Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194667 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vito Ammar Gozali
"

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi reksa dana pada Generasi Z di platform investasi Bibit di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan 100 responden pengguna aplikasi Bibit yang berdomisili di DKI Jakarta dan lahir pada rentang tahun 1996-2012.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi reksa dana pada Generasi Z di platform investasi Bibit di DKI Jakarta. Artinya, semakin baik tingkat literasi keuangan seseorang, maka semakin baik pula keputusan investasi yang diambilnya. Hal ini dapat diartikan bahwa generasi Z yang memiliki pemahaman yang baik tentang konsep-konsep keuangan, produk investasi, dan risiko yang terkait, cenderung membuat keputusan investasi yang lebih rasional dan terinformasi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok responden dengan literasi keuangan tinggi dan rendah dalam hal keputusan investasi mereka. Responden dengan literasi keuangan tinggi cenderung membuat keputusan investasi yang lebih baik dibandingkan dengan responden dengan literasi keuangan rendah.


This study aims to analyse the effect of financial literacy on mutual fund investment decisions among Generation Z on the Bibit investment platform in DKI Jakarta. The research employed a quantitative approach with 100 respondents who are Bibit app users domiciled in DKI Jakarta and born between 1996-2012. The results showed that financial literacy has a significant effect on mutual fund investment decisions among Generation Z on the Bibit investment platform in DKI Jakarta. This means that the better a person's level of financial literacy, the better their investment decisions. This can be interpreted that Generation Z who have a good understanding of financial concepts, investment products, and related risks, tend to make more rational and informed investment decisions. Furthermore, this study also found that there are significant differences between groups of respondents with high and low financial literacy in terms of their investment decisions. Respondents with high financial literacy tend to make better investment decisions compared to respondents with low financial literacy.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ibrahim Subhi
"Penelitian ini mengkaji pengaruh toleransi risiko terhadap niat investasi berisiko di kalangan investor Generasi Z di wilayah Jabodetabek, dengan literasi keuangan sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat investasi berisiko, menunjukkan bahwa individu dengan toleransi risiko yang lebih tinggi cenderung terlibat dalam investasi berisiko tinggi. Sebaliknya, literasi keuangan berpengaruh negatif terhadap niat investasi berisiko, menyoroti bahwa pengetahuan keuangan yang lebih baik mengurangi kemungkinan melakukan investasi berisiko. Namun, efek moderasi literasi keuangan pada hubungan antara toleransi risiko dan niat investasi berisiko ditemukan tidak signifikan. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi para pendidik keuangan, pembuat kebijakan, dan lembaga yang bertujuan meningkatkan pengambilan keputusan investasi di kalangan investor muda di Indonesia. Penelitian ini menekankan pentingnya meningkatkan literasi keuangan untuk mengurangi perilaku investasi berisiko dan menyerukan program pendidikan yang ditargetkan membekali Generasi Z dengan keterampilan dan pengetahuan keuangan yang diperlukan.

This study investigates the influence of risk tolerance on risky investment intentions among Generation Z investors in the Jabodetabek area of Indonesia, with financial literacy as a moderating variable. The results indicate that risk tolerance positively and significantly affects risky investment intentions, suggesting that individuals with higher risk tolerance are more inclined to engage in high-risk investments. Conversely, financial literacy negatively influences risky investment intentions, highlighting that better financial knowledge reduces the likelihood of making risky investments. However, the moderating effect of financial literacy on the relationship between risk tolerance and risky investment intentions is insignificant. These findings provide valuable insights for financial educators, policymakers, and institutions aiming to enhance investment decision-making among young investors in Indonesia. The study underscores the importance of improving financial literacy to mitigate risky investment behaviors and calls for targeted educational programs to equip Generation Z with the necessary financial skills and knowledge."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhanah Meistia Birawanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi perilaku investor dan wawasan terhadap keputusan berinvestasi dalam kontrol: literasi keuangan, motivasi, dan lokus kontrol, pada investor cryptocurrency wanita Gen Z di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan wawancara semiterstruktur dan mengambil sampel sebanyak 15 investor cryptocurrency wanita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor tersebut memiliki preferensi dan keyakinan yang berbeda mengenai keputusan investasi. Jika ditinjau berdasarkan literasi keuangan, mereka telah mengetahui pemahaman dasar akan investasi pada cryptocurrency, serta mereka percaya literasi keuangan berguna untuk mengetahui produk yang dibeli untuk menciptakan return. Motivasi investasi mereka juga didasari untuk mendapatkan return, income tambahan, dan belajar beradaptasi dengan lingkungan baru, serta adanya dorongan dari pengaruh lingkungan dan sentimen yang beredar. Lokus kontrol internal menunjukkan mereka yang bersikap percaya diri dalam mengambil keputusan dikarenakan merasa mampu membuat analisa harga dan mereka yang bersikap lokus kontrol eksternal dalam hal mengikuti keputusan orang lain serta bergantung pada faktor keberuntungan dikarenakan adanya rasa takut dan keraguan serta munculnya ketidakpastian kondisi pasar. Serta terdapat pengaruh faktor psikologis seperti Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, dan Openness to Experience terhadap pengambilan keputusan investasi.

The purpose of this study is to determine the behavioral preferences of investors and empirical insights into investment decisions in control: financial literacy, motivation, and locus of control, in Gen Z female cryptocurrency investors in Indonesia. The method used in this study is qualitative by conducting semi-structured interviews and taking a sample of 15 female cryptocurrency investors. The results show that these investors have different preferences and beliefs regarding investment decisions. In terms of financial literacy, they already know a basic understanding of investing in cryptocurrencies, and they believe financial literacy is useful for knowing the products purchased to create returns. Their investment motivation is also based on getting returns, additional income, and learning to adapt, as well as being driven by environmental influences and sentiments. Internal locus of control shows those who are confident in making decisions because they feel they are able to make price analysis and those who act as external locus of control in terms of following other people's decisions and relying on luck factors due to fear and doubt and the emergence of uncertainty in market conditions. Also there is the influence of psychological factors such as Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, and Openness to Experience on investment decision making."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Rahmatilah Addzikri
"Peningkatan jumlah investor yang terjadi pada pasar modal di Indonesia tidak terlepas dari kemudahan yang ditawarkan perusahaan sekuritas melalui penyediaan aplikasi investasi, sehingga kegiatan investasi menjadi mudah untuk dilakukan. Bibit dan Bareksa merupakan contoh aplikasi investasi pasar modal yang paling banyak digunakan saat ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pengaruh dari aspek teknologi, personal dan lingkungan terhadap niat berkelanjutan untuk menggunakan aplikasi investasi dengan menggunakan studi kasus aplikasi Bibit dan Bareksa. Penelitian ini menggunakan model eksploratif dengan menggabungkan beberapa framework dan teori seperti Technology-Personal-Environment Framework, Innovation Diffusion Theory (IDT), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Theory of Planned Behavior (TPB), dan Expectation Confirmation Model (ECM). Responden penelitian ini terdiri dari 464 orang yang pernah atau masih aktif menggunakan aplikasi Bibit atau Bareksa untuk berinvestasi. Analisis dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS- SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek personal melalui konstruk trust dan hedonic motivation dan teknologi melalui konstruk relative advantage, complexity, dan compatibility memiliki pengaruh terhadap niat keberlanjutan dalam menggunakan aplikasi investasi secara tidak langsung atau melalui konstruk lainnya yaitu perceived usefulness dan satisfaction. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian sebelumnya dan dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya terkait aplikasi investasi. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak regulator dalam membuat kebijakan serta bagi perusahaan penyedia aplikasi dalam melakukan pengembangan untuk bisa fokus terhadap faktor yang dapat berpengaruh terhadap niat keberlanjutan penggunaan aplikasi oleh pengguna, terutama aplikasi Bibit dan Bareksa. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor individu dan bukan hanya menjadi suatu siklus sesaat.

The increase number of investors in the Indonesia capital market is closely linked to the ease offered by securities companies through the provision of investment applications, making investment activities easy to conduct. Bibit and Bareksa are examples of the most widely used capital market investment applications today. This study aims to analyze how technological, personal, and environmental aspects influence the sustainable intention to use investment applications, using the Bibit and Bareksa applications as case studies. This study employs an exploratory model by combining several frameworks and theories such as the Technology-Personal-Environment Framework, Innovation Diffusion Theory (IDT), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Theory of Planned Behavior (TPB), and Expectation Confirmation Model (ECM). The respondents of this study consist of 464 individuals who have used or are still actively using the Bibit or Bareksa applications for investment. The analysis in this study is conducted using the Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) method. The results show that personal aspects through the constructs of trust and hedonic motivation, and technology through the constructs of relative advantage, complexity, and compatibility, have an impact on the sustainable intention to use investment applications either directly or indirectly through other constructs such as perceived usefulness and satisfaction. This study is expected to complement previous research and serve as a reference for future research related to investment applications. Additionally, the results of this study are also expected to serve as an evaluation material for regulators in policymaking and for application providers in developing investment applications, especially Bibit and Bareksa, to focus on factors that can influence the sustainable intention of users to use the applications. This is hoped to increase the number of individual investors and not just be a temporary cycle. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafidan Musyaffa Irawan
"Peningkatan jumlah investor yang terjadi pada pasar modal di Indonesia tidak terlepas dari kemudahan yang ditawarkan perusahaan sekuritas melalui penyediaan aplikasi investasi, sehingga kegiatan investasi menjadi mudah untuk dilakukan. Bibit dan Bareksa merupakan contoh aplikasi investasi pasar modal yang paling banyak digunakan saat ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pengaruh dari aspek teknologi, personal dan lingkungan terhadap niat berkelanjutan untuk menggunakan aplikasi investasi dengan menggunakan studi kasus aplikasi Bibit dan Bareksa. Penelitian ini menggunakan model eksploratif dengan menggabungkan beberapa framework dan teori seperti Technology-Personal-Environment Framework, Innovation Diffusion Theory (IDT), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Theory of Planned Behavior (TPB), dan Expectation Confirmation Model (ECM). Responden penelitian ini terdiri dari 464 orang yang pernah atau masih aktif menggunakan aplikasi Bibit atau Bareksa untuk berinvestasi. Analisis dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS- SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek personal melalui konstruk trust dan hedonic motivation dan teknologi melalui konstruk relative advantage, complexity, dan compatibility memiliki pengaruh terhadap niat keberlanjutan dalam menggunakan aplikasi investasi secara tidak langsung atau melalui konstruk lainnya yaitu perceived usefulness dan satisfaction. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian sebelumnya dan dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya terkait aplikasi investasi. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak regulator dalam membuat kebijakan serta bagi perusahaan penyedia aplikasi dalam melakukan pengembangan untuk bisa fokus terhadap faktor yang dapat berpengaruh terhadap niat keberlanjutan penggunaan aplikasi oleh pengguna, terutama aplikasi Bibit dan Bareksa. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor individu dan bukan hanya menjadi suatu siklus sesaat.

The increase number of investors in the Indonesia capital market is closely linked to the ease offered by securities companies through the provision of investment applications, making investment activities easy to conduct. Bibit and Bareksa are examples of the most widely used capital market investment applications today. This study aims to analyze how technological, personal, and environmental aspects influence the sustainable intention to use investment applications, using the Bibit and Bareksa applications as case studies. This study employs an exploratory model by combining several frameworks and theories such as the Technology-Personal-Environment Framework, Innovation Diffusion Theory (IDT), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Theory of Planned Behavior (TPB), and Expectation Confirmation Model (ECM). The respondents of this study consist of 464 individuals who have used or are still actively using the Bibit or Bareksa applications for investment. The analysis in this study is conducted using the Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) method. The results show that personal aspects through the constructs of trust and hedonic motivation, and technology through the constructs of relative advantage, complexity, and compatibility, have an impact on the sustainable intention to use investment applications either directly or indirectly through other constructs such as perceived usefulness and satisfaction. This study is expected to complement previous research and serve as a reference for future research related to investment applications. Additionally, the results of this study are also expected to serve as an evaluation material for regulators in policymaking and for application providers in developing investment applications, especially Bibit and Bareksa, to focus on factors that can influence the sustainable intention of users to use the applications. This is hoped to increase the number of individual investors and not just be a temporary cycle. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valensio Juan Felix
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial literacy confidence terhadap retirement planning pada Gen-Z di wilayah Jabodetabek. Generasi Z, sebagai kelompok yang sedang memasuki usia produktif, sering kali menunjukkan pola perilaku "soft savings" yang dapat menghambat perencanaan pensiun dini. Berdasarkan penelitian sebelumnya, financial literacy berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan tindakan perencanaan pensiun. Metode penelitian yang digunakan adalah survei kuantitatif dengan kuesioner yang disebarkan secara online kepada 237 responden dari Generasi Z yang berdomisili di Jabodetabek dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda untuk menguji hubungan antara variabel financial literacy confidence dan retirement planning, dengan mempertimbangkan variabel kontrol seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, tingkat pendapatan, dan kepemilikan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara financial literacy confidence terhadap retirement planning. Individu dengan financial literacy confidence tinggi cenderung lebih baik dalam merencanakan pensiun mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami pentingnya financial literacy confidence bagi Gen-Z, serta implikasinya terhadap kebijakan peningkatan financial literacy untuk mendukung retirement planning di Indonesia khususnya Jabodetabek.

This study aims to analyze the effect of financial literacy confidence on retirement planning in Gen-Z in the Jabodetabek area. Generation Z, as a group that is entering productive age, often exhibits "soft savings" behavior patterns that can hinder early retirement planning. Based on previous research, financial literacy plays an important role in increasing awareness and action on retirement planning. The research method used was a quantitative survey with a questionnaire distributed online to 237 respondents from Generation Z who live in Jabodetabek and have an Identity Card (KTP). Data analysis was conducted using multiple linear regression to test the relationship between financial literacy confidence and retirement planning variables, considering control variables such as age, gender, education level, marital status, income level, and child ownership. The results show that there is a significant influence between financial literacy confidence and retirement planning. Individuals with high financial literacy confidence tend to be better at planning their retirement. This research contributes to understanding the importance of financial literacy confidence for Gen-Z, as well as the implications for policies to improve financial literacy to support retirement planning in Indonesia, especially Jabodetabek.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roby Arlan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan dan profil risiko terhadap variasi instrumen investasi yang dimiliki pada generasi Y. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden 143 orang dan diolah melalui metode statistik regresilinear. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi keuangan dan profil risiko memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variasi instrumen investasi yang dimiliki, yaitu semakin tinggi pengetahuan dan profil risiko seseorang maka semakin banyak jumlah variasi instrumen investasi yang dimilikinya.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of financial literacy and risk profile to the investment instruments owned variation on generation Y. This study uses quantitative methods with the number of respondents 143 people and processed through a linear regression statistical methods. The results of this study indicate that financial literacy and risk profile has an influence simultaneously to variations in investment instruments owned, ie the higher the person 39 s knowledge and risk profile, the more the number of variations of its investment instruments."
2017
S66013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Wisnu Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan, tingkat persepsi risiko, dan preferensi pilihan investasi pada generasi milenial di lima Kotamadya Jakarta. Variabel literasi keuangan pada penelitian ini menggunakan alat ukur pada financial knowledge, financial behavior, dan financial attitude. Persepsi risiko menggunakan alat ukur pada risk propensity dan risk aversion. Preferensi pilihan investasi dalam hal ini dilihat melalui pilihan prioritas generasi milenial dari instrumen investasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu saham, reksadana, obligasi, emas, deposito, valuta asing, properti, dan peer to peer lending. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan total responden 148 orang dan diolah menggunakan metode analisis statistik deskriptif dengan alat bantu SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan generasi milenial di lima Kotamadya Jakarta memiliki tingkat literasi keuangan dan persepsi risiko yang tinggi, serta memiliki preferensi pilihan investasi pada investasi saham.

This study aims to determine the level of financial literacy, level of risk perception, and investment preferences among the millennial generation in five cities of Jakarta. The financial literacy variable in this study uses measurement tools for financial knowledge, financial behavior, and financial attitude. Risk Perception uses a measuring tool for risk propensity and risk aversion. The investment preferences, in this case, is seen through the priority choices of the millennial generation of investment instrumens used in this study, stocks, mutual funds, bonds, gold, deposits, foreign exchange, property, and peer to peer lending. This research uses quantitative research methods with a total of 148 respondents and is processed using descriptive statistical analysis methods with SPSS tools. The results of this study indicate that the millennial generation in the five municipalities of Jakarta has a high level of financial literacy and high level of risk perception, and has a preference for investment options in stock investment."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mateus Arsent Theono
"Literasi keuangan merupakan salah satu literasi yang dianggap penting. Pasalnya, literasi keuangan menentukan kualitas dari keputusan keuangan yang akan menentukan keberlangsungan hidup individu, termasuk dalam keputusan investasi yang berorientasi masa depan. Penelitian lebih jauh mengenai fenomena yang ada di Indonesia perlu dilakukan untuk memahami karakteristik investor dan konteks untuk upaya untuk mengoptimalkan keputusan investasi. Penelitian kali ini meneliti pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi pada investor Indonesia dengan variabel kontrol latar belakang responden. Besaran sampel yang diteliti sebanyak 187 responden. Hasil penelitian membuktikan bahwa peningkatan literasi keuangan secara kuat dan positif meningkatkan peluang meningkatkan kategori keputusan investasi ke yang lebih tinggi. Namun, pengaruhnya hampir dapat diabaikan di tingkatan rendah dan sedang. Secara keseluruhan responden memiliki literasi keuangan yang baik dan keputusan investasi yang tergolong tinggi. Variabel kontrol latar belakang tidak berpengaruh secara signifikan sehingga penelitian sukses dalam mengontrol variabel kontrol. Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya penelitian di masa depan mengenai konteks yang terjadi di Indonesia, terutama dalam meneliti topik terkait. Implikasi manajerial dari penelitian ditujukan kepada investor individu untuk melatih keterampilan keuangan dan memahami kebutuhan keuangan pribadi, kepada investor dalam organisasi untuk menanamkan budaya literasi keuangan dan mengupayakan tujuan keuangan pemangku kepentingan serta bagi pengambil kebijakan untuk menanamkan budaya literasi keuangan dengan menyertai edukasi dalam program keuangan kepada masyarakat.

Financial literacy is thought to be one of the most important literacies. Essentially, financial literacy determines the quality of financial decisions which then determines the well-being of an individual, including investment decisions which are future-oriented. Further research about recurring phenomena in Indonesia needs to be done in order to understand the characteristics of investors and the context to optimise investment decisions. This research analysed the impact of financial literacy on investment decisions with respondents’ background as the control variable. The sample size is 187 respondents. Results show that an increment in financial literacy strongly and positively affects the likelihood for investment decisions to fall into the higher category. However, the effect is negligible in low and medium categories. Control variable does not affect dependent variable significantly so the research proves success in controlling control variable. Overall, respondents have good financial literacy level and most are classified in the high category in the investment decisions. Hopefully this research would contribute to augment the knowledge about the context in Indonesia, especially for future research. Managerial implications are aimed towards individual investors to train their financial skills and understand their personal financial needs, towards institutional investors to grow financial cultures within organisation and to fight for stakeholders’ goals and towards policy makers to grow financial culture in society by education through their programs."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isna Putri Cholifatus Sholichah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi keuangan (financial literacy) dan self control serta pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan kredit pada pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di DKI Jakarta. Financial literacy pada penelitian ini diukur melalui kemampuan berhitung dan pengetahuan keuangan responden, sedangkan self control diukur melalui perilaku keuangan responden. Sampel penelitian ini terdiri dari 202 responden yang memenuhi kriteria sebagai usaha menengah berdasarkan omset/pendapatan atau kekayaan usahanya, pernah melakukan kredit dan berdomisili di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan diolah dengan metode analisis regresi probit ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan pada pengusaha UMKM golongan menengah tergolong sedang dan tingkat literasi keuangan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit bagi pengusaha UMKM walaupun bukan merupakan penentu utama untuk mengambil keputusan kredit. Pengambilan keputusan kredit pengusaha dapat dipengaruhi oleh beragai faktor seperti pendidikan, kurangnya pengetahuan tentang kredit, kondisi keuangan perusahaan, dan faktor-faktor lainnya. Sedangkan self control pada kredit produktif tidak memiliki pengaruh pada pengambilan keputusan kredit

This study aims to determine the effect of financial literacy and self control on credit decision making made by Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) owners in DKI Jakarta. Financial literacy in this study is measured through the cognitive ability of respondents to count and the financial knowledge of respondents and self control measured through the financial attitude respondents. The sample of this study consists of 202 middle class entrepreneurs in DKI Jakarta. This research uses quantitative methods and is processed with ordered probit regression analysis methods. The results show that the level of financial literacy among middle class entrepreneurs in MSMEs varies from low, medium and high. The level of financial literacy affects frequency of credit decision making for MSMEs entrepreneurs. Therefore, it is not the main determinant of entrepreneurs to take credit. The credit decision making can be influenced by various factors such as education, lack of knowledge about credit, the company's financial condition, and other factors. Whereas self control on productive credit has no influence on credit decision making."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>