Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danan Maulidan Akbar
"Pembelajaran jarak jauh, terutama yang bersifat asinkron, telah menjadi pilihan utama bagi banyak individu untuk pengembangan diri dan pendidikan formal. Kontrol lingkungan dalam pembelajaran asinkron memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan pelajar. Pandemi COVID-19 memaksa institusi pendidikan untuk beralih dari pembelajaran daring ke tatap muka, menciptakan tantangan bagi mahasiswa yang tidak terbiasa dengan metode pembelajaran luring. Banyak mahasiswa beralih ke platform MOOC dalam mencari pengetahuan, namun kurangnya dukungan teknologi untuk penerapan strategi SRL menyulitkan mereka. Studi literatur menunjukkan bahwa kemampuan belajar mandiri atau self-regulated learning competencies adalah kunci kesuksesan akademis. Self-Regulated Learning (SRL) memegang peranan penting dalam gelombang ketiga pengukuran SRL, di mana Jurnal Belajar menjadi komponen utama. Penggunaan rutin Jurnal Belajar terbukti meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan kemampuan metakognisi. Namun, dalam konteks platform pembelajaran online, terdapat kebutuhan mendesak akan alat yang mendukung SRL. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari pengembangan aplikasi jurnal belajar Diaria, yang sebelumnya mendapatkan evaluasi positif namun memiliki beberapa kendala teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi Diaria yang lebih Scalable, mengatasi tantangan yang ada, dan mendukung para pelajar dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri mereka. Proses pengembangan menggunakan pendekatan Software Development Life Cycle (SDLC) dengan fokus pada metode prototype. Hasil akhir aplikasi Diaria di-deploy pada cloud peneliti. Evaluasi dilakukan melalui usability testing dan performance testing. Meskipun pengguna berhasil menjalankan use case, terdapat beberapa masalah terkait tampilan dan flow aplikasi yang perlu diperbaiki. Performance testing menunjukkan skalabilitas yang menjanjikan, tetapi response time perlu dioptimalkan. Dalam keseluruhan, aplikasi Diaria memenuhi kebutuhan pengguna dengan beberapa perbaikan yang diperlukan.

Distance learning, especially asynchronous learning, has become the primary choice for many individuals for self-development and formal education. Environmental control in asynchronous learning significantly impacts the success of students. The COVID-19 pandemic forced educational institutions to transition from online to face-to-face learning, posing challenges for students unfamiliar with in-person learning methods. Many students turned to MOOC platforms in search of knowledge, but the lack of technological support for implementing SRL strategies proved to be a hindrance. Literature studies indicate that self-regulated learning competencies are crucial for academic success. Self-Regulated Learning (SRL) plays a vital role in the third wave of SRL measurement, where Learning Journals become a key component. Regular use of Learning Journals has proven to enhance learning outcomes and develop metacognitive abilities. However, in the context of online learning platforms, there is an urgent need for tools supporting SRL. This research builds upon the development of the Diaria learning journal application, which received positive evaluations but faced some technical challenges. The aim of this study is to develop a more scalable Diaria application, addressing existing challenges and supporting students in enhancing their self-regulation skills. The development process follows the Software Development Life Cycle (SDLC) approach, with a focus on the prototype method. The final Diaria application is deployed on the researcher’s cloud. Evaluation is conducted through usability testing and performance testing. Although users successfully executed use cases, there are some issues related to the application’s interface and flow that need improvement. Performance testing indicates promising scalability, but response times need optimization. Overall, the Diaria application meets user needs with some necessary enhancements."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghifari Zakaria Ramadhan
"Pembelajaran jarak jauh, terutama yang bersifat asinkron, telah menjadi pilihan utama bagi banyak individu untuk pengembangan diri dan pendidikan formal. Kontrol lingkungan dalam pembelajaran asinkron memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan pelajar. Pandemi COVID-19 memaksa institusi pendidikan untuk beralih dari pembelajaran daring ke tatap muka, menciptakan tantangan bagi mahasiswa yang tidak terbiasa dengan metode pembelajaran luring. Banyak mahasiswa beralih ke platform MOOC dalam mencari pengetahuan, namun kurangnya dukungan teknologi untuk penerapan strategi SRL menyulitkan mereka. Studi literatur menunjukkan bahwa kemampuan belajar mandiri atau self-regulated learning competencies adalah kunci kesuksesan akademis. Self-Regulated Learning (SRL) memegang peranan penting dalam gelombang ketiga pengukuran SRL, di mana Jurnal Belajar menjadi komponen utama. Penggunaan rutin Jurnal Belajar terbukti meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan kemampuan metakognisi. Namun, dalam konteks platform pembelajaran online, terdapat kebutuhan mendesak akan alat yang mendukung SRL. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari pengembangan aplikasi jurnal belajar Diaria, yang sebelumnya mendapatkan evaluasi positif namun memiliki beberapa kendala teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi Diaria yang lebih Scalable, mengatasi tantangan yang ada, dan mendukung para pelajar dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri mereka. Proses pengembangan menggunakan pendekatan Software Development Life Cycle (SDLC) dengan fokus pada metode prototype. Hasil akhir aplikasi Diaria di-deploy pada cloud peneliti. Evaluasi dilakukan melalui usability testing dan performance testing. Meskipun pengguna berhasil menjalankan use case, terdapat beberapa masalah terkait tampilan dan flow aplikasi yang perlu diperbaiki. Performance testing menunjukkan skalabilitas yang menjanjikan, tetapi response time perlu dioptimalkan. Dalam keseluruhan, aplikasi Diaria memenuhi kebutuhan pengguna dengan beberapa perbaikan yang diperlukan.

Distance learning, especially asynchronous learning, has become the primary choice for many individuals for self-development and formal education. Environmental control in asynchronous learning significantly impacts the success of students. The COVID-19 pandemic forced educational institutions to transition from online to face-to-face learning, posing challenges for students unfamiliar with in-person learning methods. Many students turned to MOOC platforms in search of knowledge, but the lack of technological support for implementing SRL strategies proved to be a hindrance. Literature studies indicate that self-regulated learning competencies are crucial for academic success. Self-Regulated Learning (SRL) plays a vital role in the third wave of SRL measurement, where Learning Journals become a key component. Regular use of Learning Journals has proven to enhance learning outcomes and develop metacognitive abilities. However, in the context of online learning platforms, there is an urgent need for tools supporting SRL. This research builds upon the development of the Diaria learning journal application, which received positive evaluations but faced some technical challenges. The aim of this study is to develop a more scalable Diaria application, addressing existing challenges and supporting students in enhancing their self-regulation skills. The development process follows the Software Development Life Cycle (SDLC) approach, with a focus on the prototype method. The final Diaria application is deployed on the researcher’s cloud. Evaluation is conducted through usability testing and performance testing. Although users successfully executed use cases, there are some issues related to the application’s interface and flow that need improvement. Performance testing indicates promising scalability, but response times need optimization. Overall, the Diaria application meets user needs with some necessary enhancements."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisha Inas Izdihar
"Self-regulated learning adalah keterampilan seseorang untuk belajar dengan menggunakan kemampuannya untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan penerapan keterampilan self-regulated learning dapat meningkatkan kinerja belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang digunakan untuk memfasilitasi keterampilan self-regulated learning pelajar dengan pendekatan User-Centered Design. Tahap penelitian terdiri dari perumusan masalah, pengembangan aplikasi, evaluasi aplikasi, dan penarikan kesimpulan. Aplikasi yang dikembangkan berbasis Android dengan mengacu pada high-fidelity design dari hasil penelitian terdahulu. Aplikasi yang dikembangkan dievaluasi dengan metode diary study dan penilaian System Usability Scale. Pada penelitian ini, responden diary study dibagi menjadi kelompok kontrol dan eksperimental. Kelompok kontrol diminta untuk mengikuti skenario penggunaan aplikasi sedangkan kelompok eksperimental diberi kebebasan untuk menggunakan aplikasi. Berdasarkan pemetaan respons evaluasi, ditemukan bahwa responden dari kelompok kontrol lebih banyak menemukan masalah usability daripada mengungkapkan pengalaman positif. Sementara itu, banyak responden dari kelompok eksperimental yang memberi pendapat mengenai manfaat aplikasi pada proses belajar. Penelitian ini mengungkapkan masalah usability baru pada desain yang tidak ditemukan di penelitian sebelumnya. Dari pemetaan hasil evaluasi dan nilai System Usability Scale, diperoleh rekomendasi perbaikan dan saran untuk pengembangan aplikasi di masa depan.

Self-regulated learning is a person's skill to learn by using their abilities to achieve certain goal. Several studies have shown that implementation of self-regulated learning skills can improve learning performance. This study aims to develop an application to facilitate students' self-regulated learning skills using User-Centered Design approach. The research phase consists of problem formulation, application development, application evaluation, and conclusions. The application is developed for Android device, based on a high-fidelity design of previous study. The application is evaluated using diary study method and System Usability Scale assessment. Respondents were divided into control and experimental group. Control group respondents were asked to follow scenario on how to use the app while the other group was given the freedom to use the application. Respondents of control group gave lower System Usability Score and experienced more usability when using the application than expressing positive experience. Meanwhile, more respondents from experimental group gave more feedback on how this application may help learning process. This study revealed new usability problems that were not found in the previous study. From the evaluation result mapping and System Usability Scale assessment, recommendations for improvement and suggestions for future application development are obtained"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Redatin Retno Pudjiati
"Perkembangan berfikir pada manusia telah menarik perhatian para filsuf berabad-abad lamanya, dan dalam dekade terakhir ini penelitian-penelitian mengenai hal tersebut berkembang lebih pesat dibandingkan dengan aspek-aspek perkembangan lainnya. Kegiatan berfikir atau juga dikenal dengan kognisi, mudah dan banyak diamati dalam penerapannya pada situasi belajar dan mengajar di sekolah.
Para ahli saat ini melihat belajar sebagai suatu proses membangunpengetahuan, seperti yang dikatakan oleh Resnick (1989) belajar adalah suatu proses untuk membangun pengetahuan, tergantung kepada pengetahuan terdahulu yang sudah dimiliki dan terkait dengan situasi dimana belajar itu terjadi. Sehingga dengan demikian anak dituntut memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan mengatur proses belajar mereka atau dikenal juga sebagai kemampuan
metakognisi, yang didalamnya tercakup mekanisme-mekanisme self- regu!ation seperti melakukan pengecekan (checking), perencanaan (plaming), pemantauan (monitoring), pengujian (testing), perbaikan (revising) dan evaluasi (evaluating).
Bertitik tolak dari pemikiran Piaget yang mengemukakan bahwa kesiapan anak secara berbed untuk belajar metakognitif berada pada tahap formal operasional, sementara dipihak lain para ahli menemukan bahwa dalam usia yang lebih muda anak ternyata sudah lebih siap untuk mengerti bahan bacaan, maka penulis tertarik unluk meneliti “Proses perkembangan self-regulated learning yang diperoleh melalui pemahaman bacaan dan membuat ringkasan pada anak
SMU Dalam penelitian ini, anak akan diberi pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sley-regulated learning mereka. Pelatihan diberikan pada anak SMU karena diperkirakan mereka berada pada rentang usia 14 sampai dengan 18 tahun. Pada rentang usia ini diharapkan kemampuan anak untuk beriikir abstrak lebih berkembang. Jumlah sample dalam penelitian adaiah 16 orang.
Penelitian ini menemukan bahwa latihan memahami bacaan dan membuat ringkasan ternyata meningkatkan kernampuan self regulalea' learning anak secara umum. Ada peningkatan penggunaan strategi pada sesi setelah latihan dibandingkan sebelum latihan pada pertemuan kedua mulai nampak peningkatan penggunaan strategi terutama pada strategi evaluasi diri dan pemantauan (self-evaluation & moniroring) serta penetapan tujuan dan perencanaan (goal selling & straregic planning). Dalam penelitian ini ternyata anak palling banyak menggunakan strategi evaluasi diri dan pemantauan (self evaluation & monitoring), sementara yang paling sedikit digunakan adalah pemantauan strategi keluaran (strategic out come monitoring). Sebelum pelatihan rata-rata jumlah strategi anak berada dibawah 2, sementara setelah pelatihan jumlah strategi yang digunakan oleh anak mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 4. Sedangkan jumlah kenaikan pcnggunaan slrategi yang paling menonjol terjadi pada pelatihan keempat.
Sementara itu perkembangan anak membuat ringkasan setelah pelatihan secara umum juga mengalami kenaikan dibandingkan sebelum pelatihan, begitu juga dengan nilai ulangan biologi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Rana Salsabila
"Perkembangan informasi yang pesat menuntut setiap orang untuk memiliki kompetensi yang semakin tinggi. Setiap orang diharuskan memiliki kemampuan belajar secara mandiri sebagai modal mencapai kesuksesan. Untuk mendukung kemampuan tersebut, dibutuhkan keterampilan dalam mengatur waktu, mengelola motivasi, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasi diri sendiri yang dikenal sebagai keterampilan Self-Regulated Learning (SRL). Keterampilan SRL memiliki peranan yang penting untuk mengoptimalkan pembelajaran seseorang guna mencapai kompetensi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap keterampilan SRL seseorang untuk menilai progres pada proses pembelajarannya. Saat ini, terdapat aplikasi bernama Self-Regulated Online Learning - Questionnaire System (SROL-QS) yang digunakan untuk mengukur keterampilan SRL mahasiswa. Akan tetapi, setelah dilakukan evaluasi menggunakan System Usability Scale (SUS), diketahui bahwa masih terdapat kebutuhan untuk meningkatkan visualisasi yang merepresentasikan hasil keterampilan SRL mahasiswa pada aplikasi tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk merancang Information Visualization (Infovis) dari keterampilan online SRL mahasiswa pada aplikasi SROL-QS dalam bentuk high fidelity prototype. Penelitian ini menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD) untuk menghasilkan desain prototipe yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan pengguna. Pengguna terdiri dari mahasiswa dan dosen. Melalui proses analisis data kuesioner dan wawancara pada tahap riset pengguna, ditemukan bahwa mahasiswa memiliki kebutuhan untuk mengetahui nilai dan progres keterampilan SRL serta strategi peningkatannya. Pada sisi dosen, ditemukan kebutuhan untuk memantau keterampilan SRL mahasiswa secara menyeluruh. Berdasarkan kebutuhan yang ditemui dihasilkan sebanyak lima fitur utama yang terdiri dari fitur Menu Utama Mahasiswa, fitur Hasil Pengukuran SRL, fitur Progres Keterampilan SRL Mahasiswa, fitur Dasbor, dan fitur Daftar Mahasiswa. Perancangan prototipe terhadap kelima fitur tersebut menerapkan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design guna menghasilkan desain dengan kaidah yang baik dan benar. Kemudian, hasil rancangan prototipe dievaluasi menggunakan metode usability testing dan wawancara kontekstual. Evaluasi dengan metode usability testing menghasilkan tingkat keberhasilan untuk mayoritas task sebesar 100% dan satu task sebesar 66,67%. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada kedua metode tersebut, diperoleh sembilan solusi perbaikan desain prototipe terhadap tiga fitur utama yang diimplementasikan pada tahap perbaikan desain prototipe. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan perancangan InfoVis serta membantu mahasiswa dalam mengetahui keterampilan SRL-nya dan memudahkan dosen dalam memantau keterampilan SRL mahasiswa.

The rapid development of information requires everyone to have higher competence. Everyone is required to have the ability to learn independently as a capital to achieve success. To support this ability, skills in managing time, managing motivation, planning learning, and evaluating oneself are needed, known as Self-Regulated Learning (SRL) skills. SRL skills are essential in optimizing one's learning to achieve higher competence. Therefore, it is necessary to evaluate one's SRL skills to assess progress in the learning process. Currently, there is an application called Self-Regulated Online Learning - Questionnaire System (SROL-QS), which is used to measure students' SRL skills. However, after an evaluation using the System Usability Scale (SUS) on the SROL-QS application, it is known that there is still a need to improve visualization that represents the results of students' SRL skills. This research aims to design an Information Visualization (InfoVis) of students' online SRL skills on the SROL-QS application in the form of a high-fidelity prototype. This research uses the User-Centered Design (UCD) approach to produce a prototype design that is right on target and according to user needs. Users consist of students and lecturers. Through analyzing questionnaire and interviews data at the user research phase, it was found that students need to know the value and progress of SRL skills and improvement strategies. On the lecturer side, there is a need to monitor students' SRL skills. Based on the needs encountered, five main features were produced: the Menu Utama Mahasiswa feature, Hasil Pengukuran SRL feature, Progres Keterampilan SRL Mahasiswa feature, Dasbor feature, and Daftar Mahasiswa feature. In the user research phase, five main features were generated from analyzing questionnaire and interview data. The prototype design of the five features applied Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design to produce a design with excellent and correct rules. Then, the results of the prototype design were evaluated using the usability testing method and contextual interviews. Evaluation using the usability testing method resulted in a success rate for most tasks of 100% and one task of 66.67%. Based on the evaluation results in both methods, nine prototype design improvement solutions were obtained for the three main features implemented in the prototype design improvement stage. This research is expected to contribute to the development of InfoVis design to help students know their SRL skills and facilitate lecturers in monitoring students' SRL skills."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Muttaqin
"Dalam melaksanakan amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bermartabat, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, maka berbagai upaya dalam dunia pendidikan dilakukan untuk peningkatan kualitas SDM tersebut. Diantara upaya yang dilakukan adalah dengan pengembangan strategi belajar melalui Self-regulated learning strategy. Self-regulated learning strategy adalah strategi intervensi psiko-edukatif agar anak dapat menentukan sendiri pilihan-pilihan kegiatan belajarnya, target dan cara mencapai target yang telah ditetapkan dan kesanggupan untuk mengelola lingkungan yang kondusif sehingga meraih hasil belajar maksimal. Self-regulated learning (SRL) sangat dibutuhkan karena sangat membantu siswa berprestasi.
Regulasi diri dalam belajar (Self-regulated learning) sangat berhubungan dengan sistem belajar mengajar di kelas, bimbingan guru, bimbingan orang tua dan factor lainnya seperti penguatan sikap raja' (harap) dan religiusitas. Jalaluddin (2005) mengungkapkan bahwa harapan (raja *) mendorong seseorang untuk untuk optimis, berdoa dan berusaha untuk meraih kemuliaan atau kesuksesan dalam berbagai hal termasuk didalamnya sukses dan berprestasi dalam belajar. Selain itu menurut Culliford (2002) bahwa orang dengan komitmen agama yang tinggi akan meningkat kualitas organisasi diri dan ketahanan mentalnya karena memiliki self control, self esteem & confidence yang tinggi. Juga pendapat Mc. Collough (2009) yang menyatakan bahwa orang yang beragama lebih mampu menata diri (self-regulated) daripada mereka yang tidak beragama, mengorganisasi diri -termasuk dalam belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesa yang ditengahkan dapat diterima yaitu ada hubungan yang signifikan antara raja’ (harapan) dan religiusitas dengan self-regulated learning. Oleh karena itu pentingnya digalakkan pemahamn raja' dan penerapan realigiusitas yang berkesinambungan. Diharapkan dengan raja' dan religiusitas akan membantu peningkatan self-regulated learning anak.

In carrying out the mandate of Constitution No. 20 year 2003 on National Education goals Chapter II, Article 3, i.e. improving the quality of human resources which are dignified, faithful, noble, and pious to God Almighty, various efforts has been made in education to improve the quality of human resources . Among the efforts is the development of leaming strategies through self-regulated leaming strategy. Self-regulated leaming strategy is a strategy of psycho- educational intervention for children in order to determine their own choices of leaming activities, targets, and how to achieve the targets set and the ability to manage a conducive environment so the maximum results of leaming can be achieved. Self-regulated leaming (SRL) is required because it help students to achieve a maximum result.
Self-regulated leaming is related to teaching and leaming systems in the classroom, teachers, and parents guidance and other factors such as the strengthening of raja' (expectations) and religiosity. Jalaluddin (2005) explained that the expectations (raja1) to encourage someone to to be optimistic, praying and trying to gain glory or success in various aspects, including success and achievement in leaming. Clliford (2002), beside, explained that people with high religious commitment will increase the quality of self-organization and mental endurance for having advanced self control, self esteem and confidence. Mc. Collough (2009) said, religious people are more capable to regulate themselves than those who are not; to make themselves well-organized—including leaming activities.
The results showed that the hypothesis presented is acceptable, means there is significant relation between raja' (expectations) and religiosity with self- regulated leaming. Based on the conclusions and results of analysis made, researcher advise every stakeholders the importance of intensified understanding of raja' and the application of sustainable realigiosity. Hopefully with the raja’ and religiosity will help to increase self-regulated leaming for children.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26843
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Lorna Brigita
"Penelitian korelasional ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara computer self-efficacy dan self-regulated learning pada mahasiswa yang mengikuti kuliah online. Computer self-efficacy didefinisikan sebagai penilaian individu terhadap kemampuannya untuk menggunakan komputer Compeau Higgins, 1995, sedangkan self-regulated learning didefinisikan sebagai proses dimana pembelajar secara personal mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, pengaruh, dan tingkah laku yang secara sistematis berorientasi kearah pencapaian tujuan pribadi Zimmerman, 1989. Pengukuran computer self-efficacy dilakukan dengan alat ukur Computer Self-Efficacy CSE Compeau Higgins, 1995 dan pengukuran Self-Regulated Learning dilakukan dengan alat ukur Online Self-regulated Learning Questionnaire OSLQ Barnard, Lan, To, Paton, Lai, 2008.
Data yang diperoleh dari 94 mahasiswa yang mengikuti kuliah online menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara computer self-efficacy dan self-regulated learning r= 0,280 pada LoS 0,01. Hal ini berarti mahasiswa yang memiliki keyakinan tinggi mengenai kemampuannya dalam menggunakan komputer akan secara aktif mempertahankan kognisi, pengaruh, dan tingkah laku kearah pencapaian tujuan pribadi. Implikasi dari penelitian ini adalah keyakinan mahasiswa dalam menggunakan komputer dapat membantu mahasiswa untuk mengoptimalkan strategi pembelajaran untuk mencapai keberhasilan saat mengikuti kuliah.

The purpose of this research is to find a correlation between computer self efficacy and self regulated learning at online college learning students. Computer self efficacy is defined as how an individual perceived their ability to use computer Compeau Higgins, 1995 while self regulated learning is defined as a process where student personally activate and sustained certain cognition, effect, and behavior that systematically oriented to personal achievement Zimmerman, 1989 . Computer self efficacy are measured with Computer Self Efficacy tools CSE Compeau Higgins, 1995 and Self Regulated Learning are measured with Online Self Regulated Learning Questionnaire OSLQ Barnard, Lan, To, Paton, Lai, 2008 .
Data collected from 94 students from online college learning showed that there is a significant positive correlation between computer self efficacy and self regulated learning r 0.280 with LoS 0.01. This showed that when a students have a high believe in their ability to use computer, they will actively sustained their cognition, effect, and behaviors that aim towards personal achievement. The implication of this research is that student self efficacy in using computer could help them to optimize their personal learning strategy to succeed in online college learning.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Laura T. V.
"Sehunk & Zimmerman (2003) mengemukakan bahwa siswa yang diasumsikan termasuk kategori ?seMregu1a1ed ? adalah siswa yang aktif dalam proses belajarnya, baik secara rnetakognitif, motivasi. maupun perilaku. Mereka menghasilkan gagasan, perasaan, dan tindakan untuk mencapai tuj uan bclajarnya. Secara metakognitif mereka bisa memiliki strategi tertemu yang efektif dalam memproscs informasi. Sedangkan motivasi berbicara tentang semangat belajar yang sifatnya internal. Adapun perilaku, ditampilkannya adalah dalam bentuk tindakan nyata dalam belajar.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemandirian anak dalam belajar dengan melatihkan strategi-strategi Self Regulated Learning. Dengan demikian diharapkan siswa memiliki kesadaran dan mampu mengendalikan pengalaman belajar mereka sendiri.
Melalui pendekatan Seb' Regulated Learning, F dilatih agar memiliki kclcrampilan dalam meregulasi diri dalam proses belajar. F memiliki kesadaran yang memadai berkaitan dengan pemanfaatan strategi SRL, dalam belajar, namun terbatasnya kesempatan clalam mcnerapkan dan memonitor menyebabkan program ini belum berhasil membentuk kebiasaan belajar F yang lebih efektif
Self-regulated students are those who are active in learning by meta-cognition motivation or behavior (Schunk & Zimmerman, 2003). These students have ideas, feelings and actions to achieve their goals. Furthermore, they also have intcmal motivation which is the desire to study. They also show the appropriate behavior which is actually studying.
The aim of this program is to develop child?s independence in learning/studying by practicing self-regulated learning strategies. lt is hoped that the student would have the ability to control his learning experience by him self.
Subject F in this case, is practiced to have the ability to regulate him self in a learning process by the self-regulation learning strategy. F has the appropriate consciousness needed to use the SRL strategy in studying, but due to the lack of opporttmity in implementing and monitoring the program result, P has not developed an effective study habit.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aryaputra Athallah
"Pengukuran tingkat kematangan implementasi scrum dunia pengembangan perangkat lunak memerlukan survei berbasis scrum maturity model. Namun demikian, terdapat keterbatasan waktu dalam membuat survei secara berulang di setiap awal bulan untuk mengevaluasi proses tersebut. Hambatan tersebut mendorong dibuatnya sebuah aplikasi bernama Scrum Maturity Tool (SMT) yang berbasis web untuk mengukur tingkat kematangan scrum. Aplikasi SMT dikembangkan menggunakan metode waterfall karena seluruh kebutuhan sistem sudah matang dari awal sehingga meminimalisir adanya perubahan kebutuhan pada aplikasi. Aplikasi yang dikembangkan akan memiliki manfaat untuk mempersingkat waktu anggota scrum dalam pembuatan, pengisian, dan pengolahan data survei pada setiap sprint retrospective. Pada evaluasi fungsionalitas aplikasi, semua skenario usability testing yang dilakukan oleh developer dan product manager perusahaan XYZ serta user acceptance testing berhasil dilalui dengan sukses. Nilai dari System Usability Scale (SUS) masuk dalam kategori good dengan skor B. Performa dari aplikasi SMT juga dapat dikatakan sangat baik dari segi response time dan aksesibilitas pengguna yang diukur menggunakan Locust untuk backend dan Google Lighthouse untuk frontend.

Measuring the maturity level of scrum implementation in the world of software development requires a survey based on the scrum maturity model. However, there is a time limit for conducting repeated surveys at the beginning of each month to evaluate the process. These obstacles prompted the creation of a web-based application called the Scrum Maturity Tool (SMT) to measure the level of scrum maturity. The SMT application was developed using the waterfall method because all system requirements have been prepared from the start so as to minimize any changes in application requirements. The developed application will have the benefit of shortening Scrum members' time in creating, filling in, and processing monitoring data at each sprint retrospective. In the evaluation of application functionality, all scenario usability tests conducted by XYZ company developers and product managers as well as user acceptance tests were passed successfully. The value of the System Usability Scale (SUS) is in a good category with a score of B. The performance of the SMT application can also be said to be very good in terms of response time and user accessibility as measured using Locust for the backend and Google Lighthouse for the front end."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetarlinah Soekadji
2000
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>