellectual movement to spread it?s thought faster to the public such as publishing journal, newspaper opinion, and books in Islamic thought; collaborating with many universities to hold special classes in Islamic thought; and many others; thirdly, (3) INSISTS tried to built intellectual interconnection in many other countries to maintain it?s intellectual movement."
Depok: 2015
D2121
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang Pengaruh Pemikiran Politik Necmettin Erbakan dalam Islamisasi Politik di Turki pada periode 1970 ndash; 2002. Berdirinya konsep partai politik Islam di Turki tidak bisa dilepaskan dari peran Erbakan sebagai seorang tenokrat yang sekaligus pendiri organisasi milli gorus. Usahanya dalam Islamisasi politik di Turki terbilang cukup gigih meskipun ia dalam praktik politiknya selalu dikudeta oleh rezim militer saat itu. Dalam menganalisa tesis ini, penulis menggunakan dua teori yaitu teori politik Islam dan teori political order. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa pemikiran politik Erbakan yang cenderung konservatif, kurang mampu berakselerasi dengan rezim penguasa saat itu. Di lain sisi, kuatnya ideologi Kemalisme yang dijaga ketat oleh para junta militer, pada akhirnya menjadikan keduanya tidak mampu bekerja sama dengan baik.

ABSTRACT
This thesis is examine about The Dynamic of Political Islam in Turkey A Case Study of The Influence of Necmettin Erbakan rsquo s Political Thoughts in Politic Islamization in Turkey Periode 1970 ndash 2002 . The establishment of Islamic political party concept in Turkey can not be separated from the role of Erbakan as a technorat that is also the founder of milli gorus organization. His efforts in Islamization of politics in Turkey are quite persistent even though he is in political practice always coupled by the military regime at that time. In analyzing this thesis, the author uses two theories of Islamic political theory and political order theory. This research is descriptive analytical research with the qualitative approach. From the analysis, it can be seen that Erbakan political thought that tends to be conservative, less able to accelerate with the regime at that time. On the other hand, the strong ideology of Kemalism that is closely guarded by the military junta, in the end, makes them unable to cooperate well."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail R. (Raji) Al-Faruqi
Jakarta: Minaret, 1987
300 ISM ht
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Hijrah Hati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
P-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Gahral Adian
Jakarta: Teraju, 2002
121 DON m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Ayu Putri
"ABSTRAK
Dokter anak merupakan lini pertama penanganan masalah kesehatan pada anakanak.
Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPPH) adalah gangguan
perkembangan mental dan perilaku yang sering terjadi pada anak-anak usia sekolah
dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengalaman
praktek dengan tingkat pengetahuan/pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap
GPPH diantara dokter anak di Indonesia. Rancangan studi potong lintang dan
metode uji acak sederhana digunakan dalam pemilihan sampel penelitian ini. Data
yang didapat adalah hasil dari kuesioner yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya menggunakan formula Pearson Alpha dan Cronbach’s Alpha. Hasil
dianalisis dengan uji korelasi spearman menggunakan program SPSS versi 20. Dari
total 109 responden, penelitian ini mengambil 96 responden melalui randomizer
sesuai formula sampel. Hasil dari 96 responden menunjukan bahwa tingkat
pengetahuan/pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap GPPH berada pada tingkat
yang sangat rendah dan rendah (65.6%, 57.3%, dan 76%). Hasil analisis statistik
menunjukan bahwa hanya terdapat perbedaan bermakna antara persepsi dengan
pengalaman praktek (p<0.05), sehingga terdapat korelasi antara pengalaman
praktek dengan persepsi terhadap GPPH. Kesimpulannya, tingkat
pengetahuan/pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap GPPH adalah sangat rendah
dan rendah dikalangan dokter anak, sehingga memerlukan edukasi lebih lanjut
terhadap ADHD kepada dokter anak tanpa melihat pengalaman praktek yang
dimiliki.

ABSTRACT
Pediatricians are the first primary care to seek for children’s health
problem. Attention – Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD) is a common mental
and behavioral developmental disorder in children. In Indonesia, pediatricians
usually do not realize ADHD and effect to its inappropriate management thus leads
to high prevalence of ADHD. The aim of this research is to identify the correlation
between practice experience and level of knowledge / understanding, perception,
and attitude towards ADHD among pediatricians in Indonesia. For the sample
selections, a cross-sectional study design with simple random sampling method was
used in this research. The data that has been acquired from questionnaire is
analyzed with spearman correlation test method using SPSS program 20th version.
The result from 96 respondents showed the level of knowledge / understanding,
perception, and attitude towards ADHD were in very poor and poor levels (65.6%,
57.3%, and 76% respectively). Statistical analysis showed that there were no
significant differences in between knowledge / understanding and attitude with
practice experience (p>0.05) that imply there are no correlation between practice
experience and level of knowledge / understanding and attitude towards ADHD. On
the other hand, there was a significant difference in between perception with
practice experience (p<0.05) that implies there is a correlation between practice
experience and level of perception towards ADHD. In conclusion, the levels of
knowledge / understanding, perception, and attitude towards ADHD were very
poor and poor on knowledge / understanding, perception, and attitude among
pediatricians in Indonesia, so that a follow-up about ADHD is necessary among
pediatricians without considering their practice experience."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Dardiri
"Thesis ini dilatar belakangi oleh adanya pandangan yang pro dan kontra terhadap pragmatisme, di samping adanya daya tarik terhadap pandangan pragmatisme Richard Rorty, yang terang-terangan mendekonstruksi epistemologi, dan pandangannya yang menyentuh isu postmodernisme. Thesis ini ingin menjawab permasalahan: Bagaimanakah pandangan Richard Rorty tentang pragmatisme, sehingga ia dianggap sebagai penerus tradisi pragmatisme Amerika bahkan sebagai pendiri neopragmatisme?; Bagaimanakah kritiknya terhadap epistemologi? Apakah benar pragmatismenya menyentuh issu postmodernisme?
Thesis ini penting dan diharapkan bermanfaat bagi dunia akademis, umumnya dalam bidang filsafat, juga bagi masyarakat luas, karena Richard Rorty mengajak kita untuk selalu membuka diri dan memperbaharui diri lewat dialog secara terus menerus daripada mempertahankan status quo dan merasa puas terhadap hasil-hasil yang telah dicapai.
Tujuan yang ingin dicapai dalam thesis ini adalah mengungkapkan pokok-pokok pikiran Richard Rorty tentang pragmatisme dan kritiknya terhadap epistemologi; juga ingin mengetahui sejauh mana pragmatismenya menyentuh issu postmodernisme. Metode yang digunakan adalah: metode hernrneneutik; metode analisis-sintesis; metode historis, dan metode kids.
Pragmatismenya merupakan reaksi terhadap pandangan Descartes, Locke, dan Kant. Pemikirannya dipengaruhi oleh Wittgenstein, Heidegger, dan Dewey. Pemikirannya juga berkaitan dengan para filsuf pragmatis sebelumnya, utamanya Dewey, sekaligus sebagai penerus ide-ide Dewey. Meskipun demikian, pragmatismenya memiliki kekhasan.
Bagi Rorty, kesadaran bukanlah entitas yang menilai status ontologis di mana proses mental berlangsung. Oleh sebab itu, epistemologi yang berdasarkan pemikiran demikian tidak diperlukan. Pragamatisme atau neopragmatismenya nampak dari cara memperlakukan kesadaran dan epistemologi.
Setelah kematian epistemologi, hernmeneutikalah yang berperan. Filsafat yang diperlukan sekarang bukan filsafat sistematis, melainkan filsafat edifikasi. Dari pandangannya tentang epistemologi dan filsafat, ternyata ia juga seorang postmodernis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdalena
"Diabetic foot problem in Indonesia remains a big problem and still needs an optimum concern. Foot care education is one of efforts that must be performed to
prevent foot problem among diabetes mellitus patients. This study aimed to analyze effectivity of foot care education program in improving knowledge, self-efficacy
and foot care behavior of diabetes patients in Banjarbaru. This study was quasi experimental with prepost test as conducted at primary health care in
Banjarbaru in 2013. Foot care education program was provided to intervention group. Samples were 48 patients (32 persons in intervension group and 16 persons
in control group) using purposive sampling technique. Variables measured were knowledge, self-efficacy and foot care behavior of diabetes mellitus patients.
Intervension provided on respondents was in form of health education concerning foot care for twice. Every variable was measured twice before and after
intervension. Knowledge test was measured using Diabetic Foot Care Knowledge Questionnaire, self-efficacy was measured by using Foot Care Confident
Scale Self-Efficacy and foot care behavior was assessed using Behavior Foot Care Questionnaire. Data analysis used Manova. Results showed significant differences
on knowledge level (p value = 0.001), self-efficacy (p value = 0.000) and foot care behavior (p value = 0.000) before and after intervension.
Masalah kaki diabetik di Indonesia masih merupakan masalah besar dan masih memerlukan perhatian yang optimal. Edukasi perawatan kaki adalah salah
satu upaya yang harus dilakukan dalam mencegah masalah kaki untuk pasien diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program
pendidikan perawatan kaki dalam meningkatkan pengetahuan, efikasi diri, dan perilaku perawatan kaki pasien diabetes di wilayah Banjarbaru. Jenis
penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan prepost test, dilakukan di puskesmas wilayah Banjarbaru tahun 2013. Kelompok intervensi
diberikan program pendidikan perawatan kaki. Sampel berjumlah 48 pasien (32 orang kelompok intervensi dan 16 orang kelompok kontrol) menggunakan
teknik purposive sampling. Variabel yang diukur adalah pengetahuan, efikasi diri, dan perilaku perawatan kaki pasien diabetes melitus. Perlakuan yang
diberikan pada responden berupa pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki sebanyak dua kali. Setiap variabel diukur dua kali sebelum dan setelah intervensi.
Uji pengetahuan diukur menggunakan Diabetic Foot Care Knowledge Questionnaire, efikasi diri diukur menggunakan Foot Care Confident Scale
Self-Efficacy, dan perilaku perawatan kaki dinilai menggunakan Behavior Foot Care Questionnaire. Analisis data menggunakan Manova. Hasil penelitian menunjukkan
perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan (nilai p = 0,001), efikasi diri (nilai p = 0,000) dan perilaku perawatan kaki (nilai p = 0,000) sebelum
dan setelah intervensi."
Banjarmasin health polytechnic ministry of health, banjarmasin, indonesia, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>