Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Audi Sentosa Alfatih Sochib
"Gliserol, produk sampingan dari produksi biodiesel, telah menarik perhatian yang signifikan untuk potensinya dalam menghasilkan bahan kimia bernilai tinggi melalui proses inovatif. Studi ini mengeksplorasi potensi ekonomi dari oksidasi gliserol menggunakan metode fotoelektrokimia (PEC) dengan BiVO4 sebagai fotoanoda. Tujuan utamanya adalah menerapkan oksidasi gliserol menggunakan BiVO4 yang dimodifikasi dengan iradiasi UV/Ozon sebagai fotoanoda. Studi ini menyelidiki efek perlakuan UV/Ozon pada sampel BiVO4 selama 5 dan 10 menit. Pengukuran dilakukan dengan menganalisis proses elektrokimia melalui teknik seperti Voltametri Siklis (CV), Voltametri Sapu Linear (LSV), dan Spektroskopi Impedansi Elektrokimia (EIS), dengan variasi molaritas gliserol di 0.5 M-2 M. pada pengukuran CV dan LSV terjadi peningkatan signifikan pada BiVO4 yang disinari sinar UV/Ozon selama 5 menit pada 0.5 molar gliserol dengan nilai current 1.187 dan 1.028 mA memiliki peningkatan sekitar 80% dibandingkan dengan BiVO4 pristine. namun, dalam peningkatan molaritas gliserol menuju 1 M dan 2 M, penurunan pada BiVO4 yang disinari UV/Ozon selama 5 dan 10 menit mengalami perbedaan sedikit dibandingkan dengan bivo4 pristine. dapat terlihat bahwa nilai CV dan LSV pada bivo4 yang disinari sinar UV/Ozon selama 5 dan 10 menit dalam 1 M gliserol berada pada nilai range 0.600-0.722mA dimana sedikit mendekati nilai BiVO4 pristine yang ada pada renge 0.515-0.632mA. jika dibandingkan dengan 2M peningkatan justru terjadi pada BiVO4 pristine yang memiliki range 0.900-1055mA dibandingkan dengan BiVO4 yang disinari sinar UV/Ozon selama 5 dan 10 menit yang memiliki range 0.500-0.800mA. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan modifikasi dalam proses oksidasi di bawah kondisi ini, memberikan wawasan tentang peningkatan sifat elektrokimia dan potensi aplikasi industri.

Glycerol, a byproduct of biodiesel production, has garnered significant attention for its potential to produce high-value chemicals through innovative processes. This study explores the economic potential of glycerol oxidation using photoelectrochemical (PEC) methods with BiVO4 as the photoanode. The primary objective is to apply glycerol oxidation using UV/Ozone-modified BiVO4 as the photoanode. The study investigates the effects of UV/Ozone treatment on BiVO4 samples for 5 and 10 minutes. Measurements were conducted by analyzing the electrochemical process using techniques such as Cyclic Voltammetry (CV), Linear Sweep Voltammetry (LSV), and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), with glycerol molarity variations ranging from 0.5 M to 2 M. In CV and LSV measurements, there was a significant increase in UV/Ozone-irradiated BiVO4 for 5 minutes at 0.5 molar glycerol, with current values of 1.187 and 1.028 mA, representing an approximately 80% increase compared to pristine BiVO4. However, with increasing glycerol molarity to 1 M and 2 M, the UV/Ozone-irradiated BiVO4 samples for 5 and 10 minutes showed slight differences compared to pristine BiVO4. It can be seen that the CV and LSV values for UV/Ozoneirradiated BiVO4 for 5 and 10 minutes in 1 M glycerol were in the range of 0.600-0.722 mA, slightly approaching the pristine BiVO4 values of 0.515-0.632 mA. In contrast, at 2 M glycerol, pristine BiVO4 showed an increase, with a range of 0.900-1.055 mA compared to UV/Ozone-irradiated BiVO4 for 5 and 10 minutes, which had a range of 0.500-0.800mA. This research aims to illustrate modifications in the oxidation process under these conditions, providing insights into the enhancement of electrochemical properties and potential industrial applications."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Lestari
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui waktu optimum pemajanan sinar ultraviolet (UV) yang menyebabkan mutasi pada bakteri penghasil vitamin BU Pseudomonas denitrificans BIOMCC B12 F942/288. Pemajanan sinar UV untuk perlakuan mutasi menggunakan illuminator UV pada panjang gelombang 254 nm dengan intensitas sebesar 590 uW/cm2. Waktu pemajanan optimum untuk perlakuan mutasi dengan sinar UV adalah yang menyebabkan rasio kematian 90?95%. Pengambilan data mutasi dengan variasi waktu pemajanan selama 30, 60, 90, dan 120 detik. Waktu pemajanan sinar UV yang menghasilkan rasio kematian 90-95% adalah 90 detik.

Optimal time in ultraviolet illumination as mutagen for bacteria vitamin BU producer Pseudomonas denitrificans Schlegel BioMCC BI2 F942/288 had been researched. Ultraviolet was illuminated at wavelength 254 nm with intensity 590 uW/cm2. Optimal time of illumination will make 90?95% death rate. Illumination was done in several variation time (30,60,90, and 120 second). Optimal time for make 90?95% death rate of bacteria vitamin 812 producer Pseudomonas denitrificans Schlegel BioMCC B!2 F942/288 is 90 second."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2006
SAIN-11-1-2006-32
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adiputra Khomas
"Ketersediaan gliserol yang semakin melimpah mengakibatkan harga gliserol cenderung turun dan semakin tidak termanfaatkan. Gliserol dapat dimanfaatkan menjadi turunannya yaitu gliserol karbonat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan intermediate untuk menjadi produk yang memiliki daya guna dan nilai ekonomis yang lebih baik, salah satunya adalah pelumas bio. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gliserol karbonat melalui reaksi gliserolisis urea, yaitu reaksi antara gliserol dan urea dengan bantuan katalis HT(Zn) (Hydrotalcite-Zinc) dengan variasi konsentrasi gliserol dan massa katalis. Sebelum dilakukan reaksi, terlebih dahulu dilakukan karakterisasi XRD pada katalis. Produk hasil reaksi akan dikarakterisasi dengan FTIR dan GCMS untuk dianalisis. Reaksi yang menggunakan konsentrasi gliserol 96% dengan massa katalis 1 gram memberikan kualitas hasil terbaik, menghasilkan nilai konversi sebesar 57%, selektivitas 65%, dan yield 37% untuk gliserol karbonat. Sementara itu, gliserol dengan kualitas limbah biodiesel (87%) dengan jumlah katalis 0,5 gram, memiliki konversi, dan yield terbaik diantara sampel dengan konsentrasi yang sama, dengan konversi sebesar 58%, selektivitas 46%, dan yield 26% untuk gliserol karbonat.

Increasing amount of abundant glycerol causing glycerol price to fall and become unused. Glycerol can be derivated into glycerol carbonate, which can be used as intermediate to produce higher value products, such as biolubricants. This research is conducted to produce glycerol carbonate, which is produced by urea glycerolysis reaction, a reaction between glycerol and urea with HT(Zn) (Hydrotalcite-Zinc) catalyst with glycerol concentration and catalyst loading weight as variance. Before running the reaction, the catalyst is characterized by XRD. The product will be characterized using FTIR and GC-MS that will be analyzed. The analysis results show that the highest rate of conversion and yield can be done by reacting glycerol with 96% purity and 1 gram of catalyst with conversion rate of 57%, selectivity of 65%, and yield 37% for glycidol. Meanwhile, glycerol with biodiesel purity (87%) can be converted with best performance using 0,5 gram of catalyst, with conversion rate 58%, selectivity of 46% and yield 26% for glycidol.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Hendra Raharjo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S29758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Gunawan
"Efek slip yang terjadi pada dinding akibat lapisan zat penolak air dapat mengurangi kerugian jatuh tekanan. Dengan melapisi dinding silinder putar pada bagian dalam koaksial viskometer slip akan terjadi. Tujuan penelitian untuk membuktikan berkurangnya hambatan aliran (torsi) pada silinder dan koefisien kecepatan slip akibat pelapisan zat penolak air pada dinding. Zat teflon dan wax (lilin) digunakan untuk melapisi permukaan dinding. Sudut kontak butiran air dengan dinding yang dilapisi teflon dan wax masing-masing sekitar 110º dan 130º. Rasio jari-jari silinder dalam dan silinder luar adalah 0,932 dan 0,676. Larutan glicerin dengan konsentrasi 60%, 70% dan 80% wt sebagai fluida uji. Pengurangan hambatan maksimum yang terjadi yaitu 12% untuk larutan glicerin 80% wt pada rasio jari-jari 0,932. Analisa perhitungan dari koefisien momen dibandingkan dengan nilai koefisien momen dari percobaan menunjukkan kesesuaian.

Abstract
Slip effect which occurs at the wall due to the layer of water repellent wall can reduce the pressure drop. The highly water repellent wall coating on the inside coaxial viscometer slip will be occur. The aim of experiment is proving drag reducing of the torque on the cylinder and the coefficient of velocity slip due to the water repellent coating on the wall. Teflon and wax materials are used to coat the surface of the wall. Contact angle of water droplets with a Teflon-coated walls and waxed each of about 110º and 130º into flat surface. The ratio of the radius of inner cylinder and outer cylinder are 0.932 and 0.676. Glycerin solution with concentration 60%, 70% and 80% wt used the test fluid. The maximum drag reduction occurred is 12% for 80% wt glycerin solution at the 0.932 ratio of the radius. The calculation analysis of the moment coefficient fit with experimental data."
Surabaya: Universitas Kristen Petra Surabaya, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The influence of oxidation soaking time on the micro-strain of oxidation product of rejected UO2 sintered pellet. The possibility of unexpected rejected UO2 sintered pelet from fabrication process came from, such as crack sintered pellet, the size of pore,unacceptable pellet dimension, therefore those pellet was called rejected sintered pewllet...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumi Hudiyono PWS
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai kondisi oksidasi terhadap penurunan kandungan sterol dari lemak coklat (BC) murni dan yang ditambah dengan 100 ppm (RTc), 750 ppm (RTm) �?�-tokoferol, 5,00 ppm Cu(II) atau Fe(III). Oksidasi dilakukan pada temperatur 45, 60 atau 90 oC tanpa sinar atau pada temperatur kamar dengan adanya sinar (L). Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan temperatur lebih meningkatkan laju oksidasi dibanding sinar. Laju penurunan kandungan sterol sedikit berbeda antar jenis sterol. Secara umum penambahan �?�-tokoferol akan menghambat laju oksidasi, namun penambahan sangat berlebih malah bertindak sebagai prooksidan. Penambahan Cu(II) dan Fe(III) mempercepat laju oksidasi, dimana sifat katalis Cu(II) sedikit lebih kuat dibanding Fe(III). Analisis dengan ANOVA dua arah menunjukkan bahwa perbedaan kondisi dan lama oksidasi berpengaruh terhadap kandungan sterol secara signifikan, kecuali pengaruh lama oksidasi untuk kondisi Tm-L.

The influence of different oxidation condition to the sterolic content of cocoa butter. The influence of different oxidation conditions to the variation of sterolic compound of refined cacao butter (BC) was observed. BC was also treated by addition of 100 ppm (RTc), 750 ppm (RTm) �?�-tocopherol, 5.00 ppm Cu (II) or Fe(III). Oxidation was carried out at 45, 60 or 90oC in the dark or in day light at room temperature (L). The analysis showed that the temperature is more accelerate oxidation rate than light at room temperature. The disappearance rate of sterol is slight difference among each other. In general, addition of �?�-tocopherol inhibited the degradation of sterol, but in excess it was seem to be a prooxidant. The other hand Cu (II) or Fe (III) was a catalyst where the influence of Cu (II) was stronger than Fe (II). Two ways ANOVA shown that the condition and time of oxidation influenced sterol content significantly, except for time oxidation of Tm-L condition."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Anwar
"Telah dilakukan studi penelitian pengaruh filamen platina pada oksidasi parsial metana dengan menggunakan reaktor baja tahan karat SS 316 berlapis gelas pyrex. Tujuan dari studi penelitian ini untuk mempelajari pengaruh filamen ini terhadap produk reaksinya. Filamen ini ditempatkan didalam preheater. Filamen ini dipanaskan dengan mengalirkan arus listrik. Kandungan oksigen dalam gas umpan antara 2,5 % - 31 %. Temperatur operasinya antara 350°C - 550°C dan tekanan operasinya antara 15 atm - 40 atm.
Hasil yang diperoleh dari pengoperasian dengan dan tanpa filamen secara kualitatif tidak berbeda namun secara kuantitatif nampak ada perbedaan. Produk reaksinya berupa metanol, air, karbon dioksida, karbon monoksida dan formaldehid, sama dengan hasil tanpa menggunakan filamen. Secara umum filamen ini tidak banyak mempengaruhi konversi metana pada setiap kondisi. Pengaruhnya terhadap selektifitas dan yield metalol terlihat bahwa pada kondisi P=20 atm ; 9,6% 02 untuk kisaran temperatur dari 425°C- 500°C memberikan kenaikan selektifitas dan yield metanol rata-rata 15%. Kenaikan selektifitas dan yield metanol diikuti dengan menurunnya selektivitas CO."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Putri Pratiwi
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi gliserol 6% dengan beberapa konsentrasi kuning telur terhadap kualitas spermatozoa ikan kerapu kertang Epinephelus lanceolatus (Bloch, 1970) pascakriopreservasi. Semen ikan kerapu kertang didapatkan dengan metode pengurutan. Larutan pengencer terdiri atas marine fish ringer, gliserol 6%, dan berbagai konsentrasi kuning telur (0%; 5%; 10%; 15%; 20%; dan 25%). Ekuilibrasi dilakukan selama 10 menit pada suhu 4 ºC. Pembekuan dalam freezer (-20 ºC) selama 48 jam. Pencairan pada suhu 45 ºC selama 30-60 detik. Evaluasi semen dilakukan secara makroskopis (warna, volume, dan pH) dan secara mikroskopis (motilitas, viabilitas, dan abnormalitas) serta kemampuan fertilisasinya terhadap telur ikan kerapu macan. Berdasarkan hasil uji ANAVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey, terdapat perbedaan nyata (P>0,05) terhadap motilitas, viabilitas, dan kemampuan fertilisasi spermatozoa ikan kerapu kertang pascakriopreservasi, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap abnormalitas spermatozoa pascakriopreservasi (P>0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kuning telur 15% merupakan konsentrasi optimum karena menghasilkan nilai persentase rata-rata motilitas, viabilitas, dan kemampuan fertilisasi tertinggi masing-masing sebesar 83,64 ± 1,72%, 81,44 ± 2,06%, dan 77,31 ± 1,90%. Nilai rata-rata terendah pada persentase abnormalitas sebesar 21,50 ± 1,20%.

Research on the effect of combination 6% glycerol and eggyolk as cryoprotectant of giant grouper Epinephelus lanceolatus (Bloch, 1970) spermatozoa quality postcryopreservation. Giant grouper cement is obtained by sorting method. The diluent solution used consist of marine fish ringer, 6% glycerol, and varian egg yolk concentrations (0%; 5%; 10%; 15%; 20%; dan 25%). Equilibration is carried out for 10 minutes at 4ºC. Freezing in the freezer (-20 ºC) for 48 hours. Thawing at 45 ºC for 30-60 seconds. Cement evaluation is carried out macroscopically (color, volume, and pH) and microscopically (motility, viability, and abnormality) and also the ability to fertilize the egg of tigger grouper. Based on the ANAVA statistical test followed by Tukey, there were significant differences effect on motility, viability, and fertilization ability of spermatozoa of giant grouper postcryopreservation (P> 0.05), but abnormality was significantly affected (P <0.05). (P> 0.05). The optimum concentration of egg yolk is 15% because it produces the highest percentage value of motility, viability, and fertilization ability of 83.64 ± 1.72%, 81.44 ± 2.06% and 77.31 ± 1.90% respectively. The lowest average value of abnormalitiy percentage is 21.50 ± 1.20%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T51801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksono Bramanto
"Proses oksidasi langsung metana menjadi metanol mulai banyak diteliti dalam rangka pemanfaatan cadangan gasbumi yang masih cukup banyak. Namun faktor penyulit utama dalam proses tersebut adalah tingginya stabilitas molekul-molekul metana dan reaktivitas produk terhadap oksigen yang sangat tinggi. Penggunaan katalis yang tepat adalah salah satu cara untuk mengatasi kendala tersebut.
Penggunaan katalis Cu-Sick, V-Si42 dan Pb-SiO2 telah diteliti untuk mengoksidasi metana menjadi metanol. Katalis yang dipreparasi melalui metoda sol-gel ini mempunyai luas permukaan BET 130-215 m²/g, volume pori sekitar 2x10-³ - 7x10-³ cm³/g, berupa padatan yang porous dan sifat-sifat lain yang menunjang terbentuknya metanol. Pengujian kinerja ketiga katalis pada oksidasi metana menjadi metanol dilakukan pada temperatur 400-440°C, tekanan 54.4 atm dan waktu kontak semu 0.24 detik dan dari ketiga katalis tersebut, katalis V-Sid menunjukkan kinerja yang lebih baik dengan menghasilkan konversi CH4 maksimum sebesar 4% mol pada 440°C dan selektivitas terhadap metanol maksimum sebesar 18.22% mol pada 420°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>