Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167846 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sagala, Adi Brando M.
"Jumlah kasus Tuberkulosis Paru (TB) diperkirakan mencapai 969.000 orang dan angka insiden 354 per 100.000 penduduk di Indonesia pada tahun 2022. Sementara estimasi beban kasus TB sejumlah 2.386 dari 635.129 penduduk di Kabupaten Lampung Utara. Program penanggulangan TB dilaksanakan terintegrasi dengan Program Indonesia Sehat dan Perawatan Kesehatan Masyarakat dengan tujuan akhir yakni tercapainya kesehatan optimal melalui kemandirian keluarga merawat TB. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi keluarga terhadap perilaku caring perawat dengan kemandirian keluarga merawat TB di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Lampung Utara. Sebanyak 90 sampel dari keluarga yang tinggal di wilayah puskesmas terpilih di ditentukan dengan teknik multistage cluster random. Instrumen berupa kuesioner yang dikembangkan berdasarkan teori Caring Swanson dan indikator kemandirian keluarga menurut Kepmenkes 279 tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan persepsi perilaku caring kategori baik (51,1%); keluarga kurang mandiri (66,7%); terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku caring dengan kemandirian keluarga dengan nilai p=0,006 (CI 95%; OR; 1,579-10,773). Mayoritas keluarga memiliki persepsi yang baik terhadap perilaku caring perawat berpeluang 4,1 kali lebih banyak untuk menjadi mandiri. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi dasar penguatan perilaku caring perawat melalui pelatihan program TB serta penanaman nilai caring dan profesionalisme sejak dini dan berkelanjutan.

The number of Pulmonary Tuberculosis (TB) cases is estimated to reach 969,000 people and an incidence rate of 354 per 100,000 population in Indonesia in 2022. Meanwhile, the estimated TB caseload is 2,386 out of 635,129 population in North Lampung District. The TB control program is integrated with the Healthy Indonesia Program and Public Health Care with the ultimate goal of achieving optimal health through family independence in treating TB. This cross-sectional study aimed to determine the relationship between family perceptions of nurses' caring behavior and family independence in caring for TB in the work area of the North Lampung District Community Health Center. A total of 90 samples from families living in the selected health center area were determined by multistage cluster random technique. The instrument was a questionnaire developed based on Swanson's Caring theory and indicators of family independence according to Kepmenkes 279 of 2006. he results showed that the perception of caring behavior was in the good category (51.1%); families were less independent (66.7%); there was a significant relationship between caring behavior and family independence with a value of p=0.006 (95% CI; OR; 1.579-10.773). The majority of families with good perceptions of nurses' caring behavior had a 4.1 times greater chance of becoming independent. It is hoped that the results of this study will become the basis for strengthening the caring behavior of nurses through program officer in charge training and instilling the value of caring and professionalism early and continuously."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Widjaya
"Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang menjadi salah satu penyebab kematian secara global. Salah satu tantangan utama dalam menghadapi TB adalah kepatuhan minum obat. Peran tenaga kesehatan, terutama perawat, sebagai tenaga kesehatan dalam membantu pasien untuk minum obat secara teratur sangatlah penting. Adanya aspek caring perawat dalam merawat pasien TB dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien dalam minum obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pasien TB terhadap perilaku caring perawat dengan kepatuhan minum obat anti-tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Jakarta Timur. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional jenis analitik korelatif dilakukan pada 73 pasien TB yang diperoleh dengan teknik quota sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi pasien TB terhadap perilaku caring perawat dengan kepatuhan minum OAT di Puskesmas Jakarta Timur (p value = 0,744; 95% CI). Persepsi pasien yang tinggi maupun rendah terhadap perilaku caring perawat memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi. Bagaimanapun juga, perilaku caring perawat tetap harus dipertahankan untuk membangun profesionalitas sebagai perawat sehingga pasien TB dapat memahami informasi yang disampaikan perawat mengenai pentingnya kepatuhan minum obat.

Tuberculosis (TB) is one of communicable disease that causes death among people around the world. The role of nurses as health workers in helping patients to take medication regularly is crucial. The existence of aspects of caring for nurses in caring for patients with tuberculosis can affect the level of care for patients taking medication. Adhere to TB medication is still a challenge in Indonesia.
The study aims to determine the relationship between TB patients' perceptions of nurse caring behavior and anti-TB drug compliance in Puskesmas Jakarta Timur. The design of this study uses a quantitative method with a correlative analytic cross-sectional approach. This research was carried out on 73 patients who were obtained by using a quota sampling technique.
The results of this study reveal that there is no relationship between TB patients' perceptions of nurse caring behavior and anti-TB drug adherence in Puskesmas Jakarta Timur (p value = 744; 95% CI). High and low patient perceptions of nurse caring behavior have a high level of compliance. Regardless, nurse caring behavior should be maintained to build professionalism as nurses so that TB patients can understand the information conveyed by nurses about the importance of taking medication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaeti Amilia
"ABSTRAK
Kepuasan kerja perawat merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang dapat mempengaruhi kinerja. Perilaku caring merupakan kinerja perawat yang menjadi inti dari praktik keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD Cibinong. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 108 orang dengan teknik proportional sampling. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana (p=0,000, CI 95%). Perawat yang merasa puas mempunyai peluang 4,7 kali untuk berperilaku caring. Uji regresi logistik menyatakan bahwa kepuasan kerja intrinsik merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Manajer keperawatan harus melakukan monitoring kepuasan kerja perawat pelaksana serta melakukan pengarahan dan pengawasan pelaksanaan caring. Perawat yang kurang berperilaku caring harus diberikan pembinaan, sedangkan untuk rekrut perawat baru perlu melakukan psikotes untuk mengkaji faktor intrinsik calon perawat baru.

ABSTRACT
Nurse job satisfaction is an indicator of the quality of nursing care and affects performance. Caring behavior as the performance of nurse which become the core of nursing practice in providing quality of nursing care. Caring is the essence of nursing practice that reflects the quality of nursing care. This study aims to identify the relationship of job satisfation with caring behavior of nurses in Cibinong Hospital. This study was a descriptive correlation with cross sectional approach. The research sample were taken nurses in the inpatient unit as many as 108 people with a stratified sampling technique. Bivariate test using a chi-square showed no relationship between job satisfaction and nurses caring behavior (p < 0.05). Nurses who were satisfy have the opportunity to practice caring 4.7 times. Logistic regression analysis stated that intrinsic job satisfaction is the most dominant factor. Nursing managers should be monitoring job satisfaction as well as the direction and supervision of the implementation of caring. Nurse who practice caring less should be given guidance. For new nurses in recruit nurses should emphasize the intrinsic factor this would include making psikotes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Lestari
"Perilaku caring dapat membuat sikap perawat peduli terhadap kondisi pasien dan lebih bertanggung jawab. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara perilaku caring dengan sikap perawat terhadap end of life care di satu rumah sakit di Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskripsi. Sampel data yang diambil 115 perawat di ruang ranap, dan ruang khusus dengan metode incidental sampling. Instrumen penelitian Caring Behavior Assessment Tool (CBA) untuk menilai perilaku caring, dan terjemahan The Frommelt Attitude Toward Care of the Dying Scale (FATCOD) untuk menilai sikap perawat pada end of life. Hasil penelitian terdapat hubungan antara perilaku caring dengan sikap perawat terhadap end of life. Perilaku caring penting untuk dijadikan budaya dalam merawat setiap klien.

Caring behavior can make nurses care about the patient's condition and be more responsible. The purpose of this study was to determine the relationship between caring behavior and nurses' attitudes towards end-of-life care at a hospital in Jakarta. The research design is descriptive. The data sample was taken by 115 nurses in the concurrent room, and in a special room using the incidental sampling method. The research instrument is the Caring Behavior Assessment Tool (CBA) to assess caring behavior, and the translation of The Frommelt Attitude Toward Care of the Dying Scale (FATCOD) to assess nurses' attitudes towards end-of-life care. The results of the study found a relationship between caring behavior and nurses' attitudes towards end-of-life care. Caring behavior is important to become a culture in caring for each client."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iklima Sabila
"Perilaku caring dapat dipengaruhi faktor individual, salah satunya adalah kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku caring perawat rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 154 perawat ruang rawat inap di satu RSUD wilayah Kota Bandung. Pengambilan sampel menggunakan teknik saturation sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behaviors Inventory (CBI-24) dan Job Satisfaction Scale (JSS-10). Uji korelasi Spearman mendapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat (p=0,001, ±=<0,05) dengan tingkat kekuatan korelasi adalah hubungan yang cukup kuat dan positif (r=0,414). Kepuasan kerja berkontribusi mempengaruhi perilaku caring sebesar 17% dengan kolega dan rekan kerja, serta kesempatan menggunakan keahlian sebagai dimensi kepuasan kerja dengan skor tertinggi yang memberi kepuasan kerja. Kesimpulan: kepuasan kerja berhubungan dengan perilaku caring, semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin baik perilaku caring. Perilaku caring perawat perlu terus dipertahankan dan dikuatkan dengan meningkatkan kepuasan kerja yang di antaranya didapat dari hubungan yang baik dengan kolega dan rekan kerja, serta pemberian kesempatan kepada perawat untuk menggunakan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Caring behavior can be influenced by individual factors, one of which is job satisfaction. This study aims to determine the relationship between job satisfaction and caring behavior of inpatient nurses at the hospital. This study used a correlation analytic design with a cross-sectional approach involving 154 inpatient nurses at a regional hospital in the city of Bandung. Sampling using saturation sampling technique. The measurement tools used are the Caring Behaviors Inventory (CBI-24) and the Job Satisfaction Scale (JSS-10). Spearman's correlation test found that there was a significant relationship between job satisfaction and nurse caring behavior (p=0.001, α=<0.05) with the strength of the correlation being quite strong and positive (r=0.414). Job satisfaction contributes to influencing caring behavior by 17% with colleagues and co-workers, as well as the opportunity to use skills as a dimension of job satisfaction with the highest score giving job satisfaction. Conclusion: job satisfaction is related to caring behavior, the higher the job satisfaction, the better the caring behavior. Nurses' caring behavior needs to be maintained and strengthened by increasing job satisfaction, which can be obtained from good relationships with colleagues and co-workers, as well as providing opportunities for nurses to use and develop their potential."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Rahmayanto
"Indeks Kinerja Individu (IKI) sebagai hasil penilaian kinerja perawat seharusnya menggambarkan perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku caring dengan Indeks Kinerja Individu perawat pelaksana di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan cross sectional melibatkan 228 perawat pelaksana di satu rumah sakit pemerintah di Jakarta yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Pengukuran menggunakan Caring Behavior Inventory (CBI)-42 dan IKI didapat dari data sekunder. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku caring dengan Indeks Kinerja Individu perawat pelaksana (p=0,680) walaupun skor perilaku caring perawat tinggi dan nilai IKI yang sangat baik. Selain itu didapatkan dimensi hubungan positif dan memberikan perhatian dalam perilaku caring perlu ditingkatkan. Kesimpulan: Perilaku caring tidak berhubungan dengan Indeks Kinerja Individu, namun hal ini kemungkinan karena perilaku caring mendapat proporsi yang kecil dalam penilaian tersebut. Penilaian kinerja yang mengevaluasi perilaku caring perawat secara lebih obyektif dan dari survey kepuasan pasien perlu dikembangkan agar dapat ditindaklanjuti dengan program penguatan perilaku caring.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Koswara
"Caring adalah menjaga martabat dan memberi perlindungan terhadap klien dengan rasa tanggung jawab dan kemurahan hati. Caring diajarkan dan isosialisasikan di institusi pendidikan perawat. Melalui proses belajar caring di institusi pendidikan, diharapkan perawat dapat menerapkannya dilapallgan (rumah sakit). Sikap caring merupakan kecenderunga (predisposisi) perawat untuk berperilaku caring terhadap klien. Sedangkan perilaku caring adalah tindakan nyata (over behavior) perawat daiam menampilkan niiai-nilai caring. Tujuan penelitian adaiah unmk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang caring dengan sikap caring perawat peiaksana di ruang rawat inap RSUD Tasikmalaya, tahun 2002. Metoda penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain crass sectional. Uji Chi-Square digunakan untuk melihat hubungan antara karakteristik pcrawat dengan sikap wing perawat pelaksann dan pengetahuan lentang caring dengan sikap caring perawat pelaksana. Analisis multivariat dengan regresi logistik ganda dilakukan untuk mengestimasi secara valid pcngaruh pengemahuan tentang caring (variabel utarna) terhadap sikap caring setelah diinteraksikan dengan karakteristilc perawat pelaksana (covarime). Populasi adalah perawat pelaksans di ruang rawat iuap (79 orang) dengan jumlah sampel sebanyak 57 orang. lntrumumen penelitian adalah Icuesioner yang terdiri dari : kuesioner pengetahuan caring (kuesioner A) dan kuesiouer siknp curing perawat pelaksana (kuesioner B). Hasii penelitian menunjukknn bahwa pengelahuan caring berhubimgan secam signiiilmn dengan sikap caring perawat pclaksana, Dari karakteristik perawat (umur, jenis kelamin, status perkawinan, dan lama kerja) hanyajenis kelamin yang berhubungan secara signiiikan dengan sikap caring. Penelitian ini hanya melihat hubungan antara pengetahuan temang caring dengan ?siknp" caring. Peneliti lain diharapkan dapat melihamya ke tingkat perilaku caring yaitu perilaku yang dapat diobservasi langsung berdasarkan nilai-nilai caring,

Caring are giving esteem and safe guarding to the client with responsible and pleasure. The Caring was tought and socialized in the nursing education. lt?s expected, the learning process in educational system will be applied in the field. The Caring attitude tend (predispotition) to present caring behaviors by the muse. The caring behavior is an overt behavior to promote caring values. The purpose of this research was to obtain the information about the correlation between caring knowledge with caring attitudes on nurse staff in the ward (hospital). Descriptive analytic and cross sectional design was used in this study. Chi-square test was used to correlate between nurse?s staff characteristics and caring knowledge with caring attitudes. Multivariate analysis was used to estimate the correlation between caring knowledge as a main variabel with caring attitudes, while nurse?s staff characteristics was controlled. The population were nurses staff in the ward, with 57 unit samples. There were two kinds of questionnaires. The caring knowledge questionnaire (questionnaire A) and the caring attitudes (questionnaire B) were used to obtain the information. Results of the research was found that caring knowledge is correlate to caring attitudes and there was significant correlation too, between gender with caring attitudes. This research just proved correlation between caring knowledge with caring attitudes. Another researcher was recommended to view of caring behaviors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T3711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Fitri
"Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Riau, Kabupaten Rokan Hulu merupakan peringkat ke-3 tertinggi jumlah kasus penderita TBC Paru dari 12 kab/kota yang ada di Provinsi Riau. Puskesmas Ujung Batu merupakan salah satu puskesmas yang memiliki kasus penderita TBC terbanyak se-Kabupaten Rokan Hulu. Faktor penyebab dari tingginya angka penderita TBC Paru dapat disebabkan oleh praktik perilaku pencegahan penularan penyakit TBC Paru yang rendah sehingga mempercepat penyebaran TBC Paru. Faktor- faktor yang mempengaruhi pencegahan penularan TBC Paru adalah faktor pengetahuan, sikap dan tindakan dari individu. Dukungan dari keluarga merupakan unsur terpenting dalam meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi penderita TBC Paru dalam berperilaku untuk mencegah penularan TBC Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TBC Paru di wilayah kerja Puskesmas Ujung Batu. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus melalui wawancara mendalam terhadap lima orang informan utama dan lima orang informan kunci. Hasil dari penelitian ini diperoleh mayoritas penderita TBC Paru berjenis kelamin laki-laki yang berusia 30-60 tahun,status sosial ekonomi keluarga berada di level menengah kebawah dengan tingkat pendidikan mayoritas tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP), praktik dalam keluarga sebagian besar sudah menerapkan perilaku pencegahan penularan TBC Paru, budaya dalam batuk/bersin sebagian penderita sudah berperilaku menutup mulut dengan tangan/masker namun budaya meludah masih disembarang tempat. Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga berpengaruh kuat terhadap perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TBC Paru. Bagi puskesmas sebaiknya mengoptimalkan sosialisasi terkait peran dukungan keluarga bagi penderita TBC Paru, sehingga masyarakat khususnya keluarga dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan untuk meningkatkan perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TBC Paru.

Based on health profile data for Riau Province, Rokan Hulu Regency is ranked 3rd with the highest number of cases of pulmonary TB sufferers from 12 districts/cities in Riau Province. Ujung Batu Health Center is one of the health centers that has the most TB cases in Rokan Hulu Regency. The causal factor for the high number of patients with pulmonary tuberculosis can be caused by the low level of practice of prevention of transmission of pulmonary tuberculosis, thereby accelerating the spread of pulmonary tuberculosis. The factors that influence the prevention of transmission of pulmonary tuberculosis are the factors of knowledge, attitudes and actions of individuals. Support from the family is the most important element in increasing the self-confidence and motivation of people with pulmonary tuberculosis in behavior to prevent transmission of pulmonary tuberculosis. The purpose of this study was to determine the description of family support for the behavior of preventing disease transmission in patients with pulmonary tuberculosis in the working area of the Ujung Batu Health Center. Methods This research uses qualitative methods with case studies through in-depth interviews with five key informants and five key informants. The results of this study obtained that the majority of pulmonary TB sufferers were male aged 30-60 years, the socioeconomic status of the family was at the lower middle level with the education level of the majority graduating from junior high school (SMP), most of the practices in the family had implemented behavioral prevention of pulmonary TB transmission, culture in coughing/sneezing, some sufferers have the behavior of covering their mouths with their hands/masks, but the culture of spitting is still everywhere. This study shows that family support has a strong effect on disease prevention behavior in patients with pulmonary tuberculosis. It is better for puskesmas to optimize socialization related to the role of family support for pulmonary tuberculosis sufferers, so that the community, especially families, can play an active role in providing support to improve disease transmission prevention behavior in pulmonary tuberculosis sufferers. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putih Ayu Perani
"TB paru merupakan salah satu prioritas nasional di Indonesia, karena berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta sering mengakibatkan kematian (Riskesdas, 2013). Di Wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara tahun 2013, jumlah penderita TB paru sebanyak 54 orang dan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor tahun 2013, dari 9.649 rumah masih terdapat 2.588 rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat yang merupakan faktor risiko terjadinya penyakit tuberkulosis.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara. Selain itu, melihat pengaruh faktor karakteristik individu (umur, pendidikan, status gizi dan jenis kelamin) terhadap kejadian TB paru.
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah kasus control. Subjek penelitian pada kelompok kasus adalah penderita TB paru BTA (+) yang berusia 15 tahun keatas yang terdata dalam register Puskesmas (Januari-Desember 2013). Sedangkan, kelompok kontrol adalah sebagian tetangga kelompok kasus yang mempunyai riwayat tidak menderita TB paru dengan karakteristik yang kurang lebih sama dengan kelompok kasus seperti usia, jenis kelamin.
Hasil : Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kondisi lingkungan rumah yang berisiko terhadap kejadian TB paru adalah ventilasi (p = 0,011, OR = 5,464), pencahayaan (p = 0,043, OR = 4,030), kelembaban (p = 0,002, OR = 8,143) dan kepadatan hunian (p = 0,043, OR = 4,030). Sedangkan, karakteristik individu yang mempengaruhi kejadian TB paru adalah pendidikan (p = 0,048, OR = 3,778).
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kondisi lingkungan rumah (ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan kepadatan hunian dengan kejadian TB paru. Selain itu, pendidikan juga memiliki hubungan dengan kejadian TB paru.

Pulmonary tuberculosis is one of the national priorities in Indonesia, because the wide-ranging impact on quality of life and economy, and often result in death. Based on data from Health Center Bogor Utara in 2013, there were 54 people suffered pulmonary tuberculosis and based on the data of Bogor City Health Department in 2013, from 9649 there is still 2,588 houses that not qualify as healthy houses, where it is a risk factor for pulmonary tuberculosis.
Objective : This study aims to determine the relationship between environmental conditions of house (house ventilation, temperature and humidity of house, residential density of house, lighting and type of wall and floor) with the incidence of pulmonary tuberculosis in the work area of Health Center Bogor Utara. Researcher also relates some covariate factors such as characteristics of individual (age, education, nutritional status and gender) to the research.
Method : The design study is a case control with subjects in cases group are patients with pulmonary TB aged above 15 years were recorded in the register data The Health Center (January-December 2013). Meanwhile, the control group are neighbors case’s group who didn’t have a history of suffering from pulmonary TB with more or less have the same characteristics with cases such as age and gender.
Result : From the research found that the environmental conditions of house is at risk on the occurrence of pulmonary tuberculosis is ventilated house (p = 0,011, OR = 5,464), lighting (p = 0,043, OR = 4,030), humidity (p = 0,002, OR = 8,143) and residential density of house (p = 0,043, OR = 4,030).
Conclusion : This study concluded that there is a relationship between the environmental conditions of house (ventilation, lighting, humidity and residential density of house) with pulmonary tuberculosis incidence. Moreover, education also has a relationship with the incidence of pulmonary tuberculosis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellawani
"ABSTRAK
Pelaksanaan bedside handover oleh perawat di rumah sakit belum sesuai SOP, kurang efektif dan dan belum konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat dengan pelaksanan bedside handover antar shift. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional pada 153 perawat pelaksana yang bekerja di rumah sakit dengan menggunakan kuesioner Handover Evaluaton Scale HES dan Measuring of Nurse Caring Behavior MNCB . Data dianalisis dengan uji korelasi pearson. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan perilaku caring perawat dengan pelaksanan bedside handover p < 0,001 dengan r = 0,537. Melalui bedside handover interaksi perawat dengan pasien meningkat, pasien dan keluarga berpeluang untuk terlibat dalam proses perawatan pasien. Interaksi yang dilakukan perawat dalam serah terima merupakan salah satu bentuk perilaku caring perawat terhadap pasien. Manajer keperawatan diharapkan dapat meningkatkan perilaku caring perawat dan pelaksanaa bedside handover dengan menyediakan SPO yang komprehensif, membuat program khusus untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan perawat pelaksana, melakukan sosialisasi dan pelatihan, melakukan bimbingan dan evaluasi, serta pemberian sanksi atau reward yang dapat memfasilitasi pelaksanan bedside handover dan caring.

ABSTRACT
The implementation of bedside handover by nurses in hospital has not been in accordance with SOP, is less effective and is not yet consistent. This study aims to identify the relationship between nurses rsquo caring behavior and the implementation of Inter shifts bedside handover. This study used a cross sectional design on 153 nurses who worked in hospitals using Handover Evaluation Scale HES and Measuring of Nurse Caring Behavior MNCB questionnaires. Data were analyzed by pearson correlation test. The result of the research shows that the caring behavior of nurse and the implementation of bedside handover p "
2018
T51463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>