Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tristan Jachremi Caesarius
"Pencapaian dari kemajuan dan pertumbuhan pesat di bidang ekonomi negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tidak akan terlepas dari Reformasi Keterbukaan dicanangkan oleh Deng Xiaoping pada akhir tahun 1978. Reformasi Keterbukaan telah membuka keran penanaman modal pasar dari dalam negeri serta asing, yang mana sebelumnya negara ini menjalankan sistem perekonomian yang tertutup. Ide reformasi ini melahirkan sosialisme berkarakteristik Tiongkok, yang mana pemerintahan sosialisme mampu menjalankan ekonomi pasar. Almanak Selected Works of Deng Xiaoping Vol. 2 (1983) telah merangkum semua berbagai hal persiapan untuk pelaksanaan Reformasi Keterbukaan. Salah satu artikel dalam almanak ini yang berjudul We Can Develop a Market Economy Under Socialism akan menjadi bahan diskusi yang menarik, khususnya jurnalis Barat bertanya-tanya terkait konsep sosialisme yang modern ini. Deng Xiaoping mampu meyakinkan gagasan orisinalnya kepada Barat melalui berbagai jawaban yang luar biasa. Ciri khas sosialisme Tiongkok dibentuk melalui pengalaman-pengalaman Deng berpolitik dan mempersiapkan Reformasi Keterbukaan. Penelitian ini menggunakan sumber bacaan primer berbahasa Tiongkok dan terjemahannya dalam bahasa Inggris untuk memahami dari sisi orang dalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisme Tiongkok memiliki ciri khusus yang tidak dapat ditemukan dalam sosialisme sebelumnya, bersifat pragmatis dan berpegang terhadap prinsip teguh tertentu.
The achievement of progress and rapid growth in the economic sector of the People's Republic of China (PRC) cannot be separated from the Reform and Openning-up launched by Deng at the end of 1978. This reform has opened the tap for investment from domestic and foreign countries which previously It operates a closed economic system. This idea gave birth to socialism with Chinese characteristics, where the socialist government was able to run a market economy. Selected Works of Deng Xiaoping Vol. 2 (1983) has summarized all the various preparations for the implementation of Reform and Openning-up. One of its articles entitled We Can Develop a Market Economy Under Socialism is interesting discussion material, especially for Western journalists wondering about this modern concept of socialism. Deng was able to convince the West of his original ideas through extraordinary answers. The characteristics of Chinese socialism were formed through Deng's experiences in politics and preparing the reformation. This research uses primary reading sources in Chinese and their translations in English to understand from an insider's perspective. The research results show that Chinese socialism has special characteristics that cannot be found in previous socialism, it is pragmatic and adheres to certain firm principles."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Clarendon press , 1996
338.951 CHI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Goodman, David S. G.
London: Routledge, 1994
951.05 GOO d (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dzatul Lu`lu
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas dua aspek pragmatik, yaitu deiksis dan tindak tutur, yang
terdapat di dalam puisi Ila Ṭuḡȃti Al-?Ȃlam karya Abu Al-Qȃsim Al-?ȃbȋ, seorang
penyair Tunisia, pada konteks revolusi Mesir 25 Januari 2011. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis dan tindak tutur yang
terdapat di dalam puisi Ila Ṭuḡȃti Al-?Ȃlam. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan desain deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
maka ditemukan bentuk-bentuk deiksis, yaitu deiksis persoan, deiksis ruang,
deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial; dan tindak tutur, yaitu lokusi,
ilokusi, perlokusi, asertif, direktif, komisif, dan ekspresif yang terdapat di dalam
puisi tersebut.

Abstract
This undergraduate thesis discusses two aspects of pragmatics, namely deixis and
speech acts, contained in the poem Ila Ṭuḡȃti Al-'Ȃlam by Abu Al-Qȃsim Al-?ȃbȋ,
a Tunisia poetry, in the context of the Egyptian revolution at January 25th, 2011.
This study aims to describe the forms of deixis and speech acts contained in Ila
Ṭuḡȃti Al-'Ȃlam. This study is a descriptive qualitative research method. Based on
the research that has been done, the writer finds all forms of deixis, such as person
deixis, place deixis, time deixis, discourse deixis, and social deixis; and speech
acts, such as locutionary act, illocutionary act, perlocutionary act, assertive,
directive, commissive, and expressive contained in the poem."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43143
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Birner, Betty J.
Chichester: Wiley-Blackweell, 2013
401.45 BIR i (1);401.45 BIR i (2);401.45 BIR i (2);401.45 BIR i (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Al Muzaki
"ABSTRAK
Kemajuan Republik Rakyat Cina (RRC) dimulai sejak ditetapkannya gaige kaifang pada tahun 1978. Namun ternyata di tengah jalan, proses reformasi ini mengalami hambatan besar hingga nyaris berhenti. Antara rentang tahun 1989 hingga 1992 terjadi persaingan sengit antara faksi pemimpin-pemimpin RRC yang ingin melanjutkan gaige kaifang dan faksi yang ingin menghentikannya. Puncak persaingan tersebut adalah tahun 1992 ketika Deng Xiaoping sebagai orang yang mendukung untuk terus dilanjutkannya gaige kaifang, melakukan sebuah kampanye ke wilayah selatan RRC. Perjalanan ini hanya berlangsung selama sekitar satu bulan, namun dampak yang dihasilkannya sangat besar. Berkat nanxun inilah kemudian faksi pendukung reformasi memenangkan persaingan dan akhirnya RRC melanjutkan reformasi hingga hari ini. Setelah membaca makalah ini, pembaca akan memahami bagaimana RRC bertransformasi menjadi negara yang modern dan terbuka, bagaimana persaingan antar faksi-faksi dalam politik Cina dan bagaimana nanxun bisa berdampak besar bagi kelangsungan reformasi. Penelitian dan penulisan makalah ini menggunakan pendekatan sejarah yang mencakup tahapan heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi

ABSTRACT
The People s Republic of China s advancement began since the enactment of gaige kaifang in 1978. However, in the middle of the path, the reform process experienced major obstacles until it almost left off. Between the span of 1989 and 1992 there was fierce competition between the factions of the Chinese leaders who wanted to continue gaige kaifang and factions who wanted to halt it. The peak of the competition was in 1992 when Deng Xiaoping as the notable who supported the continued continuation of gaige kaifang, carried out a campaign to the southern region of the PRC. This trip only lasts for about a month, but the impact it produces is tremendously profound. Thanks to nanxun, the faction of the reform supporters won the competition and eventually PRC continued the reform to this day. After read this paper, the reader will apprehend how China has transformed into a modern and open country,
how rivalry between factions in Chinese politics and how nanxun can have a substantial impact on the
continuation of reform. The research and writing of this paper uses a historical approach that includes heuristics,
verification, interpretation, and historiography"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pascal L. Mahendra
Jakarta: Golden Terayon Press, 1995
320.959 8 PAS i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Oktaviani
"ABSTRAK
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dikenal sebagai salah satu raksasa ekonomi dunia.
Kekuatan ekonomi yang dimiliki RRT saat ini bisa diperoleh karena adanya Reformasi
dan Keterbukaan (改革开放Gǎigé kāifàng) yang diprakarsai Deng Xiaoping (邓小平
Dèng Xiǎopíng) pada tahun 1978 dengan menerapkan model ekonomi pasar sosialis.
Kebijakan-kebijakan ekonomi seperti FDI (foreign direct investment), perdagangan luar
negeri, Zona Ekonomi Khusus, dan lain-lain tentu berdampak positif bagi pertumbuhan
ekonomi RRT pada masa itu. Meskipun demikian, kondisi ekonomi RRT yang sedang
dalam masa peralihan sangat fluktuatif dan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dalam
negeri. Ketidakstabilan ekonomi, maraknya korupsi, dan tuntutan demokrasi serta
kebebasan berpolitik memicu terjadinya peristiwa Tian`anmen pada tahun 1989 yang
semakin memperburuk kondisi ekonomi negara. Meskipun Deng Xiaoping telah
mengundurkan diri dari segala aktivitas politik RRT pasca peristiwa Tian`anmen, ia tetap
menjalankan agenda ekonominya dengan melakukan `Perjalanan ke Selatan` (南巡Nán
xún) pada tahun 1992. `Perjalanan ke Selatan` dikatakan berhasil menguatkan kembali
reformasi ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi RRT. Penelitian ini akan
membahas latar belakang Deng Xiaoping melaksanakan `Perjalanan ke Selatan`, hal apa
yang dilakukan Deng Xiaoping dalam `Perjalanan ke Selatan`, dan menganalisis
keterkaitannya dengan kemajuan ekonomi RRT hingga sekarang.

ABSTRACT
People's Republic of China (PRC) is known as one of the world's economic powerhouse.
The current economic power of the PRC can be obtained because of the Reform and
Opening Up (改革开放Gǎigé kāifàng) initiated by Deng Xiaoping (邓小平Dèng
Xiǎopíng) in 1978 by adopting the socialist market economy model. Economic policies
such as FDI (Foreign Direct Investment), foreign trade, Special Economic Zones, etc.
certainly had positive impacts on China's economic growth at that time. Nevertheless, the
economic condition of the PRC which was in a transition period was very volatile and
caused economic instability. Economic instability, corruption, and demands for
democracy and political freedom triggered the Tian'anmen incident in 1989 which further
worsened the country's economic condition. Although Deng Xiaoping had resigned from
all of his political activities after the Tian'anmen incident, he continued to carry out his
economic agenda by undertaking "Southern Tour" (南巡Nán xún) in 1992. "Southern
Tour" was said to succeed in strengthening economic reforms again and increasing PRC's
economic growth. This research will discuss the background of Deng Xiaoping carrying
out the "Southern Tour", what Deng Xiaoping did during the "Southern Tour", and
analyzing its ties with the PRC's economic growth until now."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas sebuah cerpen Kisah Desa Pohon Murbei karya Zhu Xiaoping melalui pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Pengkajian intrinsik membahas mengenai tokoh dan penokohan, latar waktu dan latar tempat. Pengkajian ekstrinsik menghubungkan antara kehidupan petani Cina yang ada di dalam cerita dengan kondisi riil petani. Analisis tersebut bertujuan untuk memaparkan kegiatan yang dilakukan tokoh ldquo;aku rdquo; selama berada di Desa Pohon Murbei dan memaparkan pemahaman tokoh ldquo;aku rdquo; mengenai kehidupan petani, desa, dan tokoh Li Jindou. Kesimpulan yang didapatkan menunjukkan bahwa selama berada di Desa Pohon Murbei dan berinteraksi dengan penduduk desa, tokoh ldquo;aku rdquo; mendapatkan pemahaman mengenai Li Jindou dan kehidupan petani di desa yang sesungguhnya.

ABSTRAK
This thesis discusses a short story of Mulberry Tree Village by Zhu Xiaoping through intrinsic and extrinsic approaches. Intrinsic review discusses characters and characterizations, setting of place and time. Extrinsic assessment links the life of Chinese farmers in the story to the real condition of farmers. The analysis aims to describe the activities of the I figure during his stay in the Mulberry Tree Village and describes the I understanding of the life of the peasants, village, and Li Jindou. The conclusions show that while in the Mulberry Tree Village and interacting with the villagers, the I figure gained an understanding of Li Jindou and the peasant life in the real village."
2017
S69260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996
951 CIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>