Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2998 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irvine Ringgo
"

Fotoproduksi partikel merupakan interaksi antara suatu partikel dengan foton yang menghasilkan partikel-partikel tertentu pada keadaan akhirnya. Salah satu reaksi fotoproduksi yang diteliti selama bertahun-tahun adalah fotoproduksi partikel kaon. Berdasarkan hukum kekekalan yang berlaku pada tiap interaksinya, fotoproduksi kaon memungkinkan untuk menghasilkan dua partikel kaon dalam keadaan akhirnya. Pada skripsi ini, telah dibahas dan diturunkan amplitudo dan penampang lintang fotoproduksi kaon ganda berdasarkan diagram Feynman dan Lagrangian efektif interaksi (model isobar). Penurunan tersebut mempertimbangkan kontribusi dari partikel resonans hiperon sampai dengan spin $1/2$ dan partikel resonans kaon sampai dengan spin $1$. Reaksi fotoproduksi kaon ganda yang dibahas, antara lain $\gamma\ p\ \to K^+\ K^0\ \Xi^0$, $\gamma\ p\ \to K^+\ K^+\ \Xi^-$, $\gamma\ n\ \to K^0\ K^0\ \Xi^0$, $\gamma\ n\ \to K^0\ K^+\ \Xi^-$, dan $\gamma N \to K K N$.


Particle photoproduction is an interaction between certain particle and photon resulting in other particles produced in the final state. One of the well studied photoproduction reaction is the photoproduction of kaon. It is shown that by using conservation laws for particle interaction, a photoproduction reaction resulting in two kaon in the final state is permitted. Here we show the derivation of the production amplitude and cross section based on Feynman diagrams or effective Lagrangian (isobar model) approach. Our calculation includes the contribution of hyperon resonance up to spin-$1/2$ and kaon resonance up to spin-$1$. The discussed double kaon photoproduction reactions are $\gamma\ p\ \to K^+\ K^0\ \Xi^0$, $\gamma\ p\ \to K^+\ K^+\ \Xi^-$, $\gamma\ n\ \to K^0\ K^0\ \Xi^0$, $\gamma\ n\ \to K^0\ K^+\ \Xi^-$, and $\gamma N \to K K N$.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Copperfield
"Fotoproduksi pion-ganda merupakan proses dalam fisika partikel melalui interaksi antara foton dan nukleon yang menghasilkan dua pion. Proses serupa juga terjadi pada fotoproduksi kaon-ganda yang berujung pada pembentukan dua kaon. Dalam konteks ini, amplitudo invarian yang telah didapatkan akan dijadikan dasar analisis komputasi amplitudo invarian kuadrat dalam fenomena fotoproduksi pion-ganda dan kaon-ganda menggunakan FeynCalc, sebuah paket pada perangkat lunak Mathematica yang berbasis pada prinsip-prinsip teori medan kuantum dan diagram Feynman. Perhitungan ini mencakup evaluasi dari kontribusi diagram yang berbeda dan integrasi terhadap ruang fasa yang relevan. Analisis ini berperan penting dalam memperdalam pemahaman terhadap interaksi elektromagnetik dalam fisika partikel, khususnya berkaitan dengan produksi meson pion pada energi yang tinggi.

Photoproduction of double pion is a process in particle physics, where the interaction between a photon and a nucleon results in the production of two pions. A similar process occurs in photoproduction of double kaon , leading to the formation of two kaons. In this context, the obtained invariant amplitude will form the basis for computational analysis of the squared invariant amplitude in the phenomena of double-pion and double-kaon photoproduction using FeynCalc, a computational package of Mathematica based on the principles of quantum field theory and Feynman diagrams. This calculation includes the evaluation of contributions from different diagrams and integration over the relevant phase space. This analysis plays a crucial role in deepening the understanding of electromagnetic interactions in particle physics, especially in the case of meson production at high energies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veryanta
"ABSTRACT
Penulis menggabungkan model Isobar dan model Regge untuk menjelaskan proses fotoproduksi Kaon dari energi ambang ke energi tinggi. Pada daerah transisi, saat energi diantara 2.5 le; W le; 3.0 GeV digunakan metode khusus untuk menggabungkan kedua model. Untuk daerah energi rendah, penulis menggunakan model Isobar dari hasil studi yang dilakukan Samson C yang berhasil mencocokan perhitungan teori dan data eksperimen hingga energi W = 2.8 GeV. Di daerah energi tinggi, penulis menggunakan trajektori Regge dan melakukan pencocokan data hingga energi W 5.5 GeV. Hasilnya dibandingkan dengan studi awal yang dilakukan M. guidal dkk.

ABSTRACT
We combine the isobar and Regge models to explain kaon photoproduction process from its threshold to high energy region. To this end, a transition regime at energies between the one that used by the conventional isobar model and the Regge approach, i.e., 2.5 le W le 3.0 GeV, is constructed. For the isobar model we use the previous result of Samson Clymton et al., that fits experimental data from threshold up to W 2.8 GeV. In the high energy region we use the Regge trajectories and fit the experimental data up to W 5.5 GeV. The result is compared with previous studies of Tan and Mart, as well as of M. Guidal et. al. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adnan Isnain Nurussalam
"Penelitian ini ingin melihat seberapa jauh kontribusi resonansi hyperon dengan spin 5/2 pada energi tinggi dengan menggunakan model isobar untuk fotoproduksi kaon pada proton, γp → K+Λ. Resonansi hyperon yang dimasukkan adalah resonansi dengan spin 1/2 yang merupakan resonansi latar ditambah dengan resonansi berspin 5/2 yang tercatat pada Particle Data Group. Beberapa studi menyatakan bahwa resonansi hyperon ini berguna pada perhitungan sudut mundur pada fotoproduksi kaon. Perhitungan ini menggunakan nilai amplitudo hamburan yang diturunkan secara analitik dan dimasukkan ke dalam perhitungan numerik. Dalam mencari sejauh mana kontribusi hyperon dengan spin 5/2 ini, penelitian dilakukan dengan cara meminimalisasi nilai χ2/N serta melihat sejauh mana keselarasan model yang digunakan dengan data eksperimen, terutama pada penampang lintang dan observabel polarisasi.

This research is aimed to investigate the contribution of spin-5/2 hyperon resonances by using an isobar model for kaon photoproduction on the proton γp → K+Λ. Hyperon resonances with spin-1/2 and -5/2 listed by the Particle Data Group are included in the model. It is found in the literature that, the hyperon resonance contributes mostly in the backward angles of kaon photoproduction. For this purpose the amplitude is calculated analitically and the result is used in the numerically calculation. Contribution of spin-5/2 hyperon resonances is investigated by minimizing the χ2/N values and improving the consistency of the model with the experimental data, especially the crosssection and polarization observables.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mart, Terry
"During the first and second year of the research activities, the following progress has been achieved:
1. Investigation of the Response Functions. All possible Response Functions in photo- and electroproduction of kaons on the nucleon have been investigated in the framework of an isobaric model. We found that some Response Functions are sensitive to the choice of the strange hadron form factors. Meanwhile, we have also improved the elementary model for kaon photoproduction by using a certain method to maintain gauge invariance of the amplitude. We have published the results in Ref. [1, 2, 3] (see attachments).
2. Some Phenomenological Aspects in Kaon Photoproduction. The elementary operator can be used to study some interesting aspects in kaon photoproduction, i.e. the Gerasimov-Drell-Hearn sum-rule and the missing resonance in kaon photoproduction. We have published the results in Ref. [4, 5]
3. Photoproduction of Kaon off a Deuteron. Using an established and consistent model for kaon photoproduction on the nucleon, we have calculated photoproduction of kaons on the deuteron in the frame-work of the nucleon spectator model. We have compared the result with the previous study by Xiaodong Li et. al. [6] in Ref. [7]
4. Photoproduction of Kaon off a Deuteron with Final State Interactions. The previous work has been extended by including the effects from final state inter-actions (FSI). To achieve this, we used the formalism of three-body wave functions developed by the Okayama-Bochum group. The results have been published in Ref. [8].
5. Electroproduction of Kaon off a Deuteron with Final State Interactions.
As the final work of this project, we have finished the fortran code for calculating kaon electroproduction of a deuteron. This part became a collaborated work with the Okayama-Bochum group."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suharyo Sumowidagdo
"Sebuah model fenomenologis sederhana untuk reaksi fotoproduksi kaon yang bekerja dari energi ambang hingga energi tinggi dipelajari dan dikembangkan dalam penelitian ini. Model ini merupakan kombinasi antara model isobarik; yang bekerja pada energi menengah, dan model Regge; yang bekerja pada energi tinggi. Kombinasi dicapai dengan menggunakan formalisme Regge pada amplitudo kanal resonansi t dengan partikel pertukaran K* dan K1. Pada daerah energi menengah, diperoleh efek redaman amplitudo yang lebih baik dibandingkan penggunaan faktor bentuk hadronik. Pada daerah energi tinggi, diperoleh deskripsi yang baik untuk sudut hamburan kecil namun belum diperoleh hasil yang baik untuk sudut sangat kecil, 0.9 ≤ Cos θ ≤ 1.0. Penggunaan model ini untuk integrasi GDH sum rule memberikan kontribusi yang konvergen pada kanal reaksi fotoproduksi kaon.

Kaon Photo production in the High-Energy RegionA simple phenomenological model for kaon photo production which works from thresh-old up to the high energy region is studied and developed in this work. The model is a combination of isobaric model; which works in the intermediate energy region, and Regge model; which works in the high energy model. The combination is achieved by using Regge formalism for the t-channel resonance amplitude with exchange particles K* and K1. In the intermediate energy region, we obtain better cut-off effect compared to the use of hadronic form factors. In he high energy region, we obtain good results for small scattering angle, but the model still unable to describe the experimental data at very forward angles, 0.9 ≤ Cos θ ≤ 1.0. Integration of the GDH sum rule with this model gives a convergent result for the contributions of kaon photo production to the GDH sum rule."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rusli
"ABSTRAK
Produksi K+Λ diteliti pada daerah energi ambang (threshold) hingga 2 GeV. Amplitudo latarnya dikonstruksi dari diagram Feynman, sedangkan amplitudo resonansnya menggunakan formalisme multipol. Sementara, produksi K0Λ merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya dengan mengubah kopling helisitas foton pada nukleon dan mengganti proton menjadi netron. Observables yang diukur adalah penampang lintang dan polarisasi. Hasil yang didapat pada kanal K+Λ menunjukkan kesesuaian dengan data penelitian. Sedangkan, prediksi pada kanal K0Λ memperlihatkan hasil yang berbeda dengan data perhitungan teoretis Kaon-Maid.

ABSTRACT
Photoproduction of K+Λ has been investigated in the energy range from threshold up to 2 GeV. The background amplitude is constructed from Feynman diagrams, whilst the resonance terms extracted from the multipole formalism. The K0Λ photoproduction model is obtained by extending the model for K+Λ channel and replacing proton with neutron. The observables calculated in this investigation are cross-section and polarization observables. In the K+Λ channel the agreement with the experiment data is obtained. In the case of K0Λ channel, the predicted observables differ significantly from those of Kaon-Maid."
2016
S63414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Mardianto Kurniawan
"Partikel paling dasar yang diketahui dengan baik adalah elektron, namun saat ini sudah ditemukan yang lebih dasar (fundamental) dari pada elektro yaitu sebuah quarks. Fenomena quarks sudah ditemukan keberadaannya melalui eksperimen dengan menggunakan particle accelerator maupun sudah dibuktikan kebenarannya secara matematis oleh persamaan Dirac dan dibantu dengan sebuah sistem priodik baru untuk partikel dasar yaitu eighfold way. Dalam riset ini akan dilakukan pembahasan tentang fenomena energi pada quarks sebagai dasar disain dan simulasi suatu model nuclei p-n junction untuk menunjukkan kebenaran akan disain ini. Selain energi yang bekerja pada quarks juga akan dijelaskan secara singkat mengenai sumber energi lain yang ada. Sumber energi yang lain tersebut mempunyai sifat yang berbeda namun berakhir pada tujuan yang sama. Fenomena ini dinamakan sebagai Grand Unification Force. Fenomena utama dari ditemukannya guarks adalah energi yang berupa strong force. Dengan adanya energi strong force ini, dapat dibuat suatu perancangan model atom yang memiliki karakteristik seperti semikonduktor ekstrinsik tipe-p maupun tipe-n. Untuk mewujudkan disain tersebut, diperlukan energi yang telah dijelaskan melalui fenomena quarks. Atom yang dapat berubah menjadi seperti divais semikonduktor ekstrinsik tipe-p dan tipe-n oleh karena struktur nuclei yang berubah, sehingga mempengaruhi atom khususnya melalui elektronnya. Pengubahan nuclei ini diperlukan suatu partikel dasar yang hanya dapat berkaitan dengan si nuclei dan ikatan tersebut sangat kuat. Model divais ini menunjukkan tingkat konsentrasi ""doping"" yang sangat tinggi. Hasil simulasi menunjukkan adanya fenomena yang sama seperti pada p-n junction divais semikonduktor ekstrinsik. Fenomena tersebut adalah fenomena bentuknya depletion region, fenomena forward bias, dan fenomena reverse bias. Berdasarkan fenomena yang sama, divais ini dapat memberikan karakteristik yang sama dengan performa yang lebih baik dan ukuran divais yang lebih kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Siti Khuzaeva
"Pada tulisan ini, interaksi kaon-nukleon dipelajari dengan pendekatan interaksi separabel dimana penurunan amplitudo dari hamburan kaon-nukleon pada tulisan ini akan menggunakan persamaan Lippman-Schwinger. Dari hasil perhitungan amplitudo transisi hamburan kaon-nukleon dengan potensial separabel rank-1 dan rank-2 untuk sembarang gelombang parsial, ditunjukkan bahwa penggunakan potensial separabel memudahkan perhitungan amplitudo transisi. Tetapi, tetap menyisakan beberapa parameter pada amplitudo transisi yang harus ditentukan melalui fitting dengan data eksperimen.

In this thesis, kaon-nucleon interaction has been studied by using a separable potential to the second order. The transition amplitudes of kaon-nucleon scattering has been calculated through solving the Lippmann-Schwinger equation for all partial waves. Application of separable potential makes the calculation of the transition amplitude more simple. The amplitude contains some parameters that should be determined through fitting by the experimental data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21367
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nofirwan
"Kami menggunakan suatu formalisme, berdasarkan pendekatan isobarik menggunakan diagram Feynman untuk menyelidiki elektroproduksi kaon yang melibatkan resonan nukleonik (spin 3/2 dan 5/2). Dengan memakai lagrangian medan bebas Rarita-Schwinger, bisa diekstrak suatu propagator yang digunakan pada model Pascalutsa. Kemudian kami menyusun amplitudo-amplitudo invarian Ai dan menganalisa penampang lintang total untuk proses °p ! K+¤.

We use a formalism, based on an isobaric approach using Feynman diagrammatic techniques, which includes the nucleonic (spin 3/2 and 5/2) resonances to investigate kaon electroproduction. By using the lagrangian of the free Rarita-Schwinger field, we can extract the propagator which useful in Pascalutsa model. We then construct the invariant amplitudes Ai and analyse the total cross section for the process °p ! K+¤."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21366
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>