Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita Hadi Widyastuti
"Latar belakang: Perawatan demensia dapat menimbulkan dampak negatif yang dialami oleh pelaku rawat keluarga. Intervensi keperawatan holistik pada pelaku rawat keluarga selama merawat lansia dengan demensia dapat mengurangi dampak negatif akibat merawat lansia dengan demensia. Tujuan: Penelitian bertujuan mengidentifikasi efektivitas model KASIH terhadap kualitas pengasuhan, beban pelaku rawat, salah perlakuan, dan fungsi kognitif lansia dengan demensia. Metodologi: Penelitian menggunakan penelitian operasional melibatkan 114 responden dengan pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Hasil : Hasil menunjukkan adanya perbedaan bermakna dari waktu ke waktu antara kelompok kontrol dan intervensi pada skor kualitas pengasuhan (nilai ρ .001), skor beban (nilai ρ .001), skor salah perlakuan (nilai ρ .001), dan skor fungsi kognitif (nilai ρ .001). Simpulan: Model KASIH mampu meningkatkan skor kualitas pengasuhan, menurunkan skor beban pelaku rawat keluarga dan salah perlakuan, serta memperlambat penurunan fungsi kognitif setelah evaluasi 2 bulan dan 4 bulan. Model KASIH dapat diadopsi untuk meningkatkan dampak positif pengasuhan lansia dengan demensia pada pelaku rawat keluarga dan lansia dengan demensia.

Background: Dementia care can have a negative impact on family caregivers. Holistic nursing interventions for family caregivers while caring for the elderly with dementia can reduce the negative impact of caring for the elderly with dementia. Objectives: The study aimed to identify the effectiveness of the KASIH model on the quality of care, caregiver burden, mistreatment, and cognitive function of the elderly with dementia. Method: The study used operational research, involved 114 respondents which sampling was done by simple random sampling. Results: There were significant differences over time between the control and intervention groups on quality of care scores (ρ .001), burden scores (ρ .001), mistreatment scores (ρ .001), and cognitive function scores (ρ .001). Conclusion: The KASIH model improved caregiving quality scores, reduced family caregiver burden and mistreatment scores, and slowed cognitive function decline after 2-month and 4-month evaluations. The KASIH model can be adopted to increase the positive impact of caring for older people with dementia on family caregivers and older people with dementia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Siti Maryam
"Lansia dengan demensia dapat menjadi beban bagi keluarga. Mengenal faktor risiko demensia dapat mencegah perburukan Intervensi keperawatan keluarga melalui aplikasi android pada era digital sangatlah penting untuk meningkatkan kemampuan koping keluarga dalam merawat lansia. Tujuan penelitian adalah memperoleh model keperawatan Keluarga Peduli Demensia – Raden Siti Maryam (KEDUSIA-RSM) berbasis android yang efektif untuk meningkatkan kemampuan keluarga, kepuasan keluarga, fungsi kognitif dan pengendalian faktor risiko demensia pada lansia serta menurunkan beban merawat keluarga. Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 2 tahapan yaitu Tahap 1 : pengembangan model hasil integrasi antara studi pendahuluan, studi literatur dan konsultasi pakar dan Tahap 2 : uji coba model dengan desain pre dan post tes dengan kelompok kontrol. Strategi pengambilan sampel menggunakan kluster gugus bertahap dengan jumlah sampel sebanyak 156 yaitu 79 keluarga kelompok intervensi dan 77 keluarga kelompok kontrol. Hasil penelitian diperoleh: 1) Tahap I dihasilkan model keperawatan KEDUSIA-RSM berbasis android, buku pegangan untuk keluarga dan aplikasi android KEDUSIA-RSM; 2) Tahap II : terdapat perbedaan bermakna rerata kemampuan merawat keluarga (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan kepuasan merawat antar pengukuran (sebelum, 2 bulan dan 4 bulan setelah intervensi model) pada kelompok intervensi (p value < 0,05; repeated measure ANOVA); terdapat perbedaan bermakna rerata fungsi kognitif dan pengendalian faktor risiko demensia antara kedua kelompok pada pengukuran sebelum dan sesudah 4 bulan (p value < 0,05; uji t dua sampel bebas). Kesimpulan: model keperawatan KEDUSIA-RSM efektif meningkatkan kemampuan, kepuasan merawat, fungsi kognitif dan pengendalian faktor risiko demensia lansia serta menurunkan beban merawat keluarga. Rekomendasi: 1) Replikasi model 2) Pelatihan berkelanjutan bagi perawat Puskesmas, kader lansia, dan keluarga 3) Penelitian lanjutan yaitu pengembangan aplikasi berbasis iOS atau web.

Elderly people with dementia can be a burden to the family. Recognizing risk factors for dementia can prevent progressifity. Family nursing interventions through android applications in the digital era are very important to improve family coping skills in caring for elderly with dementia risk factors. The research objective was to obtain an android-based model of KEDUSIA-RSM which is effective for improving family ability, family satisfaction, cognitive function and controlling for dementia risk factors in the elderly, and decrease caregiver burden. This study uses an operational research design through 2 stages, namely Stage 1: the development of the integration result model between the preliminary study, literature study and expert consultation and Phase 2: the model trial with the pre and post test design with the control group. The sampling strategy used a multistage cluster with a total sample size of 156, namely 79 families in the intervention group and 77 families in the control group. The results of the research were: 1) Phase I produced application based KEDUSIA-RSM nursing model, handbook for family and its application; 2) Phase II: there is a significant difference in the average ability to care for the family (knowledge, attitudes, skills) and care satisfaction between measurements (before, 2 months and 4 months after the model intervention) in the intervention group (p value <0.05; repeated measure ANOVA) There was a significant difference in the mean cognitive function of the elderly and controlling risk factors for dementia between the two groups in the measurement before and after 4 months (p value <0.05; independent t-test). Conclusion: The KEDUSIA-RSM nursing model is effective in increasing the ability to care for and satisfaction in caring as well as improving cognitive function and controlling risk factors for dementia in the elderly. Recommendations: 1) Model replication; 2) Continuous training and assistance for puskesmas nurse, elderly cadres, and family caregiver; 3) Further research, namely web/ iOS-based application development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Michaely Aurelia Goldiny Lengkey
"Kasus demensia di Indonesia diperkirakan ada sekitar 1,2 juta orang pada tahun 2016 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2 juta pada 2030 dan 4 juta pada 2050 (Alzheimer’s Indonesia, 2016). Jumlah penderita demensia yang akan terus meningkat juga menggambarkan peningkatan akan kebutuhan caregiver untuk mendampingi kebutuhan harian pengidap demensia, baik fisik maupun mental. Pada sisi lain, seringkali anggota keluarga kurang berpengalaman dalam proses caregiving bagi orang dengan demensia (ODD) karena gejala demensia yang tidak disadari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara caregiver burden dengan perceived social support pada cucu berusia dewasa muda yang menjadi family caregiver bagi kakek atau nenek mereka yang mengalami demensia. Responden penelitian ini terdiri dari 33 cucu berusia 18-26 tahun yang menjadi pendamping atau caregiver bagi kakek atau nenek mereka yang mengidap demensia. Alat ukur yang digunakan adalah Zarit Burden Interview (Zarit, Reever & Bach-Peterson, 1980) dan Multi-dimensional Scale of Perceived Social Support (Zimet et al., 1988). Hasil analisis korelasi Pearson menunjukan bahwa caregiver burden tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan perceived social support, namun nilai koefisien korelasi di antara kedua variabel tersebut cukup tinggi dan memiliki arah positif sebesar 0,981 (𝑟 2 = 0,962361). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa cucu sebagai caregiver memerlukan bantuan orang lain yang dipersepsikan sebagai sebuah dukungan (perceived social support) untuk menghadapi tantangan sebagai caregiver ODD dan untuk meminimalisir burden yang dirasakan sebagai caregiver.

Dementia cases in Indonesia are estimated to be around 1.2 million people in 2016 and are expected to increase to 2 million in 2030 and 4 million in 2050 (Alzheimer's Indonesia, 2016). The number of people with dementia that will continue to increase also illustrates the increasing need for caregivers to accompany the daily needs of people with dementia, both physically and mentally. On the other hand, family members often lack experience in the caregiving process for people with dementia because of unconscious symptoms of dementia. This study aims to determine the relationship between caregiver burden and perceived social support for young adult grandchildren who become family caregivers for their grandparents with dementia. Respondents in this study consisted of 33 grandchildren aged 18-26 years who became caregivers for their grandparents with dementia. The measuring instruments used in this study are the Zarit Burden Interview (Zarit, Reever & Bach-Peterson, 1980) and the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (Zimet et al., 1988). The results of the Pearson correlation analysis show that the caregiver burden does not have a significant correlation with perceived social support, but the correlation coefficient between the two variables is quite high and has a positive direction of 0.981 ( = 0,962361). The results showed that grandchildren as caregivers need the help of others who are perceived as a support (perceived social support) to face challenges as caregivers of people with dementia and to minimize the perceived burden of being a caregiver."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Kusuma Dewi
"
Masalah kesehatan yang kerap ditemukan pada lansia yaitu gangguan fungsi kognitif. Gangguan kognitif dapat mempengaruhi kesejahteraan dan keselamatan lansia. Pengelolaan faktor risiko perlu diperhatikan untuk menjaga fungsi kognitif, salah satunya kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan adanya hubungan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada lansia. Dengan desain cross-sectional, penelitian dilakukan terhadap 152 lansia berusia 60 tahun atau lebih yang bertempat tinggal di Kecamatan Cakung. Instrumen penelitian ini menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengetahui kualitas tidur dan Montreal Cognitive Assessment versi Bahasa Indonesia (MoCA-Ina) untuk menguji fungsi kognitif. Berdasarkan kualitas tidur, ditemukan 54,6% responden mengalami kualitas tidur terganggu, sedangkan sebanyak 73,7% responden mengalami penurunan fungsi kognitif. Uji chi square menunjukkan nilai p = 0,031 (p < α; α = 0,05), menandakan terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada lansia. Nilai odd ratio (95% CI) 2,233 menyimpulkan responden dengan kualitas tidur terganggu berisiko 2,233 kali lebih besar untuk terkena gangguan fungsi kognitif. Merujuk pada hasil penelitian, program kesehatan mengenai tidur dan kognitif dapat dibentuk dan diaplikasikan secara terpadu untuk menjaga kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan lansia.

The health issue commonly found in older adults is cognitive impairment. Cognitive impairment can significantly affect the well-being and safety of the older adults. Managing risk factors is essential to preserve cognitive function, and one of these factors is sleep quality. This study aims to ascertain the relationship between sleep quality and cognitive function among the older adults. With a cross-sectional design, the study was conducted on 152 elderly individuals aged 60 years or older residing in the Cakung District. The research instruments utilized were the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) to assess sleep quality and the Montreal Cognitive Assessment-Indonesian version (MoCA-Ina) to evaluate cognitive function. Based on sleep quality, it was found that 54,6% of respondents had disturbed sleep quality, while 73,7% experienced cognitive function impairment. The chi-square test results indicated a p-value of 0,031 (p < α; α = 0,05), indicating a significant relationship between sleep quality and cognitive function among the older adults. The odds ratio value (95% CI) of 2,233 concluded that respondents with disturbed sleep quality were 2,233 times more likely to experience decreased cognitive function. Based on the research findings, integrated health programs focusing on sleep and cognitive health can be formulated and implemented to safeguard the health, well-being, and safety of the older adult population."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Rakhmawati Nugraheni
"Demensia merupakan suatu kondisi deteriorasi fungsi kogntif progresif yang sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Meskipun demikian, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kualitas hidup lansia yang mengalami demensia. Salah satunya yaitu dengan memberikan dukungan keluarga yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada lansia yang mengalami demensia. Desain penelitian ini deskriptif dengan teknik total sampling terhadap 46 responden di Kelurahan Abadijaya, Depok. Hasilnya jumlah keluarga yang memberikan dukungan yang baik sebesar 57% dan yang kurang baik sebesar 43%. Disarankan bagi perawat gerontik atau komunitas agar dapat mengoptimalkan edukasi mengenai demensia dan perawatannya ke masyarakat.

Dementia is a condition that describes progressive deterioration in cognitive function, and it couldn?t be cured yet. Even so, there are many things to do to maintain the quality of life of people with dementia includes giving good family support. This research purposed to describe family support to elderly people who living with dementia. Design of this research is descriptive study using total sampling method, and got 46 samples in Abadijaya village, Depok. The result shows 57% samples give good family support, and 43% samples give less family support. The recommendation for nurse is optimize dementia education and its treatment to community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Latar belakang: Peningkatan usia harapan hidup dan jumlah lansia yang tinggal di panti menimbulkan tantangan dalam mempertahankan status fungsional dan kualitas hidup mereka. Intervensi Model KMD diharapkan dapat membantu mempertahankan status fungsional serta meningkatkan kualitas hidup lansia.Tujuan: Menilai efektivitas Model KMD dalam mempertahankan status fungsional dan meningkatkan kualitas hidup lansia di panti. Metodologi: Penelitian menggunakan desain riset operasional tiga tahap. Tahap pertama fenomenologi deskriptif melibatkan 64 tim multidisiplin, tahap kedua pengembangan model melibatkan 4 pakar dan 7 tim multidisiplin, dan tahap ketiga pre test and post test design melibatkan 47 tim multidisiplin serta 328 lansia dengan purposive sampling. Hasil: Tersusun sepuluh tema dasar untuk pengembangan model, termasuk tiga modul perangkat Model KMD. Tidak ditemukan perbedaan signifikan pada status fungsional lansia (p=0,079), kualitas hidup umum (p=0,307), dan kualitas hidup kesehatan (p=0,386) antara kelompok intervensi dan kontrol. Namun, kelompok intervensi menunjukkan peningkatan rata-rata kualitas hidup pada aspek umum, psikologis, dan sosial. Simpulan: Model KMD efektif dalam mengubah perilaku tim multidisiplin dan mempertahankan status fungsional lansia, khususnya lansia dengan disabilitas ringan hingga sedang, serta meningkatkan kualitas hidup lansia, terutama dalam ranah umum, psikologi, dan sosial. Saran: Model KMD diterapkan dalam waktu lama dengan kelompok homogen untuk memperkuat kapasitas pelayanan lansia di panti.

Background: Increasing life expectancy and the number of older people living in institutions pose challenges in maintaining their functional status and quality of life. The KMD Model intervention is expected to help maintain the functional status and improve the quality of life of the elderly. Objectives: To assess the effectiveness of the KMD Model in maintaining functional status and improving quality of life of older adults in nursing homes. Methodology: A three-stage operational research design was used. The first stage descriptive phenomenology involved 64 multidisciplinary teams, the second stage model development involved 4 experts and 7 multidisciplinary teams, and the third stage pre test and post test design involved 47 multidisciplinary teams and 328 elderly with purposive sampling. Results: ten basic themes for model development, including three modules of the KMD Model toolkit. No significant differences were found in the functional status of the elderly (p=0.079), general quality of life (p=0.307), and health quality of life (p=0.386) between the intervention and control groups. However, the intervention group showed an increase in the average quality of life in general, psychological, and social aspects. Conclusion: The KMD model is effective in changing the behavior of the multidisciplinary team and maintaining the functional status of the elderly, especially the elderly with mild to moderate disabilities, and improving the quality of life of the elderly, especially in the general, psychological, and social domains. Suggestion: The KMD model should be applied for a long time with homogeneous groups to strengthen the capacity of elderly services in nursing homes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirun Nikmah
"Demensia merupakan kondisi kemunduran fungsi neuron secara perlahan dan terus menerus sehingga kemampuan kognitif, emosional, dan psikomotorik semakin berkurang seiring bertambahnya usia dan keparahan fisiologis tubuh. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan asupan vitamin A dan faktor lainnya dengan demensia pada lansia binaan CAS UI tahun 2014. Desain penelitian cross sectional melibatkan 146 lansia berusia ≥ 60 tahun dari seluruh Depok. Penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai Mei 2014. Metode pengambilan data dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan menggunakan timbangan digital merk Kris dan mikrotoa, serta wawancara menggunakan kuesioner SMMSE, PASE, GDS, dan SFFQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi demensia (SMMSE ≤ 24) sebesar 46,6%. Analisis bivariat menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, tingkat depresi, dan asupan asam folat dengan demensia. Faktor paling dominan yang berhubungan dengan demensia adalah asupan vitamin A (OR = 8,4) setelah dikontrol dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat depresi, riwayat stroke, status gizi, asupan vitamin C, E, Fe, dan asam folat. Membiasakan diri dengan pola hidup sehat, seperti memperbanyak makanan sumber vitamin dan mineral, olahraga teratur, dan menghindari stres dapat menjadi langkah protektif demensia pada lansia

Dementia is a condition related to neurodegenerative caused cognitive, emotional, and psychomotor decline increasingly with aged and bodies functional illness. The objective of this study is to investigate association between vitamin A intake and the others factors related to dementia in elderly. A cross sectional study was performed on 146 participants aged ≥ 60 years in Depok during April – May 2014. Data collected by measurement of weight using Kris digital scale, height using microtoise, and SMMSE, PASE, GDS, and SFFQ questionnaires. The result of this study showed that prevalence of dementia (SMMSE ≤ 24) was 46,6%. Dementia was significantly associated with level of education, depression, and folate acid intake. In multivariate model, vitamin A intake (OR = 8.4) was the dominant factor adjusted by age, sex, level of education, depression, history of stroke, nutritional status, and intake of micronutrients (vitamin C, E, Fe, and folate acid). Improving quality of live through healthy life style (consuming source of vitamins and minerals, doing exercise regulary, no stress) is alternative way to prevent dementia in elderly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Lisayana Suci Listari
"Masalah Demensia akibat demensia cenderung dihadapi oleh lansia di perkotaan karena stressor di kota yang lebih banyak. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan yang diberikan untuk mengatasi masalah demensia. Asuhan keperawatan yang diberikan adalah stimulasi terapi kognitif. Evaluasi dari intervensi ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan memori klien dilihat dari data MMSE (Mini Mental Short Exercise) dari 18 menjadi 21, artinya dari gangguan sedang menjadi gangguan ringan. Selanjutnya, saran dari penulis agar asuhan keperawatan terkait demensia ini tetap dilanjutkan di panti. Selain itu, pengelompokan lansia dengan demensia juga perlu dilakukan sehingga intervensi dapat dilakukan dengan lebih optimal.

Dementia due to memory problems faced by the elderly tend to be in urban areas due to stressors in the city that much more. This paper aims to analyze the nursing care given to solve the problems of dementia. Nursing care is provided cognitive stimulation therapy. Evaluation of this intervention showed that an increase in client memory seen from the data MMSE (Mini Mental Exercise Short) from 18 to 21, meaning of interference is becoming a minor nuisance. Furthermore, the suggestion of the authors that these dementia-related nursing care be continued at home. In addition, the grouping of elderly with dementia also needs to be done so that interventions can be more optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Rekawati
"Keperawatan Keluarga Santun Lansia sebagai pendekatan pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan dukungan dan strategi koping keluarga, serta menurunkan beban keluarga dalam merawat lansia untuk melakukan perawatan secara optimal pada lansia. Tujuan penelitian yaitu memperoleh model keperawatan keluarga santun lansia dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keluarga pada lansia.
Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 3 (tiga) tahapan penelitian yaitu; Tahap I : Identifikasi masalah dukungan, strategi koping, beban keluarga dalam merawat lansia, status kesehatan lansia dan kejadian salah perlakuan pada lansia. dengan desain kuantitatif (cross-sectional) dengan jumlah sampel sebanyak 135; Tahap II : pengembangan model keperawatan keluarga santun lansia hasil integrasi penelitian tahap 1, studi literature dan konsultasi pakar; Tahap III : Uji coba model dengan quasieksperiment pre-post test with control group dengan jumlah sampel sebanyak 108.
Hasil penelitian diperoleh : 1) Tahap I : dukungan informasional dan strategi koping Acquiring Social Support adalah variabel dominan terjadinya salah perlakuan; 2) Tahap II dihasilkan model keperawatan keluarga santun lansia dengan modul, buku kerja dan kurikulum pelatihan; 3) Tahap III : terdapat perbedaan bermakna dukungan keluarga (dukungan informasional dan instrumental), strategi koping keluarga, dan salah perlakuan pada lansia antar pengukuran 3 bulan setelah penerapan model diantara kelompok intervensi dan kontrol.
Kesimpulan : model keperawatan keluarga santun lansia efektif meningkatkan dukungan informasional dan instrumental keluarga, meningkatkan penggunaan seluruh strategi koping keluarga, dan meningkatkan kemampuan keluarga untuk tidak melakukan salah perlakuan pada lansia.
Rekomendasi : 1) Replikasi model di seluruh Indonesia; 2) Pelatihan berkelanjutan bagi perawat, kader kesehatan dan pelaku rawat dalam merawat lansia di rumah; 3) Penelitian lanjutan yaitu mengidentifikasi lebih objektif mengenai beban pelaku rawat dalam merawat lansia, kualitas hidup lansia yang berkaitan dengan penerapan Model Keperawatan Santun Lansia, difokuskan pada dukungan informasional dan strategi koping Acquiring Social Support yang merupakan variabel yang dominan terhadap.

The Cordial Older Family Nursing Model is a family empowerment approach in improving support and coping strategy, as well as reducing family burden in term of providing optimal care for older persons. The objective of this study was to establish The Cordial Older Family Nursing Model in order to improving family care of older persons.
This study used operational research design that passed through three steps of research. Step I: Identifying the problems of support, coping strategy, family burden in taking care of older person, the health status of older person, and the incident of elderly abuse through cross-sectional study with 135 samples. Step II: The development of The Cordial Older Family Nursing Model, integrated result of step I of this study, and expert consultation. Step III: Validation of model utilized quasi-experiment pre-post test with control group, 108 samples. The result of this study, were as follows: 1.) Step I: informational of support and coping strategy Acquiring Social Support were predominant variable that provoked the incident of abuse. 2.) Step II: Module, workbook, and training curriculum for The Cordial Older Family Nursing Model were developed 3.) Step III: There were significant differences between family support (informational and instrumental), family coping strategy, and the incident of elderly abuse in 3-months-measurement after the implementation of model between intervention and control group.
Conclusion: The Cordial Older Family Nursing Model was able to promote informational and instrumental family support, family coping strategy, and improve family ability not to commit abuse in older persons.
Recommendation: 1.) Replication of the model to cities all over Indonesia; 2.) Continuous training for nurses, health cadre, and family caregivers in taking care homebound older adults; 3.) Advanced study that will provide the more objective assessment to identify family burden in taking care of older adults, Quality of Life (QoL) of older adults that is related to the implementation of The Cordial Older Family Nursing Model, the study should be more focused on informational support and coping strategy Acquiring Social Support that was determined as predominant variable towards the incident of abuse and the improvement of self help group for older persons.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
D1914
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waode Hanifah Istiqomah
"Skripsi ini membahas hubungan antara strukur keluarga tanshin setai dan kerenggangan hubungan manusia dengan fenomena kodokushi pada lansia dalam masyarakat Jepang kontemporer. Melalui enam studi kasus kodokushi yang terjadi pada lansia di 23-ku Tokyo, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana struktur keluarga tanshin setai mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metodologi case study.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur keluarga tanshin setai merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Selanjutnya, kerenggangan hubungan yang dialami oleh lansia dalam struktur keluarga ini turut mempengaruhi terjadinya kodokushi.

The focus of this study is the relation between one single person household and lack of human relationship with the occurance of kodokushi (dying alone) among the elderly in contemporary Japanese society. Regarding to the six case study of the kodokushi among the elderly in 23-ku of Tokyo, the purpose of this research is to understand how one single person household influence kodokushi (dying alone) among the Japanese elderly.
This research's result shows that one single person household is a significant factor influencing the occurance of kodokushi among the Japanese elderly. Moreover, the lack of human relationship also influence the occurence kodokushi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43005
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>