Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pandu Raymutia
"Penelitian ini berfokus pada penentuan tingkat persediaan dalam rantai pasok hilir produk BBM RON 90 di PT. Pertamina (Persero) wilayah kerja Sumatera Bagian Selatan. PT Pertamina (Persero) merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan bahan bakar bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Permasalahan variabilitas pasokan dan permintaan menjadi permasalahan dalam menjaga stabilitas layanan terhadap masyarakat. Biaya persediaan yang tinggi serta sepenuhnya menjadi beban perusahaan juga menjadi suatu permasalahan yang perlu dikendalikan. Oleh karena itu penentuan tingkatan persediaan menjadi sangat penting untuk memitigasi adanya varibilitas pasokan dan permintaan yang terjadi dengan biaya persediaan yang optimum. Penelitian ini merancang model probabilistik dengan mempertimbangkan variabilitas pada pasokan dan permintaan untuk penentuan safety stock sehingga dapat diketahui tingkat persediaan BBM RON 90 yang tepat di masing-masing titik penyimpanan BBM atau biasa disebut dengan Terminal BBM (TBBM). Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif berdasarkan data-data empiris perusahaan. Hasil penelitian diharapkan dapat memperoleh pengendalian persediaan yang dapat menjadi pertimbangan manajemen dalam mengelola rantai pasok hilir BBM RON 90.

This research focuses on determining the level of inventory in a downstream supply chain for RON 90 Gasoline products at PT. Pertamina (Persero) area of Southern Sumatra. PT Pertamina (Persero) is a State-Owned Enterprise (SOE) company that provides fuel for most of Indonesian people. The variability in supply and demand is a problem in maintaining the stability of services to the consumers. High inventory costs that are completely borne by the company are also a problem that needs to be controlled. Therefore, determining inventory levels is very important to mitigate the variability of supply and demand that occurs with optimum inventory costs. This research designs a probabilistic model by considering variability in supply and demand to determine safety stock so that the correct level of RON 90 Gasoline Fuel inventory at each Storage Point Fuel Terminal can be determined. This research method is quantitative research based on company empirical data. It is hoped that the research results will be able to obtain inventory control which can be taken into consideration by management in managing the downstream supply chain of RON 90 Gasoline Fuel."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daril Benaya Yoyada Bachtum
"Penelitian ini berfokus pada rantai pasok produk Avtur PT. Pertamina (Persero), BUMN yang menyediakan bahan bakar bagi masyarakat Indonesia. Dengan kompleksitas jalur distribusi yang lebih dari 70% bergantung pada Kilang sebagai lokasi sumber pasokan utama dan moda transportasi utama melalui laut, permasalahan variabilitas pasokan dan permintaan menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas layanan terhadap konsumen. Oleh karena itu tingkat persediaan dan peningkatan dari segi pola distribusi menjadi sangat penting.
Penelitian ini merancang model probabilistik yang mempertimbangkan variabilitas pada pasokan dan permintaan untuk penentuan safety stock sehingga dapat diketahui tingkat stok Avtur di setiap lokasi utama dan selanjutnya dilakukan analisis pola pasok Avtur dengan menetapkan sebuah Terminal Transit melalui metode Centre of Gravity dan permodelan transportasi. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat persediaan Avtur dan alternatif lokasi Terminal Transit untuk produk Avtur yang dapat menjadi pertimbangan pihak manajemen dalam pengembangan pola pasok Avtur di Indonesia.

This research is focused on Jet Fuel?s supply chain in PT. Pertamina (Persero), Government Owned Company that serves fuel for Indonesian people. With complexity of distribution route which more than 70% depends on local refineries as sources of supply and sea routes as main transportation mode, supply and demand variability has became challenges in order to maintain service reability to customer. Because of that, it is important to have right inventory and to improve the distribution pattern.
In this research, a probabilistic model that consider supply and demand variability is designed to calculate safety stock in each main location and analysis on supply and distribution pattern conducted with evaluate possibility assignment of Transit Terminal with center of gravity methods and transportation model. This research provides calculation result of Jet Fuel?s Safety Stock level based on current operation condition and several locations as Transit Terminal alternatives as recommendation for the management team in imporving Jet Fuel?s Supply Chain in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Jihan Shofa
"Perencanaan produksi yang selama ini digunakan, yaitu MRP sudah tidak sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini, perubahan pada supply chain complexity, customer tolerance time, product variety long lead time parts, dan forecast accuracy membuat MRP sudah tidak lagi tool yang handal untuk melakukan perencanaan produksi dan pengendalian persediaan (inventory) sehingga diperlukan metode lain yang sesuai dengan perubahan tersebut, yaitu Demand- Driven Material Requirement Planning (DDMRP). DDMRP merupakan sebuah solusi dinamis dan efektif demand-driven untuk menjawab tantangan kondisi perusahaan saat ini. Melalui pendekatan inovatif pada analisis inventori dan struktur produk, aturan demand-driven yang baru dan terintegrasi dengan taktik eksekusi, DDMRP didesain untuk menghubungkan antara ketersediaan material dan pasokan langsung dari aktual penggunaan melalui bills of materials (BOMs). Kondisi tersebut yang dialami oleh salah satu perusahaan otomotif di Indonesia yang sudah menerapkan MRP, dimana MRP menghasilkan available stock yang tidak efektif. Dengan melakukan penerapan DDMRP pada perusahaan tersebut menghasilkan desain pengendalian produksi dengan menggunakan DDMRP yang menghasilkan available stock yang efektif. Hasil implementasi DDMRP untuk tiga part memberikan efek pada kondisi persediaan efektif untuk ketiga part tersebut ,yaitu SA-22, SA-22, dan SA-02, dimana persediaan di posisi red zone dan di atas green zone mengalami penurunan 100% dan dapat disimpulkan tidak ada persediaan yang terlalu sedikit maupun terlalu banyak.

Material requirement planning (MRP) that has been used for production planning isn`t in accordance with the current environmental that any changes condition such as the supply chain complexity, customer tolerance time, product variety of long lead time parts, and forecast accuracy. It makes MRP is no longer reliable tool for production planning and inventory control, so that is required other methods, the Demand-Driven Material Requirement Planning (DDMRP) in accordance with these changes. DDMRP is a dynamic and effective solutions in demand-driven world to address the challenges of the new normal condition. Through an innovative approach to the analysis of inventory and product structure, rules of the new demand-driven and integrated with tactical execution, DDMRP designed to connect between the availability of materials and supplies directly from the actual use through bills of materials (BOM). An automotive company in Indonesia which is already implementing MRP produce too little or too much available stock (ineffective stock). After implementing DDMRP for the production control, it produces effective available stock. The result for the threepart with DDMRP implementation, DDMRP can effect on inventory conditions, the SA-22, SA-22 and SA-02 available stock in the red zone and above green zone decreased 100% and we can conclude that inventory isn`t too little nor too much (effective)."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Kesuma
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menilai faktor-faktor risiko dan menyusun strategi mitigasi rantai pasokan material distribusi utama di PLN. Identifikasi faktor risiko didasarkan pada tinjauan literatur yang komprehensif di berbagai sektor industri, yang selanjutnya divalidasi oleh ahli. 27 faktor risiko telah diidentifikasi dengan empat sub-kategori risiko yaitu risiko pasokan, risiko operasi, risiko permintaan, risiko man-made dan risiko alam. Penelitian ini menggunakan metodologi Decision Matrix Risk Assessment (DMRA) yang melibatkan evaluasi risiko berdasarkan kemungkinan dan dampaknya dikombinasikan dengan Average Risk Scale untuk mengakomodir jumalah responden sebanyak 66. Hasil analisis menunjukkan terdapat 15 faktor risiko yang berada pada zona risiko tinggi antara lain keterbatasan bahan baku, keterbatasan kapasitas pemasok, dan ketergantungan pemasok yang dapat dimitigasi dengan diversifikasi pemasok, serta risiko keterlambatan pengiriman dengan mitigasi pengalokasian unit penerima dipasok oleh pabrikan terdekat. Terdapat total 33 mitigasi risiko yang telah divalidasi para ahli.  

The aim of this research is to identify, assess risk factors and develop mitigation strategies for the primary distribution material supply chain at PLN. Identification of risk factors is based on a comprehensive literature review in various industrial sectors, which is further validated by experts. 27 risk factors have been identified with four sub-categories of risk, namely supply risk, operational risk, demand risk, man-made risk and natural risk. This research uses the Decision Matrix Risk Assessment (DMRA) methodology, which involves risk evaluation based on probability and impact combined with an Average Risk Scale (ARS) to accommodate a number of respondents of 66. The results of the analysis show that there are 15 risk factors that are in the high risk zone, including limited raw materials, limited supplier capacity, and supplier dependency which can be mitigated by diversifying suppliers, as well as the risk of delivery delays by mitigating the allocation of receiving units supplied by nearby manufacturers. There are a total of 33 risk mitigations that have been validated by experts."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khodijah
"Potensi besar pasar halal diperkirakan mencapai 3,081 miliar secara global pada tahun 2022. Pengembangan pasar halal harus didukung oleh industri halal dan rantai pasokan halal di dalamnya. Dalam sebuah laporan tentang Skor Indikator Ekonomi Islam Global 2017/18, Indonesia menempati urutan ke 11 di antara 15 negara. Secara umum, sertifikasi halal di Indonesia terbatas pada proses pembuatan dan tidak untuk seluruh rantai pasokan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi-strategi adopsi rantai pasokan halal di Indonesia. Dengan menggunakan metode AHP-TOPSIS, penelitian ini memberikan gambaran tentang strategi-strategi adopsi rantai pasokan halal di Indonesia. Strategi prioritas adalah penguatan sektor logistik halal melalui pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi professional di bidang logistik halal.

The large potential of the halal market is estimated to reach 3.081 billion globally in 2022. The development of the halal market must be supported by the halal industry and halal supply chain in it. In a report on 2017/18 Global Islamic Economic Indicator Scores, Indonesia ranks 11th among 15 countries. In general, halal certification in Indonesia is limited to the manufacturing process and not to the entire supply chain.
This research aims to determine halal supply chain adoption strategies in Indonesia. Using the AHP-TOPSIS method, this study provides an overview of halal supply chain adoption strategies in Indonesia. The priority strategy is strengthening the halal logistics sector through the implementation of training and certification of professionals in the field of halal logistics.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Qalbi Andara
"Rantai pasok industri peternakan memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan industri manufaktur karena produknya yang bersifat bulky dan perishable. Hal tersebut membuat pentingnya manajemen risiko dalam rantai pasok di industri peternakan. Pada penelitian ini, studi kasus dilakukan di PT Widodo Makmur Perkasa WMP yang merupakan peternakan sapi besar di Jawa Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi tentang risiko dalam rantai pasok sapi dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko serta merancang tindakan-tindakan untuk mitigasi risiko yang mungkin timbul pada rantai pasok sapi PT WMP.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah House of Risk HOR. HOR terbagi atas dua fase, fase pertama adalah identifikasi dan evaluasi risiko dan fase kedua adalah perancangan mitigasi risiko. Dari penelitian yang sudah dilakukan, tahap identifikasi didapatkan 28 jenis kejadian risiko dan 22 agen risiko.
Hasil pengolahan HOR fase 1 ditemukan terdapat 11 agen risiko yang mencakup 80 dari total Aggregate Risk Potential ARP. Terakhir, hasil pengolahan HOR fase 2 ditemukan terdapat 6 tindakan mitigasi yang direkomendasikan berdasarkan agen-agen risiko yang memiliki ARP terbesar.Kata Kunci: Industri Peternakan, House of Risk HOR, Manajemen Risiko Rantai Pasok.

The supply chain of livestock industry has more risk than manufacturing industry because of its bulky and perishable products. This makes the importance of risk management in the supply chain of livestock industry. In this research, case studies were conducted at PT Widodo Makmur Perkasa WMP, which is a big cattle livestock in West Java.
This study aims to study the risks in the supply chain by identifying and evaluating risks and designing for risk mitigation that may arise in supply chain of livestock industry.
The method used in this research is House of Risk HOR. HOR is divided into two phases, the first phase is the identification and evaluation of risk and the second phase is the design of risk mitigation. From the research that has been done, identification stage found 28 types of risk events and 22 risk agents.
Results of HOR phase 1 shown 11 risk agents that covering 80 of total Aggregate Risk Potential ARP. Lastly, the results of HOR phase 2 shown 6 recommendation of mitigation measures based on the largest ARP risk agents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dwiki Bramantyo
"House of Risk (HOR) merupakan metode yang mengintegrasikan antara dua model penelitian yaitu metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan House of Quality (HOQ) yang berfokus pada penentuan tindakan pencegahan terhadap sumber risiko yang telah tereliminasi. Pada penelitian ini, House of Risk digunakan sebagai alat untuk menangani risiko terkait proses supply chain PT Odyssey Shipping Lines. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi aktivitas rantai pasok menggunakan Supply Chain Operation Reference (SCOR) lalu menentukan kejadian risiko apa saja yang terjadi pada proses rantai pasok PT Odyssey Shipping Lines beserta memberikan langkah mitigasi yang tepat untuk risiko-risiko signifikan yang dialami PT Odyssey Shipping Lines. Proses identifikasi dan analisis tersebut dilakukan bersama dengan para ahli yang berpengalaman di bidangnya. Setelah melakukan pengolahan data dengan House of Risk (HOR) tahap 1 maka diperoleh 20 kejadian risiko dan 35 penyebab risiko. Berdasarkan perhitungan Pareto, terdapat 16 agen risiko yang mencakup 80% dari total Aggregate Risk Potential (ARP) dan dipilih sebagai prioritas mitigasi. Penyebab risiko dengan nilai Aggregate Risk Potential (ARP) terbesar adalah kesalahan dalam kalkulasi forecasting yang telah ditetapkan dengan nilai sebesar 720. Lalu pada House of Risk (HOR) tahap 2 diperoleh nilai efektivitas tertinggi yaitu sebesar 5737 yaitu Pengawasan yang lebih dari supervisor untuk memastikan keberlangsungan pekerjaan.

House of Risk (HOR) is an integration between two research models, namely the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method and the House of Quality (HOQ) which focus on determining preventive measures for eliminated risk sources. In this study, the House of Risk is used as a tool to deal with risks related to the supply chain activity in PT Odyssey Shipping Lines. This research begins by identifying the activities of supply chain using Supply Chain Operation Reference (SCOR), determining the risk events and creating the mitigation strategy to the most significant risks. The process of identification and analysis is carried out together with experts who are experienced in their fields. After processing the data with the House of Risk (HOR) stage 1, 20 risk events and 35 risk causes were obtained. Based on Pareto calculations, there are 16 risk agents covering 80% of the total Aggregate Risk Potential (ARP) and are selected as mitigation priorities. The cause of the risk with the largest Aggregate Risk Potential (ARP) value is the miscalculation when forecasting that has been set with a value of 720. Then in the House of Risk (HOR) stage 2, the highest effectiveness value was obtained which was 5737, namely to give more supervising process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abimanyu Prabaswara Dharmawan
"Toyota Motor Corporation adalah salah satu produsen otomotif terkemuka dari Jepang. Laporan ini adalah analisis manajemen rantai pasok Toyota yang menyeluruh untuk mengungkap Sistem Produksi Toyota, mempelajari filosofi dan strategi Toyota terkait aliansi strategis, pengadaan dan pengalihdayaan, tantangan dan risiko internasional serta pendekatan terhadap keberlanjutan dan teknologi. Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengidentifikasi potensi kesenjangan antara tujuan perusahaan dengan pelaksanaan agar dapat merumuskan rekomendasi untuk meningkatkan performa rantai pasok Toyota secara keseluruhan.

Toyota Motor Corporation is one of the leading automotive manufacturers from Japan. This report is a thorough supply chain management analysis of Toyota to uncover the Toyota Production System (TPS), learning philosophies and its strategy regarding strategic alliances, procurement and outsourcing, international challenges and risks, approach to sustainability and technology. The aim of this report is to identify potential gaps in the company’s objectives and its current execution to ultimately formulate key recommendations to improve Toyota’s overall supply chain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Rosaria
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jaringan distribusi rantai pasok hilir dan menentukan tingkatan safety stock Bahan Bakar Minyak (BBM)/Bahan Bakar Khusus (BBK) PT Pertamina (persero sebagai BUMN yang menyediakan bahan bakar untuk masyarakat Indonesia. Dengan kompleksitas jalur distribusi dengan lebih dari 70% bergantung pada hasil produksi kilang sebagai lokasi sumber pasokan utama dan moda transportasi utama melalui laut, masalah variabilitas dalam suplai dan permintaan merupakan tantangan dalam menjaga stabilitas layanan kepada konsumen. Oleh karena itu, tingkat persediaan dan efektifitas dalam hal pola distribusi menjadi faktor yang sangat penting. Studi ini merancang model probabilistik yang mempertimbangkan variabilitas dalam pasokan dan permintaan untuk penentuan stok pengaman sehingga tingkat stok BBM dapat diidentifikasi di setiap lokasi utama dan kemudian analisis pola pasokan BBM dan pengaruhnya terhadap tingkat persediaan stok BBM tersebut. Dari penelitian didapatkan bahwa safety stock BBM nasional yang diperlukan ialah rata-rata sebesar 18-28 hari untuk menjaga efektifitas dan efisiensi pengaturan pola pasokan BBM di Indonesia.

This study focuses on the supply chain of fuel products, known as Bahan Bakar Minyak (BBM) which distributed by PT. Pertamina (Persero) as state-owned enterprises in energy sector that has an obligation to provide fuel for all locations in Indonesia. With the complexity of the distribution channels where more than 70% of fuel supply are very dependent on refineries as the main supply sources, demand urcentainty, and sea transportation which become the main modes of distribution transportation made variability in supply and demand become the main problem which challenge Pertaminas service level stability to consumers. Therefore, inventory levels and improvements in terms of distribution pattern are very important to Pertamina. This study designed a probabilistic model that considers variability in supply and demand for safety stock determination so that the optimal fuel stock levels can be identified in each of the main locations in Indonesia. From the research it was found that the national safety stock of BBM needed was on an average of 18-28 days to maintain the effectiveness and efficiency of regulating the pattern of fuel supply in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auni Saidah Khairani
"Indonesia telah menjadi salah satu produsen alas kaki terbesar di dunia. PT. X merupakan salah satu perusahaan manufaktur sepatu olahraga khususnya Adidas di Indonesia. Saat ini, sedang terjadi penurunan permintaan yang menyebabkan persaingan antara produsen meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang strategi mitigasi risiko yang tepat untuk mengatasi agen risiko yang termasuk dalam prioritas. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi keterlambatan pengiriman sepatu sehingga penilaian performa perusahaan meningkat. Penelitian ini menggunakan metode House of Risk (HOR). Metode HOR memiliki 2 tahapan. HOR tahap 1 bertujuan untuk mencari agen risiko yang akan diprioritaskan dan HOR tahap 2 bertujuan untuk memilih strategi aksi mitigasi. Hasil penelitian pada HOR tahap 1 menunjukkan bahwa agen risiko dengan nilai aggegate risk potential (ARP) tertinggi adalah pihak produksi telat melaporkan kekurangan material (A7) dan agen risiko dengan nilai ARP terendah adalah tidak ada pengecekan rutin dari sisi leader/technical expert (A12). Berdasarkan prinsip Pareto,11 agen risiko akan diprioritaskan untuk ditangani sesuai dengan nilai ARP tertinggi. Selanjutnya, 14 aksi mitigasi diusulkan. Delapan aksi mitigasi direkomendasikan untuk mencegah agen risiko berdasarkan nilai effectiveness to difficulty ratio (ETD) dari HOR tahap 2.

Indonesia has become one of the largest footwear producers in the world. PT. X is a sports shoe manufacturing company, especially Adidas in Indonesia. Currently, there is a decline in demand which causes competition between producers increase. The purpose of this study is to design appropriate risk mitigation strategies to address the risk agents included in the priority. This is done so that the company can reduce delays in shoe delivery so that the company's performance rating increases. This study uses the House of Risk (HOR) method. The HOR method has 2 stages. HOR stage 1 aims to find risk agents to be prioritized and HOR stage 2 aims to select a mitigation action strategy. The results of the research on HOR stage 1 show that the risk agent with the highest aggregate risk potential (ARP) value is the production party who is late in reporting material deficiencies (A7) and the risk agent with the lowest ARP value is that there is no routine checking from the leader/technical expert's side (A12). Based on the Pareto principle, 11 risk agents will be prioritized to be handled according to the highest ARP value. Furthermore, 14 mitigation actions are proposed. Eight mitigation actions are recommended to prevent risk agents based on the effectiveness to difficulty ratio (ETD) value of HOR stage 2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>