Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132420 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Timotius Rudolf Diophantus Oei
"Aflatoksin B1 merupakan metabolit sekunder jamur bersifat paling karsinogenik yang diproduksi oleh jamur dari genus Aspergillus, khususnya Aspergillus flavus. Aflatoksin B1 dapat didegradasi dengan metode biologis yang dilaporkan merupakan metode yang paling cocok. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi produksi, meningkatkan kemurnian, mengevaluasi kemampuan inhibisi pertumbuhan Aspergillus flavus, dan kemampuan mendegradasi aflatoksin oleh enzim ligninolitik dari Trametes versicolor. Skrining media dan waktu inkubasi dilakukan terhadap substrat sabut kelapa, kayu jati, bonggol jagung, dan daun nanas. Purifikasi enzim dilakukan menggunakan presipitasi garam amonium sulfat, dialisis, dan kromatografi penukar ion DEAE-cellulose. Aktivitas enzim diukur menggunakan substrat 2,6-dimethoxyphenol untuk mangan peroksidase, ABTS untuk lakase, dan veratryl alcohol untuk lignin peroksidase. Ukuran enzim diprediksi menggunakan metode SDS-PAGE. Uji inhibisi pertumbuhan Aspergillus flavus dilakukan dengan metode cakram. Kemampuan degradasi aflatoksin B1 oleh enzim ligninolitik dianalisis menggunakan KLT-densitometri. Hasil skrining media dan waktu inkubasi terbaik menunjukkan substrat sabut kelapa dan kayu jati paling cocok untuk menghasilkan mangan peroksidase dan lakase, namun, tidak untuk lignin peroksidase. Hasil purifikasi menunjukkan nilai peningkatan kemurnian sebesar 3,46 dan 6,79 untuk mangan peroksidase dan lakase dengan ukuran enzim sebesar ⁓43 kDa dan ⁓65 kDa, secara beruturut-turut. Uji cakram menunjukkan tidak adanya aktivitas penghambatan oleh mangan peroksidase dan lakase. Dalam waktu 24 jam, mangan peroksidase (154,53 U/mL) dan lakase (38,77 U/mL) dapat mendegradasi aflatoksin B1 hingga 76,07% dan 63,84%, secara berturut-turut. Penelitian ini menunjukkan bahwa substrat sabut kelapa dan kayu jati dapat menjadi substrat yang baik untuk menghasilkan enzim mangan peroksidase dan lakase dari Trametes versicolor dan dapat dimanfaatkan untuk mendegradasi aflatoksin B1

Aflatoxin B1 is the most carcinogenic secondary metabolite produced by fungi of the genus Aspergillus, especially Aspergillus flavus. Aflatoxin B1 can be degraded through biological methods, which have been reported as the most suitable approach. This study aimed to optimize production, improve purity, evaluate the growth inhibition ability against Aspergillus flavus, and assess the aflatoxin degradation by ligninolytic enzymes from Trametes versicolor. Screening of media and incubation times was conducted using coconut husk, teak wood, corn cobs, and pineapple leaves. Enzyme purification involved ammonium sulfate precipitation, dialysis, and DEAE-cellulose ion exchange chromatography. Enzyme activities were measured using 2,6-dimethoxyphenol for manganese peroxidase, ABTS for laccase, and veratryl alcohol for lignin peroxidase. Enzyme sizes were predicted using SDS-PAGE. Growth inhibition tests on Aspergillus flavus were performed using disc diffusion method. Aflatoxin B1 degradation ability of ligninolytic enzymes was analyzed using TLC-densitometry. Screening results indicated that coconut husk and teak wood substrates were most suitable for producing manganese peroxidase and laccase, but not lignin peroxidase. Purification results showed purity increases of 3.46 and 6.79 for manganese peroxidase and laccase, with enzyme sizes approximately ~43 kDa and ~65 kDa, respectively. Disc diffusion tests revealed no inhibition activity by manganese peroxidase and laccase. Within 24 hours, manganese peroxidase (154.53 U/mL) and laccase (38.77 U/mL) could degrade aflatoxin B1 by 76.07% and 63.84%, respectively. This study demonstrates that coconut husk and teak wood substrates can be effective for producing manganese peroxidase and laccase enzymes from Trametes versicolor, which can be utilized for aflatoxin B1 degradation."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Rahma Shaharani
"Populasi bakteri di mulut adalah terbesar kedua setelah usus. Mereka dapat menghasilkan senyawa sulfur mudah menguap, yang merupakan tanda halitosis (bau mulut) dan dapat menyebabkan penyakit gusi karena bersifat toksik. Senyawa ini dapat terurai oleh enzim ligninolitik. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh enzim ligninolitik, yaitu mangan peroksidase dari jamur Trametes versicolor dan uji hambatan pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis dan Staphylococcus aureus. Jamur pelapuk putih Trametes versicolor diremajakan menggunakan media PDA dan serbuk daun nanas. Crude enzim dipanen dengan cara memindahkan jamur yang telah diremajakan ke media PDB, serbuk daun nanas, dan trace element, kemudian disentrifus (13000 G, 15 menit, 4°C). Fraksi enzim diperoleh dengan fraksionasi garam amonium sulfat saturasi 65%, dialisis dengan membran cut-off 8-14 kDa. Purifikasi dilakukan dengan kromatografi penukar ion menggunakan resin DEAE selulosa. Hasil uji aktivitas enzim di setiap tahapan purifikasi menunjukkan aktivitas spesifik sebesar 3884,830, 3994,647, dan 4424,652 U/mg, masing-masing hasil dari crude enzim, fraksionasi amonium sulfat, dan purifikasi kromatografi penukar ion. Penghambatan enzim terhadap bakteri P. gingivalis dan S. aureus menunjukkan kekuatan hambat yang kuat dengan diameter zona hambat 10,80 dan 11,20 mm, serta hasil KHM sebesar 60% untuk P. gingivalis dengan aktivitas antibakteri 10,177 U/mL (aktivitas enzim), 0,0023 mg/mL (kadar protein), dan 442,465 U/mg (aktivitas spesifik), dan 50% untuk S. aureus dengan nilai 8,481 U/mL (aktivitas enzim), 0,0019 mg/mL (kadar protein), dan 368,721 U/mg (aktivitas spesifik).

The bacterial population in the mouth is the second largest after the gut. They can produce volatile sulfur compounds, which are a sign of halitosis (bad breath) and can cause gum disease as they are toxic. These compounds can be degraded by ligninolytic enzymes. The purpose of this study was to obtain ligninolytic enzymes, which is manganese peroxidase enzyme from Trametes versicolor mushroom and test the inhibition of bacterial growth of Porphyromonas gingivalis and Staphylococcus aureus. The white weathering mushroom Trametes versicolor was rejuvenated using PDA media and pineapple leaf powder. Crude enzyme was harvested by transferring the rejuvenated fungus to PDB media, pineapple leaf powder, and trace elements, then centrifuged (13000 G, 15 min, 4°C). Enzyme fractions were obtained by 65% saturation ammonium sulfate salt fractionation, dialyzed with 8-14 kDa cut-off membranes. Purification was performed by ion exchange chromatography using DEAE cellulose resin. The enzyme activity test results at each purification stage showed specific activities of 3884.830, 3994.647, and 4424.652 U/mg, respectively from crude enzyme, ammonium sulfate fractionation, and ion exchange chromatography purification. Enzyme inhibition against P. gingivalis and S. aureus bacteria showed strong inhibition strength with an inhibition zone diameter of 10,80 and 11,20 mm, as well as KHM results of 60% for P. gingivalis with antibacterial activity of 10.177 U/mL (enzyme activity), 0.0023 mg/mL (protein content), and 442.465 U/mg (specific activity), and 50% for S. aureus with values of 8.481 U/mL (enzyme activity), 0.0019 mg/mL (protein content), and 368.721 U/mg (specific activity)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Margaretha
"ABSTRAK
Adrenalin merupakan neurotransmitter yang penting dalam tubuh yang akan dilepaskan dari tubuh pada saat berada dalam kondisi emosional dan kondisi fisik atau emosi pada saat stress, seperti hipoglikemia Robertson et al., 2003 , berolah raga Watt et al., 2001 , rasa sakit berlebih pada tubuh Wortsman, 2002 . Diagnosis dini berdasarkan penentuan kandungan adrenalin dalam plasma dan urin dapat mencegah penggunaan obat yang tidak diperlukan Hollenbach et al., 1998 . Metode fiber optic biosensor digunakan untuk mendeteksi keberadaan adrenalin karena memiliki kelebihan sensitivitas yang tinggi, respon yang cepat, biaya yang lebih rendah, berukuran lebih kecil, ringan, dan dapat dipantau secara real-time. Untuk mendeteksi adrenalin dengan fiber optic biosensor diperlukan enzim lakase yang menyebabkan reduksi molekul oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis lakase ekstraseluler hasil fermentasi kapang Trametes versicolor dengan metode solid state fermentation pada limbah lignoselulosik berupa batang jagung, jerami, dan ampas tebu. Kondisi yang terbaik produksi lakase dikarakterisasi lebih lanjut degan mevariaskan perlakukan terhadap substrat dan volume nutrisi. Lakase yang diperoleh dari kondisi yang terbaik kemudian akan dibandingkan nilai k-nya terhadap nilai k enzim lakase komersial dengan metode Euler. Kondisi yang terbaik yang diperoleh adalah dengan menggunakan substrat batang jagung yang telah diberi perlakuan steam explosion, kemudian ditambahkan dengan nutrisi yang menghasilkan unit aktivitas sebesar 6,885 U/mL. Nilai k yang diperoleh dari enzim yang diproduksi sebesar 0,0065 dengan nilai error sebesar 2,96.

ABSTRACT
Adrenaline is an important neurotransmitter in the body that will be released from the body when someone is in emotional state or in state of physical and emotional stress, such as hypoglycemia Robertson et al., 2003 , work out Watt et al., 2001 , excessive pain in the body Wortsman, 2002 . Early diagnosis based on the determination of adrenaline concentration in plasma and urine can prevent unnecessary drug use Hollenbach et al., 1998 . The fiber optic biosensor method is used to detect the presence of adrenaline because it has high sensitivity advantages, fast response, lower cost, smaller size, light weight, and can be monitored in real time. To detect adrenaline with a fiber optic biosensor, a lacase enzyme is required to reduce oxygen molecules. The aim of this research is to extract extracellular laccase from fermentation of Trametes versicolor with solid state fermentation method on lignocellulosic waste in the form of corn stalk, straw, and bagasse. The best condition conditions obtained is using cornstalk as substrate with additional treatment steam explotion and with adding nutrient. Enzyme that obtained from the best condition condition has 6,885 U mL unit activity. The k constant that achieved from produced enzyme is 0,0065 with error margin 2,96."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses polimerisasi senyavva BHA dapat dilakukan seoara enzimatik
melalui reaksi oksidatif senyavva fenolik (BHA). Enzim perioksidase dapat
mengkatalisis reaksi oksidatif tersebut dimana nidrogen peroksida bertindak
sebagai akseptor dan BHA sebagai donor atom nidrogen_ Ekstrak tumbunan
brokoli (Brassica o/eraceae Van /ta/ioa) digunakan untuk mendapatkan enzim
peroksidase yang diyakini memiliki aktivitas enzim yang tinggi_ Pemurnian
ternadap ekstrak enzim kasar melalui fraksionasi bertingkat menggunakan
garam ammonium sulfat dengan tingkat kejenunan (0-30)%, (30-50)% dan
(50-70)% didapat fraksi ke-3 dari tingkat kejenunan (50-70)% memiliki
aktivitas spesifik enzim tertinggi yaitu 0,5 U/mg bila dibandingkan fraksi
sebelumnya Reaksi polimerisasi menggunakan enzim fraksi III, HZOQ, dan
BHA dapat mengnasilkan suatu produk reaksi yang dalam tanap isolasi lanjut dengan fasa etil asetat mengnasilkan suatu cairan kental yang setelan
diuapkan dinasilkan sebanyak 1,33 g. Hasil analisis dengan KLT didapat tiga
spot dengan Rf = 0,69 , Rf = 0,8 , Rf = 0,87_ Hasil pemisanan komponen dari
cairan kental menggunakan kromatografi kolom silika gel dengan fasa gerak
Heksan dan etil asetat dalam perbandingan 7:1, didapat isolat seberat 4,2 mg
(0,32 %) yang diduga telan terpisan dari monomer. Analisis untuk
mengidentifikasi senyavva isolat menggunakan intrumentasi UV-Vis, FT-IR
dan GC-IVIS menunjukkan telan terbentuk senyavva baru yang diduga dimer
dari BHA yaitu 2’,3-di-tert-buty/-2-hydroxy-4’,5-dimethoxybipheny/ ether
(vvaktu retensi 12,53) dan 3,3'-di-tert-buty/-5,5’-dimethoxybipheny/-2,2’-dio/
(12,83) yang masing-masing memiliki m/z 358. Proses kopling oksidatif C-0-
C dan C-C diduga merupakan suatu polimerisasi dari senyavva BHA_
Kemampuannya sebagai antioksidan dapat ditunjukkan dengan uji
antioksidan menggunakan metode radical scavenger menggunakan senyavva
DPPH diperolen suatu nilai lC50 BHA = 6,01 pg/mL dan |C50 Isolat = 2,71
pg/mL yang menunjukkan kekuatan antioksidan isolat Iebin tinggi
dibandingkan BHA"
Universitas Indonesia, 2007
S30397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
Studi pembentukan produk oxidative coupling senyawa fenolik dengan
bantuan biokatalis enzim telah banyak dikembangkan Salah satu enzim yang
dapat mengkatalisis reaksi oksidasi senyawa fenolik, dengan keberadaan
H202 sebagai substrat akseptor nidrogen, adalan enzim peroksidase Dalam
penelitian ini, enzim peroksidase yang digunakan diisolasi dari akar tanaman
savvi nijau (Brassica juncea) yang dimurnikan menggunakan metode
pengendapan. Aktivitas spesifik enzim yang diperolen adalan 0,5984 Unit/mg
protein. Hasil produk reaksi antara enzim peroksidase/H202 dengan etil
ferulat berupa endapan bervvarna meran muda seberat 0,8817 g (5,83%).
Pemurnian produk reaksi secara KLT preparatif mengnasilkan suatu isolat
yang akan diidentifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan GC-IVIS.
Hasil pengukuran dengan spektrofotometer UV menunjukkan serapan
maksimum pada 7»= 288 nm dan 320 nm. Hasil analisis GC-IVIS menunjukkan
terbentuknya senyavva baru yang diduga merupakan dimer etil ferulat dengan
nilai m/Z = 442 pada Waktu retensi 39,620 menit (luas area 23,42%) dan
43,741 menit (luas area 20,18%). Berdasarkan spektrum fragmentasinya,
penggabungan senyavva tersebut terjadi pada posisi 8-O-4’-dietil ferulat dan
8-8’-dietii feruiar isoiat yang diperoien kemudian diuji aktivitas bioiogisnya
sebagai aktivitas antioksidan menggunakan senyavva DPPH dan aktivitas
alelopati menggunakan biji savvi nijau (Brassica juncea). Hasil pengujian aktivitas biologis terhadap isolat menunjukkan bahvva terjadi kenaikan
aktivitas dibandingkan senyavva asalnya, yang dinyatakan dengan nilai lC5o
(ug/mL). Aktivitas antioksidan isolat diperoleh nilai lC50 sebesar 60, 46 ug/mL
sedangkan etil ferulat sebesar 63,83 pg/mL. Dan aktivitas alelopati isolat
diperoleh nilai lC50 sebesar 502,36 pg/mL, sedangkan etil ferulat sebesar
613,82 pg/mL."
Universitas Indonesia, 2007
S30426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Ghassani
"Lakase merupakan enzim ligninolitik yang dapat diekstrak dari tanaman, hewan, dan jamur. Lakase telah dilaporkan berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan enzim lakase yang dipurifikasi dari jamur Trametes versicolor dalam menghambat bakteri penyebab bau mulut. Enzim lakase diproduksi pada media kombinasi Potato Dextrose Broth (PDB 2.4% b/v), serbuk daun nanas (1% b/v), dan serbuk bonggol jagung (1% b/v). Crude enzyme diekstrak dari kultur yang diinkubasi selama 7 hari, kemudian dievaluasi aktivitas katalase dengan 2,2′-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) (ABTS) dan selanjutnya dipurifikasi secara parsial dengan presipitasi ammonium sulfat serta kromatografi pertukaran ion. Keberadaan enzim lakase yang terdapat pada ekstrak purifikasi dikonfirmasi menggunakan ABTS dan Sodium Dodecyl Sulfate–Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Kemudian dievaluasi aktivitasnya terhadap Porphyromonas gingivalis dan Staphylococcus aureus. Hasil menunjukan bahwa terdapat kenaikan aktivitas spesifik enzim lakase setelah purifikasi dari 1372,091 U/mg menjadi 2409,123 U/mg, hasil SDS-PAGE menunjukan terdapat senyawa berbobot ~65 KDa yang sesuai dengan bobot molekul lakase. Uji aktivitas antibakteri dari lakase pada P. gingivalis dan S. aureus menunjukkan daya hambatan yang sedang pada konsentrasi 100% dengan diameter zona hambat 6,682 mm dan 9,463 mm. Purifikasi berhasil memperoleh aktivitas lakase yang lebih tinggi dari crude extract serta potensi aktivitas sebagai antibakteri terhadap P. gingivalis dan S. aureus.

Laccase is a ligninolytic enzyme that can be extracted from plants, animals, and fungi. Laccase is reported to have antibacterial potential. This study aimed to analyze the ability of the laccase enzyme purified from the Trametes versicolor fungus to inhibit bacteria that cause halitosis. The laccase enzyme was produced in a combination medium of Potato Dextrose Broth (PDB 2.4% w/v), pineapple leaf powder (1% w/v), and corn cob powder (1% w/v). Crude enzyme was extracted from the culture which was incubated for 7 days, then evaluated for catalase activity with 2,2′-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) (ABTS) and then partially purified by ammonium sulfate precipitation and ion exchange chromatography. The presence of the laccase enzyme in the purification extract was confirmed using ABTS and Sodium Dodecyl Sulfate–Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Then its activity against Porphyromonas gingivalis and Staphylococcus aureus was evaluated. The results showed that there was an increase in the specific activity of the laccase enzyme after purification from 1372.091 U/mg to 2409.123 U/mg. The SDS-PAGE results showed that there was a compound weighing ~65 KDa which corresponded to the molecular weight of laccase. The antibacterial activity test of laccase on P. gingivalis and S. aureus showed moderate inhibitory power at a concentration of 100% with an inhibitory zone diameter of 6.682 mm and 9.463 mm. Purification succeeded in obtaining higher laccase activity from the crude extract as well as potential antibacterial activity against P. gingivalis and S. aureus."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heroniaty
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti aktivitas peroksidase yang berasal dari kulit bawang bombay (Allium cepa L) untuk dapat melakukan reaksi dimerisasi oksidatif dengan menggunakan substrat senyawa katekin dari ekstrak teh hijau. Sintesis senyawa dimer katekin yang dikatalis oleh peroksidase (EC 1.11.1.7) dari kulit bawang bombay, telah dilakukan dan menghasilkan suatu senyawa baru. Aktivitas peroksidase optimum terjadi pada pH 5 dan suhu 30C. Peroksidase merupakan enzim kelompok oksidoreduktase yang dapat mentransfer atom H dari senyawa fenolik sehingga menghasilkan radikal fenoksi. Dua radikal fenoksi yang bergabung melalui reaksi kopling oksidatif, menghasilkan senyawa dimer. Senyawa yang terbentuk diidentifikasikan dengan instrumen GC-MS. Pada radikal fenolik katekin, terjadi kopling pada posisi C-4' dan C-8" yang membentuk senyawa 4'- 8' dikatekin. Senyawa hasil reaksi dan substrat asalnya dibandingkan aktifitas antioksidannya dengan menggunakan metode radical scavenger DPPH sehingga diketahui IC50 masing-masing sebesar katekin : dimer katekin = 60,248 : 58,928.

This study, aims to examine the activity of peroxidase from skin of onion (Allium cepa L) to be able to perform oxidative dimerization reaction with the substrate catechin compounds from green tea extract. Synthesis of catechin dimer which catalized by peroxidase (EC 1.11.1.7) from onion skins have been carried out and produce a compound of reaction. Optimum activity of peroxidase occurs at pH 5 and temperature 30C. Peroxidase is an oxidoreductase group that can transfer hidrogen from phenolic compound to produce phenoxy radicals. Two phenoxy radicals are joined through the oxidative coupling reaction, resulting a dimer compound. Compound formed were identified by GCMS instrument. In a catechin phenolic radical, coupling occurs at position C-4 'and C-8" which form the compound 4'-8" dicatechin. Compounds of reaction and native substrate were identified antioxidant activity by using DPPH radical scavenger that is known IC50 respectively by catechins: catechin dimer = 60.248 : 58.928."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31477
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra
"ABSTRAK
Limbah lindi hitam memiliki nilai Chemical Oxygen Demand COD yang tinggi dan sukar untuk didekomposisi. Salah satu cara penanganan lindi hitam yang menjanjikan dan bersifat biodegradable yaitu dengan menggunakan jamur. Jamur yang digunakan dalam penelitian yaitu Trametes versicolor F200. Jamur ini dapat mendekolorisasi lindi hitam karena mengandung enzim ligninolitik. Dalam penelitian ini, dilakukan penentuan kondisi optimum dekolorisasi lindi hitam dengan cara membuat variasi agitasi, mediator dan inducer. Setelah didapatkan kondisi optimum dekolorisasi, selanjutnya dekolorisasi dilakukan dengan cara melakukan imobilisasi jamur dan imobilisasi isolat enzimnya. Hasil dekolorisasi lindi hitam menggunakan sel bebas jamur Trametes versicolor F200 akan dibandingkan hasil dari dekolorisasi dengan metode imobilisasi. Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran dekolorisasi, aktivitas enzim, konsentrasi glukosa, berat misel dan COD. Pengukuran dekolorisasi lindi hitam dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dimana merupakan perbandingan konsentrasi sebelum dan setelah dekolorisasi.

ABSTRACT
ABSTRACTBlack liquor has high Chemical Oxygen Demand COD value and difficult to decompose. One way for handling this waste that adventage and biodegradable is using mushrooms. The fungus used in this study is Trametes versicolor F200. This fungus can decolorize black liquor because containing ligninolytic enzymes. In this study, we will be determined the optimum condition for decolorization black liquor by variation of agitation, mediator and inducer. After obtaining the optimum condition of decolorization, then decolorization is done by immobilization of fungus and immobilization the isolate of enzyme.The result of decolorization black liquor using Trametes versicolor F200 will be compared with the result of decolorization with imobilization method. Decolorization, enzyme activity of fungus, glucose concentration, micelle weight and COD during decolorize black liquor also measured. Measurement of decolorization black liquor using UV Vis spectrophotometer, which the ratio of concentration before and after decolorization. "
2017
T47894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Putri Miftahul Jannah
"Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri besar di Indonesia. Pada pembuatan pulp dan kertas, diperlukan suatu proses delignifikasi yang bertujuan untuk memisahkan struktur lignin yang masih tersisa dalam pulp. Umumnya, pada proses delignifikasi digunakan bahan kimia seperti klorin dioksida, yang pada akhirnya akan menghasilkan limbah kimia yang lebih berbahaya. Dalam rangka mengurangi limbah kimia, maka digunakan proses biodelignifikasi menggunakan mikroorganisme, yaitu jamur. Jamur pelapuk putih diketahui dapat memproduksi berbagai enzim. Penelitian ini memfokuskan pada enzim lignin peroksidase (LiP), yaitu salah satu enzim ligninolitik yang dihasilkan oleh jamur pelapuk putih dan dapat mendegradasi lignin dengan tujuan untuk melakukan optimasi media yang menghasilkan aktivitas enzim terbaik serta mengkarakterisasi LiP dari isolat jamur hasil penelitian sebelumnya. Optimasi dilakukan pada empat media, yaitu PDB (media 1); PDB+Serbuk bambu (media 2); PDB+Serbuk bambu+serbuk daun nanas (media 3), dan glukosa+serbuk bambu (media 4). Hasil penelitian menunjukan bahwa media yang paling baik adalah media 3 dengan nilai aktivitas enzim 6,605 μmol.mL−1. Kemudian LiP yang didapat dikarakterisasi dengan melakukan pengujian terhadap suhu, pH, dan profil kinetika enzim. Suhu optimum untuk LiP adalah pada suhu 30ºC dengan aktivitas 9,874 μmol.mL−1. Sedangkan untuk pH optimum diperoleh pada pH 5,0 dengan nilai aktivitas tertinggi sebesar 6,787 μmol.mL−1. Kemudian untuk kinetika enzim LiP pada rentang konsentrasi substrat veratril alkohol paling baik adalah 0,4 mM pada media 3 dengan nilai Vmaks sebesar 34,2465 μmol.mL−1.menit−1 serta Km sebesar 1,0958 μmol.mL−1. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jamur yang diteliti berpotensi mendegradasi lignin karena memiliki aktivitas enzim yang cukup baik.

The pulp and paper industry is one of the major industries in Indonesia. In the manufacture of pulp and paper, a delignification process is needed which aims to separate the remaining lignin structure in the pulp. In general, chemicals such as chlorine dioxide are used in the delignification process, which in turn will produce more hazardous chemical waste. In order to reduce chemical waste, a biodelignification process is used using microorganisms, namely fungi. White rot fungi are known to produce various enzymes. This research focuses on the enzyme lignin peroxidase (LiP), which is a ligninolytic enzyme produced by white rot fungi that can degrade lignin. This study aims to optimize the media that produces the best enzyme activity and to characterize LiP from fungal isolates from previous studies. Optimization was carried out on four media, namely PDB (media 1); PDB+bamboo powder (media 2); PDB + bamboo powder + pineapple leaf powder (media 3), and glucose + bamboo powder (media 4). The results showed that the best medium was media 3 with an enzyme activity value of 6.605 μmol.mL−1. Then the LiP obtained was characterized by testing the temperature, pH, and enzyme kinetics profile. The optimum temperature for LiP is 30ºC with an activity of 9.874 μmol.mL−1. Meanwhile, the optimum pH was obtained at pH 5.0 with the highest activity value of 6.787 μmol.mL−1. Then for LiP enzyme kinetics in the range of substrate concentrations veratril alcohol the best was 0.4 mM in medium 3 with a Vmax value of 34.2465 μmol.mL−1.minute−1 and Km of 1.0958 μmol.mL−1. Based on these results, it can be concluded that the fungi studied have the potential to degrade lignin because they posses good enzyme activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummu Hanifah
"Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit TKKS untuk memproduksi bioetanol terdiri dari tiga proses, yaitu: pretreatment, hidrolisis dan fermentasi. Proses pretreatment menghasilkan sejumlah besar limbah lindi hitam. Lindi hitam berbahaya untuk ekosistem jika dibuang langsung ke lingkungan karena memiliki COD, TSS dan pH yang tinggi. Metode dalam penelitian ini adalah koagulasi-flokulasi sebagai pengolahan pertama sedangkan jamur T. versicolor F200 sebagai pengolahan kedua pada pengolahan lindi hitam. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan dekolorisasi lindi hitam dengan menggunakan jamur T. versicolor F200. Aplikasi Response Surface Methodology (RSM) dengan menggunakan software Minitab 17 dilakukan untuk optimasi dekolorisasi yang dipengaruhi oleh variabel independen seperti CuSO4, Tween 80, dan agitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekolorisasi lindi hitam dengan menggunakan metode koagulasi-flokulasi sebagai pengolahan pertama mampu mendekolorisasi sebesar 68%, sedangkan jamur T. versicolor F200 sebagai pengolahan kedua mampu mendekolorisasi sebesar 85%. Hasil optimasi dekolorisasi dengan RSM menunjukkan bahwa jamur T. versicolor F200 dapat mendekolorisasi lindi hitam sebesar 86-93% dengan R2=0.991 dengan variabel yang dominan adalah agitasi.

The utilization of oil palm empty fruit bunches to produce bioethanol consist of three processes pretreatment, hydrolysis, and fermentation. The pretreatment process generated the high amounts of black liquor wastewater. Black liquor is harmful to aquatic ecosystem if discharge directly into water because it contains high COD, TSS and pH. The method in this research is using coagulation flocculation as first treatment and T. versicolor F200 as second treatment to decolorize of black liquor. The purpose of this research was increasing decolorization of black liquor by T. versicolor F200. The application of Response Surface Methodology (RSM) using Minitab 17 software was to optimize decolorization which influenced by independent variables such as CuSO4, Tween 80 and agitation. The result showed that decolorization 68% using coagulation flocculation as first treatment was obtained, while T. versicolor F200 as second treatment decolorized black liquor 85%. The application RSM to optimize decolorization of black liquor resulted 86-93% with R2 0.991 and agitation is the dominant independent variable."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>