Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209353 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Min, Oh Jong
"This research project is a study on transportation planning in Indonesia. Currently, there are areas with traffic problems in Indonesia. The purpose of this study is to select the area with traffic problems, analyze the existing condition of the area through the case study, find out the problem, analyze the problem and find the solution.
The case study was run in the following way. First, investigate the existing condition of the Tanjung Benoa region, the target area. The survey includes general information, land use status, geology and coastal geomorphology, regional economic development, and traffic condition. When the current status of the target area is completed, an analysis of the current status is carried out. Therefore, look at the traffic problems that the target area has with the results of the surveys. Furthermore, begin to analyze the problem in the target area. Finally, based on the analysis results, present a solution to solve the problem in the target area. The solution is based on the theory of the ring road presented before the case study and presents the solution and analyzes the solution. The solution of this case study is build a ring road which is passing through the Serangan-Tanjung Benoa.
This study analyzes the strength, weakness, opportunity, and threat of the Bali Tanjung Benoa ring road, which is presented as a solution through SWOT analysis after analyzing the solution. The analyzed results explained the validity of the target area solution. Furthermore, transportation planning in South Korea also given to analyze the SWOT. Moreover, comparative analyze of two country are done and showed difference of transportation planning between Indonesia and South Korea.

Proyek penelitian ini adalah studi tentang perencanaan transportasi di Indonesia. Saat ini, ada daerah dengan masalah lalu lintas di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih area dengan masalah lalu lintas, menganalisis kondisi wilayah yang ada melalui studi kasus, mencari tahu masalah, menganalisis masalah dan mencari solusinya.
Studi kasus dijalankan dengan cara berikut. Pertama, selidiki kondisi eksisting kawasan Tanjung Benoa, area target. Survei ini meliputi informasi umum, status penggunaan lahan, geologi dan geomorfologi pantai, perkembangan ekonomi regional, dan kondisi lalu lintas. Ketika status wilayah target saat ini selesai, analisis status saat ini dilakukan. Oleh karena itu, lihat masalah lalu lintas yang daerah target miliki dengan hasil survei. Selanjutnya, mulailah menganalisis masalah di area target. Akhirnya, berdasarkan hasil analisis, menyajikan solusi untuk memecahkan masalah di area target. Solusinya didasarkan pada teori jalan lingkar yang disajikan sebelum studi kasus dan menyajikan solusi dan menganalisis solusi. Solusi dari studi kasus ini adalah membangun jalan lingkar yang melewati Serangan-Tanjung Benoa.
Studi ini menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari jalan lingkar Bali Tanjung Benoa, yang disajikan sebagai solusi melalui analisis SWOT setelah menganalisis solusi. Hasil analisis menjelaskan validitas solusi area target. Selanjutnya, perencanaan transportasi di Korea Selatan juga diberikan untuk menganalisa SWOT. Selain itu, analisis komparatif dua negara dilakukan dan menunjukkan perbedaan perencanaan transportasi antara Indonesia dan Korea Selatan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezif Sugandi
"Pengembangan transportasi publik berbasis rel masih terfokus kepada potensi perekonomian dan bisnis, sedangkan aspek keadilan di mana transportasi publik dapat menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan, masih belum terlalu diperhitungkan. Aspek keadilan di sini bukan hanya terfokus pada distribusi infrastruktur yang merata, melainkan untuk memastikan rencana transportasi publik dibangun untuk populasi yang benar-benar membutuhkannya, yaitu kelompok yang rentan secara sosial dan ekonomi. Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan metode perhitungan aspek keadilan dan implementasinya sebagai instrumen pengambilan keputusan pada proses perencanaan transportasi publik berbasis rel. Pengembangan metode perhitungan aspek keadilan pada tesis ini dilakukan melalui pemodelan indikator utama berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dan ketersediaan data. Variabel yang digunakan sebagai indikator utama pada penelitian ini berupaya untuk menghasilkan model yang sederhana dan mudah digunakan dengan ketersediaan data yang cukup, sehingga bisa digunakan sebagai insight atau gambaran terhadap aspek yang diutamakan saat perencanaan dan menjadi informasi tambahan untuk pengambilan keputusan. Objek pada penelitian berupa rencana jaringan transportasi publik berbasis rel di Daerah Khusus Jakarta berdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi (RIPP) Jakarta. Pengolahan data dilakukan menggunakan regresi untuk mengidentifikasi secara statistik variabel yang mempengaruhi luas cakupan transportasi publik berbasis rel di suatu wilayah, dalam hal ini pada level kelurahan, yaitu persentase luas kelurahan yang masuk dalam radius pelayanan transportasi publik berbasis rel. Dari indikator yang sudah dianalisis serta prioritas pengembangan berdasarkan RIPP DKI Jakarta, bisa dikatakan transportasi publik berbasis rel di Jakarta masih belum equitable atau belum mempertimbangkan aspek keadilan, baik dari infrastruktur eksisting maupun rencana. Keperluan data yang minimal dan metode perhitungan yang sederhana dan umum menggunakan regresi diharapkan mempermudah dan meningkatkan perhatian pengambil keputusan akan aspek keadilan pada perencanaan transportasi publik berbasis rel. Hingga nantinya dapat terwujud transportasi publik, efisien secara transportasi dan bermanfaat secara publik.

The development of rail-based transit mainly focused on economic potential, yet overlooked aspects such as equity in which public transit could reach the population who need it most. The equity aspect is not about fair distribution of infrastructure, but rather making sure that public transit is built for the populations that truly need it, namely the socially and economically disadvantaged ones. This thesis aims to develop a method for quantifying equity and its implementation as a decision-making instrument in rail-based transit planning. The method for quantifying equity aspects was carried out by modeling key indicators based on previous studies and data availability. The variables used in this research attempt to incorporate a simple and easy-to-use model with sufficient data availability, so that it can be used as insight for transit development and as additional information that can used by decision-makers. The object of this thesis is a rail-based public transit plan in the Special Region of Jakarta based on the Jakarta Provincial Railway Master Plan (RIPP). Data analysis was carried out using regression to statistically identify variables that influence the extent of rail-based public transportation coverage at the sub-district (kelurahan) level, namely the percentage of sub-district areas within the radius of rail-based public transit services. From key indicators as well as development priorities based on RIPP, it can be concluded that rail-based public transit in Jakarta is still inequitable, both of existing infrastructure and development plans. Minimal data requirements along with a simple and easy-to-use method using regression are expected to simplify and increase decision makers' awareness toward equity aspects in rail-based public transit planning. So that public transportation can be realized, transportation that is efficient and beneficial to the public."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miro, Fidel
Jakarta: Erlangga, 2005
629.04 FID p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Sumarna
"
ABSTRAK
Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan (kontinyu), berkelanjutan, sejak dari tahap survey sampai pada tahap pengamatan_ Dalam kenyataannya, proses perencanaan merupakan suatu kegiatan yang tidak pemah selesai, karena selalu memerlukan peninjauan ulang atau pengkajian, guna memberikan balikan daiam proses penilaian. Ini berlaku pula apabila sudah sampai pada tahap pelaksanaan, seteiah proses ini, bukan tidak mungkin harus diambil berbagai Iangkah penyempumaan rencana bagi pelaksanaan selanjutnya.
Perencanaan merupakan proyeksi untuk masa depan, seg:-:ala iindakan untuk tujuan masa depan jelas mempunyai hubungan erat dengan apa yang dimiliki sekarang. Karena perencanaan dimaksudkan untuk waktu yang akan datang, jelaslah bahwa setiap perencana harus dapat memperkirakan berbagai situasi yang akan terjadi di kemudian han- Dengan demikian, tidak hanya tujuan saja yang dirumuskan, tetapi juga penelaahan situasi dengan ramalan dan proyeksi yang cukup tepat merupakan indikator utama.
Dalam kaitannya dengan perencanaan transportasi, indikator yang dapat dijadikan dasar perencanaan adalah mengetahui jumlah populasi penduduk dan aktivitas ekonomi di masa depan. Oleh karena itu, dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin mencoba membuat suatu program yang dapat memproyeksikan jumlah populasi dan kegiatan ekonomi saat ini ke masa yang akan datang. Sehingga dari hasil proyeksi ini dapat dijadikan dasar penentu kebijaksanaan dalam perencanaan transportasi selanjutnya.
Programasi akan menggunakan perangkat Iunak bahasa Visual Basic.
"
1997
S35545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Zainal Nur Arifin
"Komplek perumahan merupakan salah satu sumber pembangkit perjalanan yang dominan di Kotamadya Depok, Dengan mengkaji karakteristik bangkitan perjalanan pada komplek perumahan di 'Depok diharapkan dapat membantu memberi asukan untuk mengatasi permasalahan transportasi yang ada saat ini di wilayah tersebut dan mengantisipasi permasalahan transportasi yang akan timbul dimasa mendatang.
Isi pokok tesis ini adalah menganalisis hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan bangkitan perjalanan individu yang ditimbulkannya dan hubungan antara waktu keberangkatan bekerja/sekolah dengan waktu masuk kantor, maksud/ tujuan perjalanan, lokasi tempat bekerja/sekolah, jarak tempat bekerja/sekolah dari rumah dan model yang digunakan.
Pembuatan model menggunakan metode regresi dengan variabel semu (dummy variabel). Sedangkan untuk pemilihan model terbaik digunakan metode "seleksi maju". Proses analisis dan uji statistik dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows ver. 10.0.
Model bangkitan perjalanan individu dibedakan berdasarkan maksud/tujuan perjalanan, yaitu: perjalanan bekerja, pekerjaan pendidikan, perjalanan belanja,perjalanan hiburan/rekreasilsosial dan perjalanan total.
Masing-masing model yang 'dihasilkan merupakan persamaan .matematis yang menggambarkan hubungan dengan tingkat kepercayaan 95 persen antara bangkitan perjalanan individu dengan karakteristik social ekonomi.
Model Bangkitan Perjalanan Bekerja Individu:
Pkrj = 1.287 + 0.108 . KRJ2 + 1.048 . KRJ3 + 0.138 . KRJ4 - 1.295 . KRI5 - 1.308 . KRJ6 - 1.369. KRJ7 - 1.287. KRIS + 0.330. MTR
(SEE =0.4173; F=46.599; R2=0.792)
Pkrj = 1.269+ 0.191. KRJ2 + 1.197. KRJ3 + 0.156. KRJ4 -1.269. KRJ5 - 1.269. KRJ6 - 1.303. KRJ7 - 1.269. KRJ8+ 0.0457 . MBL
(SEE = 0.4279 ; F = 43.726 ; 1? = 0.781)
Pkrj = - 0.0133 + 1.497. HSLI + 1.173. HSL2 + 1.183. HSL3 + 1.355. HSL4 + 2.198. HSL5 + 0.400 . MTR
(SEE = 0.4883 ; F = 40.533 ; R2 =11.711)
Pkrj = - 3.03.10-11+ 1.593 . HSL1 + 1.295 . HSL2 + 1.404 . HSL3 + 1.801 . HSL4 + 2.762 . HSL5 - 0.477 . MBL
(SEE =0.4867; F=40.910; R2=0.713)
Madel Bangkitan Perjalanan Pendidikan Individu:
Pddk = 0.634- 0.292. KRJ2 + 0.219. KRJ3 - 0.354 . KRJ4 + 1.039 . KRJ5 - 0.291 .KRJ6 - 0.291 . KRJ7-0.285 . KRJ8- 0.0747 . USIA2 - 0.207. USIA3-0.356. USIA4 - 0.499 . USIA5 - 0.345. USIA6-0.343. USIA7 - 0.346. USIA8
(SEE =02825; F=55.0119; R2=0.893)
Model Bangkitan Perjalanan Belanja Individu:
Pblj = - 0.101 + 0.360 . KLG2 + 0.103. KLG3 + 0.06386. KLG4 + 0.04377. USIA2 + 0.112. USIA3 - 0.219 . USIA4 + 0.015 . USIA5 - 0.09545. USIA6 + 0.101 . USIA7 - 0.111 . USIA8
(SEE =0.2801; F=4.091; R2-0.299)
Model Bangkitan Perjalanan Hiburan/Rekreasi/Sosial Individu:
Phib = 0.140 + 0.593. MBL + 0.06801 . HSL1- 0.09289. HSL2 + 0.321 . HSL3 - 0.303 . HSL4 - 0.288. HSL5 - 0.205. SIM
(SEE =0.3536; F=5.526; R2=0.283)
Model Bangkitan Perjalanan Total Individu:
Ptot = 1.984 - 0.587 . KRJ2 + 0.845. KRJ3 - 0.09656 . KRJ4 - 0.262 . KRJ5 - 1.657 . KRJ6 - 2.043. KRJ7 - 1.872. KRJ8 + 0.01888. USIA2 + 0.03835 . USIA3
- 0.06661 . USIA4 - 1.108 . USIA5 - 0.309. USIA6-0.570. USIA7 - 0.607. USIAS + 0.670 . MBL + 0.395. MTR + 0.387. KWN
- (SEE = 0.7710; F = 6.255 ; R2 = 0.544)
Model Waktu Keberangkatan Individu:
BRKT = 0.209 + 0.881 . MSK - 0.577. LOK -- 0.383 . TJH + 0.0055. JRK - 0.0581 . MD
(SEE = 0.4802 ; F =112.222 ; R2 = 0.899)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Ahmad
"Penentuan suatu lokasi fasilitas strategis yang ditujukan untuk pembangunan suatu fasilitas umum (terminal, shelter, gudang, persimpangan-persimpangan penting ) di dalam sistim transportasi, jika tidak direncanakan dengan baik atau tidak dimodelkan dan dihitung di dalam bentuk pendekatan matematikal akan jauh melenceng dari tujuan semula. Boleh jadi akan merugikan bagi masyarakat, misainya dari penempatan sebuah terminal yang tidak strategis atau terletak pada lalu lintas yang mempunyai beban tinggi, akan mengakibatkan masyarakat sulit mencapai ke lokasi tersebut. Tetapi dengan cara sedemikian rupa di dalam perencanaan yang baik dapat ditentukan suatu letak posisi yang dapat ditempuh dari segala arah sehingga membuat optimalnya arus lalu-lintas. Proses awal desain terdiri dari sejumlah tahapan yang dilakukan secara berurutan. Ada dua bentuk pendekatan matematikal yang akan dipakai untuk menentukan lokasi fasilitas tersebut, yaitu : l. Penentuan lokasi di dalam bentuk bidang koordinat (plane). 2. Penentuan lokasi didalam bentukjarlngan (network) Penentuan suatu atau lebih lokasi fasilitas umum dipilih diantara beberapa pilihan atau asumsi-asumsi yang terletak pada suatu jaringan atau bidang. Juga diperlukan suatu jumlah pergerakan penumpang dari setiap tempat asal (simpul) ke setiap tempat tujuan dengan menggunakan setiap jarak pada ruas jaringan atau bidang tertentu yang tersedia. Dengan infonnasi ini, dapat melayani pennintaan penentuan lokasi fasilitas strategis dengan meminirnumkan total petjalanan. Agar dapat tetjadi suatu total arus lalu lintas paling optimum pada bidang dan jaringan tersebut, dilakukan proses perhitungan pengulangan sarnpai terdapat nilaiĀ·nilai yang sesuai sehingga dapat mernberikan pendekatan terhadap penetapan lokasi strategis. Bahwa proses ini rurnit bila dilakukan dengan perhitungan biasa, karena perhitungan-perhitungan yang sangat panjang. Dengan memakai PROGRAMASI komputer, dengan bantuan perangkat lunak bahasa VISUAL BASIC diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Redi Moeryanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>