Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Syaifullah
"Tanah longsor dianggap sebagai salah satu bencana hidrometeorologi yang paling berbahaya karena bisa menimbulkan beberapa kerugian, diantaranya korban jiwa dan luka-luka, kerusakan pada rumah dan infrastruktur. Faktor-faktor yang memicu longsor meliputi kemiringan lereng, kejenuhan air, porositas, dan permeabilitas. Parameter-parameter ini dianalisis dengan tujuan untuk mengidentifikasi sebaran bidang gelincir dan potensi longsor dengan memanfaatkan metode geolistrik. Penelitian ini dilaksanakan di Bendungan Manikin dengan total terdapat tiga lintasan geolistrik. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan konfigurasi dipol-dipol, dan hasilnya menunjukkan sebaran nilai resistivitas antara 1 hingga 36 Ωm pada kedalaman 0 hingga 5 meter, yang diduga sebagai endapan batu pasir yang terlapuk secara sempurna, resistivitas antara 36 hingga 720 Ωm pada kedalaman 1 hingga 20 meter yang diduga sebagai shale, dan resistivitas lebih dari 720 Ωm yang diduga sebagai shale. Dari hasil penampang ketiga lintasan, bisa ditemukan adanya dugaan bidang gelincir antara batu pasir dan shale yang terlapuk sempurna. Berdasarkan analisis tingkat kemiringan lereng, lokasi penelitian ini terletak pada lereng yang curam dengan tingkat kemiringan antara 25 hingga 45 derajat dan cenderung tidak stabil. Kemudian litologi yang diduga akan mengalami gelinciran adalah endapan shale yang terlapuk sempurna. Oleh karena itu, diharapkan melalui penelitian ini bisa memetakan potensi wilayah penelitian ini untuk mengalami tanah longsor.

Landslides are considered one of the most dangerous hydrometeorological disasters because they can cause several losses, including loss of life and injuries, damage to houses and infrastructure. Factors that trigger landslides include slope slope, water saturation, porosity and permeability. These parameters are analyzed with the aim of identifying the distribution of slip areas and potential landslides using geoelectric methods. This research was carried out on the side of the road around the Manikin Dam with a total of three geoelectric lines. Measurements were carried out using a dipole-dipole configuration, and the results showed a distribution of resistivity values ​​between 1 and 36 Ωm at a depth of 0 to 5 meters, which is thought to be completely weathered sandstone deposits, resistivity between 36 and 720 Ωm at a depth of 1 to 20 meters. which is suspected to be shale, and resistivity of more than 720 Ωm which is suspected to be colluvial shale. From the results of the cross-sections of the three tracks, it can be found that there is a suspected slip area between the sandstone and the sandstone which is completely weathered. Based on the analysis of the slope level, this research location is located on a steep slope with a slope of between 25 to 45 degrees and tends to be unstable. Then the lithology that is suspected to experience slipping is completely weathered colluvial shale deposits. Therefore, it is hoped that through this research we can map the potential of this research area to experience landslides."
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Fahira Melania
"Tanah longsor merupakan dikategorikan menjadi bencana hidrometeorologi paling mematikan yang dapat mengakibatkan korban luka-luka, meninggal dunia, dan kerusakan rumah serta infrastruktur. Faktor penyebab longsor dapat dipengaruhi oleh kemiringan lereng, saturasi air, permeabilitas dan porositas. Parameter ini dianalisis untuk mengidentifikasi sebaran bidang gelincir dan potensi longsor menggunakan metode geolistrik. Peneliatian ini dilakukan di sekitar Dry Dam Ciawi dengan total tiga lintasan geolistrik. Pengukuran menggunakan konfigurasi Dipole-Dipole dan didapatkan hasil sebaran nilai resistivitas yaitu 3 – 23 Ωm pada kedalaman 0 – 5 meter yang diduga sebagai endapan kolluvial atau tuff lapilli terlapukkan sempuran, resistvitas 23 – 43 Ωm pada kedalaman 10 – 40 meter diduga sebagai tuff lapili, dan resistivitas > 60 Ωm diduga sebagai breksi tuff. Pada hasil penampang ketiga lintasan terlihat adanya dugaan bidang
gelincir atntara breksi tuff dengan endapan alluvial atau tuff lapilli terlapukkan sempurna.
Berdasarkan analisis kemiringan lereng, lokasi penelitian berada pada lereng yang curam dengan kemiringan 25 – 45 derajat dan tidak stabil. Adapun litologi yang diduga akan tergelincir yaitu endapan kolluvial atau endapa tuff lapilli terlapukkan sempurna. Sehingga, melalui penelitian ini area penelitian memiliki potensi terjadi tanah longsor

Landslides are categorized as the deadliest hydro-meteorological disaster which can result
in injuries, deaths, and damage to houses and infrastructure. Factors causing landslides
can be influenced by slope, water saturation, permeability, and porosity. This parameter
is analyzed to identify the distribution of slip planes and the potential for landslides using
the geoelectric method. This research was carried out around the Ciawi Dry Dam with a
total of three geoelectric trajectories. Measurements used the Dipole-Dipole configuration
and the results obtained were the distribution of resistivity values, namely 3 – 23 Ωm at
a depth of 0 – 5 meters which is suspected to be a colluvial deposit or perfectly weathered
lapilli tuff, resistivity of 23 – 43 Ωm at a depth of 10 – 40 meters is suspected to be a
lapilli tuff. and resistivity > 60 Ωm is suspected as tuff breccia. In the results of the third
section of the track, there is an alleged slip plane between breccia tuff and alluvial deposits
or perfectly weathered lapilli tuff. Based on the slope analysis, the research location is on
a steep slope with a slope of 25-45 degrees and is unstable. The lithology suspected of
slipping is colluvial deposits or perfectly weathered lapilli tuff deposits. So, through this
research the research area has the potential for landslides to occur.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhenisa Ratna Augustin
"Bendungan Cabean merupakan salah satu proyek Kementerian PUPR. Bendungan ini merupakan tipe bendungan serbaguna dengan fungsi untuk mengairi daerah irigasi, pengendalian banjir, pembangkit listrik, pariwisata, ketahanan air, dan ketahanan pangan di Kabupaten Blora. Lokasi area rencana pembangunan bendungan di daerah Cabean, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di daerah penelitian ini, telah dilakukan akuisisi data resistivitas dan data bor. Data resistivitas dan data bor digunakan sebagai data sekunder. Pada penelitian ini, penulis mengidentifikasi area dan kedalaman lapisan keras di bawah permukaan tanah dengan menggunakan metode geolistrik dan data bor untuk menentukan jenis fondasi yang dapat digunakan. Akuisisi data resistivitas dilakukan dengan membuat empat lintasan besar, yang mana masing-masing lintasan memiliki panjang 240 m. Hasil akhir dari pengolahan ini adalah persebaran nilai resistivitas batuan di bawah permukaan. Lintasan 1 – 4 memiliki sebaran nilai resistivitas yang beragam, dengan kisaran nilai di antara 2,7 Ωm hingga >579 Ωm. Nilai resistivitas di area penelitian cenderung lebih rendah dikarenakan lokasi penelitian berada di area persawahan. Area ini memiliki banyak vegetasi dan juga irigasi, sehingga banyak air yang tersebar ke dalam lapisan tanah. Selanjutnya, dilakukan korelasi antara data resistivitas dengan data bor. Melalui korelasi data resistivitas dan data bor, dapat dilakukan identifikasi lapisan tanah keras yang mengacu pada SNI 1726:2019. Litologi utama pada area penelitian ini adalah residual soil pada kedalaman 0 – 5 m yang dikategorikan sebagai lapisan tanah sedang – keras, dan perselingan batupasir-batulanau-batulempung pada kedalaman > 5 m yang dikategorikan sebagai lapisan tanah keras. Oleh karena itu, jenis fondasi tanah keras yang digunakan berdasarkan kedalamannya adalah jenis fondasi tiang pancang atau fondasi bored pile.

The Cabean Dam is one of the projects undertaken by the Ministry of Public Works and Housing (PUPR). This dam is a multifunctional type, serving purposes such as irrigation, flood control, electricity generation, tourism, water security, and food security in Blora Regency. The planned construction site of the dam is located in Cabean, Todanan Subdistrict, Blora Regency, Central Java. In this research area, resistivity data and borehole data have been acquired. Resistivity data are used as primary data, while borehole data are used as secondary data. In this study, the author identifies the area and depth of the hard layer beneath the ground surface using geoelectrical methods and borehole data to determine the type of foundation that can be utilized. The acquisition of resistivity data was conducted by creating four major traverses, each consisting of several minor traverses, and complemented by ten borehole data points. The final result of this processing is the distribution of subsurface rock resistivity values. Traverses 1 to 4 have a diverse range of resistivity values, ranging from 2.7 Ωm to >579 Ωm. The resistivity values in the research area tend to be lower because the location is in a rice field area. This area has abundant vegetation and irrigation, causing a significant amount of water to infiltrate into the soil layers. Subsequently, a correlation was made between the resistivity data and the borehole data. Through the correlation of resistivity and borehole data, the identification of the hard soil layer in accordance with SNI 1726:2019 can be conducted. The main lithology in this research area is residual soil at a depth of 0 – 5 meters, categorized as a medium-hard soil layer, and interbedded sandstone-siltstone- claystone at a depth of > 5 meters, categorized as a hard soil layer. Therefore, the type of hard soil foundation used based on its depth is either a pile foundation or a bored pile foundation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Almira
"[ABSTRAK
Studi tentang konfigurasi atas dan bawah membawa sebuah teori bahwa posisi tubuh manusia memegang peranan penting Hal yang dirasakan oleh tubuh ataupun hanya sekedar di lihat memberikan persepsi Konfigurasi atas dan bawah yang timbul dari persepsi ini menghasilkan pengalaman ruang bagi manusia Pengalaman ruang baik yang timbul ketika tubuh diam ataupun bergerak ini dapat masuk ke dalam sebuah desain sebagai suatu mekanisme perancangan yang berfungsi untuk memaksimalkan aktivitas yang akan terjadi di dalam ruang yang di desain salah satu aktivitas yang dapat terjadi adalah berbelanja.

ABSTRACT
Study about above and below configuration brings a theory about how positions of the body have an important role Things that body feels even those that only been seen gives perception Above and below configuration that comes from human perception creates a space experience for people Space experience that comes when human body stands still or moves can comes into design as a design mechanism that serve to maximize an activity that will been done in that place one of activities that can happen is shopping ;Study about above and below configuration brings a theory about how positions of the body have an important role Things that body feels even those that only been seen gives perception Above and below configuration that comes from human perception creates a space experience for people Space experience that comes when human body stands still or moves can comes into design as a design mechanism that serve to maximize an activity that will been done in that place one of activities that can happen is shopping , Study about above and below configuration brings a theory about how positions of the body have an important role Things that body feels even those that only been seen gives perception Above and below configuration that comes from human perception creates a space experience for people Space experience that comes when human body stands still or moves can comes into design as a design mechanism that serve to maximize an activity that will been done in that place one of activities that can happen is shopping ]"
2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Adjie Rivanda
"Erosi merupakan salah satu proses geomorfologi yang berperan dalam perkembangan bentuklahan. Peristiwa erosi dikendalikan oleh kekuatan eksogen melalui agen geomorfologi. Laju erosi tanah pada setiap ekosistem berbeda-beda tergantung seberapa kuat faktor erosi mempengaruhi kondisi tanah. Laju erosi akan sangat berbahaya jika erosi terjadi pada erosi yang besar dan pada daerah yang luas. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya aktivitas manusia dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui laju erosi tanah dan variabel-variabelnya agar dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan pembangunan dan agar tidak merugikan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan luasan erosi tanah yang terjadi di DA Ci Lutung dan seberapa besar erosinya serta untuk mengetahui seberapa efektif konservasi tanah terhadap erosi yang terjadi. Dalam penelitian ini digunakan metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) sebagai persamaan untuk menentukan besarnya erosi dan sebaran erosi di DA Ci Lutung.

Erosion is one of the geomorphological processes that play a role in the development of landforms. Erosion events are controlled by exogenous forces through geomorphological agents. The rate of soil erosion in each ecosystem varies depending on how strongly erosion factors affect soil conditions. The rate of erosion will be very dangerous if erosion occurs in large erosion and over large areas. This will result in disruption of human activities and harm the community. Therefore, it is important to know the rate of soil erosion and its variables so that it can be used in carrying out development and so as not to harm the community. The purpose of this study was to map the extent of soil erosion that occurred in the Ci Lutung DA and the extent of the erosion and to find out how effective soil conservation was against erosion that occurred. In this study, the RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) method was used as an equation to determine the magnitude of erosion and the distribution of erosion in the Ci Lutung DA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zulvickar
"Kabupaten Sumbawa Barat menjadi kawasan andalan bagi Provinsi NTB dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan industri yang terus meningkat. Proyeksi kebutuhan air dari sektor industri pada tahun 2037 menyentuh angka 13,56 juta liter per hari. Sesuai regulasi, pemenuhan kebutuhan air bersih bagi sektor industri harus menggunakan akuifer dengan kedalaman lebih dari 40 meter. Untuk mengidentifikasi lapisan batuan terkait potensi air tanah digunakan metode geolistrik 2D. Lima lintasan geolistrik diukur menggunakan resistivitas meter dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger, jarak elektroda 15 meter dan panjang masing-masing jalur 705 meter. Lapisan akuifer dengan kedalaman lebih dari 40 meter diduga berupa pasir lempungan dan breksi lapuk yang tersaturasi dengan kisaran resistivitas 0-30 Ωm dengan batas nir akuifer berupa breksi segar. Akuifer ditemukan pada semua lintasan dengan lintasan 3 menjadi daerah paling prospektif. Titik rekomendasi pengeboran berada tepat di lintasan 3 bagian Barat Daya.

West Sumbawa Regency is a mainstay area for NTB Province with population growth and industrial growth that continues to increase. The projected water demand from the industrial sector in 2037 will reach 13.56 million liters per day. According to regulations, the fulfillment of clean water needs for the industrial sector must use aquifers with a depth of more than 40 meters. To identify rock layers related to groundwater potential, the 2D geoelectric method is used. Five geoelectric lines were measured using a resistivity meter with a Wenner-Schlumberger configuration, the electrode distance was 15 meters and the length of each line was 705 meters.. The aquifer layer with a depth of more than 40 meters is assumed to be clay sand and weathered breccia which are saturated with a resistivity range of 0-30 m with the non-aquifer boundary in the form of fresh breccia. Aquifers were found in all paths with path 3 being the most prospective area. The drilling recommendation point is right on track 3 of the Southwest section."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humaira Asfa Revaldi
"Pembangunan Bendungan Bagong yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna untuk meningkatkan perekonomian negara terletak pada Kabupaten Trenggalek. Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu wilayah yang memiliki risiko tanah longsor. Tanah longsor sendiri terjadi ketika terdapatnya bidang gelincir. Faktor lain juga dapat mempengaruhi seperti faktor elevasi dan kemiringan, hidrologi, dan pengaruh kegiatan manusia. Pada penelitian ini dilakukan pengidentifikasian zona rawan longsor dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas. Terdapat enam lintasan geolistrik dan juga terdapat satu lubang bor. Hasil pengolahan geolistrik yang diperoleh dapat digunakan untuk mengidentifikasi litologi dibawah permukaan sesuai dengan nilai resistivitas yang didapatkan yaitu lempung (2-3 ohm.m), Batulempung (4-5 ohm.m), Pasir (6-8 ohm.m), Batupasir (9-13 ohm.m) dan Batugamping (14-27ohm.m). Hasil dari identifikasi litologi ini juga disesuaikan dengan data bor. Zona rawan longsor ditandai dengan adanya bidang gelincir yaitu antara lapisan yang mudah meloloskan air dan sulit meloloskan air. Berdasarkan hasil identifikasi, pada lintasan 2, 4, 5, dan 6 diindikasikan terdapat bidang gelincir dengan perbatasan litologi pasir sebagai lapisan yang mudah meloloskan air sedangkan lempung dan batugamping sebagai lapisan sulit meloloskan air. Faktor kemiringan lereng pada wilayah penelitian berada pada kategori tinggi (25-40%) dan yang memiliki arah kemiringan yang sama dengan arah bidang gelincir adalah lintasan 2, dan pada lintasan lainnya kemiringannya cenderung landai. Faktor ini membuat lintasan 2 merupakan lintasan yang paling berisiko dibanding lintasan lainnya. Lintasan lain memiliki kemungkinan kecil terjadi tanah longsor ataupun hanya akan terjadi penurunan tanah. Selain itu, pengaruh presipitasi air hujan yang tinggi (>3000mm/tahun) pada wilayah ini menjadi faktor penambah risiko. Untuk lintasan 1 dan 3 tidak ditemukan bidang gelincir sehingga memiliki kemungkinan kecil terjadinya longsor. Berdasarkan identifikasi ini, dapat dikatakan wilayah Bendungan Bagong memiliki potensi terjadi tanah longsor namun tidak terlalu tinggi dan demi keamanan pembangunan dapat dilakukan proses penguatan pondasi bendungan.

The construction of Bagong Dam, built by the Ministry of Public Works and Public Housing to improve the country's economy, is located in Trenggalek Regency. Trenggalek Regency is one of the areas at risk of landslides. Landslides occur when there is a sliding plane. Other factors can also influence such as elevation and slope, hydrology, and human activities. In this research, the landslide prone zone was identified using resistivity geoelectric method. There are six geoelectric trajectories and one borehole. The geoelectric processing results obtained can be used to identify the subsurface lithology according to the resistivity value obtained, namely clay (2-3 ohm.m), claystone (4-5 ohm.m), sand (6-8 ohm.m), sandstone (9-13 ohm.m) and limestone (14-27ohm.m). The results of this lithology identification are also matched with the drill data. Landslide-prone zones are characterized by the presence of a sliding plane between layers that are easy to pass water and difficult to pass water. Based on the identification results, on tracks 2, 4, 5 and 6, there are indicated sliding planes with sand lithology boundaries as a layer that easily passes water while clay and limestone as a layer that is difficult to pass water. The slope factor in the study area is in the high category (25-40%) and the one that has the same slope direction as the direction of the slide plane is track 2, and in other tracks the slope tends to be gentle. This factor makes track 2 the most risky track compared to other tracks. The other trajectories are less likely to have landslides or only land subsidence. In addition, the influence of high rainwater precipitation (>3000mm/year) in this area is an additional risk factor. For trajectories 1 and 3, no sliding planes were found and therefore landslides are less likely to occur. Based on this identification, it can be said that the Bagong Dam area has the potential for landslides but not too high and for the sake of construction safety, a process of strengthening the dam foundation can be carried out."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
LPPDF
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Shahira Hanun Prijonggo
"Penulisan ini menjelaskan proses translasi multidimensional narrative dalam desain pameran yang berlangsung di galeri seni. Aspek-aspek multidimensional narrative ditranslasikan menjadi elemen ruang dalam desain konten dan kontainer. Proses translasi aspek multidimensional narrative menjadi elemen ruang perlu mempertimbangkan kemudahan interpretasi pengunjung dan memenuhi syarat naratif agar dapat diinterpretasikan. Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari dua tahap, yaitu 1.) Menentukan aspek-aspek multidimensional narrative dalam ruang spasial, dan 2.) Menganalisis proses translasi aspek multidimensional narrative menjadi elemen ruang berdasarkan teori Fiese dan Sameroff. Pameran yang akan dianalisis adalah Pameran Rekonstruksi Kontrol Motorik yang diselenggarakan oleh Komunitas KamiSketsa di Galeri Nasional Indonesia. Hasil analisis mengungkap bahwa multidimensional narratives memiliki syarat untuk dapat diinterpretasikan. Syarat tersebut dipengaruhi oleh prinsip desain axis, movement, dan white space sehingga menghasilkan susunan konten pameran yang dapat diinterpretasikan oleh pengunjung tanpa kehilangan esensi desainnya.

This writing will explain about the translation process of multidimensional narrative into exhibition design in art galleries. Aspects of multidimensional narrative are translated to spatial elements in content and container design.. Translation processes from multidimensional narrative aspects to spatial elements need to consider the interpretation of the visitors and fulfill the requirement for multidimensional narrative to be interpreted. This study will analyze the process through two stages, 1.) Determining the aspects of multidimensional narrative in the form of spatial elements, and 2.) Analyzing the translation process of multidimensional narrative aspects become spatial elements based on Fiese and Sameroff’s theory. Analysis will take part in Rekonstruksi Kontrol Motorik exhibition held by KamiSketsa Community in National Gallery of Indonesia. Analysis results reveal that multidimensional narratives need to fulfill requirements to be interpreted. Each requirement is influenced by the axis, movement, and white space, so it can produce a content design that is able to be interpreted without losing its design essentials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Yuliastrin
"This research was conducted by the problem of population differences bintangur in Sei
Tembesi and Bukit Tiban Protected Forest allegedly influenced by macro nutrient content in
the soil. The study was conducted using a survey method. Samples were taken by
purposive by following along a 100 m transect lines that divide the contour lines. Transect
were initiated at least 50 m from the edge of the forest that are placed propossionally and
prioritized on location around bintangur population. Soil sampling conducted on the soil
surface of ± 5 cm to a depth of ± 25 cm from the soil surface. Based on the research that
there are differences in soil organic matter content in the protected forest and macro nutrient
in the soil. Soil pH is at the same relativity value, but that value is an extreme value when
compared with the value according to criteria of Soil Chemical Properties. This soil
conditions is able to inhibit the growth of bintangur. Bintangur population in both of the
protected forest can be maintained through soil conservation biological.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan perbedaan populasi bintangur di Hutan
Lindung Sei Tembesi dan Bukit Tiban yang diduga dipengaruhi oleh kandungan hara makro
di dalam tanah. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei. Sampel diambil dengan
cara purposive dengan mengikuti jalur transek sepanjang 100 m yang membelah garis
kontur. Jalur transek tersebut dimulai minimal 50 m dari tepi hutan yang ditempatkan secara
proporsional dan diprioritaskan pada lokasi sekitar populasi bintangur. Pengambilan sampel
tanah dilakukan pada permukaan tanah ± 5 cm pada kedalaman ± 25 cm dari permukaan
tanah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa terdapat perbedaan
kandungan bahan organik tanah di kedua hutan lindung tersebut dan kandungan hara
makro di dalam tanah. pH tanah berada pada nilai yang relatif sama, namun nilai tersebut
merupakan nilai yang ekstrim bila dibandingkan dengan Kriteria Penilaian Sifat Kimia
Tanah. Kondisi tanah seperti itu mampu menghambat pertumbuhan bintangur. Populasi
bintangur di kedua hutan lindung tersebut dapat dipertahankan melalui konservasi tanah
secara biologi."
2016
502 JMSTUT 17:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>