Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lengkong, Ignasius Dwi Ariputra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan teknologi Non-Intrusive Inspection beruapa Alat Pemindai X-ray dengan menggunakan analisis SWOT, mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam penggunaannya pada layanan pemeriksaan fisik barang impor PIB jalur merah di KPU BC Tipe A Tanjung Priok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan responden berasal dari internal (DJBC) dan eksternal (Pengusaha TPS dan Importri/PPJK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi Non-Intrusive Inspection berupa alat pemindai X-ray di KPU BC Tipe A Tanjung Priok memiliki kekuatan signifikan seperti mengurangi waktu pemeriksaan fisik barang homogen, tidak membebani keuangan negara, teknologi pemindaian drive-thru, meningkatkan keyakinan Pejabat Pemeriksa Fisik Barang dan memberikan efek jera terhadap pelaku penyelundupan. Namun, terdapat kelemahan seperti keterbatasan hasil pemindaian yang masih single view dan kurangnya SDM terlatih. Peluang yang dapat dimanfaatkan adalah penggunaan alat ini untuk menggantikan pemeriksaan tanpa membuka peti kemas khusus untuk barang homogen, meskipun terdapat ancaman dari perkembangan modus penyelundupan yang semakin canggih dan biaya investasi serta perawatan yang perlu dipertimbangkan.

This study aims to evaluate the use of Non-Intrusive Inspection technology, specifically X-ray scanners, using a SWOT analysis to identify the strengths, weaknesses, opportunities, and threats in its application for physical inspection services of red-channel import goods at KPU BC Type A Tanjung Priok. The research employs a qualitative method with respondents from both internal (DJBC) and external (TPS Operators and Importers/PPJK). The findings indicate that the utilization of Non-Intrusive Inspection technology, in the form of X-ray scanners at KPU BC Type A Tanjung Priok, has significant strengths such as reducing the physical inspection time for homogeneous goods, not burdening the state budget, employing drive-thru scanning technology, increasing the confidence of Physical Goods Inspectors, and providing a deterrent effect against smugglers. However, there are weaknesses such as the limitation of single-view scan results and the lack of trained personnel. Opportunities include using this technology to replace manual inspections without opening containers, especially for homogeneous goods, despite threats from the increasingly sophisticated smuggling methods and the need to consider investment and maintenance costs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayahtullah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pengendalian intern pada kegiatan pemeriksaan fisik barang impor di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) Tipe A Tanjung Priok berdasarkan komponen pengendalian intern COSO 2015 dan peran tiap lini dalam kerangka pengendalian intern berdasarkan Three Lines Model IIA 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara. Data primer diperolah dari observasi lapangan dan wawancara dengan pegawai Bea Cukai dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, sedangkan data sekunder bersumber dari laporan, arsip, dokumen bukti penerapan SPI. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar komponen pengendalian intern COSO 2015 telah diterapkan dalam kegiatan pemeriksaan fisik barang impor di KPU BC Tanjung Priok. Namun, terdapat beberapa komponen yang belum sepenuhnya dilaksanakan, seperti komitmen terhadap kompetensi dan penegakan akuntabilitas. Pada lini pertama dalam Three Lines Model, tugas dan tanggung jawab telah dipenuhi dengan baik. Namun, terdapat beberapa keterbatasan pada lini kedua dan ketiga terkait analisis risiko dan pengawasan yang belum dilakukan secara menyeluruh.

This study aims to analyze the application of internal control in the physical inspection of imported goods at KPU BC Tanjung Priok based on the 2015 COSO internal control components and the role of each line in the internal control framework based on the Three Lines Model IIA 2020. The research method used is descriptive qualitative with data collection through field observations and interviews. Primary data is obtained from field observations and interviews with Customs and Inspectorate General employees of the Ministry of Finance, while secondary data comes from reports, archives, documents of evidence of SPI implementation. The analysis results show that most of the COSO 2015 internal control components have been implemented in the physical inspection of imported goods at KPU BC Tanjung Priok. However, there are several components that have not been fully implemented, such as commitment to competence and enforcement of accountability. In the first line in the Three Lines Model, duties and responsibilities have been fulfilled properly. However, there are some limitations in the second and third lines related to risk analysis and supervision that have not been carried out thoroughly."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Louis
"Lapangan penumpukan peti kemas sebagai sebuah bagian dari sistem penanganan peti kemas pada terminal peti kemas Koja mengalami peningkatan kepadatan setiap tahunnya, ketika suatu lapangan penumpukan peti kemas yang terlalu padat akan menyebabkan terganggunya aliran peti kemas yang disebabkan salah satunya oleh Dwell Time yang terlalu tinggi, sebenarnya tindakan Overbrengen telah ditetapkan sebagai pengatur tingkat kepadatan dari lapangan penumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas Koja, namun nampaknya terdapat ketidak efisiensian dalam pengurusan dokumen yang dilakukan untuk kegiatan Overbrengen ini dan berdampak pada nilai dari Yard Occupancy Ratio yang selalu melampaui batas Yard Occupancy Ratio.
Simulasi ini dibuat untuk membantu memberikan karakteristik gambaran Yard Occupancy Ratio yang akan terjadi dengan mengetahui kegiatan bongkar muat terlebih dahulu dari rapat kapal yang dilakukan oleh pihak terminal peti kemas Koja. Lapangan penumpukan peti kemas Koja bagian impor dengan spesifikasi 12 Block, 36 Slot/Block, dan 6 Row dan 4 Tier dalam setiap slot akan menjadi objek dan fokus utama dalam penulisan karya ilmiah skripsi ini dan akan menjadi contoh dari diterapkannya simulasi ini pada sistem penanganan peti kemas di Terminal Peti Kemas Koja.

Container Yard or Storage Area as a part of container handling system in Koja Container Terminal, having the issue of the increasing of the yard density every year. When container yard is to dense, than it will result in abnormality of the container flow in the container terminal which is caused mostly because of the high rate of each container dwell time in the container yard. Overbrengen is one of the way out to handle such situation, but it seems that the occupation of Overbrengen itself is not too efficient in Koja Container Terminal, and it mostly result in the yard density or Yard Occupancy Ratio that always seem to be in a very crowded situation.
A simulation is made to get the future characteristics of container yard or Yard Occupancy Ratio with the provided data of the amount of container that will be discharged or deliveried (TEUs) from the loading and dischargin meeting within the Koja Container Terminal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wandayani Nurfadilah
"ABSTRAK
Joint analysis merupakan bagian dari Joint Program, dirilis oleh Kementerian Keuangan dengan tujuan untuk optimalisasi penerimaan negara dan meningkatkan kepatuhan di bidang perpajakan, kepabeanan dan cukai. Kegiatan joint analysis menghasilkan suatu rekomendasi berupa data dan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh keseluruhan Joint Program sehingga sangat perlu untuk dikaji agar pemanfaatan data dan informasi tersebut efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebijakan tersebut dengan menggunakan konsep evaluasi OECD dan menganalisis faktor-faktor pemampu dalam implementasi kebijakan berdasarkan WCO Guidelines. Penelitian ini mengadopsi paradigma pos-positivisme dan menggunakan metode analisis kualitatif. Sumber data terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan joint analysis relevan dalam memecahkan masalah terkait kebutuhan sinkronisasi data Pajak dan Bea Cukai, dilaksanakan dengan efektif dan efisien di wilayah Jakarta Utara, memiliki dampak positif yaitu meningkatkan penerimaan negara dan kepatuhan, dan oleh karena itu kebijakan ini perlu dilanjutkan dan diperbaiki. Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pemampu dalam implementasi telah dilaksanakan dengan cukup baik meliputi dukungan politis dan komitmen pimpinan, peraturan hukum, sumber daya dan proses tata kelola.

ABSTRACT
Joint analysis is part of the Joint Program, released by the Ministry of Finance with the aim of optimizing state revenue and increasing compliance in the fields of taxation, customs and excise. Joint analysis activities produce a recommendation in the form of data and information that can be utilized by the whole Joint Program so that it is very necessary to be reviewed so that the utilization of the data and information is effective and efficient. The purpose of this study is to analyze the policy using the OECD evaluation concept and analyze the enabling factors in implementing the policy based on the WCO Guidelines. This study adopts the positivism paradigm and uses qualitative analysis methods. Data sources consist of primary and secondary data. The results show that the joint analysis policy is relevant in solving problems related to the need for synchronizing Tax and Customs data, implemented effectively and efficiently in the North Jakarta area, has a positive impact of increasing state revenue and compliance, and therefore this policy needs to be continued and improved. In addition, the results of the study indicate that the enabling factors in the implementation have been implemented quite well including political support and commitment of the leadership, the rule of law, resources and governance processes."
2020
T55352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Advent Murphy Rocky Marciano
"Penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan good public governance di lingkungan KPUBC Tipe A Tanjung Priok. Selanjutnya penelitian ini juga menganalisa penerapan whistleblowing system di KPUBC Tipe A Tanjung Priok sebagai salah satu langkah dalam melaksanakan good public governance. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus pada KPUBC Tipe A Tanjung Priok.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa whistleblowing system mendukung pelaksanaan good public governance dari sisi akuntabilitas dan pengendalian internal. Penerapan whistleblowing system pada KPUBC Tipe A Tanjung Priok juga berperan sebagai wujud nyata salah satu indikator good public governance yaitu daya tanggap responsivenes.

This research discusses the implementation of good public governance in Prime Customs and Excise Office Type A Tanjung Priok. Furthermore, this research also analyzes the application of whistleblowing system in Prime Customs and Excise Office Type A Tanjung Priok as one of the steps in implementing good public governance. The research was conducted by case study method in Prime Customs and Excise Office Type A Tanjung Priok.
The results of this study explain that whistleblowing system supports the implementation of good public governance in terms of accountability and internal control. The implementation of whistleblowing system in Prime Customs and Excise Office Type A Tanjung Priok also serves as a real manifestation of one of the good public governance indicator that is responsiveness.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Armanda Putra
"ABSTRACT
Layanan impor empty returnable package merupakan fasilitas yang diberikan oleh otoritas pabean atas pengemas yang dipakai berulang-ulang. Sistem prosedur layanan ini mempengaruhi waktu tunggu dan biaya logistik yang ditanggung importir serta dapat mempengaruhi pendapatan negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur layanan tersebut, risiko dan kendala yang ada, serta perbaikan yang dapat dilakukan. Obyek penelitian adalah prosedur layanan impor empty returnable package di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat risiko yang dapat mengganggu jalannya layanan, yaitu risiko gangguan sms notifikasi, risiko kesalahan pencatatan kuota, risiko gangguan sistem aplikasi, risiko gangguan kesehatan petugas, dan risiko bottleneck pemeriksaan fisik barang. Mitigasi risiko telah dilakukan oleh pemilik risiko. Terdapat kendala yang dialami oleh importir pada saat menyiapkan berkas persyaratan dan saat pengeluaran barang. Sosialisasi layanan kepada importir dan pemanfaatan teknologi informasi dapat mengatasi kendala tersebut. Berdasarkan tinjauan atas prosedur yang berjalan, perbaikan prosedur dapat dilakukan dengan penelitian profil importir di awal layanan dan penggabungan layanan di satu seksi.

ABSTRACT
Empty returnable package import clearance is a facility given by customs authority for reuseable package. This service system procedure affects dwelling time and logistic cost which is borne by importer and also affects goverment revenue. The purpose of this study is to analyze those procedures implementation, the risks and obstacles, and impovements that can be done. Object of the study is empty returnable package import clearance procedures at Prime Customs Office Tanjung Priok. Research carried out in the form of a qualitative approach. The result showed there are some risk that could disturb service process. Those risk are related to sms notification failure, quota record error, application system error, officer health problems, and bottleneck when inspection of goods. The risks have been mitigated by the risk owner. There are obstacles while the importer prepare the required documents and while the importer bring out the goods. Explanation about the service for importers and information technology utilization can overcome those obstacle. Based on the review of procedure implementation, procedure improvement can be done by checked importer profile immediately after the service start. Procedure improvement also can be done by service integratioan at one section."
2017
S66441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S10035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Fernanda
"Di Indonesia peti kemas mulai berkembang penggunaannya karena dalam fungsinya untuk mengemas dapat dipakai berulang kali dan kemudahan dalam operasionalnya. Didalam menggunakan peti kemas maka diperlukan fasilitas penunjang yaitu terminal peti kemas yang berfungsi untuk pendistribusian dan juga untuk penampungan. Di dalam operasional terminal peti kemas risiko keselamatan adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan suatu manajemen risiko untuk mengendalikan risiko-risiko tersebut agar dapat dihindari atau dampaknya bias diminimalisir. Manajemen risiko ini dimulai dengan mengidentifikasi secara umum risiko yang ada serta menganalisis dampak umum dan penyebab umum dari risiko tersebut. Standar khusus yang digunakan untuk manajemen keselamatan dalam kerja adalah Standar IMO yaitu Formal Safety Assesment. Di dalam peniliaian risiko ini digunakan sebuah metode yaitu menggunakan matriks risiko yang berisi nilai- nilai dari sebuah risiko itu sendiri. Risiko yang mendapatkan nilai tertinggi (berbahaya) dianalisis sebab terjadinya dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis sehingga bisa diminimalisir atau dihilangkan dampak negatifnya.

Nowadays, in Indonesia used of container as a transport equipment has growth because it is simple and easy to use. In usage of container, the most important thing besides container itself and ship is a container terminal. Every container operation need container terminals to stacking the container and distribute them. Every operational activity in container terminal contain much safety risk. A risk management is needed to prevent, decrease the damage of risk, even to make a risk disappear. First thing to do is identification risks and analyze what main cause and the effect. After risks identified we make a simple risks scoring with risk matrix. The highest risks then identified with Fault Tree Analysis method so we know what the root of this risk and make a simple rules to control the risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifai
"Sebagai pelabuhan utama di Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok senantiasa terus menerus dipelihara dan dikembangkan agar tetap dapat mempertahankan fungsinya selaku logistic center kawasan untuk meningkatkan daya saing industri dalam perdagangan internasional dan iklim investasi. Menanggapi hal tersebut PT. Pelabuhan Tanjung Priok selaku anak Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia II Persero yang bertugas dalam mengelola segala proses operasi dan pelayanan jasa kepelabuhanan di Tanjung Priok dituntut untuk meningkatkan kinerja pelayanan bongkar muat terutama pada sektor bongkar muatnya. Pertumbuhan arus peti kemas internasional PT Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 67,11 dari 232,87 ribu TEUs di tahun 2015 menjadi 503,90 ribu TEUs di tahun 2016. Dan untuk pertumbuhan peti kemas domestik sebesar 9,50 132 ribu TEUs menjadi 141 ribu TEUs pada tahun 2016. Dengan jumlah peti kemas yang meningkat setiap tahun dan lokasi Container Yard yang terbatas, PT. Pelabuhan Tanjung Priok menerapkan sistem truck lossing dibeberapa terminal salah satunya di Terminal Peti Kemas Selatan. Penulis melakukan penelitian untuk mengurangi lamanya waktu tunggu truk pengangkut peti kemas sebagai akibat diberlakukannya sistem truck lossing. Proses penyelesaian masalah dilakukan dengan menggunakan penjadwalan kedatangan truk pengangkut peti kemas dengan pendekatan Truck Turnaround Time. Dari hasil implementasi penjadwalan tersebut waktu tunggu truck pengangkut peti kemas dapat diturunkan dari 99,28 menit menjadi 48,72 menit.

As the main port in Indonesia, Tanjung Priok Port is always continuously maintained and developed in order to maintain its function as a regional logistics center to improve industrial competitiveness in international trade and investment climate. Responding to this PT. Tanjung Priok Port as a subsidiary of PT. Pelabuhan Indonesia II Persero which is in charge of managing all operations and port services in Tanjung Priok is required to improve the performance of loading and unloading services, especially in the loading and unloading sector. The international container flow flows of PT Pelabuhan Tanjung Priok reach 67.11 from 232,87 thousand TEUs in 2015 to 503,90 thousand TEUs in 2016. And for domestic container growth of 9.50 132 thousand TEUs to 141 thousand TEUs in 2016. With an increasing number of containers each year and a limited Container Yard location, PT. Tanjung Priok Port implements a truck lossing system in several terminals, one of which is in South Container Terminal. The author conducted a study to reduce the length of waiting time for container transport trucks as a result of the application of truck lossing system. The problem solving process is done by scheduling the arrival of container haul truck with Truck Turnaround Time approach. From the results of the scheduling implementation the waiting time of the container truck can be lowered from 99,28 minutes to 48,72 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Rolanda Adfikaputra
"Tanjung Priok Port and international trade are two things that cannot be separated. However, the performance of the Tanjung Priok Container Terminal is currently not optimal even though Tanjung Priok is the main port lever in Indonesia in terms of exports to foreign countries. As a result, increasing the productivity of container ports in serving container traffic flows is essential. In order to improve container terminal productivity, this study will create a model and simulation of container stacking in the stacking yard (stacking area). A proper stacking procedure (stacking rules) will limit the amount of reshuffling, which is a waste in container operations. The study's findings are discrete event simulation-based models that may be used to evaluate container stacking options based on container terminal productivity. As a result, it is planned to provide an understanding of the relationship between productivity and container stacking procedures in stacking yards.

Pelabuhan Tanjung Priok dan perdagangan internasional adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Namun, performa Terminal Peti Kemas Tanjung Priok saat ini belum optimal padahal Tanjung Priok merupakan tuas utama pelabuhan di Indonesia dalam hal ekspor ke mancanegara. Akibatnya, peningkatan produktivitas pelabuhan peti kemas dalam melayani arus lalu lintas peti kemas menjadi sangat penting. Untuk meningkatkan produktivitas terminal peti kemas, studi ini akan membuat model dan simulasi penumpukan peti kemas di lapangan penumpukan (stacking area). Prosedur penumpukan yang tepat (aturan susun) akan membatasi jumlah perombakan, yang merupakan pemborosan dalam pengoperasian peti kemas. Temuan studi ini adalah model berbasis simulasi peristiwa diskrit yang dapat digunakan untuk mengevaluasi opsi penumpukan peti kemas berdasarkan produktivitas terminal peti kemas. Akibatnya, direncanakan untuk memberikan pemahaman tentang hubungan antara produktivitas dan prosedur penumpukan peti kemas di lapangan penumpukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>